“Saudara Han, bagaimana kalau kau berbaik hati merawat lukaku dulu? Kalau tidak begini terus, aku benar-benar akan mati. Matiku tidak masalah, tapi kalau mati sebelum selesai membacakan Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan, bukankah itu merugikanmu?” Di sebuah hutan kecil, Chen Ran yang terikat di pohon besar berkata dengan nada memohon.
“Tidak selesai juga tidak apa, lagipula keluarga Chen punya banyak anggota. Kalau kau tidak selesai, aku bisa cari orang lain. Lebih baik kau cepatkan, sebelum darahmu habis mengucur. Nanti kalau aku mau selamatkan pun sudah terlambat.” Han Sen duduk di tunggul pohon seberang, memandang Chen Ran dengan santai.
“Baiklah baiklah, akan kubicakan. Tapi Saudara Han, janji kau harus benar-benar melepasku setelah selesai.” Chen Ran menambahkan.
“Kalau masih mengulur waktu, kesempatan untuk melepasmu pun tak akan ada.” Han Sen berkata dengan datar.
“Mengubah energi menjadi giok, menerobos gerbang langit...” Chen Ran menggigit bibir, mulai membacakan Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan.
“Kalimat selanjutnya setelah Chong Tian Que apa?” Setelah Chen Ran membopong sebentar, Han Sen tiba-tiba menyelanya dan bertanya.
“Setelah Chong Tian Que adalah Rong Bai Hui.” Chen Ran menjawab.
“Bagus, lanjutkan.” Han Sen tersenyum, menyuruh Chen Ran melanjutkan hafalannya.
Chen Ran menghafal beberapa saat, Han Sen kembali mengangkat konten sebelumnya, bertanya berulang kali tentang bagian-bagian awal untuk memeriksa apakah ada jawaban yang salah dari Chen Ran.
Hasilnya, tak peduli bagaimana Han Sen bertanya, Chen Ran selalu menjawab konten sebelumnya dengan satu kata pun tidak salah, terlihat seolah tidak ada masalah.
"Saudara Han, jangan tanya lagi. Nyawaku ada di tanganmu. Mana mungkin aku berani berbohong? Tolong selamatkan aku! Jika lukaku tidak segera diobati, benar-benar bisa merenggut nyawa. Kalau aku mati, tidak ada untungnya bagimu, kan? Nanti keluarga Chen pasti akan merepotkanmu. Meski kau pasti tak takut, tapi tetap saja itu masalah. Anggap saja aku seperti kentut, lepaskanlah! Aku jamin mulai sekarang takkan ada sedikit pun ketidakpatutan padamu." Darah terus mengucur deras dari tubuh Chen Ran. Terlihat kondisinya sangat buruk, wajahnya pucat menakutkan.
"Tapi kau sudah mengajarkan Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan padaku. Maukah keluargamu membiarkanku hidup?" Han Sen membelai kantong Si Perak Kecil di bahunya sambil berkata.
“Saudara Han, kenapa kamu begitu bingung? Aku mengajarkan Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan padamu, itu sudah melanggar pantangan besar keluarga Chen. Kalau aku membocorkannya, orang pertama yang akan dibunuh Chen adalah pengkhianat seperti aku - pasti akan dihukum lingchi. Mana berani aku mengatakannya? Demi nyawaku sendiri, aku harus merahasiakan ini.” Chen Ran hampir menangis.
“Begitu ya? Biarkan aku pertimbangkan lagi.” Han Sen mengucapkan sambil mengambil sebutir obat dan memakannya.
“Saudara Han, jangan pertimbangkan lagi. Aku benar-benar tak berani membocorkannya.” Chen Ran memohon dengan putus asa, namun Han Sen sudah menutup matanya - terlihat sedang melatih teknik latihan energi.
“Jangan berlatih dulu! Obati lukaku ini!” teriak Chen Ran panik ketika melihat Han Sen ternyata mulai berlatih teknik energi.
Tapi Han Sen sama sekali tidak menghiraukannya, tetap asyik berlatih sendirian.
Tak lama kemudian, Chen Ran mencium aroma segar yang samar-samar, tapi dia tidak terlalu mempedulikannya, mengira itu aroma potion yang baru saja dimakan Han Sen.
Melihat Han Sen mengabaikannya, terpaksa dia mengatupkan gigi menggerakkan energi internal untuk meredakan lukanya.
Aroma samar yang terhirup oleh Chen Ran itu mulai mengalir bersama energi internalnya, semakin banyak aroma yang terserap ke dalam tubuh.
Awan tipis mulai mengepul dari tubuh Chen Ran, mengelilingi badannya dan membuat luka besar mengerut, aliran darah pun melambat.
Setelah menyelesaikan satu siklus penuh Jing Dongxuan, Han Sen membuka mata mengamati Chen Ran. Seluruh aliran aura Chen Ran kini terpantau jelas di pupil matanya.
Setelah mengamati beberapa saat, Han Sen tidak bisa menahan diri untuk menyeringai dalam hati: "Orang licik ini, benar saja memberiku Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan palsu. Tujuh bagian benar, tiga bagian palsu. Di bagian masalah utama diubah sedikit. Ini jelas ingin membunuhku, benar-benar cukup kejam."
Tak lama kemudian, Chen Ran membuka mata. Melihat Han Sen, ia segera berteriak lagi: "Saudara Han, semua yang kau inginkan sudah kuberikan. Cepat bantu obati lukaku, atau aku benar-benar akan mati!"
"Mati lebih baik, daripada kau terus menyakiti orang," kata Han Sen dengan datar sambil menatap Chen Ran.
"Kau ingin ingkar janji?!" Ekspresi Chen Ran berubah drastis.
"Tidak sampai segitunya. Kutanya padamu, apakah Zhu Ting mempelajari Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan keluargamu?" tanya Han Sen.
"Benar," jawab Chen Ran.
"Lalu mengapa Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan yang dipelajari Zhu Ting berbeda dengan versimu?" Han Sen memicingkan matanya sambil bertanya.
Chen Ran langsung berubah ekspresi, mengumpat: "Anjing pengkhianat 'itu'! Dia berani mengungkapkan Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan! Memang anak haram tidak bisa diandalkan."
"Kamu juga tidak lebih baik. Tampaknya kamulah yang menipuku. Tidak ada alasan lagi untuk membiarkanmu pergi." Han Sen membentangkan kedua tangan.
"Tidak-tidak! Saudara Han, dengarkan! Aku sama sekali tidak menipu! Zhu Ting itu cuma anak haram, mana layak berlatih Jurus Tujuh Lipatan sejati? Yang kau pelajari darinya pasti Jurus Tiga Lipatan, benar kan?" Chen Ran buru-buru menjelaskan.
"Bukankah Jurus Tiga Lipatan merupakan bagian awal Jurus Tujuh Lipatan? Apa yang salah dengan itu?" tanya Han Sen.
"Tentu salah! Jurus Tujuh Lipatan harus dikoordinasi dengan teknik latihan energi eksklusif seperti yang baru saja kuaajarkan. Tanpa itu, mustahil menguasainya. Jurus Tiga Lipatan hanyalah teknik yang berevolusi dari Jurus Tujuh Lipatan, sama sekali tak sebanding dengan versi aslinya."
Chen Ran berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Kamu seharusnya tahu, Chen Ran berlatih Racun Seribu Wangi, bukan teknik latihan energi eksklusif Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan."
"Pernyataanmu cukup masuk akal. Begini, beri tahu hubungan antara《Yitian Shu》dan《Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan》, nanti aku obati lukamu." kata Han Sen.
Keinginan kuat Han Sen terhadap Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan selain karena kehebatannya sendiri, juga ada satu poin: mendengar Chen Ran berkata selama《Yitian Shu》masih di keluarga Chen,《Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan》keluarga Chen akan tak terkalahkan di langit maupun bumi.
Ucapan ini jelas tak bisa dipercaya, tapi pasti ada hubungan antara kedua peristiwa tersebut. Kalau tidak, Chen Ran tidak perlu mengucapkan kata-kata seperti itu.
Chen Ran ragu sejenak sebelum mengatupkan gigi sambil berkata: "《Yitian Shu》 dan 《Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan》 semuanya diperoleh leluhur keluarga kami dari sebuah makam kuno. Awalnya merupakan satu set gongfa. Keduanya harus disatukan baru bisa menunjukkan Kewibawaan Ilahi Tanpa Batas. Sayangnya keluarga Huangfu terlalu tak bermoral, mencuri 《Yitian Shu》 dari keluarga Chen kami, membuat kedua kitab ini tak bisa disatukan."
"《Yitian Shu》 punya teknik latihan energinya sendiri,《Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan》 juga memiliki teknik latihan energi tersendiri. Bagaimana mungkin keduanya bisa disatukan? Kau pikir aku anak kecil yang mudah ditipu?" Wajah Han Sen berubah masam.
“Saudara Han, mana mungkin aku berani menipu Anda. Sebenarnya 《Yitian Shu》 adalah bagian pertama. Setelah menguasai 《Yitian Shu》, barulah bisa mempelajari 《Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan》. Dengan demikian, kita akan mencapai keadaan 'menyatu dengan sosok jenius turun dari langit', tak tertandingi di langit maupun bumi, mampu melesat ribuan mil dalam sekejap dengan teknik terbang yang tiada tanding sepanjang masa. Tanpa 《Yitian Shu》, keluarga kami terpaksa langsung mempelajari dari bagian tengah, kehilangan fondasi awalnya. Makanya 《Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan》 saat ini hanya 70% potensinya. Jika ada dasar 《Yitian Shu》, barulah jurus ini mencapai ke-dahsyat-an sesungguhnya.” Chen Ran berkata.
