"Han Sen dan kawan-kawan berhasil menggempur perlindungan bangsawan roh itu!"
"Benar atau tidak sih?"
"Tentu saja benar! Sudah ada yang memverifikasi. Pasukan Legiun Sang Dewi bahkan sudah berjaga di dalam kompleks. Nama 'Perlindungan Sang Dewi' pun terpahat megah di gerbang utamanya."
"Sial! Cuma dua puluh orang lebih bisa menjatuhkan basis aristokrat supernatural? Ini terlalu tidak realistis! Sebenarnya mereka pakai strategi apa?"
"Taktiknya belum jelas, tapi yang pasti sekarang banyak banget orang yang nyesek setengah mati."
"Maksudnya? Nyesel kenapa?"
“Dulu banyak sekali anggota Legiun Sang Dewi, tapi setelah Han Sen mengusulkan untuk menyerang tempat perlindungan makhluk aneh, sebagian besar mundur dari tim. Sekarang tempat perlindungan berhasil direbut, setiap anggota tim bisa mendapatkan kamar gratis dengan hak tinggal permanen, plus pembagian daging makhluk aneh dalam jumlah besar. Menurutmu, apa mereka yang mundur itu menyesal?”
“Daging-daging itu pasti bikin ngilu kalau tidak kebagian. Tapi Han Sen seharusnya tetap merekrut anggota baru. Soalnya Legiun Sang Dewi cuma ada sekitar 20 orang sekarang. Mustahil mereka bisa mempertahankan perlindungan sebesar itu tanpa merekrut tambahan.”
“Han Sen bilang tegas: yang pernah mundur dari tim tidak akan diterima kembali. Tidak ada tawar-menawar!”
“Cara dia begini bisa-bisa bikin berselisih dengan banyak orang, tahu!”
"Mereka masih takut berselisih dengan orang? Orang-orang dari Grup Xingyu saja ketika bertemu mereka bersikap serendah-rendahnya. Begitu bilang mau menyerang tempat perlindungan, langsung ditaklukkan. Dengan latar belakang dan kemampuan seperti ini, siapa yang perlu mereka takuti? Sekarang pasti para mantan anggota yang mundur itu sudah menyesal mati-matian. Kalau mau masuk ke shelter, harus bayar biaya perlindungan gede-gedean. Mau sewa kamar? Sewanya mahal banget. Padahal semua fasilitas itu seharusnya bisa mereka nikmati gratis."
"Hehe, nggak ada yang bisa meramal masa depan. Nyerang perlindungan bangsawan roh emang terlalu berisiko sih."
"Bohong risiko! Han Sen itu orang macam apa? Bawa sekitar dua puluh orang nyerang shelter bangsawan, sampai satu orang pun nggak ada yang tewas. Paling-paling cuma cedera ringan. Risiko apaan lagi?"
"Han Sen ini benar-benar luar biasa, sebenarnya bagaimana dia bisa melakukannya? Seorang evolusioner yang baru datang beberapa bulan, hanya dengan membawa sekitar dua puluh lebih orang, ternyata berhasil merebut perlindungan bangsawan secara ajaib seperti ini, sungguh sulit dipahami."
"Kalau tidak, mengapa Paman Qing yang seperti itu pun patuh sepenuhnya padanya? Dia jelas bukan orang biasa."
Kabar tentang Han Sen yang merebut perlindungan dengan cepat menyebar. Banyak orang mendatangi area tersebut, namun jika ingin masuk ke dalam perlindungan untuk mendapat perlindungan, atau memiliki ruangan di dalamnya, mereka harus membayar biaya besar. Semua ini menjadi pendapatan Legiun Sang Dewi.
Tentu saja, sebagian besar akhirnya akan masuk ke kantong Han Sen. Kalau tidak, Han Sen juga tidak akan begitu bersemangat merebut perlindungan.
Begitu gerbang perlindungan tertutup, bahkan makhluk mutan tingkat mutasi pun akan kesulitan menyerang masuk. Secara alami ini jauh lebih aman dibanding tinggal di luar. Ditambah lagi, di dalam perlindungan tersedia arena untuk berbisnis, serta teleportasi kecil di dalam ruangan. Tak perlu khawatir tidak ada pedagang atau si kaya yang mau menyewa dengan harga mahal.
Han Sen menghitung, karena jumlah orang di sini sangat sedikit - total yang pernah dia lihat hanya sekitar tiga hingga empat ratus orang. Namun meski begitu, hanya dengan menerima uang sewa dan biaya perlindungan selama sebulan, bisa dengan mudah menghasilkan jutaan.
Jika dikembangkan lebih lanjut dengan bisnis tambahan, keuntungan pasti akan lebih besar. Tapi Han Sen tidak berminat di bidang ini, tidak mau membuang-buang banyak waktu. Semua diserahkan pada Yang Manli untuk dikelola.
Hasil kali ini sangat melimpah: enam makhluk bermutasi dan lebih dari seratus makhluk purba. Han Sen tidak menjualnya, melainkan membagikan semuanya kepada Xu You dan kawan-kawannya.
Bagaimanapun juga, mereka sudah mempertaruhkan nyawa mengikuti petualangan ini. Penghargaan adalah suatu keharusan.
Han Sen menyimpan satu makhluk bermutasi untuk dirinya sendiri, ditambah sisa kaki Elang Darah Iblis yang tersisa, cukup untuk dikonsumsi selama dua tiga bulan.
Karena penyerangan ke tempat perlindungan makhluk aneh berjalan lebih lancar dari perkiraan, sama sekali tidak memberi kesempatan Zero bertindak, Han Sen pun tidak terburu-buru mengekspos kekuatan Zero. Mengingat penampilan Zero yang terlalu muda, kedatangannya ke Perlindungan Kedua saja sudah membuat orang tercengang. Memamerkan kekuatan terlalu besar juga bukan hal menguntungkan, lebih baik tetap menyembunyikannya.
Setelah membereskan urusan perlindungan, Han Sen melompati area perlindungan dan ingin melakukan pencarian di sisi lain apakah ada wilayah tempat manusia berkumpul.
Sayangnya setelah menaklukkan beberapa gunung salju besar dan berjalan ratusan kilometer, di mana-mana hanya terlihat gletser dan hamparan salju, sama sekali tak terlihat jejak manusia.
Han Sen melihat dari kejauhan seekor ular raksasa sepanjang 100 meter yang berkeliaran di atas gletser, langsung berbalik arah dan kembali. Sepanjang jalan ini banyak makhluk mutan berkeliaran. Dengan kekuatannya saat ini, dia masih belum berani menjelajah sembarangan. Belum lagi jika bertemu Makhluk Dewa Super, bahkan menghadapi Makhluk Darah Ilahi yang kuat sekalipun, Han Sen tidak memiliki jaminan kemenangan mutlak.
"Mengonsumsi daging Elang Darah Iblis, Gen Tuhan+1."
Setelah memakan kaki Elang Darah Iblis selama beberapa hari, Han Sen akhirnya mendapatkan 1 poin Gen Tuhan. Namun efisiensi yang sangat rendah ini membuatnya frustasi. Sisa kaki elang itu langsung dilemparkannya ke malaikat kecil, sementara dirinya sendiri sudah terlalu malas untuk melanjutkan.
Keuntungan besar memiliki legiun adalah Han Sen bisa mendapatkan berbagai jenis daging makhluk biasa dan purba tanpa perlu bertindak sendiri.
Dengan mengumpulkan dan memakan makhluk kecil biasa maupun purba, Han Sen bisa menambah beberapa poin gen biasa atau gen purba setiap harinya. Peningkatan diri ini jauh lebih cepat daripada memakan kaki elang suci itu.
"Penuhi dulu gen dasar dan gen purba, ini juga bagus untuk meningkatkan kemampuan fisik." Han Sen sementara tidak pergi berpetualang, setiap hari hanya memakan daging makhluk biasa dan purba untuk menambah gen, sehari-hari tetap bekerja dan membaca di atas Kapal Sang Dewi Penghiba.
Ketika Kapal Sang Dewi Penghiba mencapai tujuan, gen dasar Han Sen telah mencapai 84 poin, gen purba 35 poin, ditambah 1 Gen Tuhan. Kemampuan fisiknya telah melebihi 80, dan dengan berbagai peningkatan, dalam waktu singkat bisa mencapai intensitas di atas 90.
Pada saat yang sama, Kapal Sang Dewi Penghiba akhirnya tiba di tujuan - reruntuhan bangsa kristal.
Awalnya Han Sen mengira reruntuhan kristal pasti berupa kota kuno atau markas, tapi setelah menyaksikan reruntuhan kristal yang sesungguhnya, barulah ia menyadari betapa naifnya asumsinya.
Dari kejauhan memandang planet raksasa yang berkilau bak berlian, Han Sen merasakan keterkejutan yang tak bisa diungkapkan. Planet yang lebih besar sepuluh kali lipat daripada Luo Jia ini ternyata merupakan reruntuhan kristal ras kristal.
Seluruh permukaan planet dipenuhi bayangan bangunan kristal aneh dengan gaya arsitektur yang sama sekali berbeda dari manusia. Deretan struktur kristal berwarna-warni yang saling terhubung hampir membungkus seluruh planet dalam kristal. Sekilas pandang saja sudah membuat orang tertegun tanpa kata.
Han Sen terkagum-kagum akan keagungan bangsa kristal dan kemustahilan reruntuhan mereka, tiba-tiba merasakan panas membara di dadanya. Dengan panik, ia memasukkan tangan ke dalam baju dan menggenggam liontin kucing darah sembilan nyawa. Liontin itu terasa seperti bantal penghangat tangan, memancarkan hawa panas yang semakin meningkat seiring mendekatnya reruntuhan kristal. Setelah memasuki lapisan atmosfer, suhu liontin telah mencapai tingkat yang hampir tak tertahankan.
