Keluarga Qin juga menyiapkan beberapa set rencana untuk dipilih Han Sen. Pada akhirnya, Han Sen memilih satu set senjata yang dibuat dari bijih baja Z yang diasah.
Bijih baja Z umumnya mengandung banyak kotoran. Dari 1000 gram bijih baja Z mentah, paling banyak hanya bisa disaring sekitar 5 gram baja Z dengan kemurnian di atas 99%.
Selain itu, baja Z yang telah disaring memang memiliki kekerasan tinggi, tapi sangat rapuh. Ketahanan dan elastisitasnya sangat buruk, hampir tidak bisa digunakan sebagai komponen senjata atau mesin.
Dengan analogi yang kurang tepat, baja Z hasil penyaringan ini seperti keramik yang lebih keras. Baru setelah dilebur dengan logam lain, ia akan memiliki indikator kekerasan dan ketahanan yang baik, sehingga cocok untuk membuat senjata.
Tapi di dalam tambang Z, seringkali terdapat beberapa batu mentah dengan kemurnian tinggi. Batu-batuan ini entah bagaimana terbentuk, biasanya hanya sebesar jari, dengan kandungan baja-Z di atas lima puluh persen. Sebagian kecil bahkan mencapai 80-90%.
Batu mentah Z ini tidak hanya memiliki kekerasan ekstrim, tapi juga ketahanan dan elastisitas yang tinggi, sangat cocok untuk membuat senjata. Tapi begitu batu ini melalui proses peleburan dan finishing, ia akan menjadi rapuh seperti baja-Z biasa. Karena itu hanya bisa diasah dan dirapikan, tidak bisa benar-benar digunakan untuk pengecoran.
Batu-batuan ini umumnya digunakan untuk membuat peluru. Tapi karena senjata api tidak bisa digunakan di dalam perlindungan, batu Z jenis ini praktis tidak berguna di dalam shelter.
Namun keluarga Qin memiliki banyak planet tambang Z. Mereka telah mengumpulkan sejumlah batu mentah Z, termasuk beberapa yang berukuran lebih besar.
Di antara sejumlah batu mentah terbaik, kandungan baja-Z-nya melebihi 90%, dan ukurannya jauh lebih besar dibandingkan batu Z biasa, bisa digunakan untuk mengasah beberapa barang sederhana.
Saat Han Sen pertama kali melihat tumpukan batu baja-Z itu, langsung terlintas busur silang merak miliknya. Batu-batu Z itu panjangnya maksimal sepanjang satu kaki, yang tebal pun hanya seukuran jari - terlalu ramping untuk dijadikan pisau. Selain itu, mengasah batu Z hingga membentuk bilah yang tajam juga bukan hal yang mudah.
Menurut Han Sen, dengan sedikit proses finishing, batu-batu itu akan menjadi anak panah busur silang yang bagus. Ini merupakan barang yang sangat berguna baginya.
Akhirnya Han Sen memilih batch batu Z tersebut. Keluarga Qin berjanji akan membantu mengubahnya menjadi anak panah, namun karena proses pengasahan batu Z sangat rumit dan memakan waktu lama, Han Sen belum bisa segera mendapatkan busur silang baja-Z itu.
Menurut perkiraan keluarga Qin, dua minggu kemudian Han Sen seharusnya sudah bisa mendapatkan dua busur silang pertama. Setiap bulan berikutnya, keluarga Qin akan mengirimkan dua busur silang.
Han Sen memang bisa memahaminya. Batu asli baja-Z sangat keras, tidak bisa diolah dengan metode kimia atau perlakuan panas, hanya bisa diasah perlahan. Benar-benar membutuhkan waktu lama.
Han Sen sangat menantikan panah baja-Z ini. Panah yang dibuat dari batu asli dengan kandungan baja-Z di atas 90% kemungkinan ketahanannya tidak kalah dengan Panah Bulu Gagak, bahkan mungkin lebih kuat.
Yang terpenting, Panah Bulu Gagak tidak bisa dibawa keluar perlindungan, sedangkan panah baja-Z ini bisa dibawa ke mana saja.
Diam-diam kembali ke Perlindungan Sang Dewi, menyimpan Ksatria Baju Perang Serangga, Han Sen kembali ke Alliance untuk menyelidiki data, berharap bisa menemukan jejak anak dewa super generasi kedua yang menyendiri.
"Kakak, sudah daftar untuk perang para dewa kali ini belum?" Tang Zhenliu menghubungi Han Sen dengan penuh semangat.
“Tidak, terlalu membuang-buang waktu.” Han Sen tersenyum.
“Kenapa tidak mendaftar? Seharusnya kamu mendaftar. Dengan hewan peliharaan kerenmu, mungkin benar-benar ada kesempatan masuk dalam sepuluh dewa, sekaligus membawa keharuman bagi kita manusia.” Tang Zhenliu berkata.
“Hewan peliharaan saya sehebat apapun, kalau mereka langsung membunuhku, tetap tewas. Untuk apa mencari masalah sendiri?” Han Sen membentangkan kedua tangan.
“Memang benar. Tapi kalau kamu tidak ikut, dalam perang para dewa kali ini kita manusia lagi-lagi tidak punya kesempatan. Memikirkannya saja bikin tidak senang. Sudah seratus tahun lebih, sepuluh dewa semuanya makhluk roh. Ini sungguh aib!” Tang Zhenliu mengeluh frustasi.
“Memang tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali Super Gen Tuhan kita bisa sempurna, kalau tidak, kita sama sekali tidak layak berkompetisi.” Han Sen berkata sambil tersenyum.
"Sulit. Sekarang sudah ada yang bisa mendapatkan esensi gen kehidupan di Perlindungan Pertama, tapi cara menyerapnya masih belum ditemukan. Situasi di Perlindungan Kedua juga sama. Ingin memperoleh Gen Tuhan super, entah harus menunggu sampai tahun dan bulan apa." Tang Zhenliu semakin frustasi mendengar perkataan Han Sen.
"Semoga tidak terlalu lama. Aku masih berharap bisa naik level menjadi Evolusioner lebih cepat." Han Sen tersenyum.
"Kau benar-benar dapat keberuntungan sampah! Ternyata bisa mendapatkan hewan peliharaan seperti itu. Kalau nanti membunuh makhluk Dewa super lagi, pertimbangkan keluarga kami. Syarat yang bisa diberikan keluarga Qin, keluarga kami juga bisa." Kata Tang Zhenliu.
"Nanti saja kalau sudah berhasil memburu makhluk Dewa super. Kau juga tahu, hewan peliharaan tetap hanya hewan peliharaan. Aku sebagai majikannya terlalu lemah. Berburu makhluk Dewa super tetap merupakan hal berbahaya. Tanpa keyakinan penuh, aku tak akan mengambil risiko." Jawab Han Sen.
……
Setelah mengakhiri panggilan dengan Tang Zhenliu, banyak orang lain yang menanyakan apakah dia mau ikut perang para dewa. Tampaknya banyak yang berharap dia bisa berpartisipasi.
Banyak di antaranya benar-benar berharap dari dalam hati Han Sen bisa merebut posisi anak dewa, membawa kehormatan bagi umat manusia, dan membuat nama manusia terukir di prasasti suci.
Tapi Han Sen memberi tahu mereka semua bahwa dirinya tidak akan ikut perang para dewa. Saat ini setiap hari tak terhitung mata yang mengawasinya. Hal seperti ini sama sekali tidak boleh dilakukan.
Banyak juga yang tidak percaya Han Sen tidak ikut perang. Tapi selama periode ini, Han Sen hanya berada di Alliance atau Perlindungan Sang Dewi, sama sekali tidak pergi ke mana-mana. Mata-mata yang mengawasinya jelas tahu sampai batas waktu pendaftaran perang para dewa berakhir, Han Sen tidak pernah mendaftar di Dojo Bintang. Tampaknya dia benar-benar menyerah untuk ikut.
“Semoga kali ini bisa meraih posisi anak dewa. Jika bisa mendapatkan makhluk mutan super, itu akan jadi bonus yang luar biasa.” Han Sen kembali menggunakan Ksatria Baju Perang Serangga sebagai pengganti, sementara dirinya menyelinap keluar diam-diam.
Sebagai Koin Emas yang ikut kompetisi, selama Koin Emas menunjukkan kekuatan super perkasa, orang akan tahu dia telah memperoleh Gen Super Tuhan. Ini juga bisa membantu Han Sen mengalihkan perhatian agar dirinya tidak terlalu mencolok.
Hanya saja masih ada waktu tertentu sebelum perang para dewa dimulai. Untuk babak penyisihan awal di berbagai perlindungan yang memperebutkan peringkat pertama, Han Sen tak perlu ikut karena otomatis jadi juara. Jadi Han Sen berniat menggunakan masa ini untuk menyelidiki makhluk mutan yang diduga anak dewa super generasi kedua.
Belakangan Han Sen menyelidiki banyak data dan mendapatkan beberapa petunjuk. Dalam sebuah thread evolusioner, berdasarkan narasi pengalaman mereka, Han Sen menyimpulkan bahwa makhluk yang ditemui evolusioner itu seharusnya adalah anak dewa super generasi kedua.
Dan tempat di mana dia menemukan makhluk mutan itu berada di dalam Pegunungan Setan, jaraknya cukup dekat dengan Han Sen. Jadi Han Sen ingin memeriksanya, mungkin benar-benar ada anak dewa super generasi kedua yang menyendiri. Jika iya, maka kesempatannya telah tiba.
