Meski Makhluk Dewa Super itu sudah nyaris tak bernyawa, masih berhasil melukai beberapa anggota keluarga Zhao. Namun lukanya terlalu parah, jelas sudah di ambang kematian.
Zhao Xi berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Sambil memimpin serangan massal ke Makhluk Dewa Super, dia berkata, "Terus berikan tenaga ekstra! Dia hampir tumbang!"
Tiga dari delapan anggota keluarga Zhao tewas, sisanya terluka. Tapi melihat Makhluk Dewa Super itu hampir mati, mereka bergembira luar biasa.
“Biarkan aku membunuhnya.” Zhao Haiyang mengawasi Makhluk Dewa Super yang bahkan sudah hampir tidak bisa berdiri, berseru gembira.
“Bagus.” Zhao Heng tentu tidak menentang. Dari delapan orang ini, hanya dia dan Zhao Haiyang yang berasal dari garis keturunan Zhao. Siapa yang membunuh sama saja.
Tapi sebelum Zhao Haiyang sempat bertindak, makhluk super yang terhuyung-huyung itu tiba-tiba seperti mendapat cahaya gila berkilat, menerjang seorang anggota Zhao hingga tumbang, lalu menjerit-jerit sambil berlari ke dalam hutan.
Zhao Heng dan Zhao Haiyang terdiam sejenak. Tak ada yang menyangka makhluk mutan ini malah kabur di saat-saat kritis seperti ini.
Tadi saat bertarung mati-matian pun tidak kabur. Sekarang saat sudah sekarat dan bahkan sulit berdiri, dari mana datangnya tenaga untuk melarikan diri?
“Cepat kejar! Jangan biarkan lolos!” Zhao Heng yang pertama sadar, memberi perintah kepada anggota yang tersisa untuk mengejar Makhluk Dewa Super itu.
Tapi tiba-tiba terdengar suara bebatuan gunung pecah berantakan, membuat Zhao Heng dan yang lain terkejut. Saat menoleh, mereka melihat gunung kecil itu meledak dengan lubang besar. Retakan di badan gunung yang sebelumnya memancarkan mata air darah kini meledak, seekor lipan raksasa berwarna darah merangkak keluar dari dalamnya.
Segmen-segmen tubuh merah tua itu lebih tebal dari gerbong kereta api. Hanya satu bagian tubuh yang terentang saja sudah mencapai 20-30 meter. Saat ini, makhluk itu menggerakkan ribuan cakar sambil menerjang ke arah mereka.
Hanya sekejap mata, dua anggota keluarga Zhao langsung dipotong tubuhnya oleh cakar mengerikan itu. Zhao Heng dan yang lain langsung ketakutan setengah mati, mana mungkin masih mengejar makhluk dewa super tadi. Sambil kabur mereka berteriak: "Han Sen, cepat suruh hewan peliharaannya menghalangi itu!"
"Tuan Zhao, Anda bercanda? Makhluk galak seperti ini, Anda mau hewan peliharaanku jadi tumbal?" Han Sen membalas sambil terus berlari bersama Qin Xuan.
"Han Sen, jangan lupa janji kita..." Zhao Haiyang berteriak keras.
“Perjanjian kita adalah membantu kalian membunuh Makhluk Dewa Super yang sebelumnya. Aku sudah melakukan semua yang harus dilakukan, janjiku sudah kutepati. Makhluk yang satu ini di luar cakupan perjanjian, dan aku pun tak sanggup melawannya.” Sambil berkata demikian, Han Sen sudah membawa Qin Xuan kabur jauh.
Zhao Haiyang gemetar antara marah dan panik. Makhluk raksasa menyerupai lipan berdarah itu benar-benar mengerikan, sama sekali bukan tenaga manusia yang bisa menghalangi. Hanya sekejap, satu orang lagi berhasil dikejarnya dan ditelan hidup-hidup.
Delapan orang dari keluarga Zhao kini hanya tersisa Zhao Heng dan dua orang lainnya. Namun lipan berdarah itu tidak mengejar mereka lagi, melainkan langsung merangkak menuju arah kaburnya Makhluk Dewa Super sebelumnya.
Han merasa dadanya berdebar kencang, berteriak dalam hati merasa situasi tidak beres. Makhluk Dewa Super itu tadinya tertarik oleh Wang Yuhang, sekarang lipan berdarah juga terpancing ke sana. Hal ini mulai terasa agak tidak mengenakkan.
"Kenapa nasib Wang Yuhang selalu sial begini, selalu muncul masalah tak terduga." Han Sen hendak berbalik arah menuju ke sisi Wang Yuhang, tapi tiba-tiba berhenti lalu berlari kembali ke mata air darah.
"Mau ngapain kamu?" teriak Qin Xuan dari belakang.
"Aku mau cek lagi, kamu duluan pergi." Han Sen bergegas kembali sambil melempar jawaban.
Zhao Heng dan kawanannya yang melihat Han Sen kembali terkejut, namun mereka tak berani menyusul. Melirik ke arah mata air darah, mereka tak paham maksud gerakan Han Sen.
Bagi mereka, lebih baik Han Sen mati. Keluarga Zhao sudah mengorbankan banyak anggota tapi malah membiarkan Makhluk Dewa Super kabur. Kerugian kali ini sungguh besar.
Mengabaikan keluarga Zhao, Han Sen dengan gesit meloncat ke celah retakan di dinding tebing yang terbuka ledakan, menyorotkan tatapan tajam ke dalam gua.
Setelah membuka kunci gen dengan Jing Dongxuan, Dia merasakan aura kehidupan yang pesat di dalam gua. Dugaan apakah masih ada barang lain di dalam? Lagipula lipan darah sudah dipancing pergi, tidak masalah untuk kembali melihat sekilas.
Di dalam retakan gunung terlihat sebuah gua besar. Di dasar gua, terbaring tenang sebutir telur kristal darah sebesar bola sepak, seluruh kristalnya merah darah. Aura kehidupan yang pesat itu memang berasal dari sana.
Han Sen langsung dilanda kegembiraan luar biasa. Dia pernah memakan telur Raja Semut Iblis dan tahu itu barang bagus. Di dalamnya belum terbentuk esensi gen kehidupan, langsung memakannya bisa meningkatkan Super Gen Tuhan - jauh lebih praktis daripada menyerap esensi gen kehidupan.
Tidak disangka lipan darah ini ternyata juga telah melahirkan sebuah telur, Han Sen tanpa basa-basi langsung melompat masuk, menyambar telur lipan darah tersebut dan memasukkannya ke kantong, lalu berbalik dan merangkak keluar dari gua.
Han Sen masih berpikir bagaimana cara menyelamatkan Wang Yuhang dan yang lain, tapi tiba-tiba mendengar raungan nyaring yang menusuk telinga. Pepohonan kuno di hutan pegunungan bertumbangan berbaris-baris. Lipan darah raksasa itu sepertinya menyadari keturunannya telah dicuri, malah berbalik arah dan menggebu-gebu kembali.
Han Sen kabur secepat mungkin mengejar Zhao Heng dan rombongannya. Kecepatannya secara alami jauh melampaui Zhao Haiyang, tidak lama kemudian sudah berhasil menyusul Zhao Haiyang.
Zhao Haiyang melongok ke belakang, nyaris pingsan ketakutan. Di belakang Han Sen tidak ada apa-apa, tapi di belakang Han Sen, lipan darah raksasa itu sudah mengejar dari belakang. Tubuh besarnya menggusur pepohonan dan tanah, menerjang bagaikan naga gila.
"Kamu... Kamu melakukan apa... Kenapa malah memancingnya ke sini..." Zhao Heng di depan membentak marah.
"Aku tidak melakukan apa-apa!" Han Sen membalas sambil berlari meninggalkan anggota keluarga Zhao di belakang.
Zhao Heng dan kawan-kawan hampir ingin mengumpal. Han Sen yang memancing monster itu malah menjebak mereka, membuat mereka ingin segera membabatnya.
Tapi kecepatan mereka kalah jauh dari Han Sen. Dalam sekejap, Han Sen sudah berhasil menjaga jarak. Sementara di belakang, lipan darah itu hampir menyusul mereka.
Saat Han Sen mengejar Qin Xuan yang berada di posisi paling depan, terdengar jeritan keras dari belakang. Dia tahu ada anggota Keluarga Zhao yang kembali bernasib sial.
"Ayo pergi." Han Sen mendekat dan memeluk pinggang Qin Xuan, langsung memanggil sayap ganda untuk terbang. Dalam sekejap mata, mereka sudah melesat ke langit.
Tiba-tiba suara meraung memekakkan telinga. Lipan sepanjang ratusan meter dengan tubuh merah darah itu ternyata membuka dua pasang sayap darah transparan, melesat dengan kecepatan luar biasa mengejar mereka.
"Sial!" Han Sen awalnya mengira kemampuan terbangnya cukup untuk kabur. Siapa sangka lipan darah itu juga bisa terbang, bahkan jauh lebih cepat daripada sayap Roh Binatang Suci Mengamuk miliknya.
"Kamu pergi ke sisi lain." Dengan mengatupkan gigi, Han Sen mendarat kembali di hutan. Melepaskan Qin Xuan, dia berlari ke arah berlawanan untuk mengalihkan perhatian lipan terbang itu.
