Han Sen sedang bersiap menuju tempat perlindungan ketika tiba-tiba menerima kabar bahwa ada yang ingin mengunjunginya.
Mendengar kabar ini, Han Sen tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerutkan kening halus. Biasanya tempat ini tidak mengizinkan kunjungan keluarga, kenapa tiba-tiba ada yang datang? Ini membuatnya merasa sangat aneh.
"Siapa gerangan?" Hati Han Sen berteka-teki, tapi sama sekali tidak bisa menebak alasannya.
Karena orang luar umumnya tidak diizinkan masuk ke markas, Han Sen pun menuju ruang tamu khusus. Di sana terlihat seorang wanita duduk - seorang wanita yang sangat cantik.
Tidak terlihat usianya, tapi Han Sen yakin dirinya belum pernah bertemu wanita ini sebelumnya.
"Kamu pasti Xiao Sen kan?" Wanita itu menyambut Han Sen dengan kehangatan yang berlebihan, matanya berbinar-binar sambil tersenyum manis.
"Saya Han Sen. Anda siapa?" Han Sen mengerutkan kening mendengar panggilan akrab dari wanita asing.
"Aku bibimu!" Wanita itu terlihat terkejut karena Han Sen justru bertanya tentang identitasnya.
"Bibi?" Han Sen membeku. Sepanjang hidupnya tak pernah ada kabar tentang keberadaan bibi.
"Kakak Lan benar-benar tidak memberitahumu bahwa dia punya adik perempuan? Sungguh menyedihkan! Meski aku hanya anak yatim yang diadopsi kakek, tapi selama ini selalu menganggapnya sebagai kakak kandung. Dia malah tidak pernah sekalipun menyebutkanku..." Suara wanita itu gemetar penuh kepedihan, sorot matanya berkaca-kaca seperti genangan air mata yang siap tumpah.
“Siapa sebenarnya kamu?” Han Sen mengerutkan dahinya. Meski sudah memahami identitas wanita itu, hal itu tidak berarti apa-apa baginya.
Ibuku pernah bilang, dia tidak ingin aku terlibat lagi dalam urusan keluarga Luo. Bahkan ilmu bela diri Luo pun dilarangnya kupelajari. Meski ibu tidak menjelaskan alasannya, aku yakin pasti ada prinsip mendasar di balik itu. Makanya, aku sama sekali tidak berniat berhubungan dengan anggota keluarga Luo.
“Dingin sekali sikapmu, pantas disebut anaknya Lan Jie.” Wanita itu tersenyum. Kilauan di matanya lenyap seketika, perubahan ekspresi wajahnya begitu cepat sampai membuat orang silau.
“Kalau tidak ada urusan lain, aku pergi dulu.” Han Sen berbalik badan, bersiap meninggalkan tempat itu.
Tapi tiba-tiba tangan halus wanita itu bergerak secepat kilat. Jarinya menyambar ke arah tubuh Han Sen.
Sebelum jari itu menyentuh, gelombang kekuatan tak kasat mata yang luar biasa tajam sudah menusuk tubuh Han Sen. Lebih tajam dari jarum, lebih mematikan dari bilah pedang. Seragam tempur militernya langsung terkoyak seketika.
Han Sen kaget dalam hati, tak menyangka wanita ini berani menyerang di sini. Untung reaksinya cepat, satu pukulan Jurusan Gajah Roda Besar menghantam kekuatan tak kasat mata itu.
Dang!
Han Sen terpental tiga langkah ke belakang hingga punggungnya membentur dinding. Tinjunya terluka parah berdarah-darah, tulang jari sudah terlihat.
"Lho, kamu tidak mempelajari Non-Heavenly Scripture?" Wanita itu memandang Han Sen dengan bingung. Seandainya dia pernah berlatih Non-Heavenly Scripture, reaksinya pasti tidak akan seperti ini.
Han Sen hendak meluapkan amarah, tapi mendengar pertanyaan wanita itu ia tak bisa menahan kerutan di dahinya. "Non-Heavenly Scripture apa itu?"
Baru saja mengucapkan itu, Han Sen langsung tersadar. Matanya menatap tajam sang wanita: "Teknik gen super nuklir asal-usul tidak jelas yang kukirimkan itu darimu?"
Wanita itu menggeleng: "Aku yang mengirimkannya. Tapi Non-Heavenly Scripture itu pemberian kakek buyutmu dari pihak ibu. Kenapa tidak kamu pelajari?"
"Aku tidak akan mempelajari barang yang tidak jelas asal-usulnya," jawab Han Sen dengan tenang.
"Sekarang kamu sudah tahu asal-usul 《Non-Heavenly Scripture》, harap cepat mulai berlatih." Wanita itu tampak pasrah. Sebenarnya kedatangannya kali ini ingin menguji perkembangan Zhan Sen dalam 《Non-Heavenly Scripture》, tapi tak menyangka dia sama sekali belum melatihnya.
"Kalau itu milik keluarga Luo, aku justru semakin tak akan berlatih." Han Sen berkata dengan datar.
"Kenapa?" Wanita itu mengerutkan kening sambil memandangi Han Sen. Jawaban ini sama sekali di luar perkiraannya.
"Karena ibuku tidak ingin ada lagi keterkaitan dengan keluarga Luo. Pertanyaan sudah dijawab, kamu bisa pulang." Ekspresi Han Sen dingin. Mengingat ibunya melarang hubungan dengan keluarga Luo, tentu dia tak akan melakukan hal yang membuat ibu khawatir.
Lagipula menurut Han Sen, 《Non-Heavenly Scripture》 keluarga Luo itu tidak wajib dipelajari. Baik 《Jing Dongxuan》 maupun 《Kitab Darah dan Saraf Hidup》 tidak kalah dari 《Non-Heavenly Scripture》.
"Tahukah kamu apa yang telah kamu lewatkan? Di dunia ini, teknik gen super nuklir yang mampu membuka 10 kunci gen tidak lebih dari lima jenis. Non-Heavenly Scripture adalah salah satunya." Wanita itu menatap ketat Han Sen.
"Lalu apa?" Han Sen membalas bertanya dengan sikap acuh tak acuh.
Tiba-tiba wanita itu tersenyum: "Sepertinya Xiao Sen benar-benar tidak memahami apa yang sedang kamu lewatkan. Jika tidak melatih Non-Heavenly Scripture, kamu tidak bisa dianggap sebagai anggota keluarga Luo, dan tidak akan punya hak untuk mewarisi perlindungan pembunuh dewa."
"Maaf, nama keluarga saya Han. Perlindungan pembunuh dewa juga tidak ada hubungannya dengan saya, dan saya tidak berniat mewarisi apapun. Lagipula, saya tidak merasa Non-Heavenly Scripture istimewa." Han Sen berkata dengan datar.
Mendengar kalimat terakhir Han Sen, senyum wanita itu perlahan menghilang. Dengan nada bicara dingin menusuk ia berkata: "Kamu memang sama persis seperti kakak Lan seperti dicetak dari cetakan yang sama - sama egois dan arogan, sama sekali tidak mempedulikan perasaan orang lain. Tampaknya sebagai bibi, saya harus benar-benar mendidikmu."
“Menurutmu ini tempat apa?” Han Sen mencibirkan bibir.
"Di mana ada Luo Li seperti aku, di situlah wilayahku." Wanita itu berkata sambil posturnya tiba-tiba menghilang, memecahkan ruang dan langsung menyerang Han Sen.
Jari-jari putih gioknya bagai mesin pemotong, merobek udara tanpa ampun. Kekuatan tak kasat mata menyerbu seperti tusukan ke arah Han Sen dengan kecepatan yang tak terbayangkan.
Sorot mata Han Sen berkedip. Jing Dongxuan dalam tubuhnya mensimulasikan Teknik Aliran Aura Tulang Gajah. Dari dalam raganya bergemuruh suara ratusan gajah, daging dan darahnya berubah transparan bagai giok. Dengan amarah ia menghujamkan tinju ke arah kekuatan tak kasat mata itu.
Dor!
Seolah-olah kaca Liuli tak kasat mata di udara hancur oleh pukulannya. Luo Li menyembunyikan ekspresi terkejut. Tak disangka tenaga pukulan Han Sen ternyata mencapai level sehebat ini, bahkan mampu menghancurkan Tenaga Non-Surga miliknya.
Meski hanya sekadar menunjuk tanpa menggunakan tenaga maksimal, tapi Han Sen bisa menghancurkannya, ini benar-benar di luar dugaan Luo Li.
Tapi Luo Li memiliki kegigihan dan keyakinan luar biasa terhadap Non-Heavenly Scripture, secara alamiah enggan percaya Han Sen bisa menahan kekuatan Non-Heavenly-nya.
Sebagai sesama evolusioner, Luo Li tidak menganggap dirinya kebal, tapi dia selalu yakin mustahil orang yang belum mempelajari Non-Heavenly Scripture bisa mengalahkannya.
Di hati Luo Li, satu-satunya yang bisa mengalahkannya hanyalah ibu Han Sen yaitu Luo Lan. Dia selalu menganggap Luo Lan sebagai target dan lawan yang dikejarnya, hingga hari ini sama sekali tidak bisa menerima kekalahan dari anak Luo Lan, apalagi kalah dari Han Sen yang belum mempelajari 《Non-Heavenly Scripture》.
Kekuatan tak kasat mata di tubuh Luo Li meletus sepenuhnya, seluruh rambutnya berantakan menari-nari, tubuhnya mengapung di udara secara tak terpahami. Energi gaib itu menyembur deras mengikuti tangan halusnya yang berubah menjadi pisau tajam, langsung menghantam Han Sen.
Kekuatan tak kasat mata bagai bilah tajam tak terbendung, langsung membelah ruang, secepat itu menyambar ke hadapan Han Sen.
Tangan Luo Li tak henti bergerak bak penyihir mengamuk, gelombang bilah tak kasat mata terus menerus disemburkan dari kedua tangannya, membentuk badai bilah yang tanpa ampun menerjang Han Sen.
