Setelah ada yang memulai, semakin banyak orang yang maju dan satu per satu membatalkan kontrak mereka, meninggalkan Legiun Sang Dewi.
Hanya sedikit yang menganggap Han Sen benar-benar bisa merebut tempat perlindungan makhluk aneh. Belum lagi banyaknya makhluk bermutasi di dalamnya, kehadiran roh bangsawan dengan kemampuan abadi saja sudah menjadi masalah besar.
Sebelum Batu Jiwa dihancurkan, makhluk roh di dalam tempat perlindungan makhluk aneh hampir benar-benar abadi. Ditambah jumlah makhluk bermutasi yang tidak diketahui dan banyak makhluk purba, sementara pasukan Sang Dewi hanya berjumlah 100-200 orang. Sebagian besar gen purba mereka masih jauh dari cukup - melawan satu makhluk purba saja belum tentu menang, apalagi menyerang tempat perlindungan makhluk aneh.
Pasukan Sang Dewi yang awalnya hampir 200 orang, dalam sekejap telah berkurang lebih dari separuh. Hanya tersisa 20-30 orang yang tidak pergi.
Han Sen sebenarnya sudah bersiap mental, tapi tidak menyangka akan sebanyak ini yang mengundurkan diri. Sekilas dilihat, yang tersisa kebanyakan remaja seperti Xu You, hanya sedikit yang berusia lebih tua.
Yang mengejutkan Han Sen adalah pria paruh baya yang pernah mengejeknya saat pertama kali bergabung, ternyata masih tetap di dalam pasukan tanpa membatalkan kontrak.
Han Sen masih ingat namanya Zheng Guoxiong, dua puluh tahun lalu sudah mencapai kesempurnaan gen Tuhan dan tiba di Perlindungan Kedua. Tapi tak disangka tempatnya seperti ini, dua puluh tahun tak ada prestasi. Baru setelah Han Sen mendirikan Legiun Sang Dewi, diam-diam dia bergabung. Belakangan ini performanya juga biasa-biasa saja.
"Kakak, apa kita masih akan menyerang tempat perlindungan makhluk aneh?" Zhu Ting yang juga belum pergi, mengamati sisa belasan orang sambil berbisik pada Han Sen.
"Tentu. Sudah kukatakan besok kita berangkat menyerang tempat perlindungan makhluk aneh, berarti ya besok. Kalian semua pulanglah mempersiapkan diri, kumpul di sini pukul enam setengah pagi besok." Han Sen menyuruh orang-orang itu bubar.
Alasan dia tidak segera berangkat namun menunggu sampai besok, juga merupakan ujian bagi sisa dua puluh sekian orang ini. Jika sekarang langsung berangkat, mungkin hanya karena darah sedang panas. Tapi jika setelah direnungkan semalaman mereka masih berani pergi, maka orang-orang inilah yang benar-benar bisa diandalkan di masa depan.
Orang-orang itu mana tahu, Han Sen sama sekali tidak ambil pusing berapa banyak yang ikut. Asal ada dia dan Zero, dua orang saja sudah bisa menjatuhkan tempat perlindungan makhluk aneh. Membawa mereka hanya untuk memilih individu yang berguna, mengingat setelah menghancurkan basis itu tetap butuh personel yang cukup untuk membangun jaringan.
"Benar-benar mau bawa orang-orang ini menyerang tempat perlindungan makhluk aneh?" Setelah kerumunan bubar, Yang Manli bertanya dengan raut wajah serius.
"Kenapa? Kamu pikir aku tidak bisa menaklukkan tempat perlindungan makhluk aneh?" Han Sen tersenyum bahagia sambil mengawasi Manli.
"Secara kekuatan objektif, memang ada peningkatan kesulitan." Yang Manli bukan tipe wanita yang mudah terpengaruh penilaian orang lain, jawabannya jujur.
"Kalau gitu, kamu ikut atau tidak?" Han Sen melanjutkan interogasinya.
"Ikut." Jawaban Manli terdengar afirmatif.
"Kalau begitu pulanglah bersiap. Besok pagi-pagi sekali kita berangkat." Han Sen berkata sambil tersenyum.
Keesokan harinya pagi-pagi, orang yang datang berkumpul berkurang lagi tujuh delapan orang. Akhirnya dengan menambahkan Yang Manli, Paman Qing, dan Zhu Ting, jumlah mereka baru mencapai dua puluh orang.
"Berangkat." Han Sen tidak banyak bicara, langsung memerintahkan semua orang untuk bersama-sama bergerak menuju gunung salju besar tempat perlindungan makhluk aneh berada.
Saat Han Sen dan rombongannya pergi, banyak orang yang memperhatikan dari samping. Mereka semua berpikir Han Sen pasti sudah gila, hanya membawa segelintir orang ingin menyerang tempat perlindungan makhluk aneh. Apa bedanya ini dengan bunuh diri?
Meskipun dalam pasukan Han Sen ada Paman Qing yang terkuat di sini, namun sekuat apa pun Paman Qing, hanya bisa menangani satu makhluk bermutasi.
Bahkan jika Han Sen punya kemampuan melawan satu dua ekor makhluk bermutasi, apa yang bisa dilakukan sisanya? Sebagian besar adalah remaja yang baru datang ke tempat perlindungan, kebanyakan masih evolusioner mutan, hanya ada satu dua evolusioner darah suci, bahkan tiga remaja adalah evolusioner purba.
Dua puluh orang seperti ini, mengatakan mereka bisa menggempur perlindungan bangsawan roh, hampir tidak ada yang percaya. Semua menganggap mereka sudah gila.
Memandangi para remaja yang mengikuti Han Sen, bahkan banyak yang memancarkan ekspresi belas kasih di mata mereka.
Tentu saja, lebih banyak lagi yang menyaksikan kepergian mereka dengan perasaan gembira, bahkan dalam hati berpikir: "Han Sen itu merasa diri berasal dari kalangan terhormat, bahkan keluarga Ning dari Grup Xingyu memberinya muka. Karena kesombongannya, pantaslah dia tewas di tempat perlindungan makhluk aneh. Hanya sayang paman baik seperti Qing dan para remaja itu."
Beberapa yang lebih jahat bahkan berharap Han Sen mati di sana, sementara Yang Manli dan Zero bisa kembali hidup-hidup. Dengan begitu, mereka akan mendapat kesempatan.
Rombongan Han Sen yang berjumlah dua puluh lebih orang itu berjalan menuju tempat perlindungan makhluk aneh di tengah badai salju, lalu segera menghilang dari padang gletser yang luas. Banyak yang yakin kemungkinan besar mereka tidak akan kembali.
Sebenarnya bahkan di antara para remaja dalam pasukan, banyak yang tidak terlalu optimis dengan pertarungan ini. Hanya karena mereka lebih memiliki gejolak semangat dan lebih berharap untuk mengambil risiko, mungkin bisa meraih masa depan.
Namun meski begitu, hati mereka tetap dipenuhi kecemasan. Bagaimanapun juga, itu adalah perlindungan bangsawan roh! Mereka bahkan belum pernah mengunjungi tempat perlindungan pelayan maupun ksatria, langsung pertama kali harus menghadapi tempat perlindungan bangsawan. Bisa dibayangkan betapa gugupnya perasaan mereka.
Semakin dekat dengan gunung salju besar, semua orang menjadi semakin tegang. Bahkan raut wajah Paman Qing terlihat sangat serius.
Paman Qing tahu Han Sen sama sekali bukan orang bodoh. Tapi sekalipun menurut penilaiannya, kekuatan mereka tidak cukup untuk menggempur tempat perlindungan roh. Jika Han Sen tidak memiliki kartu as lain, perjalanan mereka benar-benar sangat berbahaya. Menggambarkannya dengan "hampir mustahil selamat" pun tidak berlebihan.
Namun karena kepercayaan tanpa alasan terhadap tiga kata "Han Jingzhi", Paman Qing tidak berniat untuk mundur.
“Dingin?” Di tengah hujan salju lebat, Han Sen merangkul kedua tangan kecil Zero dengan kedua tangannya, mendekatkannya ke mulutnya, menghangatkan tangan mungil itu dengan hembusan napas hangat.
“Tidak.” Zero hanya menggelengkan kepala dengan tenang.
Barulah Han Sen teringat, kemampuan fisik Zero jauh melebihi dirinya. Mana mungkin dia takut pada dingin yang sepele ini.
“Di depan sudah tempat perlindungan makhluk aneh. Apa kita benar-benar akan naik?” Zhu Ting menatap gunung salju yang sudah di depan mata, tak kuasa menahan diri untuk bertanya lagi.
“Tentu.” Han Sen langsung memacu Golden Roar yang ditungganginya, menjadi yang pertama menginjakkan kaki di gunung salju.
Para anggota lain saling pandang. Akhirnya mereka semua mengikuti Han Sen mendaki. Banyak yang tegang hingga tubuh kaku, wajah tanpa ekspresi, mata terpaku pada bangunan mirip kastil kuno di lereng gunung - tempat perlindungan makhluk aneh itu.
Tempat perlindungan makhluk aneh itu sunyi senyap, selain suara salju yang jatuh, seluruh alam semesta terdiam menyeramkan, seolah itu hanyalah kastil kuno tak berpenghuni tanpa kehidupan.
Paman Qing, Zhu Ting, dan Yang Manli tak bisa menahan diri mengerutkan kening. Ini jelas sangat tidak normal. Seharusnya mereka sudah lama terdeteksi oleh makhluk mutan dan roh-roh aneh, tapi dari dalam tempat perlindungan itu tak ada sedikitpun gerakan. Gerbangnya terbuka lebar, tapi tak seekor pun makhluk mutan keluar. Ini benar-benar di luar kewajaran.
