Di dahinya, Han Sen tidak merasakan apapun, permukaannya halus dan rata tanpa secuil kerutan.
Namun melihat ekspresi Zhou Yu Mei yang tidak tampak berbohong, Han Sen buru-buru mengeluarkan cermin kecil dari tasnya yang biasa digunakan untuk mengontrol Ksatria Baju Perang Serangga, lalu bercermin.
Seketika raut wajahnya berubah drastis. Tampak jelas sebuah titik merah menyala persis di tengah dahinya. Meski sudah digosok berulang, titik itu seakan tertanam permanen, sama sekali tidak terhapus.
Han Sen mengamati lebih dalam lagi, titik merah itu meski terlihat hanya tercetak di permukaan tubuhnya, tapi sepertinya telah menembus armor hingga ke dalam daging, sial, pasti tidak bisa dihapus.
Segera mengoperasikan Jing Dongxuan, melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuhnya apakah ada yang tidak beres, namun tidak ditemukan kelainan apapun, tidak muncul masalah apa pun.
"Ini apaan sih barang aneh?" Han Sen teringat ucapan makhluk roh yang keluar dari gerbang logam itu, mulai merasakan situasi yang tidak menguntungkan.
Namun Han Sen tidak terlalu khawatir. Mengingat kekuatan makhluk roh itu, untuk membunuhnya sama sekali tidak perlu menggunakan trik kotor. Hanya saja tanda yang ditinggalkan tanpa alasan jelas di dahinya membuatnya sangat tidak nyaman.
"Jika hipotesisku benar, makhluk roh itu pasti berasal dari Perlindungan Suci Tuhan ketiga. Badak Suci juga seharusnya pergi ke sana. Tapi kenapa harus meninggalkan stempel di tubuhku?" Han Sen mengerutkan kening diam-diam sambil berpikir, namun tak juga menemukan petunjuk apa pun.
Sekarang Han Sen hanya ingin cepat-cepat keluar dari gurun besar, mencari orang untuk bertanya tentang apa sebenarnya Perlindungan Suci Tuhan ketiga itu. Dia benar-benar ingin tahu, dengan statusnya saat ini, sebenarnya bukan hal mustahil untuk mencari informasi.
Dulu Han Sen tidak mencari tahu terutama karena hal-hal itu tidak berhubungan dengannya. Jaraknya dengan Perlindungan Suci Tuhan ketiga masih terlalu jauh. Tapi sekarang berbeda, saat ini dia sangat berharap ingin mengetahui seperti apa sebenarnya wujud Perlindungan Suci Tuhan ketiga.
Hanya saja di hadapannya terbentang gurun luas, sama sekali tidak terlihat perlindungan apapun. Tentu saja tidak mungkin keluar untuk mencari informasi, terpaksa terus berjalan sesuai arah rencana semula.
Belum setengah hari, si iblis wanita sudah mengejar dari belakang. Terlihat sangat bersemangat, terus-menerus terbang mengelilingi Han Sen.
Han Sen malas mengacuhkannya. Duduk di punggung Golden Roar, sambil memainkan air mata Santo Badak di tangannya. Diam-diam dia mengoperasikan Jing Dongxuan, mencoba apakah bisa menyerapnya.
Jing Dongxuan ternyata tidak bisa, tapi Han Sen menggunakan Jing Dongxuan untuk menyimulasikan teknik aliran aura Badak Suci. Tiba-tiba air mata di tangannya terasa seperti meleleh, berubah menjadi air suci yang lembut dan menyatu ke dalam raganya.
Tidak ada petunjuk gen yang didapat, membuat Han Sen agak kecewa. Namun air mata itu seperti cahaya suci yang membaptis setiap sel dalam tubuhnya, membuat kulit mereka mengelupas dengan cepat dan kotoran dalam tubuh keluar sedikit demi sedikit.
Tak lama kemudian, Han Sen merentangkan tangan dan merobek lapisan kulit tebal serta kotoran dari tubuhnya. Proses ini berulang 3-4 kali hingga tubuhnya terasa semakin ringan, seperti orang yang sembuh dari flu parah dimana hidung yang tersumbat total tiba-tiba menjadi lega, memberikan kelegaan yang tak terucapkan.
“Benar-benar harta yang luar biasa.” Han Sen terkejut dan senang bukan main, dia merasa tubuhnya seolah mengalami transformasi total dan mendapatkan kehidupan baru, efeknya sungguh tak terbayangkan.
Air mata ini adalah tetesan saat Sang Badak Suci berevolusi dan terlahir kembali, mengandung kekuatan Kebangkitan Phoenix untuk bermetamorfosis ke tingkatan yang lebih tinggi, ditambah dengan kekuatan suci dari Sang Badak Suci sendiri. Penyerapan air mata ini oleh Han Sen bisa disebut sebagai kelahiran kembali yang seutuhnya.
Bahkan jika dia merebut buah suci itu dan memakannya seluruhnya, mungkin tidak akan sebaik efek dari setetes air mata suci Kebangkitan Phoenix ini.
Meski tetesan air mata suci Kebangkitan Phoenix ini tidak menambah jumlah gen Han Sen, namun secara esensial telah mengoptimalkan gennya, membuat gennya menjadi semakin unggul.
Dari segi kuantitas memang tidak bertambah, tapi kualitasnya meningkat secara besar-besaran. Meski masih kalah dengan kekuatan transformasi saat naik level, namun kenaikan level pada dasarnya adalah proses yang tetap, dalam kondisi normal sangat sulit mendapatkan kesempatan seperti ini.
Kotoran dan kulit tebal yang tumbuh di tubuh Han Sen bermetamorfosis sebanyak sepuluh lapisan, barulah berhenti sepenuhnya.
Tentu saja ini tidak bisa diselesaikan dalam satu hari. Setelah Han Sen menyelesaikan metamorfosis, raganya justru terasa semakin berat. Segala sesuatu di sekitar terlihat agak keruh, udara yang sebelumnya terasa sangat segar kini membuat Han Sen sulit bernapas karena kandungan debu yang sudah terlalu banyak.
Hal ini membuat Han Sen kaget dalam hati. Perasaan ini agak mirip dengan saat dia pertama kali naik level menjadi evolusioner namun masih bertahan di Perlindungan Pertama, meskipun intensitasnya belum sekuat itu.
“Untung saja metamorfosis tubuhku belum mencapai tingkat yang membuat Perlindungan Suci Tuhan kedua menolakku, kalau tidak benar-benar akan memilukan. Jika ditolak, aku tidak akan punya pilihan selain meningkatkan level menjadi Evolusioner dalam waktu dekat dan memasuki Perlindungan Suci Tuhan ketiga.” Han Sen diam-diam menghela nafas lega, berpikir: “Barang bagus kadang tidak bisa dimakan sembarangan. Efek air mata suci ini memang terlalu kuat, pantas disebut peninggalan makhluk Super God yang sudah masuk ke tingkat lebih tinggi.”
Yang membuat Han Sen terkejut dan senang bukan main adalah, meski kemampuan fisiknya tidak bertambah, kunci gen pertamanya yang sulit dipahami itu ternyata seluruhnya telah terbuka.
Padahal kemampuan fisiknya belum mencapai 300 di Tingkat Manusia Surgawi, Han Sen yang kikuk ini sudah bisa melepaskan tenaganya ke luar. Ini benar-benar membuatnya ingin menyemburkan api ke segala arah.
Kalau saja Zhou Yu Mei tidak ada di sampingnya, dan dia tak ingin dilihat sedang melepas tenaga, pasti udah dari dulu dia mencoba bagaimana rasanya menyemburkan api ke langit.
“Benar-benar orang baik dapat imbalan baik!” pikir Han Sen tanpa malu-malu.
Jika orang lain tahu niatnya, pasti akan memberikan pandangan merendahkan. Dia sama sekali tidak pernah berpikir untuk melakukan hal baik, juga tidak pernah melakukannya.
Terus berjalan maju di Gurun Hitam, Han Sen yang sedang tidak sibuk mulai mempelajari teknik aliran aura Santo Badak. Mengingat kekuatan Santo Badak yang luar biasa, teknik sirkulasi energinya pasti berkualitas tinggi. Itulah mengapa Han Sen ingin menelitinya, melihat efek apa yang bisa dihasilkan.
Setelah dipelajari, Han Sen menemukan bahwa cahaya suci hasil simulasi sama sekali tidak memiliki sifat agresif. Justru bisa digunakan untuk menyembuhkan luka dengan efek penyembuhan yang kuat. Luka kecil biasa bisa langsung sembuh hanya dengan disinari cahaya suci tiruan ini.
Bagaimanapun juga, konstitusi fisiknya yang terbatas dan aura yang jauh di bawah tingkat Santo Badak membuat cahaya suci hasil simulasi tidak sekuat aslinya.
"Meski begitu, Han Sen sudah merasa sangat puas. Bagaimanapun juga, di dalam perlindungan, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Belum tentu selalu ada obat di sekitarmu. Kemampuan seperti ini sungguh sangat berguna."
Setelah berjalan belasan hari, di depan mereka ternyata muncul gurun berbatu dan pegunungan yang kadang tampak kadang samar. Han Sen dan Zhou Yu Mei langsung berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya - mereka akhirnya berhasil keluar dari Gurun Hitam.
Han Sen mempercepat langkahnya, berharap bisa menemukan sebuah perlindungan dan cepat kembali ke Alliance untuk mencari informasi tentang situasi Perlindungan Suci Tuhan ketiga.
