Han Sen yang mengenakan baju zirah super mengamuk, ditambah kemampuan fisik superior dan meniru teknik aliran aura Beruang Hitam kecil, membuat tubuhnya sekuat baja mistis. Ini memungkinkannya mengabaikan serangan ratu.
Kalau tidak, meski baju zirahnya kokoh, mustahil bisa menahan sepenuhnya tenaga ratu. Bagaimanapun, ratu juga menguasai tenaga yin. Baju zirah hanya bisa menahan sebagian tenaga yin itu.
"Tampaknya masalah penyerapan esensi gen kehidupan akan terekspos lebih cepat." Awalnya Han Sen mengira ini baru akan terjadi saat bertemu makhluk roh super, tak disangka malah bertemu ratu yang membuatnya terekspos dini.
Tapi Han Sen memang sudah mempersiapkan diri untuk ekspos ini. Ia tak terlalu memikirkannya. Bagaimanapun ekspos itu pasti terjadi, timing-nya tidak penting. Lagipula tak ada yang bisa melacak Koin Emas.
Dua pertarungan berikutnya juga melawan manusia. Meski kedua orang itu naik ke panggung, mereka memilih tidak bertarung dengan Han Sen.
"Dewa B, aku penggemarmu, bisakah kamu memberi tanda tangan?" Seorang pria perkasa setinggi dua meter lebih berdiri di hadapan Han Sen, dengan gerakan gemulai menyodorkan kertas dan pulpen.
Han Sen membeku sejenak. Awalnya menanti pertempuran, tapi tak menyangka situasinya begini. Akhirnya menerima kertas dan pulpen itu, menuliskan dua karakter 'koin emas'.
Dia tak khawatir tulisan tangannya dikenali. Dengan kemampuan kontrol raganya, sangat mudah membuat tulisan yang tak bisa dinilai asalnya.
"Terima kasih... Terima kasih..." Pria itu terus-menerus berterima kasih sebelum turun dari panggung dengan gembira.
Lawan manusia kedua meski tak seekstrim pria tadi, tetap berkata pada Han Sen: "Semangat Dewa B! Kami mendukungmu merebut tahta anak dewa." Lalu langsung menyerah dan turun sendiri.
Di putaran terakhir hari ini, lawannya adalah roh keluarga kerajaan yang langsung dihancurkan Han Sen dengan satu pukulan, memicu sorak-sorai gegap gempita manusia.
Han Sen tidak berlama-lama tinggal, langsung melakukan teleportasi pergi dari Dojo Bintang dan kembali ke Crystal Palace.
Fang Mingquan sekarang merasakan darahnya berdesir panas, jiwa mediawan-nya pun mulai berkobar.
Kalimat terakhir "Targetku bukan manusia" dari Koin Emas membuat Fang Mingquan hampir tidak bisa menahan kegembiraannya.
Kembali ke kantor, Fang Mingquan segera menyusun naskah berita berjudul "Targetku Bukan Manusia - Deklarasi Sang Raja" dan mempublikasikannya di programnya.
Secara detail menjelaskan pertempuran Koin Emas kemarin dan hari ini, dengan penekanan pada kalimat terakhir sang legenda.
Di bagian penutup, Fang Mingquan meringkas dengan satu kalimat: "Sang Raja Kembali, Pedang Mengarah ke Posisi Anak Dewa - Bisakah Dewa B Meraih Gelar Anak Dewa Pertama untuk Umat Manusia?"
Hari ini memang hari yang penuh keributan. Comeback epik Dewa B membuat banyak orang bersemangat, menanti performa selanjutnya dan berharap sang legenda bisa merebut kembali posisi Anak Dewa untuk manusia.
Namun getaran sesungguhnya berasal dari petinggi Alliance. Orang biasa hanya tahu koin emas kuat, tapi tidak menyadari seberapa jauh kekuatannya.
Tapi para petinggi Alliance sebenarnya paham betul: koin emas pasti telah menyerap esensi gen kehidupan, memperoleh Super Gen Tuhan. Rompi anti peluru yang dikenakannya juga pasti roh binatang super dewa, kalau tidak mustahil memiliki tenaga dan pertahanan seperti itu.
Bahkan Ratu di hadapannya tak mampu melawan. Hampir bisa dipastikan, koin emas pasti telah mendapatkan barang-barang itu.
Banyak orang merasa gembira sekaligus bingung. Yang menggembirakan adalah koin emas telah membuktikan manusia bisa menyerap esensi gen kehidupan, sedangkan kebingungannya terletak pada cara dia melakukannya.
Banyak pihak ingin mengetahui jawaban ini, tapi mereka tak bisa menemukan sosok koin emas tersebut.
Hampir bersamaan, para nahkoda kekuatan besar mengeluarkan perintah tegas untuk menemukan Jin Bi. Esensi Gen Kehidupan menyangkut evolusi seluruh umat manusia dan perkembangan manusia di dalam perlindungan. Bagaimanapun juga harus diketahui siapa sebenarnya Jin Bi, serta mendapatkan metode khusus untuk menyerap Esensi Gen Kehidupan dari mulutnya.
Jutaan orang menganalisis semua data masa lalu Jin Bi, berusaha menilai siapa sebenarnya dia. Banyak daftar tersangka dibuat, termasuk Han Sen di dalamnya.
Namun karena Han Sen dan Dewa B sering muncul bersamaan, bahkan pernah muncul di dua lokasi berbeda secara bersamaan, nama Han Sen segera dihapus dari daftar.
Orang yang memperoleh roh binatang pengganti sangat langka. Saat ini hanya Han Sen dan Ning Yue yang pernah mendapatkannya. Tidak banyak orang memikirkan kemungkinan ini.
Ning Yue juga menonton pertarungan itu. Dia menyadari sesuatu, tapi tidak berani memastikan. Dia pun tidak membocorkan hal ini.
Dengan adanya naga air yang bersimbiosis dengannya, pemikiran dan hidup matinya berada di tangan Han Sen. Sedikit saja keanehan, akan memicu maut. Hal ini Ning Yue pahami betul.
Di pertarungan selanjutnya, Han Sen terus meraih kemenangan demi kemenangan, memicu demam besar di Alliance. Orang-orang berdebat bisakah Dewa B merebut posisi anak dewa pertama bagi manusia kali ini, atau mengalahkan Anak Dewa Cahaya untuk masuk dalam jajaran sepuluh dewa.
Berkat performa otoriter koin emas, banyak yang mulai menaruh harapan besar. Mereka yang sebelumnya acuh tak acuh pada perang para dewa di Perlindungan Kedua, kini mulai memperhatikan perang suci ini.
Saat menyaksikan koin emas bertarung, banyak yang seakan merasakan diri mereka sendiri yang bertempur. Ini bukan sekadar kemenangan pertempuran sesempit itu, melainkan kejayaan dan jiwa seluruh ras.
Meski Han Sen berjuang untuk dirinya sendiri, bagi umat manusia, koin emas ini sedang bertempur untuk kepentingan mereka.
Bahkan banyak manusia yang bukan penggemar koin emas, mereka semua berharap koin emas bisa terus menang, terus menang, meraih satu per satu kejayaan untuk umat manusia.
Terutama para anggota senior yang telah memasuki Perlindungan Kedua selama puluhan bahkan ratusan tahun. Mereka menghabiskan seumur hidup di dalam Perlindungan Kedua. Setiap kali perang para dewa, yang mereka dengar hanyalah kabar kekalahan memilukan manusia. Meski berpenampilan acuh tak acuh, di dalam hati mereka sangat mendambakan manusia bisa meraih prestasi dalam perang para dewa. Tak ada yang lebih berharap daripada mereka untuk melihat seseorang mampu memecahkan dominasi makhluk roh dalam status penguasa perang para dewa.
Sikap acuh mereka hanyalah bentuk ketidakberdayaan. Usaha generasi demi generasi, pengorbanan kepala terpenggal dan darah tertumpah, namun yang didapat hanyalah kekecewaan berulang. Akhirnya mereka patah semangat, berpura-pura tak peduli, bahkan mengeluarkan kata-kata ironi.
Tapi begitu harapan muncul, meski hanya secercah kecil, mereka akan berteriak dengan gigih untuk itu, memberikan kontribusi sepenuh kemampuan.
Semakin tua generasinya, semakin dalam mereka memahami makna kejayaan tersebut.
"Lao Xu, sudah nonton Perang Para Dewa belum? Koin Emas itu cukup bagus, mungkin kali ini benar-benar ada kesempatan..." Banyak anggota senior saling memberi kabar dengan penuh semangat tentang kemenangan Koin Emas.
Evolusioner yang mencakup lebih dari 80% populasi manusia, memberikan perhatian yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Perang Para Dewa kali ini. Berbagai media besar mulai memberitakan dengan gila-gilaan berita tentang perang tersebut, terutama fokus pada Koin Emas termasuk berbagai pengalaman dan legenda tentangnya.
Hampir dalam semalam, Koin Emas telah menjadi figur legenda yang tak asing lagi di seluruh Alliance. Berbeda dengan ketenaran sebelumnya, kali ini dia telah mengkristalkan kejayaan seluruh ras manusia, memberinya aura khusus yang berbeda dari selebritas biasa.
Bahkan Han Sen sendiri tidak menyangka bahwa situasi bisa berevolusi ke level seperti ini. Bahkan di markas mereka sendiri, banyak prajurit dan perwira yang sedang berdiskusi panas tentang Koin Emas dan Perang Para Dewa.
