Han Sen tidak berani bergerak, hanya bisa menyaksikan kumbang tanduk hijau jernih itu merangkak keluar dari retakan yang dibuat oleh Li Mingtang.
Kumbang tanduk seukuran tinju itu merangkak dengan lambat. Retakan itu tidak terlalu besar, butuh beberapa kali usaha sebelum akhirnya berhasil keluar sepenuhnya.
Dibandingkan dengan kubus emas dan inti simulasi, kumbang tanduk ini terlihat sangat kikuk. Gerakannya sangat lambat, tidak bisa terbang, hanya merayap pelan di tanah.
Setelah merangkak beberapa langkah, tanduk melengkungnya menabrak patung kristal. Makhluk ini bahkan terlalu bodoh untuk berbelok. Cakarnya menggapai-gapai mencoba terus maju, namun tenaganya jelas terlalu lemah untuk menggeser patung suci. Gerakannya mirip mobil mainan yang rodanya berputar di tempat.
Han Sen mengamati beberapa saat, menemukan makhluk ini benar-benar bodoh dan tidak punya tenaga, tidak bisa dibandingkan dengan kubus emas dan barang-barang mengerikan itu. Terlihat tidak memiliki bahaya signifikan.
Setelah berpikir, Han Sen merangkak keluar dari telinga patung dewa. Dari kejauhan, ia mengambil sepotong kristal dan melemparkannya ke dekat kumbang tanduk tunggal.
Kumbang itu kaget oleh suara kristal yang jatuh. Akhirnya berhenti berusaha mendorong patung, berbalik dan merangkak menuju tempat kristal itu terjatuh.
Tak lama kemudian, kumbang menabrak kristal sebesar kepalan tangan itu. Dengan tanduk depannya, ia menyodok beberapa kali namun hanya berhasil menggeser kristal sedikit, tak mampu mendorongnya jauh.
“Di antara benda-benda yang dibuat ras kristal, ternyata ada yang sepraktis ini?” Han Sen terkejut dalam hatinya. Ia berjalan mendekati kumbang tanduk tunggal itu, mengulurkan tangan untuk menggenggam cangkang di punggung serangga tersebut lalu mengangkatnya.
Kumbang tanduk tunggal itu langsung berguling seperti kura-kura yang terbalik, cakarnya terus mencakar-cakar tanpa henti namun tak bisa menjangkau apapun. Tenaganya memang lemah, tidak bisa melepaskan diri dari genggaman Han Sen.
"Ini hewan peliharaan kecil buatan ras kristal ya?" Han Sen mengamati lebih dekat. Di tubuh makhluk ini terukir banyak pola mistis khas ras kristal, mirip dengan yang ada di pintu kristal hitam, agak rumit seperti mesin jam tangan mekanis.
Saat jari Han Sen menyentuh cakar serangga itu, cakar tersebut langsung mencengkeram jarinya. Tapi tenaganya memang tidak besar.
Kumbang tanduk tunggal itu menggenggam jari Han Sen dan merangkak ke punggung tangannya, cakarnya mendekap erat pergelangan tangan Han Sen lalu diam tak bergerak, mengeluarkan suara creek creek sambil menatap Han Sen.
Han Sen melihat makhluk itu benar-benar tidak berguna, lalu tidak mengacuhkannya lagi dan langsung berjalan ke area retakan yang diakibatkan ledakan granat Li Mingtang.
Granat Li Mingtang entah dari tipe apa, berhasil memecahkan sebagian kecil kristal di tanah dan menciptakan retakan sepanjang satu kaki.
Han Sen mendekat ke bibir retakan dan melongok ke bawah, tiba-tiba ekspresi gembira merekah di wajahnya.
Di bawah retakan terdapat ruangan berbentuk lingkaran yang ternyata dipenuhi belasan kristal ungu berserakan - jenis kristal yang pernah Han Sen gunakan sebelumnya atas instruksi Ji Yanran untuk memacu perkembangan otak.
Han Sen ingin turun mengambil kristal-kristal itu, tapi di tubuh pengganti ini tidak ada peralatan. Mengingat ini hanya avatar, Han Sen juga khawatir jika penggantinya dikejar dan dihancurkan oleh Li Mingtang dkk, jadi tidak menyimpan roh binatang di sini.
Dengan tenaga Ksatria Baju Perang Serangga, mustahil membuka retakan ini dengan tangan kosong. Han Sen terpaksa menunggu tubuh aslinya dan Ji Yanran datang, baru mencari cara masuk ke ruangan bawah untuk mengambil kristal.
Tubuh asli dan Ji Yanran masih cukup jauh dari sini. Han Sen mencari tempat duduk di samping, bermain-main dengan kumbang tanduk tunggal di tangannya. Makhluk ini terlihat sangat cantik tapi kikuk, cukup menghibur untuk diajak main.
Han Sen dan Ji Yanran terus berjalan menyusuri koridor. Setelah memberitahu situasi di sini, Han Sen mengajak Ji Yanran mendekati lokasi retakan.
Han Sen juga menggambarkan rupa kumbang tanduk tunggal kepada Ji Yanran, namun Ji Yanran pun tidak tahu apa itu, mengira mungkin juga termasuk mainan lucu bangsa kristal sejenis.
Setelah kedua orang tiba di lokasi, Han Sen mengulurkan tangan menjentikkan kumbang tanduk tunggal itu, lalu menyimpan Ksatria Baju Perang Serangga kembali ke laut jiwa.
"Barang buatan ras kristal umumnya memiliki fungsi khusus. Seperti kubus emas yang kau sebutkan tadi, sebenarnya itu adalah penjaga inti kristal. Tubuhnya bisa mengaktifkan mata pisau cahaya yang bahkan bisa memotong rompi anti peluru dengan mudah, apalagi tubuh manusia yang jelas sulit menahan. Kecuali kecepatannya cukup tinggi untuk menghancurkan inti kristal sebelum sempat mengaktifkan mata pisaunya, kalau tidak hanya bisa kabur. Barang yang terlihat tak berguna seperti ini memang jarang ditemukan di reruntuhan bangsa kristal." Ji Yanran juga memegang kumbang tanduk tunggal itu sambil memeriksanya beberapa kali, tapi tetap tidak melihat keistimewaan apapun.
“Setidaknya ini produk ras kristal, meski cuma mainan lucu, pasti langka. Dibawa pulang seharusnya bisa dijual dengan harga selangit, ya?” Han Sen memandangi kumbang tanduk tunggal, matanya berbinar-binar seperti melihat koin emas.
“Memang banyak kolektor yang suka mengoleksi barang ras kristal. Kalau menemukan pembeli tepat, memang bisa dijual mahal.” Ji Yanran mengangguk sambil berkata.
“Kalau begitu simpan dulu.” Han Sen memasukkan kumbang itu ke dalam kantong, lalu berjalan ke arah retakan sambil mengaktifkan Rompi Anti Peluru Makhluk Super. Dengan armor itu, ia mulai memperlebar celah.
Setelah menggali lebih dari dua puluh menit, retakan akhirnya diperlebar hingga cukup untuk satu orang melintas. Han Menyimpan rompi anti pelurunya, lalu menyelinap masuk.
Di dalam ruangan itu tak ada apa-apa kecuali belasan kristal ungu berbentuk batu kerikil berserakan di lantai. Satu per satu Han Sen memungutnya, terkumpul total enam belas buah. Dalam hati ia bersukacita diam-diam.
Ji Yanran sebelumnya memberitahunya bahwa kristal yang disebut manusia sebagai "kristal otak" ini, meskipun banyak ditemukan di reruntuhan bangsa kristal, jumlahnya tidak banyak.
Di reruntuhan kecil, menemukan satu atau dua buah kristal otak saja sudah dianggap bagus, bahkan kadang sama sekali tidak bisa ditemukan.
Di reruntuhan yang lebih besar, menemukan tujuh atau delapan buah kristal otak sudah dianggap temuan yang signifikan. Dalam sejarah ekskavasi manusia yang tercatat, jumlah terbanyak yang pernah digali hanya sekitar 100 lebih kristal otak, temuan itu telah membuat seluruh federasi terkejut.
Di sini ternyata ada enam belas buah kristal otak, ini jelas merupakan temuan yang sangat luar biasa.
"Jika Kamu ingin kristal-kristal otak ini, Kamu harus menggunakannya di sini sekarang. Kalau tidak, setelah kembali ke kapal perang dan dipindai, kristal otak pasti akan terdeteksi," Ji Yanran melihat Han Sen yang sangat gembira, lalu memberitahunya.
"Kalau begitu kita gunakan saja, dibagi dua sama rata. Suami-istri bersatu, berbagi keberuntungan dan menghadapi kesulitan bersama." Han Sen langsung membagi kristal otak menjadi dua bagian, mengambil delapan untuk dirinya dan memberikan delapan kepada Ji Yanran.
Awalnya Ji Yanran tidak bermaksud mengambil, tapi setelah mendengar perkataan Han Sen, ia menerima delapan kristal otak dengan sukacita: "Dalam dua belas jam hanya boleh pakai satu. Kalau tidak, stimulasi berlebihan ke otak bisa menimbulkan masalah kecil."
Han Sen mengangguk, langsung menempelkan sepotong kristal otak di dahinya. Seketika ia merasakan aliran listrik menyergap otaknya, sementara kristal itu hancur berkeping-keping.
