Manusia dan beruang saling memandang selama beberapa detik. Wang Yuhang mengeluarkan jeritan memilukan lalu berbalik kabur. Beruang putih raksasa itu menerjang keluar dari air, terus menggigit ikan besar sambil mengejarnya, sama sekali mengabaikan Han Sen dan Li Xinglun di pihak lain.
“Paman kecil ini... benar-benar bisa...” Li Xinglun tertegun seperti patung, baru setelah lama bisa mengucapkan kalimat ini.
Han Sen sudah memanggil Busur Silang Merak, memasukkan tujuh Panah Bulu Gagak ke dalamnya, lalu buru-buru mengejar.
Wang Yuhang berlari di atas es sambil berteriak: "Kalian ngapain? Cepat taklukkan dia! Nanti aku jadi es loli kalau lama-lama!"
Beruang putih setinggi 7-8 meter di belakangnya sesekali menerjang Wang Yuhang. Setiap kali cakarannya menghantam lapisan es setebal 30cm, bukannya pecah malah memancarkan cahaya dingin yang membentuk Cincin Guncangan Es, melesat belasan meter dan menciptakan gelombang es dahsyat di sekitarnya.
Tubuh Wang Yuhang gemetar kena cincin es itu. Wajahnya membiru, kulitnya diselubungi lapisan es putih yang tak kunjung mencair.
Kondisi Wang Yuhang terlihat sangat buruk, tubuhnya mulai kaku dan kecepatan larinya tiba-tiba berkurang drastis.
Melihat Wang Yuhang hampir ditampar langsung oleh cakar beruang es raksasa, Han Sen tak bisa lagi menunggu kesempatan. Meski tidak bisa menembak titik vital, panah bulu gagak tetap ditembakkannya untuk membebaskan Wang Yuhang terlebih dahulu.
Panah bulu gagak seketika melintasi jarak 30-40 meter dan menancap di kaki beruang es raksasa. Ternyata panah bisa masuk hampir sepertiga bagian, membuat Han Sen berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Kulit beruang es raksasa terlihat sangat kokoh. Meski bukan titik vital yang ditembak, panah masih bisa menembus sepertiganya. Busur silang merak yang telah berevolusi ini memang memiliki daya hancur luar biasa, bahkan memungkinkan untuk membunuh makhluk Dewa super.
Tapi bulu yang kecil begini, bidikannya pun bukan titik vital, jelas tidak terlalu berpengaruh pada beruang es raksasa. Beruang itu meraung kesakitan, cakarnya mencengkeram panah bulu gagak dan langsung mematahkannya.
Han Sen merasa dalam hatinya berdarah-darah. Dari tujuh anak panah bulu gagak yang tersisa, kini berkurang satu lagi.
Beruang es raksasa berbalik dan menyerbu ke arah Han Sen. Matanya penuh amarah, aura pembunuhan yang pekat menyelimutinya karena berani dilukai oleh manusia ini.
Han Sen memanggil Tyrannosaurus Thrust Api. Menghadapi beruang es yang menerjang, ia melancarkan tusukan naga beracun - kerucut baja sepanjang dua meter lebih berotasi kencang menusuk dada beruang itu.
ROAR!
Kulitnya beruang es raksasa di dada berhasil ditusuk oleh Tyrannosaurus Thrust Api, meski tidak terlalu dalam, darah sudah mulai terlempar keluar mengikuti putaran mata pisau senjata tersebut.
Api bahkan membakar rambut putih beruang es itu.
Han Sen berseri-seri dalam hati, bersiap untuk mengerahkan tenaga lebih guna menancapkan Tyrannosaurus Thrust Api lebih dalam ke tubuh beruang es. Namun sang beruang mengayunkan cakarnya dengan garang - kilatan cakar langsung menghantam senjata api itu.
Dang!
Han Lin merasakan gaya dahsyat menerjang. Tyrannosaurus Thrust Api bergetar tak terkendali. Tangan Han Sen lunglai, senjata itu terlempar puluhan meter, menghancurkan lapisan es dan jatuh ke air laut.
Tangan Han Sen sudah berdarah-darah, mulut harimau-nya retak akibat getaran. Tenaga beruang es itu benar-benar mengerikan.
Li Xinglun membentangkan busur, menembak beruntun beberapa anak panah ke arah beruang es raksasa untuk melindungi Han Sen yang mundur. Han Sen memanggil kembali Tyrannosaurus Thrust Api-nya, tak lagi berani berkonfrontasi frontal dengan sang beruang. Ia hanya mengandalkan teknik langkah untuk menghindar dari serangan sambil mencari celah serangan balik.
Cincin es di tubuh beruang es raksasa meledak bertubi-tubi. Bulu yang terbakar di dadanya segera padam. Udara beku menyebar di sekelilingnya bagai taburan es kering.
Berkat Teknik Kulit Es dan Tulang Giok yang telah mengaktifkan kunci gen-nya, Han Sen memiliki resistensi ekstrem terhadap suhu dingin. Kemampuannya bergerak bebas sama sekali tidak terpengaruh.
Meski kecepatan beruang es raksasa tergolong rendah di antara Makhluk Dewa Super, Han Sen tetap memaksimalkan teknik geraknya. Dengan strategi matang, ia berusaha menjaga jarak agar tidak terjangkau cakar sang beruang.
Tapi situasi semakin memburuk, Han Sen masih meremehkan tingkat mengerikan makhluk dewa super. Makhluk dewa super dewasa seharusnya bisa mencapai kemampuan fisik 300.
Kemampuan fisik Han Sen sekarang sekitar 160-170. Ditambah berbagai teknik gen super nuklir dll, tenaga maksimal yang bisa dilepaskan hanya sekitar 200-an. Dibandingkan makhluk dewa super, masih jauh tertinggal.
Terutama dalam hal tenaga, dibandingkan beruang es raksasa yang terkenal kuat ini, perbedaannya paling mencolok. Sedangkan kecepatan beruang es justru jauh di bawah rata-rata makhluk dewa super, memberi Han Sen kemungkinan untuk bertahan.
Li Xinglun mengaktifkan gembok gen-nya, menembakkan beberapa panah ke arah beruang es. Salah satu panah roh binatang level darah suci mengenai lubang telinga beruang es, membuatnya kesakitan dan mulai mengejar Li.
Teknik gerak Li Xinglun juga cukup baik, meski tidak sevariatif Han Sen, tapi percepatan garis lurusnya sangat cepat. Dia terus berusaha melepaskan diri dari pengejaran Beruang Es Raksasa, namun jarak mereka malah cepat tertutup.
Kondisi fisik Wang Yuhang sedikit membaik. Dengan cepat ia mengambil es balok dan menghujamkannya ke Beruang Es Raksasa, sambil melemparkan beberapa provokasi.
Beruang Es Raksasa langsung menghentikan pengejaran terhadap Li Xinglun dan mulai mengejar Wang Yuhang.
Han Sen kembali menembak panah tepat di leher Beruang Es Raksasa. Tapi kali ini sang beruang seolah yakin Wang Yuhang adalah targetnya, terus mengejar tanpa henti dan sama sekali mengabaikan serangan lainnya.
“Aduh, aku hampir tidak kuat lagi, cepat cari cara selamatkan aku!” Wang Yuhang berguling-guling sambil merangkak, akhirnya berhasil menghindari serangan Beruang Besar Es. Tapi situasinya masih sangat kritis, setiap saat bisa ditampar mati oleh cakar beruang itu. Seluruh tubuhnya sudah tertutup lapisan es, rambut dan alisnya memutih, gemetaran kedinginan hingga terlihat hampir kolaps.
“Lari ke arahku!” Han Sen berteriak ke arah Wang Yuhang. Satu tangan menopang Busur Silang Merak, tangan lain menekan pelatuk, membidik Beruang Besar Es tanpa bergerak.
Wang Yuhang merangkak panik ke arah Han Sen sambil berteriak memintanya segera melepaskan panah.
Tapi Han Sen sama sekali tidak bergerak, menunggu Wang Yuhang terus mendekatinya. Beruang Es Raksasa yang mengejar Wang Yuhang terus menerjang dengan ganas, mulut besarnya sesekali membuka dan menutup, menjulurkan lidah penuh duri yang ingin menjilat kepala Wang Yuhang.
Untunglah Wang Yuhang benar-benar jagoan kelas atas. Meski tubuhnya sudah hampir membeku total, dengan gaya gerak yang menakjubkan, ia tetap berhasil merangkak mendekat.
Li Xinglun di kejauhan terus melepaskan panah tanpa henti, membantu meringankan tekanan yang dialami Wang Yuhang.
Matanya berkilau seperti bintang, seolah ada kekuatan misterius yang membuat setiap panahnya tepat sasaran. Bahkan sempat mengenai mata Beruang Es Raksasa, sayangnya tidak bisa menembusnya, hanya bisa mengulur waktu untuk Wang Yuhang.
Wang Yuhang akhirnya berhasil mencapai sisi Han Sen, berguling di atas lapisan es dengan gaya yang memprihatinkan, hampir saja tidak terhindar dari cakaran Beruang Es Raksasa.
Han Sen tatap muka mengawasi ketat beruang es raksasa, jaraknya sudah kurang dari satu meter, langsung menarik pelatuk berkali-kali dengan cepat dan kontinu.
Semburan cahaya hitam menyembur keluar, seketika menghujam ke arah beruang es raksasa.
