Han Sen melirik benda yang dikeluarkan Zhu Ting. Itu adalah beberapa lembar kertas bertuliskan karakter, namun tampaknya bukan hasil cetakan mesin maupun tulisan tangan, lebih mirip hasil pengorekan dari suatu tempat.
“Apa ini?” Han Sen mengambil kertas itu dan melihatnya. Tertulis huruf kecil seperti kecebong yang ternyata berisi mantra teknik latihan energi.
Namun mantra itu tidak lengkap. Setiap lembar hanya memuat potongan kecil konten, total tiga lembar kertas masing-masing mencatat satu fragmen yang tidak saling berhubungan, tampak banyak bagian yang hilang di tengah.
“Pemimpin, menurutmu teknik gen super nuklir di sini layak diperhatikan?” tanya Zhu Ting sambil tersenyum.
“Tak bisa memahami.” Han Sen meletakkan kertas itu. Kontennya hanya fragmen-fragmen yang kuno dan misterius, bahkan jenis teknik gen super nuklir apa ini pun tak bisa ia mengerti.
"Pemimpin Tim, pernahkah kamu mendengar teknik gen super nuklir 《Bao Yu Yuan Yang Gong》?" Zhu Ting berbisik misterius.
"Belum pernah dengar." Han Sen menggelengkan kepala halus. Nama itu terdengar kuno, tapi dia tak pernah mendengar nama tersebut dalam daftar gongfa terkenal.
"Begini saja Pemimpin Tim. Kalau ada waktu, kembalilah ke Alliance dan periksa teknik ini di jaringan pengawasan. Kalau memang dibutuhkan, kita lanjutkan diskusi. Kalau tidak, percuma aku memujinya." Zhu Ting berhenti sebentar lalu menambahkan, "Versi yang kumiliki ini adalah naskah asli turunan kuno, stensil dari prasasti kuno. Benar-benar barang bagus yang sejati."
Han Sen merasa ini solusi terbaik. Setelah Zhu Ting pergi, dia kembali ke Alliance untuk menyelidiki apa sebenarnya 《Bao Yu Yuan Yang Gong》itu.
Mesin pencari segera menampilkan banyak opsi. Tampaknya teknik gen super nuklir ini memang cukup terkenal. Han Sen asal mengklik satu entri untuk melihat.
“Ingin stamina kokoh dan tahan lama? Ingin istri dan simpanan menjerit sepanjang malam? Ingin lepas dari derita impotensi dan ejakulasi dini? 《Teknik Memeluk Giok dan Energi Matahari》, mentor dan sahabat paling setia, mengajarkanmu menjadi pria 'peluru tak kenal lelah', membuat istrimu serak menjerit, membuat simpananmu kesemutan hingga payudara. Tunggu apa lagi? Segera pesan sekarang! Kuasai satu teknik, raih kebahagiaan pria sejati..."
"Haa..." Han Sen nyaris menyemburkan teh yang baru saja diminumnya.
"Ini benda apa sih?" Han Sen membuka link-link lain yang ternyata semua berisi iklan penjualan teknik gen super nuklir terkait impotensi dan lemah ginjal.
Tak lama ia menyadari,《Teknik Memeluk Giok dan Energi Matahari》memang merupakan teknik gen super nuklir ternama. Berbagai variannya di jaringan pengawasan begitu banyak, hampir menyamai《Varian Semesta》yang menjadi landasan ilmu seni bela diri.
Namun pada dasarnya tidak jauh berbeda. Teknik "Bao Yu Yuan Yang Gong" ini adalah teknik gen super nuklir yang mampu memperkuat ginjal, paling efektif untuk menyembuhkan penyakit tersembunyi pria seperti lemah syahwat.
"Sial! Zhu Ting ini apa-apaan? Kakak seperti aku ini terlihat perlu teknik seperti ini? Aku bisa melawan sepuluh orang dalam satu malam..." Han Sen merasakan harga dirinya diinjak-injak.
Bahkan lebih dari itu - kepribadiannya pun dihina. Pantas saja Zhu Ting menyuruhnya membaca sendiri alih-alih menjelaskan langsung berhadapan muka.
"Lagipula benda umum di pasaran ini mana ada harganya? Di jaringan pengawasan sudah banyak versi gratis. Buat apa membeli barang rongsokanmu ini?" batin Han Sen penuh cibir.
Ding! Ding! Ding!
Han Sen yang masih geram bersumpah akan menghajar Zhu Ting habis-habisan nanti, tiba-tiba alat komunikasinya berdering keras.
Dengan santai mengangkat komunikasi, sebuah gambar holografik cantik langsung melonjak keluar. Ternyata itu Huangfu Pingqing yang sudah lama tidak terlihat.
"Kakak, belakangan kamu semakin cantik saja." Han Sen memandang Huangfu Pingqing yang semakin memancarkan daya tarik wanita matang, lalu sekadar memuji.
Mengucapkan beberapa pujian tidak ada ruginya, apalagi Huangfu Pingqing sudah sering membantunya.
Raut wajah Huangfu Pingqing langsung berseri, senyum tipis baru saja mengembang di bibirnya. Tapi di detik berikutnya, dia membeku seketika, memandang ke arah Han Sen dengan ekspresi sulit dipahami.
"Apa wajahku ada corengan?" Han Sen heran meraba-raba wajahnya sendiri, sepertinya tidak ada apa-apa. Kenapa Huangfu Pingqing bisa memandangnya dengan tatapan aneh seperti ini?
"Adik tingkat, belakangan sering kelelahan ya?" Huangfu Pingqing bertanya dengan raut wajah penuh keanehan.
“Cukup lelah, sibuk banget.” Han Sen menjawab sembarangan, tidak mengerti maksud Huangfu Pingqing.
Ekspresi Huangfu Pingqing berubah-ubah, wajahnya tampak masam. Setelah lama baru melanjutkan: "Meski masih muda, tapi istirahat harus diperhatikan. Keterlaluan bisa melukai tubuh."
Setelah berkata demikian, Huangfu Pingqing langsung memutus komunikasi.
"Gila ya? Ngomong ngalor-ngidul maksudnya apa sih?" Han Sen memandang alat komunikasi yang sudah terputus dengan frustasi. Entah apa yang sedang diurungkan Huangfu Pingqing, baru bicara dua kalimat tak bermakna langsung tutup. Tak tahu juga sebenarnya untuk apa menghubunginya.
Sambil merenung, Han Sen menegakkan kepala melihat layar. Tiba-tiba ia terpaku.
"Ingin tetap kokoh dan tahan lama? Ingin..."
Layar "kaca" masih menampilkan iklan 'itu', Han Sen terdiam sebentar lalu barulah paham apa yang terjadi, mengapa Huangfu Pingqing menunjukkan raut wajah penuh keanehan, dan kenapa mengucapkan kata-kata tanpa ujung pangkal itu.
"Tidak... bukan... Aduh..." Han Sen langsung merasa situasi tidak beres, cepat-cepat menggeser nomor komunikasi Huangfu Pingqing.
Dia merasa persoalan ini agak serius. Jika desas-desus "pria lemah ginjal" ini dikenakan padanya oleh Huangfu Pingqing, bagaimana mungkin dia bisa terus menyusup di dunia persilatan? Bagaimana cewek-cewek yang mengenalnya akan memandang dirinya? Bayangan itu membuat Han Sen gemetar dingin tak terkendali.
Dengan cepat, komunikasi tersambung kembali.
"Kakak, dengarkan penjelasanku, baru saja sebenarnya begini kejadiannya..." Han Sen buru-buru ingin memberi klarifikasi.
Baru bicara dua patah kata, Huangfu Pingqing sudah berkata dengan nada sendu: "Kamu tak perlu jelaskan padaku, aku kan bukan siapa-siapa bagimu. Cewek keluarga Ji itu cantik, terserah kamu mau apa... Tak ada hubungannya denganku... Tut-tut..."
Sama sekali tidak memberi Han Sen kesempatan menjelaskan, dari alat komunikasi langsung terdengar nada sibuk.
Han Sen frustasi hampir memuntahkan darah, baru hendak menelepon lagi untuk klarifikasi, alat komunikasi kebetulan berdering. Jari Han Sen yang semula menekan tombol panggil malah tepat menekan tombol terima.
Gambar Ji Yanran langsung melonjak muncul, membuat Han Sen membeku sejenak.
Ji Yanran yang melihat Han Sen awalnya tersenyum manis, tapi seketika senyum itu menghilang dari wajahnya.
Han Sen sangat ingin menampar mulutnya sendiri, buru-buru menutup semua iklan menyebalkan itu sambil berujar: "Yanran... Tenanglah... Bukan seperti yang kamu pikir..."
“Seharusnya ada hari ini akhirnya bisa menyisihkan waktu... ingin bersamamu... tidak apa-apa... berlatih yang baik... Aku tunggu...” Ji Yanran menunjukkan ekspresi "Aku mendukungmu".
Han Sen merasa dirinya nyaris gila, baru saja ingin menjelaskan, tiba-tiba terdengar seseorang memanggil Ji Yanran di sana. Ji Yanran berkata pada Han Sen: "Aku harus rapat dulu, kamu berlatih baik-baik ya. Belakangan ini aku tidak akan mengganggumu, beristirahatlah cukup."
"Bukan... bukan begitu... Aku bisa... Aku mampu... Tut-tut..." Han Sen berusaha menjelaskan, tapi Ji Yanran di sana sudah memutus komunikasi.
