Han Sen kaget melihat malaikat kecil itu membuka cangkang kerang dengan satu tangannya, sementara iblis wanita itu berusaha menyemburkan kabut es dari dalamnya.
Suhu di sekitar langsung turun drastis. Nyamuk-nyamuk tanduk penghisap darah itu tampak sangat takut pada hawa dingin, hanya sedikit terkena kabut langsung terjatuh tak bisa bergerak.
Kawanan besar nyamuk penghisap darah itu tidak lagi mendekat. Rupanya para anggota ini tidak menyukai suhu rendah.
Si iblis kecil terus menyemburkan aura es dan salju dari dalam, menurunkan suhu di sekitarnya sehingga nyamuk tanduk darah tidak berani mendekat. Sambil itu, matanya memandang Han Sen dengan sorotan memohon.
Han Sen tak menyangka iblis kecil ini ternyata memiliki spiritualitas tinggi. Ia bahkan tahu harus bertindak di saat genting untuk membantu mereka, ingin menukar nyawanya sendiri.
Han Sen mengulurkan tangan mengambil kerang dari tangan malaikat kecil. Si iblis jelas ketakutan - kerang itu hanya terbuka secuil, menyemburkan serpihan-serpihan aura es yang membuat nyamuk tanduk darah menjauh.
Dengan membawa kerang dan terus berjalan maju, gerombolan nyamuk itu tak lagi mengikuti. Rupanya mereka sangat membenci suhu rendah, membuat Han Sen berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Langsung mensimulasikan teknik aliran aura si iblis kecil dengan Jing Dongxuan, suhu tubuhnya turun drastis. Benar saja, tak ada lagi nyamuk tanduk darah yang berani mendekat untuk menghisap darahnya.
Hanya saja dia tidak bisa mengeluarkan hawa dingin dari tubuhnya, tetap harus mengandalkan iblis wanita yang menyemprotkan udara salju-es, baru bisa melindungi keamanan Zhou Yu Mei dan yang lain, akhirnya menjauh dari kawanan nyamuk bertanduk penghisap darah.
Sampai di wilayah yang sama sekali tidak terlihat nyamuk bertanduk penghisap darah, barulah iblis wanita berhenti menyemprotkan udara salju-es. Tapi kondisi tubuhnya yang sudah luka parah semakin memburuk karena banyak mengeluarkan udara salju-es, lukanya semakin parah.
Iblis wanita di dalam menyatukan kedua telapak tangan, memandang Han Sen dengan tatapan memohon. Mata lebarnya penuh permohonan, sepertinya berharap Han Sen mau melepaskannya.
Tapi Han Sen agak enggan. Susah-susah mendapat anak dewa super generasi kedua yang sudah berhasil ditangkap, sebentar lagi bisa mendapatkan Esensi Gen Kehidupan, mungkin juga roh binatang. Melepaskannya begitu saja, Han Sen benar-benar tidak rela.
“Dia terlihat sangat malang, lepaskan dia. Dia sudah menyelamatkan kita.” Setelah Zhou Yu Mei menggunakan potion, lukanya membaik banyak dan tidak terlalu gatal lagi.
Melihat sikap menyedihkan si iblis wanita, belas kasihannya langsung meluap. Dia membantu memohonkan ampun, berharap Han Sen bisa melepaskannya.
"Kamu harus paham, dia menyelamatkanmu, bukan kita." Han Son justru sangat tegas. Tanpa si iblis wanita pun dia tetap bisa bertahan hidup, yang mati hanya Zhou Yu Mei saja.
"Dia sudah memohon ampun, lepaskan saja dia." Zhou Yu Mei juga tidak berani melawan Han Sen, hanya terus membantunya memohon pengampunan.
“Wanita memang berambut panjang tapi wawasan pendek. Anggota ini terlihat malang sekarang, seolah sangat pendiam, tapi sebenarnya menyimpan dendam di dalam hati. Sekarang dia sedang terpuruk, berlagak malang untuk memohon dibebaskan. Siapa yang tahu apakah setelah lukanya sembuh, dia akan membalas dendam atau tidak.” Han Sen tidak menghiraukan Zhou Yu Mei, dengan raut wajah yang tidak menentu mengawasi ketat iblis kecil di dalam kerang.
Saat ini rambut panjang putih salju sang iblis kecil mulai mengering, banyak luka yang membusuk di tubuhnya. Sepasang mata perak menatap Han Sen dengan penuh kepiluan, sayap kupu-kupu di punggungnya terkulai lemas di sisinya.
“Jika aku mengampunimu, apakah kamu masih akan membalas dendam padaku?” Han Sen menatap iblis kecil itu sambil berkata.
Iblis kecil itu seolah memahami perkataan Han Sen, dengan cepat menggelengkan kepala kecilnya seperti genderang yang diputar.
“Benar-benar tidak akan balas dendam?” Han Sen kembali bertanya dengan nada bicara tegas, matanya terus mengawasi ketat iblis kecil itu.
Iblis wanita mengangguk mantap, terlihat seperti benar-benar memiliki sedikit ketulusan.
"Kalau begitu baiklah, keluarlah. Hal-hal di masa lalu kita lupakan, tapi jangan sampai terulang lagi, kalau tidak aku pasti tidak akan mengampunimu." Han Sen berkata kepada iblis wanita itu.
Iblis wanita itu memang sangat memahami kehendak manusia. Langsung membuka kerang dan terbang keluar, mendarat di telapak tangan Han Sen.
Han Sen mengulurkan tangan menggenggam iblis wanita, kegembiraan luar biasa membanjiri hatinya. Sudut bibirnya mengembang menjadi senyum seperti iblis, dalam hati berpikir: "Iblis kecil, akhirnya kau jatuh ke tanganku. Lihat aku tidak membunuhmu!"
Han Sen juga tidak menyangka iblis wanita pendendam ini ternyata mudah ditipu. Hanya dengan satu kalimat dia langsung percaya. Sekarang setelah menggenggamnya, Han Sen ingin segera memerintahkan malaikat kecil untuk mengalahkannya.
Tapi iblis wanita itu sama sekali tidak waspada, digenggam oleh Han Sen di tangannya, seolah tidak menyadari aura pembunuhannya. Dia mengira Han Sen sudah setuju melepaskannya, sehingga tidak akan melawannya lagi, dengan tenang membiarkan diri digenggam.
Sepasang lengan putih lembut memeluk jari Han Sen. Wajah kecilnya menggesek-gesek jarinya, memandangnya dengan tatapan malang sambil menunjuk luka besar di tubuhnya, seolah meminta Han Sen mengobatinya.
"Iblis kecil, masih berharap aku mengobatimu? Ini cuma mimpi..." Han Sen menggenggam iblis wanita itu, bersiap menggunakan BIG THUNDER FIST. Satu pukulan saja - melihat kondisi tubuhnya sekarang, mungkin takkan mampu bertahan. Meski tak mati, separuh nyawanya pasti melayang.
Han Sen diam-diam mengkristalkan gaya petir dan energi lonceng, bersiap melancarkan BIG THUNDER FIST untuk menghancurkan iblis kecil di telapak tangannya.
Tapi melihat iblis wanita itu memeluk jarinya, dengan sikap yang sama sekali tidak waspada, ditambah pandangan malang itu, Han Sen malah tidak tega menghancurkan.
"Tidak boleh! Jangan sampai dikaburkan oleh penampilan luar. Ini adalah setan kecil pendendam. Mutlak tidak boleh membiarkannya hidup. Hancurkan... pasti hancurkan..." Han Sen mengeraskan hati mengoperasikan BIG THUNDER FIST, tapi setelah beberapa kali mencoba, masih belum bisa mengeluarkan jurus itu.
"Malaikat kecil!" Han Sen menggigit gigi memanggil si malaikat.
Malaikat kecil itu membawa pedang besar transparan, dengan ekspresi datar melayang di hadapan Han Sen. Han Sen menatap iblis wanita di tangannya, lalu melihat malaikat di sampingnya. Akhirnya ia menghela napas dan menyimpan kembali si malaikat.
Han Sen akhirnya tetap tidak tega membunuh. Bukanlah wataknya yang doyan membunuh, juga memiliki sifat keras kepala yang lebih lunak daripada keras. Makhluk spiritual ini telah menunjukkan permohonan ampun, sebelumnya juga membantu mereka lolos dari kejaran nyamuk bertanduk penghisap darah. Meski berada di telapak tangan Han Sen, tetapi membunuh iblis wanita kecil yang sedang lengah total benar-benar membuatnya tidak sampai hati.
"Kamu mau patuh padaku mulai sekarang?" Han Sen memijat iblis wanita kecil di tangannya, pandangan tajam bagai pedang menatapnya.
Iblis wanita kecil itu tak henti-hentinya mengangguk, kedua tangannya memeluk jari Han Sen. Bibir merah merona mencium jari itu beberapa kali, lalu kembali memandang Han Sen dengan ekspresi memelas.
"Kalau begitu, aku percayakan satu kesempatan ini. Jangan kecewakan aku, Oh! Jika tidak, pasti tidak akan mengampunimu." Han Sen menghela napas pelan, membuka telapak tangannya dan menempatkan si iblis kecil di atas telapak tangan.
Iblis wanita kecil itu mengepakkan sayap kupu-kupunya perlahan, mengelilingi Han Sen beberapa kali seolah sangat bahagia. Namun posturnya tampak goyah, tiba-tiba jatuh dari udara dan ditangkap oleh tangan Han Sen yang menahannya di telapak tangan.
Meski Han Sen sudah mengobati lukanya, dia tak sepenuhnya percaya. Diam-diam terus mengamati reaksi iblis itu. Begitu melihat kilasan aneh di matanya, Han Sen akan segera memerintahkan malaikat kecilnya untuk menghantamnya.
