Di hutan duri terdapat banyak makhluk mutan kuat, masalahnya Han Sen sama sekali tidak bisa mengalahkan mereka. Status Super Di Ling yang hanya bertahan tiga detik saja sudah jadi hambatan, bahkan jika bisa diaktifkan terus-menerus, dengan hanya satu kunci gen yang terbuka, sangat sulit membunuh makhluk mutan yang memiliki lima atau enam kunci gen.
"Lebih baik segera buka kunci gen kedua dulu, lalu sempurnakan gen dasar dan gen purba. Dengan begitu kemampuan fisik untuk membuka kunci gen ketiga akan tercapai." Han Sen diam-diam merencanakan dalam hati.
Dor!
Han Sen sedang duduk merenung di alun-alun perlindungan, tiba-tiba bilah api terkristal melesat menghantam tangga batu di sampingnya, memicu ledakan mengerikan.
"Bagaimana? Pisau Api teknik gen super nuklir peringkat S yang kupelajari baru-baru ini, keren kan?" Chu Ming tersenyum bahagia sambil mendekat, berkata dengan nada pamer, telapak tangannya masih menyala kobaran api.
"Bagus." Han Sen mengangguk setuju.
"Sifat apa dari teknik gen super nuklir yang kamu pelajari? Tunjukkan skillmu dong." Chu Ming memandangi Han Sen dengan penasaran.
"Teknik gen super nuklirku tidak punya sifat khusus, bisa sedikit-sediturun semua teknik dari berbagai sifat." Han Sen tersenyum.
"Benar atau tidak sih?" Chu Ming masih ragu.
Han Sen tetap tersenyum manis tanpa bicara. Matanya berbinar, "Kalau begitu, coba pelajari pisau api dan tunjukkan padaku."
"Gampang. Kasih saja data teknik pisau api-mu." Han Sen menyahut.
Chu Ming membagikan data pisau apinya, lalu menambahkan, "Tapi percuma juga, aku sudah kehabisan cairan gen eksklusif untuk pisau api."
"Tak perlu cairan gen." Han Sen mencoba menjalankan teknik sesuai metode operasi pisau api. Aura tubuhnya langsung berubah menjadi tenaga api yang mengalir ke telapak tangan.
Han Sen mengayunkan tangannya sembarangan, seketika pisau api setinggi lebih dari satu meter terlepas dan terbang menghantam ke arah kerangka raksasa yang berada belasan meter di depannya. Ledakan mengerikan terjadi, mengguncang kerangka besar itu hingga roboh ke tanah dengan gemuruh yang dahsyat.
"Bagaimana mungkin ini?" Chu Ming hampir terpelanting bola matanya karena terkejut.
Han Sen sendiri juga sempat membeku sejenak. Dia tahu kemampuan pisau apinya pasti lebih kuat dari Chu Ming, karena gen api pelayan, gen api ksatria, dan gen api bangsawannya sudah mencapai level maksimal. Ditambah gen api keluarga kerajaan yang sudah terkumpul cukup banyak, serta sedikit gen api Di Ling warisan dari Dewa Agung Duri.
Jika hanya berfokus pada latihan elemen api, baik kecepatan latihan, kecepatan casting, maupun daya hancur aktualnya pasti jauh melebihi orang biasa.
Gen makhluk roh setara dengan bakat di bidang tertentu. Semakin banyak gen makhluk roh yang dimiliki, semakin tinggi bakat di bidang tersebut, sehingga mempelajari teknik gen super nuklir apa pun dari aliran itu akan terasa lebih mudah.
Terutama saat berlatih berbagai teknik gen super nuklir yang memiliki sifat khusus, jika memiliki banyak gen makhluk roh sejenis, bahkan tidak perlu cairan gen pun bisa menguasainya.
Poin ini sebenarnya sudah diteliti secara mendalam oleh manusia sejak lama. Hanya saja, orang biasa yang ingin mendapatkan gen makhluk roh harus bekerja untuk para makhluk roh dulu, baru bisa mendapat sedikit gen. Tidak seperti Han Sen yang bisa memperoleh gen makhluk roh dengan cepat untuk meningkatkan bakatnya.
Han Sen sendiri tidak menyangka bahwa daya hancur pisau apinya ternyata jauh melebihi Chu Ming yang khusus berlatih kekuatan elemen api.
Jika pisau api yang dikeluarkan Han Sen diibaratkan golok besar, maka pisau api Chu Ming paling-paling hanya bisa disebut pisau belati kecil.
Dalam kondisi sama-sama telah mengaktifkan kunci gen pertama, teknik gen super nuklir elemen api yang dipelajari Chu Ming (yaitu teknik latihan energi) sebenarnya masih memberikan penguatan pada pisau api. Namun perbedaannya tetap begitu besar, efek gen makhluk roh bahkan lebih baik dari yang Han Sen bayangkan.
"Kamu juga berlatih teknik gen super nuklir elemen api kan... Tidak... Kamu sebelumnya sudah pernah berlatih Flame Blade ya... Masih tidak... Kamu sudah membuka kunci gen kedua?" Chu Ming berbicara panjang lebar namun tidak kunjung jelas. Ia sama sekali tidak percaya Han Sen baru saja mempelajari Flame Blade sebentar saja sudah bisa menunjukkan daya hancur yang begitu mengerikan.
Han Sen mengangkat bahu: "Ya."
"Sudah kuduga! Pasti kamu sudah membuka kunci gen kedua, kalau tidak mana mungkin bisa sehebat ini. Tampaknya aku harus lebih giat berusaha agar bisa segera membuka kunci gen kedua juga." Chu Ming menghela napas panjang. Pukulan mental dari Han Sen tadi terlalu berat baginya. Kini setelah mendengar kabar Han Sen telah membuka kunci gen kedua, perasaannya pun sedikit lebih lega.
Han Sen memang belum membuka kunci gen kedua, tapi ini memberinya peringatan: di antara gen makhluk roh yang dimilikinya, yang terkuat adalah gen petir. Semua sudah mencapai level maksimal kecuali gen keluarga kerajaan dan gen Di Ling, bahkan dia memiliki tiga poin gen petir Di Ling. Bakatnya dalam elemen petir bisa dibilang sangat luar biasa.
Jika mempelajari teknik gen super nuklir Evolusioner tipe petir, pasti bisa menunjukkan daya hancur yang dahsyat.
Jurus BIG THUNDER FIST toh hanya teknik untuk evolusioner, dan membutuhkan kombinasi tenaga petir dan suara. Gen makhluk roh tipe suara sangat langka - hingga detik ini Han Sen baru memperoleh sedikit gen suara, bahkan level pelayan pun belum penuh. Daya hancur yang bisa ditunjukkan sangat terbatas.
"Setelah membuka kunci gen kedua, aku akan mencari teknik gen super nuklir tipe petir untuk dilatih," Han Sen merencanakan diam-diam dalam hatinya.
Fokus pada pelatihan 《Jing Dongxuan》, sebenarnya latihan Jing Dongxuan Han Sen sudah hampir mencapai terobosan level kedua. Dengan konsentrasi penuh ini, hanya dalam beberapa hari, Han Sen merasakan seolah ada belenggu yang pecah di dalam sel-sel seluruh tubuhnya, membuat seluruh dirinya terasa lebih ringan.
"Akhirnya berhasil membuka kunci gen kedua!" Hati Han Sen dipenuhi kegembiraan. Ia segera mengaktifkan kunci gen kedua menggunakan Jing Dongxuan.
Setelah membuka kunci gen kedua, cakupan aura Dongxuan langsung meluas lebih dari sepuluh kali lipat. Kemampuan indra terhadap medan gaya ini juga meningkat signifikan.
Yang lebih mengerikan, aura Dongxuan yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai sensor, kini sepertinya mulai memiliki kemampuan mempengaruhi aura kehidupan dalam jangkauannya.
Di dalam shelter, Han Sen tidak memiliki objek percobaan. Untuk sementara ia belum tahu apa sebenarnya manfaat praktis dari kemampuan baru ini.
Han Sen tentu ingin mengetahui efek dari pengaruh ini. Namun belakangan ini, tempat perlindungan tidak berhasil berpindah ke posisi pinggiran hutan duri. Ia pun tak berani keluar untuk menguji makhluk mutan.
Keesokan paginya, Han Sen segera menyelinap keluar dari pintu pohon. Ia memeriksa apakah tempat perlindungan telah berpindah ke area pinggiran hutan duri. Namun yang terlihat masih hamparan semak duri raksasa, membentang seperti pegunungan di sekelilingnya.
Sepertinya tidak hanya gagal mendekati area pinggiran, malah semakin mendalam masuk ke jantung hutan duri.
Pupil mata Han Sen tiba-tiba menyempit tajam. Di balik rimbunnya hutan duri yang tak berujung itu, seolah terlihat sesuatu bergerak.
Di kedalaman hutan duri seperti ini, hampir mustahil melihat tumbuhan selain semak duri. Namun Han Sen justru melihat sepetak rumput di antara duri-duri, tempat tumbuh tanaman rambat raksasa yang menjalar puluhan meter. Di batangnya tergantung buah bulat memancarkan cahaya keemasan, jelas bukan barang sembarangan.
