Setelah Han Sen meminta data tentang benih gen dari Ji Yanran, dia membaca dengan teliti cukup lama, baru tahu bahwa sangat sulit menemukan sesuatu dari benih gen.
Benih gen itu sendiri bisa menyerap gen yang berbeda. Gen yang diserap berbeda, hasil yang tumbuh pun berbeda.
Ada yang bisa menumbuhkan persenjataan gen, ada yang menghasilkan makhluk mutan, bahkan beberapa bisa menghasilkan makhluk roh dan roh binatang. Berbagai benda ajaib bermunculan. Yang terpenting, hasil akhir bergantung pada jenis gen yang diserap benih tersebut.
Meski manusia, makhluk roh, dan Makhluk Dewa Super memiliki metode khusus untuk membudidayakan benih gen dengan menuangkan gen tertentu agar benih menghasilkan barang tetap,
karena setiap perlindungan memiliki metode berbeda, teknik pembudidayaan yang dikuasai pun berbeda, sehingga hasilnya pun tak sama.
Saat ini data yang dimiliki manusia masih terbatas. Han Sen tidak menemukan informasi tentang labu, bahkan catatan tentang Enam Putaran Harta Benih Asli pun tak ada.
"Sepertinya baru bisa memecahkan misteri ini setelah sampai di Perlindungan Ketiga." Han Sen sudah menghapus data, awalnya bersiap kembali ke perlindungan namun tiba-tiba menerima perintah atasan yang menyuruhnya mengikuti pelatihan pembelajaran tertentu.
Dengan kebingungan, Han Sen mencari Ji Yanran. Ji Yanran menjelaskan ini adalah pelatihan budaya ras kristal yang diorganisir Alliance, termasuk dirinya, seluruh anggota Kapal Sang Dewi Penghiba wajib mengikutinya.
Mengingat semua harus ikut kompetisi, Han Sen juga terpaksa pergi bersama, mengingat dia sekarang belum cukup kuat untuk melakukan perlawanan melawan seluruh Alliance. Perintah yang diberikan Dewan Bangsawan tetap dibutuhkan untuk dijalankan.
Hanya saja ini membuat rencana Han Sen untuk menyerang Perlindungan Darah Iblis sedikit tertunda. Kaisar Darah Hantu mengalami kerugian besar dalam peristiwa ini, kekuatan yang tersisa jauh berkurang dibanding sebelumnya. Han Sen merasa sangat berkesempatan untuk menggempur Perlindungan Darah Iblis, bisa memanfaatkan momentum ini untuk mengisi ulang Super Gen Tuhan-nya, berharap bisa mencapai kesempurnaan.
Hanya Elang Kucing Spiritual dan Lonceng Kematian yang belum bermetamorfosis sempurna, memang tak bisa dipaksakan. Mengikuti pelatihan ini juga tidak ada ruginya.
Saat Han Sen dan kawan-kawan tiba di Planet Moka tempat pusat pelatihan berada, barulah mereka tahu bahwa yang menerima perintah pelatihan bukan hanya kapal ekspedisi mereka.
Banyak staf yang terkait dengan reruntuhan bangsa kristal juga menerima perintah pelatihan kali ini. Personel yang datang untuk pelatihan mencapai puluhan ribu orang.
"Han Sen, kamu Han Sen kan?" Begitu tiba di markas, Han Sen langsung dikenali seseorang.
Dalam hati Han Sen sedikit merasa senang, berpikir diam-diam: "Aku memang populer."
"Ahem, benar, aku Han Sen..." Han Sen melihat sekelompok perwira berusia dua puluhan di depannya, hatinya berbunga-bunga hendak menawarkan tanda tangan.
Tiba-tiba mereka berseru girang: "Benar-benar kamu! Bagus sekali! Tunanganmu adalah Putri Pertama Alliance Ji Yanran kan? Kami semua suka padanya..."
“Apaan sih, apakah tidak bisa mengobrol?” Han Sen langsung berkepala garis hitam, pasrah berkata: "Dia juga akan ikut pelatihan kali ini, nanti kalian bisa bertemu dengannya."
“Wah, itu benar-benar bagus.”
Sekelompok prajurit bersemangat berdiskusi, salah satu perwira wanita membawa kertas dan buku catatan ke hadapan Han Sen, agak malu-malu berkata: "Bisa tolong beri tanda tangan untukku?"
Han Sen melihat perwira wanita ini meski tidak bisa dibilang cantik, tetap cukup manis, langsung merasa terhibur, dalam hati berpikir: "Memang wanita yang lebih punya visi."
"Tentu saja." Han Sen tersenyum lebar menerima kertas dan pulpen, bersiap menandatanganinya.
Tapi perwira wanita itu melanjutkan: "Terima kasih, bisakah ditulis 'tunangan Ji Yanran'?"
Han Sen hampir menyemburkan "darah tua", sepuluh ribu "kuda rumput" berlarian dalam hatinya. Ia nyaris menarik kerah baju wanita perwira itu dan berteriak: "Cewek, kamu sengaja mau hancurkan acara ini ya? Seberapa rendah EQ-mu sampai minta tanda tangan konyol begini? Pasti ini sengaja kan?"
Tapi melihat ekspresi malu-malu sang wanita perwira, Han Sen hanya bisa menggerutu dalam hati. Dengan cepat ia mencoretkan tujuh karakter "Tunangan Ji Yanran" di kertas.
"Aah! Aku dapat tanda tangan tunangan Ji Yanran!" Wanita perwira itu berteriak girang sambil memeluk buku tanda tangan dengan ekspresi bahagia, membuat Han Sen tertegun seperti patung.
"Haa!" Suara tawa familiar terdengar. Han Sen menoleh dan melihat siluet cantik yang terasa asing-yang-akrab sedang tersenyum dari kejauhan.
"Meng Meng?" Han Sen berjalan mendekat dengan sedikit kejutan, tak menyangka bisa bertemu Wang Mengmeng yang sudah lama tidak terlihat di sini.
Wang Mengmeng tumbuh sedikit lebih tinggi dibanding masa lalu, tampak agak lebih matang, hanya pipi tembamnya masih tetap seperti dulu.
"Kakak Kelas, sebagai tunangan Putri Pertama Alliance, apakah merasakan tekanan yang besar?" Wang Mengmeng mengedip-ngedipkan mata lebarnya dengan jenaka.
"Ah, sebelumnya kupikir seharusnya aku yang lebih ternama daripada dia," ujar Han Sen sambil membentangkan kedua tangan dengan pasrah.
Wang Mengmeng tersenyum: "Memang itu hal yang tak terhindarkan. Pemimpin negara adalah objek favorit pemberitaan media seantero Alliance, ditambah memiliki putri secantik itu, wajar mendapat sanjungan media lebih besar. Gelar Putri Pertama sudah menggema di seluruh federasi. Bahkan laporan kemenanganmu atas Yu Jialan pun banyak yang menggunakan judul 'Tunangan Putri Pertama' sebagai headline."
"Aku tidak terlalu merasakan hal itu," Han Sen mengangkat bahu dengan sikap acuh tak acuh sambil bertanya, "Seingatku kamu anggota Pasukan Rompi Anti Peluru Kerajaan, kenapa ikut pelatihan budaya ras kristal?"
"Aku juga tidak jelas. Sebagian anggota pasukan kami menerima perintah pelatihan. Mungkin akan ada kerja sama terkait ras kristal," Wang Mengmeng mengernyitkan dahi sambil menjawab.
"Mari kita ngobrol sambil jalan. Asramamu di sebelah mana?" Han Sen dan Wang Mengmeng berjalan berdampingan sambil mengobrol.
Di sebuah kantor pusat pelatihan, seorang anggota senior sedang memantau gambar layar yang menampilkan rekaman pergerakan Han Sen dan Wang Mengmeng.
"Guru, apakah perlu memanggil Han Sen ke sini?" Wen Zhong bertanya sambil menatap sang senior.
Sang senior menggelengkan kepala halus: "Tidak perlu. Jangan beri tahu dia identitasku. Aku akan mendekatinya secara pribadi dulu."
"Bukankah ini agak tidak tepat?" Wen Zhong terlihat sedikit terkejut.
“Tidak ada yang tidak baik, bukankah ini lebih menarik?” ujar anggota senior sambil tersenyum, sorot matanya menatap wajah Han Sen: “Dan dengan begini juga lebih mudah melihat dirinya yang sebenarnya.”
“Guru, apakah Anda benar-benar akan menerimanya sebagai murid?” Wen Zhong ragu sejenak, tapi akhirnya mengutarakan pertanyaannya.
“Belum tentu, baru bisa diketahui setelah bertemu langsung,” jawab anggota senior itu.
“Ini kurang tepat, mengingat dia berasal dari keluarga Luo,” Wen Zhong menunjukkan raut wajah yang rumit.
“Bukankah itu semakin menarik? Aku Zhuo Donglai menerima anggota keluarga Luo sebagai murid, itu pasti sangat menggelitik.” Anggota senior itu memicingkan mata, senyumnya benar-benar tak terbaca.
