Setelah menyelesaikan siklus besar latihan, saat Han Sen baru saja membuka mata, ia membeku sejenak melihat labu tersebut.
Di dalam labu, Han Sen menyaksikan aliran aura – persis seperti ketika menyaksikan Ratu mengoperasikan Yitian Shu dulu.
"Apa labu ini ternyata paham hukum aliran aura? Bahkan menyerap aromaku?" Han Sen terkejut mengamati detil aliran energi dalam labu.
Aura di dalam labu itu sangat tipis, aroma wangi yang diserap juga sangat sedikit. Setiap kali menyelesaikan satu siklus kecil operasi, baru bisa mengubah secuil aroma wangi.
Aliran aura di dalam labu ini sungguh aneh dan mistis, ternyata tidak kalah brilian dibandingkan Yitian Shu milik Ratu. Hanya saja terdapat banyak keanehan yang bahkan Han Sen pun tidak memahaminya.
Tak lama kemudian, labu itu berhasil memurnikan seluruh aroma wangi. Han Sen tak lagi bisa melihat aliran aura di dalamnya. Saat ia memegang labu itu, gelombang mirip detak jantung di dalamnya terasa semakin kuat.
Tiba-tiba Han Sen seperti tersadar akan sesuatu. Ia menatap Si Perak Kecil. Dulu ia pernah merasakan aroma serupa pada tubuhnya, yang saat itu dianggap hanya terkontaminasi aroma dari dirinya. Tapi kini segalanya terasa tidak sesederhana itu.
"Si Perak Kecil ini pasti juga menyerap aroma yang menguap dari tubuhku saat mempelajari Jing Dongxuan. Hanya saja proses pemurniannya terlalu cepat, sehingga aku tak pernah melihat aliran aroma di dalam tubuhnya." Han Sen berhipotesis dalam hati.
"Apakah alasan Si Perak Kecil mengikutiku dan kalung labu ini otomatis jatuh ke tanganku, karena hubungannya dengan Jing Dongxuan yang kupelajari?" Han Sen mengerutkan kening halus, namun tetap tak bisa memastikan.
Setelah beberapa saat memainkan kalung labu, Han Sen akhirnya menyimpan persoalan ini untuk sementara. Ia berencana mengamati lebih seksama saat berlatih Jing Dongxuan esok hari.
Keesokan harinya, Han Sen meningkatkan kewaspadaan selama latihan. Setelah menyelesaikan siklus besar, matanya langsung terbuka mengamati Si Perak Kecil.
Benar saja, terlihat jejak aroma samar mengalir dalam tubuh makhluk perak itu. Namun aroma tersebut nyaris tak terdeteksi ketika Han Sen mencoba melihatnya kembali, lenyap sepenuhnya dalam sekejap.
Xiao Yin Yin yang sedang tiarap di samping juga membuka matanya pada saat ini, melihat Han Sen sedang mengawasinya, Si Perak Kecil langsung berdiri dan mendekati sisi Han Sen, melonjak masuk ke dalam pelukannya, menggesek-gesek dada hangatnya dengan kepala kecil berbulunya.
"Anggota-anggota ini benar-benar penuh keanehan, apa memang makhluk mutan terlahir dengan kemampuan teknik aliran aura?" Han Sen mengusap-usap kepala rubah perak kecil itu, berbagai pikiran berkelebat di benaknya.
Setiap kali melakukan latihan di kemudian hari, Han Sen diam-diam menghafal teknik aliran aura dalam labu itu. Ia menemukan bahwa metode tersebut sangat rumit dan mengerikan, sangat berbeda dengan teknik pelatihan manusia, tidak tahu apakah bisa diterapkan pada dirinya sendiri.
Setelah menunggu beberapa hari lagi, Ratu akhirnya kembali ke Sanctuary. Namun ia hanya datang untuk memberi tahu Han Sen bahwa ada urusan penting di Alliance yang harus ditanganinya, mungkin dalam jangka waktu yang lama tidak bisa kembali ke Sanctuary, lalu pergi lagi.
Han Sen memutuskan untuk kembali ke dataran es terlebih dahulu. Pulau Bidang Ilahi di dataran es masih ada, dengan banyak makhluk mutan yang turun dari atasnya, membawa sumber daya yang cukup banyak ke dataran es.
Hanya saja, orang yang memiliki sayap di dataran es memang sedikit. Hanya segelintir orang yang bisa terbang ke Pulau Bidang Ilahi, apalagi menjatuhkannya. Karena itu Han Sen sangat buru-buru ingin kembali.
Jika Perlindungan Keluarga Kerajaan di Pulau Bidang Ilahi bisa ditaklukkan, itu sama dengan menambah benteng angkasa luar. Ditambah dengan Istana Kristal, Han Sen bisa dikatakan telah melengkapi tiga pasukan: darat, laut, dan udara.
Yang Han Sen takutkan sekarang adalah sebelum sempat kembali ke dataran es, tempat perlindungan itu sudah kembali ke kehampaan. Kalau benar begitu, kerugiannya akan sangat besar.
Setelah mendapatkan peta rute kembali ke dataran es dari Huangfu Pingqing, Han Sen langsung berangkat tanpa ingin terlambat sedetik pun.
Tidak lama setelah keluar dari perlindungan, Han Sen memasuki area pegunungan. Belum lama menjelajah ke dalam, jejak manusia di sekitarnya sudah sama sekali tak terlihat. Tiba-tiba Han Sen berhenti dan berkata datar, "Lao Chen, kalau sudah datang, kenapa tidak menampakkan diri?"
"Intuisimu sangat tajam." Chen Ran muncul dari balik pohon besar di belakang, memandang Han Sen dengan kagum.
Bersamaan dengan Chen Ran, dua puluh lebih orang bermunculan dari hutan pegunungan di sekeliling, mengepung Han Sen di tengah.
Di tangan mereka teracung panah dan senjata tersembunyi yang mengarah ke Han Sen dari balik pepohonan. Begitu Chen Ran memberi komando, mereka akan langsung menghujani Han Sen bagai landak.
"Lao Chen, hanya karena aku menolak membawakanmu roh binatang, harus sampai ingin mencabut nyawaku?" tanya Han Sen yang masih duduk di atas punggung Golden Roar, menatap Chen Ran dengan tenang.
Chen Ran tersenyum datar: "Tak perlu dibesar-besarkan, itu cuma masalah sepele. Tapi aku memang sangat tertarik padamu. Asal kau jujur menjawab beberapa pertanyaanku, aku takkan mempersulitmu."
"Oh, kira-kira apa yang ingin Tuan Chen ketahui?" Han Sen wajah tetap tenang.
Chen Ran langsung bertanya: "Kau baru sekitar setahun di Perlindungan Kedua. Bagaimana bisa mendapatkan begitu banyak gen? Dan bagaimana cara membuka kunci gen itu?"
Sorot mata Chen Ran menyala-nyala menatap Han Sen. Ia sudah mempelajari secara mendetail sumber daya milik Han Sen, dan terkejut dengan segala pencapaian pemuda ini.
Jika di Perlindungan Pertama masih mungkin ia mendapat perlindungan dan bantuan Keluarga Qin, maka di Perlindungan Kedua ini lokasinya adalah dataran es - bahkan lebih terpencil dari dataran es itu sendiri, di atas sebuah semenanjung terisolasi.
Tanpa sumber daya dan jaringan sosial, Han Sen hanya mengandalkan kekuatannya sendiri ternyata bisa mencapai level seperti ini, sungguh sulit dipahami. Chen Ran merasa pasti ada rahasia besar di balik ini.
Jika dirinya (Chen Ran) yang mendapatkan rahasia seperti ini, mungkin bisa naik ke lapisan berikutnya, memenggal makhluk super legendaris, dan menjadi petarung terkuat dalam sejarah manusia.
Dia telah bertahan di alam semesta Perlindungan Ilahi kedua selama hampir seratus tahun, hanya untuk suatu hari bisa mencapai hal itu. Tapi bagaimanapun dia berhitung dan berusaha, kesenjangan kekuatan membuatnya tak berdaya, tak mampu membunuh satu pun makhluk super legendaris.
Kini kehadiran Han Sen memberinya secuil harapan.
Membuka kunci gen dalam waktu satu tahun, hal seperti ini mungkin masih ada secuil kemungkinan bagi orang berbakat istimewa yang didukung kekuatan besar di belakang layar.
Tapi Han Sen tidak punya sumber daya seperti itu. Kemampuannya mencapai tahap ini, tidak diragukan lagi pasti ada alasan khusus. Chen Ran sangat ingin tahu apa sebenarnya itu.
"Kupikir Yang Mulia Chen ingin menanyakan sesuatu. Kalau hanya ingin tahu ini, sangat sederhana. Langsung tanya saja padaku, mengapa harus repot-repot seperti ini?" Han Sen tersenyum lebar.
"Kalau begitu katakanlah." Chen Ran sama sekali tidak bermaksud bercanda, hanya memandangi Han Sen dengan dingin.
"Alasan mengapa aku bisa mendapatkan begitu banyak gen dan mengaktifkan gembok gen hanya satu." Han Sen berkata dengan serius.
"Alasan apa?" Sorot mata Chen Ran yang berapi-api menatap tajam sambil mendesak.
"Karena aku adalah bakat alam." Han Sen menjawab sambil tersenyum bahagia.
