Seluruh tubuh Han Sen sangat lemah, sementara tanpa bantuan kumbang perisai cahaya suci, tiga Makhluk Dewa Super seperti kelelawar hitam itu langsung kehilangan posisi menguntungkan.
Han Sen ingin menunggu malaikat kecil memenggal mereka dulu baru pergi, tapi dari kejauhan sudah mulai terdengar geraman mengerikan. Di dalam perlindungan, aura Kaisar Darah Hantu mulai terkumpul lagi, terlihat akan terlahir kembali.
Tidak lagi ragu, Han Sen langsung menerjang keluar dari perlindungan, dibawah perlindungan para malaikat kecil, sambil membawa mayat kumbang perisai cahaya suci dan esensi gen kehidupan dari banshee kejam.
Kekuatan Kaisar Darah Hantu yang mengerikan, Han Sen hanya berhasil membunuhnya lewat tipu muslihat. Jika bertarung langsung lagi, dia tak bisa menjamin bisa mengalahkannya. Apalagi kondisi tubuhnya sekarang sangat lemah, terpaksa harus pergi.
Setelah kabur dan berkumpul kembali dengan Nyonya Sekejap, Wang Yuhang yang bajanya penuh darah itu langsung bertanya penuh harap: "Berapa makhluk dewa super yang kau bunuh? Dapat roh binatang tidak?"
"Dua ekor, tapi tidak ada yang mengeluarkan roh binatang." Han Sen menggelengkan kepala.
Mendengar tidak ada roh binatang, Wang Yuhang langsung kecewa berat. Dengan pasrah dia berkata: "Sepertinya kesempatan ini sia-sia lagi. Aku sudah tidak punya uang untuk membeli cairan gen malaikat level tinggi lagi."
Han Sen langsung berinisiatif: "Paman Kecil, dua butir Esensi Gen Kehidupan di sini, dan hampir satu butir adalah milikmu. Bagaimana kalau aku menukar bagianmu dengan satu botol Cairan Gen Malaikat Level Tinggi? Kedua butir Esensi Gen Kehidupan ini aku yang ambil."
"Boleh saja." Wang Yuhang hampir tidak ragu, langsung mengiyakan.
Dia sudah mengambil dua butir Esensi Gen Kehidupan, tentu lebih hemat jika memilih Cairan Gen Malaikat.
Lagipula dengan adanya Cairan Gen Malaikat, mereka bisa terus memancing pembunuhan Makhluk Dewa Super tanpa perlu menghabiskan waktu kembali.
Han Sen memberikan satu botol Cairan Gen Malaikat yang diam-diam disimpannya kepada Wang Yuhang, menukarnya dengan dua Esensi Gen generasi kedua yang tetap di tangannya.
Mayat Kumbang Perisai Cahaya Suci itu diberikan Han Sen masing-masing kepada Elang Kucing Spiritual dan Lonceng Kematian, berharap mereka bisa berevolusi lebih cepat.
Untungnya kedua hewan peliharaan ini tidak mengecewakan. Setelah masing-masing memakan darah dan daging Kumbang Perisai Cahaya Suci, akhirnya mereka memasuki proses metamorfosis menuju status pertempuran.
Hanya saja tidak diketahui apakah mereka bisa menyelesaikan metamorfosis sebelum Buah Peti Harta Emas matang. Jika bisa, Han Sen akan lebih percaya diri mempertahankan Buah Peti Harta Emas itu.
Di tempat yang aman, Han Sen diam-diam melatih dan mengasimilasi dua blok Esensi Gen Kehidupan, memperoleh total 15 poin Super Gen Tuhan. Ini membuat Super Gen Tuhan-nya mencapai 78 poin.
Sementara Wang Yuhang sedang dirawat lukanya oleh petir Si Perak Kecil, dengan jeritan kesakitan yang tak henti-hentinya. Han Sen tidak berani meminta Si Perak Kecil mengobatinya, dan segera menggunakan cahaya suci untuk memperbaiki luka di tubuhnya.
Setelah melewati masa lemah, kedua orang ini berencana untuk kembali ke sana lagi, mencoba membunuh lebih banyak Makhluk Dewa Super.
Tapi kali ini tidak peduli bagaimana Wang Yuhang mencoba memancing di luar, para Makhluk Dewa Super itu tetap tidak mau keluar. Karena takut mendekat, mereka akhirnya menyerah dan meninggalkan Perlindungan Darah Hantu.
"Kaisar Darah Hantu hanya punya sekitar tiga belas atau empat belas Makhluk Dewa Super tersisa. Mustahil dia membawa semuanya. Meski datang merebut Buah Peti Harta Emas, pasti masih menyisakan beberapa penjaga. Aku masih punya kesempatan bertahan." Kembali ke Perlindungan Sesaat, Han Sen diam-diam merencanakan.
"Pemimpin Tim, perlindunganmu keren juga! Level berapa sih ini?" Wang Yuhang dengan wajah bersemangat mengamati Perlindungan Sesaat, penuh rasa ingin tahu pada segala sesuatu di sini.
"Perlindungan Kaisar, yang pertama bagi umat manusia. Keren kan?" Han Sen tak bisa menyembunyikan kebanggaannya.
"Sayangnya tempat ini sepi. Percuma punya perlindungan bagus kalau kosong melompong." Tak tahan melihat ekspresi bangga Han Sen, Wang Yuhang mencibirkan bibir.
“Kamu lihat, apa aku butuh orang?” Han Sen justru tersenyum percaya diri, memandang ke arah Si Perak Kecil dan kawan-kawannya.
Wang Yuhang memandangi Da Xiao Hei dan Si Perak Kecil, wajahnya langsung berubah frustasi: "Kenapa semua Makhluk Dewa Super ini mengikutimu? Dari segi wajah aku lebih keren, latar belakang keluarga lebih baik, bakat sastra juga lebih hebat, tapi kenapa tidak ada Makhluk Dewa Super yang mau ikut aku?"
"Karena hokiku lebih baik darimu." Han Sen terkekeh.
Wang Yuhang membuka mulut tapi lama tak bersuara, akhirnya mengatupkan gigi dengan geram lalu berbalik kabur melihat-lihat Pohon Giok Emas.
"Sebenarnya apa sih yang bisa dihasilkan Peti Harta Emas ini?" Wang Yuhang memandangi Peti Harta Emas sambil ngiler, sangat ingin langsung membukanya untuk melihat isinya.
"Siapa yang tahu? Masih sekitar dua bulan lagi baru matang, saat itulah kita akan tahu." Kata Han Sen sambil memandang Pohon Giok Emas yang sudah setinggi tiga kaki.
“Barang ini benar-benar bisa menarik Makhluk Dewa Super datang?” Wang Yuhang masih bertanya dengan setengah percaya.
“Kamu sudah lihat kondisi di Rotan Hijau Kosong, Pohon Giok Emas ini tidak kalah kualitasnya.” Han Sen menjelaskan.
“Itu jadi agak merepotkan. Entah berapa banyak Makhluk Dewa Super yang akan datang. Para pengikut Kaisar Darah Hantu saja sudah sulit dilawan.” Wang Yuhang mengerutkan kening.
Han Sen tentu paham kompleksitasnya. Jika Elang Kucing Spiritual dan Lonceng Kematian bisa bermetamorfosis sukses tepat waktu, masih ada harapan untuk bertahan. Jika tidak, dia berniat mengambil beberapa buah sebisa mungkin saat matang nanti.
Keduanya menetap di Perlindungan Sesaat, kembali ke Alliance untuk melakukan persiapan guna menghadapi perebutan buah Peti Harta Emas yang akan segera datang.
Tak berapa hari kemudian, di gunung ungu di bawah Perlindungan Sesaat, entah karena alasan apa, air mata air berwarna darah tiba-tiba menyembur dari celah-celah tebing. Bukan hanya di satu tempat, dari kejauhan terlihat seolah seluruh gunung ungu sedang mengucurkan darah.
Han Sen mendekati tebing untuk mengamati. Dari retakan di dinding tebing mengalir air merah darah yang memancarkan bau amis menyengat, persis seperti darah asli.
"Pemimpin tim, gunung memancarkan mata air darah. Ini pertanda buruk," kata Wang Yuhang sambil menatap mata air darah itu.
"Paman Kecil, kalau takut pertanda buruk, aku tak akan memintamu tinggal untuk membantu," ucap Han Sen. Meski begitu, dia tetap menyapu area gunung ungu yang memancarkan mata air darah dengan aura Dongxuan-nya.
Hasilnya nihil. Mata air darah itu sama sekali tidak memiliki vitalitas. Saat diperiksa lebih dalam, tidak terasa aura kehidupan apapun, seolah bukan berasal dari makhluk hidup.
Beberapa mata air darah itu mengalir terus selama tujuh hari sebelum akhirnya kering, dan jumlah mata air darah tersebut ternyata persis tujuh sorot mata, membuat Han Sen semakin merasakan kecemasan di hatinya.
Baru saja mata air darah berhenti, keesokan harinya langit tiba-tiba diselimuti awan gelap yang menutupi seluruh area gunung ungu termasuk Perlindungan Sesaat dalam radius ratusan kilometer. Petir sambung-menyambung menghujam tanpa henti, satu demi satu, bergema tepat selama sehari semalam, menghancurkan hampir semua tumbuhan dalam radius ratusan kilometer hingga berubah menjadi arang. Di mana-mana tercium bau gosong dan asap kembang api, namun anehnya gunung ungu ini sama sekali tidak tersentuh petir.
Namun setelah petir berhenti menghujam sehari semalam, turunlah hujan lebat berwarna darah yang membuat wilayah ratusan kilometer terlihat seperti banjir darah dengan pemandangan mengerikan. Seluruh langit dan bumi dipenuhi aura pembunuhan berdarah.
