Jika tidak bisa membawa kristal hitam keluar, maka kristal hitam hanya bisa ditinggalkan di dalam ruangan Perlindungan Baja.
Tapi setelah Han Sen naik level menjadi evolusioner, begitu dia melakukan teleportasi keluar dari dunia Perlindungan Suci Tuhan, saat dia teleportasi masuk kembali, dia akan berada di Perlindungan Suci Tuhan kedua. Perlindungan Suci pertama tidak akan memiliki hubungan lagi dengannya, dan ruangan di Perlindungan Baja juga tidak akan menjadi miliknya lagi.
Barang luar biasa seperti ini, bagaimana mungkin Han Sen rela melepaskannya? Sambil mengawasi Black Feather Arrow Bird yang baru dinaikkan ke level darah suci, raut wajahnya terus berubah-ubah.
Satu-satunya cara yang bisa dipikirkan Han Sen untuk membawa kristal hitam adalah dengan memakannya sendiri, persis seperti memakan daging makhluk mutan atau esensi gen kehidupan.
Meski metode ini belum tentu 100% berhasil, ini sudah menjadi satu-satunya eksperimen yang mungkin dilakukan.
Hanya saja Han Sen tidak bisa memastikan apakah kristal hitam yang ditelan akan membahayakan raganya sendiri. Meskipun barang ini bermanfaat bagi makhluk mutan, belum tentu tidak berbahaya bagi manusia.
Seperti tumbuhan di ruang perlindungan, memakan tanaman itu membantu Makhluk Dewa Super seperti kura-kura tua, tapi jika dimakan manusia justru sering menimbulkan efek samping kuat. Sembarangan makan bisa menyebabkan orang mati.
Bahkan jika bukan barang berbahaya, tonik seperti ginseng sekalipun jika dikonsumsi berlebihan tetap akan melukai raga. Prinsip "tubuh lemah tak mampu menerima suplemen" memang benar adanya.
Kristal hitam yang bisa asal-asalan menghasilkan Makhluk Dewa Super pasti mengandung energi di luar bayangan. Dengan kondisi fisik Han Sen sekarang, jika menelan barang ini bulat-bulat dan energinya benar-benar meletus, mungkin nyawanya akan langsung melayang.
Menyerah bukan pilihan. Satu-satunya metode khusus yang layak dicoba tetap mengandung risiko. Bahkan orang berkemauan keras seperti Han Sen pun terjebak dalam kebimbangan.
Han Sen melihat ke arah Black Feather Arrow Bird. Dia sudah tidak perlu menunggu burung itu berevolusi menjadi Makhluk Dewa Super. Pertama, hal itu tidak terlalu bermakna baginya. Kedua, dia tidak punya waktu untuk menunggu lagi.
Dengan menyembelih Black Feather Arrow Blood Bird level darah suci dan merebus dagingnya, tiga poin terakhir Gen Tuhan terpenuhi. Ini membuat Gen Tuhan Han Sen mencapai kondisi penuh.
Dasar, purba, bermutasi, darah suci, super—lima jenis gen akhirnya mencapai kesempurnaan. Mungkin inilah pertama kalinya dalam sejarah manusia tercapai gen yang benar-benar sempurna.
Han Sen bisa merasakan dengan jelas tenaga kuat yang terkandung dalam tubuhnya. Seluruh kemampuan fisiknya jelas telah melewati ambang batas 30 point. Begitu menyelesaikan evolusi di kolam evolusi, kemampuan fisiknya akan mengalami transisi konseptual besar.
"Akhirnya makan atau tidak?" Han Sen meremas kristal hitam di telapak tangannya, tiba-tiba merasa ragu-ragu menentukan keputusan.
Setelah beberapa lama ragu-ragu, Han Sen akhirnya menyimpan kristal hitam itu dulu. Bahkan jika ingin memakannya, dia harus menunggu sampai dirinya naik level menjadi evolusioner. Setidaknya saat itu kemampuan fisiknya akan jauh lebih kuat, sehingga jika ada masalah pun bisa bertahan lebih lama.
Di jaringan pengawasan terdapat deskripsi detail proses evolusi yang sendiri tidak memiliki risiko. Han Sen tidak terlalu khawatir tentang hal ini. Dia ingin menyelesaikan evolusi sebelum berangkat melapor, lalu segera mengajukan gelar bangsawan darah ilahi setelah keluar, sehingga bisa menikmati banyak fasilitas yang tidak dimiliki orang biasa di Alliance.
Beberapa hari ini Han Sen juga mengecek data di jaringan pengawasan. Menurut penelitian Alliance, orang Shura tidak hanya sulit bertahan hidup di tempat perlindungan, tetapi juga tidak mendapat penguatan gen. Bahkan setelah memakan daging makhluk mutan, tubuh mereka tidak akan semakin kuat seperti manusia.
Selain itu, orang Shura juga tidak bisa menggunakan roh binatang. Bisa dikatakan kekhawatiran Han Sen sebelumnya agak berlebihan.
“Orang Shura yang ingin meningkatkan kemampuan fisik mereka, hanya bisa melatih gongfa Shura. Selain itu tidak ada cara lain, tidak seperti manusia yang bisa mengembangkan gen melalui evolusi di dunia perlindungan.”
Kasus Zero memang agak mirip dengan orang Shura. Dia sama sekali tidak tertarik pada esensi gen kehidupan, ini sesuai dengan karakteristik orang Shura.
Tapi kalau bilang Zero adalah orang Shura, Han Sen memandanginya dari atas ke bawah kiri ke kanan berkali-kali. Bagaimana dilihat pun penampilannya tetap seperti gadis remaja manusia.
“Sudahlah, setelah aku masuk ke Perlindungan Kedua, tidak akan ada lagi interaksi dengannya. Tidak perlu terlalu dipusingkan.” Han Sen keluar dari ruangannya menuju aula evolusi Perlindungan Baja.
Di dalam aula evolusi yang mirip kuil purba, terdapat kolam dalam tak berdasar di pusat aula. Di podium batu berbentuk kubus dengan empat arah, masing-masing terdapat patung batu kepala hewan mistis yang menyemburkan cairan hampir transparan dari mulutnya.
Han Sen tidak ragu, langsung menanggalkan semua pakaian dan berjalan menuju kolam, membiarkan air mata air evolusi yang tidak panas maupun dingin itu menenggelamkan raganya.
Dalam cairan tersebut, Han Sen merasa seluruh dirinya seolah kembali ke keadaan embrio, bagaikan bayi dalam kandungan ibu. Seluruh sel di tubuhnya tumbuh dengan riang melalui metamorfosis, seakan mengalami kelahiran kembali.
Perasaan itu tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tanpa sensasi panas-dingin yang berlebihan, hanya pertumbuhan alami yang terjadi - seperti lompatan perkembangan fisik yang ilusif, bukan pertumbuhan organik sebenarnya.
Ini adalah transformasi total dari dalam ke luar. Di dalam cairan itu tak ada rasa sesak sedikitpun, malah muncul perasaan lega yang tak terucapkan.
Tenaga baru merambat di antara otot, tulang, pembuluh darah, meridian, dan sel-selnya, memberi ilusi sekuat tinjunya bisa membinasakan dunia.
Han Sen tahu ini adalah ilusi yang timbul akibat pertumbuhan tenaga yang cepat, namun ilusi semacam ini justru membuat orang sedikit kecanduan.
Seluruh pori-pori kulitnya terbuka, seolah-olah mengeluarkan kotoran dan gas buang, membuat raga Han Sen semakin ringan dan nyaman.
Sedangkan kotoran yang dikeluarkan dari tubuhnya jatuh ke dalam kegelapan tak berdasar, bagaikan jiwa suci yang telah membersihkan dosa di Neraka dan terlahir kembali melalui Kebangkitan Phoenix.
Perasaan itu terlalu indah, membuat Han Sen hampir tak kuasa menahan rintihan kepuasan.
"Pantas saja banyak orang mengejar evolusi raga. Sensasi evolusi ini sungguh luar biasa, persis seperti kelahiran kembali, membuat tubuh tua kembali bersemangat dengan kehidupan dan vitalitas masa muda." Han Sen berpikir dalam hati.
Tapi dia tahu sekarang belum waktunya. Segalanya belum berakhir. Dia harus menunggu hingga suara itu terdengar di kepalanya, barulah itu menandakan evolusinya sukses.
Dan Han Sen sendiri juga ingin menikmati sensasi indah ini lebih lama lagi. Perasaan menyenangkan ini bahkan tak kalah dibandingkan episode mesra dengan wanita kesayangan, atau bisa dibilang merupakan jenis kenikmatan yang sama sekali berbeda.
Seperti orang yang telah lama menderita sakit, semua penderitaannya tiba-tiba lenyap. Tubuhnya yang tercuci bersih hingga bebas dari debu sepenuhnya, menciptakan perasaan lega yang hampir membuat seseorang menangis.
Tentu saja Han Sen tidak ingin menangis, tapi dia sangat menikmati momen ini.
"Evolusi sukses. Memperoleh peringkat Evolusioner. Mendapatkan tambahan 300 umur. Mendapatkan tubuh super dewa - Di Ling."
Han Sen: Tubuh Super Dewa - Di Ling
Peringkat: Evolusioner
Umur: 300
Persyaratan evolusi berikutnya: Gen 100 poin
Gen yang dimiliki: 0
