Huang Yunlong yang dijuluki penguasa wilayah ini memiliki kekuatan setara evolusioner top manusia. Bahkan Han Sen pun belum tentu bisa mengalahkannya dengan mudah.
Tapi di hadapan Malaikat Perang Suci, Huang Yunlong hanyalah makhluk payah. Hanya dalam beberapa kali serangan, zirahnya sudah tercabik-cabik dan kulit kepalanya hampir terkelupas.
"Han Sen, aku danmu tak ada permusuhan! Bebaskan aku hari ini, hadiah berlimpah menantimu! Jika tidak, Ajaran Darah Nyawa-ku tak akan berhenti sampai salah satu dari kita mati!" teriak Huang Yunlong sambil terhuyung-huyung menghindari serangan Malaikat Perang Suci.
Han Sen mengerutkan dahinya. Nama Sekte Darah Hidup memang pernah ia dengar. Dulu, ketika manusia baru memasuki era antariksa, mereka menyaksikan banyak hal dan ras yang sulit dipahami. Hal ini memberikan dampak dahsyat pada pemikiran manusia, sehingga melahirkan berbagai pemikiran dan agama baru.
Sekte Darah Hidup adalah salah satunya. Konon sekte ini pernah memicu insiden besar di Alliance. Belakangan, mereka ditekan dengan kekuatan fisik dan dikategorikan sebagai sekte sesat. Pada dasarnya, mereka telah menghilang dari panggung sejarah manusia.
Namun dalam seratus tahun terakhir, Sekte Darah Hidup sepertinya aktif kembali. Banyak orang menerima panggilan komunikasi dari orang asing. Saat diangkat, yang berbicara adalah jemaat sekte tersebut yang sedang melakukan penyebaran agama.
Beberapa tahun terakhir, aktivitas Sekte Darah Hidup tampaknya semakin merajalela. Konon mereka telah membuat banyak keluarga hancur. Banyak umat beriman yang bergabung dengan sekte ini akhirnya hancur reputasinya.
Han Sen tidak menyangka Huang Yunlong ternyata adalah anggota Sekte Darah dan Nyawa. Tapi baginya ini tidak membuat perbedaan. Siapapun lawannya, pertarungan kali ini harus dimenangkan dengan membunuh, kalau tidak orang-orang akan menganggap Han Sen bisa diremehkan, dan masalahnya takkan ada habisnya.
Han Sen sudah bertekad untuk menegakkan wibawa. Bagaimana mungkin dia membiarkan Huang Yunlong si pemimpin kabur? Tujuannya adalah membunuh sampai semua orang ketakutan, membuat semua pihak paham: siapapun yang berani mengincarnya, harus siap menghadapi maut.
Huang Yunlong menjerit-jerit, tapi Han Sen sama sekali tidak menghiraukan. Dengan tatapan dingin, dia memperhatikan Malaikat Perang Suci menghujani tubuh lawannya dengan tebasan pedang satu demi satu.
Huang Yunlong memang jagoan tingkat atas. Dia bahkan bisa bertahan selama 20-30 serangan pedang Malaikat Perang Suci. Padahal kemampuan Han Sen sendiri hanya sedikit lebih unggul darinya.
Hanya menghadapi Malaikat Perang Suci, Huang Yunlong tetap hanya menemui jalan buntu. Pada akhirnya, kepalanya dipenggal oleh Malaikat Perang Suci. Hingga detik terakhir matanya masih terbelalak penuh dengan keengganan dan kekejaman.
Lu Hui dan Lei Hengwu serta yang lain terpana. Huang Yunlong yang mendominasi Utara selama lebih dari enam puluh tahun ternyata tewas seperti ini. Belasan petarung kuat yang telah membuka kunci gen dibantai dengan kejam oleh makhluk mirip malaikat, yang berhasil kabur kurang dari setengah.
Yang mencengangkan, Han Sen bahkan tidak menggerakkan tangannya sedikit pun. Makhluk mirip malaikat itu sendirian telah menciptakan rekam jejak pertempuran yang mengerikan.
"Makhluk apa sebenarnya itu?" Lei Hengwu dalam hatinya takjub. Kini ia tak lagi yakin apakah itu makhluk roh. Bahkan jika ada makhluk roh sekuat itu, mungkin bukanlah sesuatu yang bisa ditaklukkan manusia.
Dalam cahaya fajar, kesucian Malaikat Perang Suci membuat hati bergetar, namun sekaligus menyebarkan kekuatan jahat yang menimbulkan degup jantung tak karuan.
"Ayo." Lu Hui dengan ekspresi serius memberi perintah untuk mundur. Dia khawatir jika terus bertahan di sini akan menimbulkan kesalahpahaman Han Sen. Jika Han Sen menganggap mereka sama seperti Huang Yunlong dan kroni-kroninya, nasib mereka mungkin tidak akan lebih baik. Makhluk mirip malaikat itu benar-benar mengerikan.
Han Sen juga tidak menyuruh Malaikat Perang Suci mengejar orang-orang yang sudah kabur jauh. Setelah melirik arah kepergian Lu Hui, Han Sen langsung mendatangi mayat Huang Yunlong dan kroni-kroninya untuk menggeledah barang-barang mereka.
Pada dasarnya tidak ada barang berharga. Kebanyakan hanya membawa satu tas kartu berisi uang receh dan beberapa kartu kristal.
Saat Han Sen mengeluarkan dan memeriksa kartu-kartu itu, alisnya berkerut ketika melihat kartu kristal milik Huang Yunlong dan Cheng Yulang. Di dalamnya, dia kembali menemukan kartu bergambar Kucing Darah Sembilan Nyawa.
"Sekte Darah dan Takdir... Apakah ada hubungan dengan Kucing Darah Sembilan Nyawa?" Ekspresi Han Sen terlihat rumit, tidak tahu apakah ini kebetulan atau ada maksud tertentu.
Tapi Han Sen belum pernah mendengar bahwa Sekte Darah dan Takdir menggunakan Kucing Darah Sembilan Nyawa sebagai simbol gereja. Seingatnya, sekte ini menyembah Dewa Darah - entitas yang menguasai kekuatan darah berbagai makhluk hidup, meski Han Sen tidak terlalu ingat nama lengkapnya.
Selain Huang Yunlong dan Cheng Yulang, tidak ditemukan kartu kristal serupa di tas kartu mayat lainnya. Han Sen membakar semua jenazah dengan api, lalu langsung meninggalkan lokasi.
Pertempuran pengepungan Huang Yunlong terhadap Han Sen mengguncang seluruh federasi. Karena masalah Esensi Gen Kehidupan, banyak pihak yang mengawasi ketat Han Sen. Tak disangka pihak pertama yang nekat menyerang justru Huang Yunlong.
Kini berbagai kekuatan besar justru berlega hati karena tidak terburu-buru bertindak. Andai saja mereka yang lebih dulu menyerang, pasti merekalah - bukan Huang Yunlong - yang akan bernasib malang.
"Makhluk hidup yang mirip malaikat, apakah itu makhluk roh? Jika memang makhluk roh, maka itu pasti makhluk yang kebal. Tapi makhluk seperti itu, seratus hingga seribu kali lebih sulit dibunuh daripada Makhluk Dewa Super. Bagaimana mungkin Han Sen bisa menaklukkan makhluk seperti itu?"
Banyak anggota kekuatan besar kehilangan akal, berspekulasi tentang makhluk mirip malaikat itu. Sebagian besar menganggap itu bukan makhluk roh, melainkan roh binatang. Ada juga yang yakin itu memang makhluk roh.
Apapun itu, semua orang kini menyadari realitas: selama makhluk itu ada, Han Sen tak terkalahkan di Perlindungan Kedua. Kecuali ada rencana pembunuhan gelap yang sempurna, mustahil membunuhnya di sana.
Akhir tragis Huang Yunlong menjadi peringatan bagi semua. Beberapa beralih fokus ke Alliance - jika tidak bisa menyentuh Han Sen di perlindungan, mereka harus mencari solusi di dunia nyata.
Tapi di Alliance, ingin menggerakkan Han Sen jelas juga bukan perkara mudah. Sekarang semua orang menganggap Han Sen adalah orang keluarga Ji, ditambah lagi memiliki latar belakang Kelompok Aksi Keamanan Khusus, bisa juga disebut garis keturunan keluarga Qin. Dengan latar belakang seperti ini, banyak taktik yang tidak efektif terhadap Han Sen.
Setelah Han Sen kembali, dia langsung terhubung dengan Ji Yanran. Dia memberitahukan bahwa esensi gen kehidupan Beruang Besar Es diserahkan sepenuhnya padanya untuk diurus.
Pertama, esensi gen kehidupan ini sama sekali tidak bisa diserap. Menyimpannya hanya akan membuat Han Sen jadi sasaran iri tanpa mendapatkan keuntungan apapun.
Dengan memberikannya ke keluarga Ji, orang-orang akan tahu bahwa Han Sen tidak punya kemampuan menyerap esensi gen kehidupan, sekaligus menghindari orang lain yang ingin mencari masalah.
Serangan terbuka tidak ditakuti Han Sen, tapi panah gelap sulit diantisipasi. Di Alliance, dia bukan makhluk yang kebal. Tidak perlu demi sepotong esensi gen yang tak bisa diserap, sampai dirancang rencana matang untuk menjebaknya.
"Dan Han Sen juga ingin tahu, apakah masih ada cara lain untuk menyerap esensi gen kehidupan? Dengan pengetahuan dan sumber daya finansialnya sendiri, jelas sulit melakukan lebih banyak percobaan. Menyerahkannya pada keluarga Ji juga pilihan bagus."
"Han Sen bahkan berniat menjual esensi gen kehidupan maestro yang sama sekali tidak bisa diserap ini ke berbagai kekuatan besar. Bagaimanapun juga mereka tidak bisa memanfaatkannya, sementara Han Sen bisa mendapatkan keuntungan besar dari transaksi ini."
