"Keluarga Zhao menyebar dan mengepung area sekitarnya, tapi belum menyerang. Jelas mereka ingin menunggu Malaikat Perang Suci dan Makhluk Dewa Super itu bertarung habis-habisan baru mencari keuntungan."
"Brengsek-brengsek ini." Han Sen bergumam dalam hati, sorot matanya tertuju pada tubuh Makhluk Dewa Super sambil mengaktifkan Kunci Gen untuk mengamati aura kehidupannya.
Makhluk Dewa Super ini memiliki aura kekacauan dalam tubuhnya, jelas termasuk generasi pertama dewa. Meski begitu, kekuatannya tetap luar biasa.
Makhluk Dewa Super tetaplah makhluk level atas. Meski Malaikat Perang Suci mendominasi, dalam waktu dekat belum bisa mengalahkannya.
Seperti Malaikat Perang Suci, Makhluk Dewa Super ini juga memiliki kemampuan yang seimbang di segala aspek tanpa properti khusus. Pedang besar sang Malaikat terus menghantam tubuhnya, meninggalkan luka-luka meski tidak mengenai titik vital. Hal ini membuat Zhao Heng dan kawan-kawan berseri-seri penuh sukacita.
Mereka mengepung beberapa kali, tetap tidak bisa melukai Makhluk Dewa Super ini dengan serius. Sekarang hanya hewan peliharaan, ternyata bisa meredam Makhluk Dewa Super, bahkan meninggalkan luka demi luka di tubuhnya. Ini membuat sorot mata Zhao Heng dan kawan-kawan ke Malaikat Perang Suci semakin membara.
Tapi pandangan Han Sen beralih ke arah mata air darah. Ada keanehan pada Makhluk Dewa Super ini. Dengan kecerdasan Makhluk Dewa Super, seharusnya ia kabur karena bukan lawan Malaikat Perang Suci.
Namun Makhluk Dewa Super ini enggan meninggalkan sisi mata air darah. Jelas ada sesuatu yang aneh di dalam mata air itu, sehingga membuatnya berjaga di sini.
Dengan aura Dongxuan, Han Sen mengamati mata air darah. Kolam darah penuh vitalitas, bukan air mata air biasa. Mata air di dinding tebing bahkan lebih subur kehidupannya.
Setelah beberapa saat melihat retakan itu, Han Sen tiba-tiba merasa kaget di dalam hati. Dari dalam retakan, dia merasakan aura kehidupan yang sangat kuat, membuatnya berkeringat dingin.
"Sialan, di dalam retakan badan gunung itu ternyata tersembunyi makhluk hidup yang sangat mengerikan." Han Sen menatap retakan di gunung. Tiba-tiba, dia merasa seperti diawasi ketat oleh seseorang.
Seolah-olah di balik retakan gunung itu ada sepasang mata jahat yang kejam dan tanpa belas kasihan mengawasinya. Perasaan itu membuatnya deg-degan, langsung menarik kembali aura Dongxuan-nya, tak berani lagi mengintip retakan gunung.
"Makhluk di retakan gunung itu bisa mendeteksi aura Dongxuan-ku bahkan menemukan posisi saya! Pasti ini makhluk yang sangat menakutkan. Keluarga Zhao berani-beraninya mengincar kolam darah ini, benar-benar tak sabar ingin mati!" Han Sen masih gemetar, keringat dingin mengucur deras di tubuhnya.
Dia sama sekali tidak melihat makhluk mutan itu, hanya diam-diam dilihat oleh makhluk tersebut, tapi sudah membuat jantungnya berdebar kencang. Tingkat mengerikannya makhluk itu mungkin melebihi sebagian besar Makhluk Dewa Super yang pernah ia temui.
Sekarang Han Sen sedang mempertimbangkan apakah harus membawa malaikat kecilnya mundur segera. Dengan kehadiran makhluk mengerikan yang mengintai di dekatnya, meski bisa membunuh Makhluk Dewa Super itu, mereka mungkin tidak mendapat keuntungan apa pun.
Tapi jika Han Sen mundur sekarang, ia tidak bisa mempertanggungjawabkannya pada keluarga Zhao. Kedatangannya kali ini akan menjadi sia-sia.
Han Sen melirik arah retakan di gunung, lalu melihat malaikat kecil yang sedang bertarung sengit dengan Makhluk Dewa Super itu. Untuk sementara ia mengurungkan niatnya untuk berbalik kabur.
Makhluk hidup di retakan gunung itu sepertinya tidak berniat keluar. Han Sen berpikir, tidak perlu terburu-buru kabur. Dengan kemampuannya, pasti lebih cepat lari daripada anggota keluarga Zhao. Bahkan jika makhluk itu benar-benar keluar, yang bernasib sial adalah Zhao Heng dan kawan-kawan. Untuk apa dia buru-buru? Paling-paling langsung menarik kembali malaikat kecilnya dan kabur.
"Kapten Qin, apapun yang terjadi, tetap di sisiku. Jangan sampai berjalan sembarangan." Han Sen menurunkan suaranya, berbisik pada Qin Xuan di sebelahnya.
"Ada situasi apa?" Qin Xuan heran menatap Han Sen. Makhluk aneh raksasa itu jelas-jelas sudah diredam oleh hewan peliharaannya. Ucapannya sekarang pasti ada maksud tersembunyi.
"Aku merasa ada yang tidak beres, ada kecemasan dalam hati. Firasatku jarang meleset. Nanti jangan nekat menerobos, tetap ikuti aku. Kalau ada yang aneh, kita langsung kabur." Kata Han Sen tegas.
“Bagus.” Qin Xuan melihat sekeliling, meski tidak menemukan masalah apa pun, tapi tetap mengangguk setuju.
Pedang besar malaikat kecil terus meninggalkan luka demi luka di tubuh Makhluk Dewa Super itu. Makhluk mutan itu enggan kabur, badannya sudah penuh darah, terus mengeluarkan raungan dahsyat, namun masih nekat bertempur habis-habisan dengan malaikat kecil.
Zhao Heng dan yang lain tampak girang bukan main: "Han Sen, suruh hewan peliharaanmu berusaha lebih keras lagi, lukai parah Makhluk Dewa Super itu, jangan sampai dia lari lagi setelah terluka."
"Direktur Zhao, itu kan Makhluk Dewa Super, bukan kucing atau anjing biasa." Han Sen menjawab dengan nada datar.
Zhao Heng tidak berkata lebih jauh. Dia juga tahu hal ini tak bisa dipaksakan. Untungnya Makhluk Dewa Super itu belum kabur. Zhao Heng kembali memerintahkan semua orang untuk merapatkan formasi kepungan, agar jika Makhluk Dewa Super itu mencoba kabur nanti, mereka masih bisa menghadang.
Tapi Makhluk Dewa Super itu seperti bertindak polos, jelas bukan lawan malaikat kecil, namun terus bertarung mati-matian sampai akhir. Luka di tubuhnya semakin banyak, darah yang mengalir terlalu deras, sudah hampir tidak bisa bertahan.
Malaikat kecil bagaikan dewa, dengan kepakan sayap besar di punggungnya berubah menjadi cahaya bayangan yang berpapasan di udara dengan Makhluk Dewa Super. Pedangnya menghantam leher Makhluk Dewa Super yang sudah terluka itu, langsung membuka goresan dalam. Beberapa tulang di lehernya dipotong, darah mengucur deras dari sana.
Makhluk Dewa Super itu terjatuh ke tanah, meronta-ronta beberapa kali tapi tak kunjung bisa berdiri.
"Han Sen, jangan lupa janji! Suruh hewan peliharaanmu mundur, biar kami yang lanjut." Zhao Heng memberi perintah pada anggota klan Zhao untuk mengepung sambil berteriak ke arah Han Sen.
“Tugasku telah selesai, sisanya kalian sendiri yang menyelesaikan.” Han Sen tanpa basa-basi langsung menarik kembali malaikat kecilnya. Dia sudah merasakan makhluk di retakan gunung itu mulai gelisah, aura mengerikan mulai menyebar dari dinding tebing, setiap saat bisa menerobos keluar.
Belum lagi makhluk Dewa Super itu belum mati, bahkan jika benar-benar dibunuh malaikat kecil, Han Sen mutlak tidak berani mendekat. Sekarang Han Sen hanya ingin kabur sejauh mungkin agar tidak terlibat.
Zhao Heng dan delapan rekannya sudah mengerumuni, ingin membunuh makhluk Dewa Super yang terluka parah itu. Berbagai senjata dihujamkan ke luka makhluk yang nyaris tak bernyawa itu.
Tapi tiba-tiba terdengar geraman, makhluk mutan yang sekarat itu melonjak bertindak, menerjang seorang lelaki keluarga Zhao, langsung menggigit kepalanya hingga putus. Cakarnya sekaligus merobek tubuh pria itu.
Zhao Heng mengaum keras, menusuk dengan satu tembakan ke luka di leher Makhluk Dewa Super itu, seketika membuat makhluk itu meraung kesakitan dan terjatuh ke tanah.
Beberapa anggota keluarga Zhao menyerbu serentak, mengepung dan membunuh makhluk mutan itu. Meski ada korban jiwa, saat ini mereka enggan meminta bantuan malaikat kecil lagi, takut malaikat kecil itu yang akhirnya membunuh Makhluk Dewa Super ini.
