Awan kelam menyusup ke dalam kobaran api, langsung menyebar. Hawa dinginnya seakan membekukan setiap sel, ternyata berhasil membekukan wujud gas mirip api itu di udara, membentuk patung es berbentuk phoenix.
Boom!
Kaisar Phoenix Suci yang telah membeku merasakan setiap selnya bagai ranjau laut. Ledakan efek rantai menyebar dalam kilau es-listrik yang gemilang, raganya langsung hancur menjadi serbuk.
Dalam sekejap, api emas musnah seluruhnya, bayangan phoenix menghilang perlahan. Shen Huang Di berubah menjadi aliran cahaya dan kembali ke Batu Jiwa.
Seluruh Basis Spiritual senyap seketika. Shen Huang Di yang dijuluki abadi dan tak termusnahkan, ternyata dihancurkan dengan ledakan secara sederhana. Semua makhluk roh merasa seperti bermimpi belaka.
Da Ri Shen Di tertegun seperti patung, hampir-hampir tidak percaya pada apa yang dilihat matanya sendiri.
Bai Hua Nv Di juga kaget membuka bibir kecilnya, wajah mungilnya dipenuhi ekspresi keterkejutan.
Ekspresi Yu Nv Di berubah-ubah. Bagaimanapun juga dia tak menyangka Tai Shang Huang bisa dengan santai menghancurkan Shen Huang Di. Ini adalah pertarungan bawaan. Kekalahan ini berarti memberikan gen hasil jerih payahnya secara cuma-cuma kepada Tai Shang Huang.
Apalagi dialah yang membujuk Shen Huang Di untuk bertindak. Hal ini membuat hatinya tak tenang.
"Gen Api Tingkat Kaisar+1, Peringkat naik ke posisi pertama. Mendapat peringkat pertama makhluk roh di Basis Spiritual kedua. Gen Makhluk Roh Bawaan+10."
Han Sen merasa agak gembira, tapi merebut peringkat pertama hanya memberikan sepuluh gen makhluk roh bawaan, hal ini membuatnya sedikit frustasi. Peningkatan gen kehidupan dasar berjalan sangat perlahan.
Tampaknya menambah gen kehidupan dasar di dalam Basis Spiritual tidak realistis. Seharusnya ada metode khusus untuk meningkatkan gen kehidupan dasar.
Tuhan Phoenix bangkit kembali dari Batu Jiwa, enggan menerima kekalahannya. Dengan amarah menggeram, dia menyerang Han Sen sambil memancarkan api emas tak terhingga bagai Phoenix yang mengaum di langit.
Boom!
Han Sen kembali mengeluarkan teknik Air-Granat secara langsung. Dalam sekejap cahaya petir dan es yang berkilat, tubuh ilahi mirip Phoenix itu kembali dihancurkan menjadi debu.
"Kalau kau tak punya keberanian untuk bunuh diri, biar aku yang bantu!" Ujar Han Sen sambil melesat bagai kilat, turun langsung di depan patung dewa Tuhan Phoenix.
Tubuh Tuhan Phoenix yang baru saja beregenerasi langsung dihancurkan oleh pukulan kejam Han Sen.
Tidak memberikan Shenhuang Di kesempatan apapun, begitu dia beregenerasi, langsung dihancurkan dengan satu pukulan. Cahaya es dan bayangan petir terus meledak-ledak, menggetarkan pikiran semua orang sampai hampir tidak bisa berpikir.
Cahaya es menembus langit, gemuruh guntur mengguncang dunia. Shenhuang Di dihancurkan berulang kali tanpa memiliki kemampuan untuk membalas.
Seluruh makhluk roh hanya bisa menonton Shenhuang Di dihancurkan berulang kali seperti ayam tanah dan anjing gerabah yang rapuh, sepenuhnya dikuasai Han Sen.
Penonton makhluk roh jumlahnya tak kurang dari sepuluh ribu, namun tak ada suara yang keluar. Seluruh ruang hanya bergema dengan ledakan cahaya petir dan es bagaikan suara ilahi pemusnahan dunia, membuat jantung berdebar-debar dan menimbulkan ketakutan tak terhingga.
"Itu adalah Di Ling peringkat pertama dari Basis Spiritual Kedua! Tapi bisa dihancurkan dengan kejam seperti ini. Tai Shang Huang benar-benar luar biasa!" Pikiran seperti ini muncul di hati semua makhluk roh.
Para makhluk roh yang sebelumnya meremehkan Han Sen karena menghindari pertarungan, kini tertegun seperti patung sama sekali tak bisa bicara.
Tak seorang pun menyangka pertarungan antara Tai Shang Huang dan Shen Huang Di justru berakhir seperti ini.
"Mungkinkah Tai Shang Huang menghindari pertarungan di awal bukan karena takut pada Shen Huang Di, tapi tidak ingin menyandang gelar nomor satu agar bisa terus menantang Di Ling lainnya?" Seorang makhluk roh akhirnya memahami hal ini dan berteriak kaget.
"Oh begitu! Tai Shang Huang selama ini selalu melakukan tantangan di atas level. Saat bertemu Di Ling, barulah Dia menantang satu per satu. Dulu tak kusadari, ternyata 'pihak lemah' yang Dia ganggu itu sebenarnya para Di Ling!"
"Tuan Tai Shang yang perkasa seperti ini, mana mungkin takut berperang? Aku dulu terlalu naif."
"Sudah kuduga! Tai Shang Huang memang kebal. Sudah kubilang, mana mungkin Dia gentar menghadapi Shen Huang Di."
……
Sifat alami makhluk roh yang mengagumi petarung kuat terlihat jelas. Setelah Han Sen menghancurkan Shen Huang Di dengan kejam, banyak makhluk roh kembali menunjukkan rasa hormat yang ekstrem, bahkan lebih fanatik daripada sebelumnya.
Han Sen terus-menerus menghantam Shen Huang Di hingga hancur. Gen api Di Ling sedikit demi sedikit direbutnya kembali. Hingga terkumpul 100 poin dan tak bisa bertambah lagi, barulah Han Sen menghentikan serangannya dengan perasaan belum puas.
Sayangnya dia tidak menandatangani kontrak dengan makhluk roh manapun. Untuk jenis gen makhluk roh yang sama, maksimal hanya bisa mendapat 100 poin.
Namun Han Sen sudah sangat puas. Gen api Di Ling yang paling sulit diperoleh untuk elemen api telah sempurna. Asalkan gen api keluarga kerajaan juga diisi ulang hingga sempurna, maka gen elemen apinya akan mencapai kesempurnaan. Dengan mempelajari teknik gen super nuklir elemen api, kecepatannya puluhan kali lipat lebih cepat daripada orang biasa.
Setelah pertempuran ini, gelar "Kaisar Boneka" di kalangan makhluk roh telah menjadi personifikasi kebal dan kuat yang tak tertandingi.
Meski banyak Di Ling yang membencinya hingga gigi gemeretak, para makhluk roh level rendah justru mengaguminya dengan luar biasa. Jumlah makhluk roh yang rela menyerahkan gen mereka bertambah lagi, termasuk yang berlevel keluarga kerajaan.
Menyaksikan gen makhluk rohnya bertambah pesat, tapi Han Sen sama sekali tidak merasa senang.
Peningkatan gen makhluk roh hanya menambah bakat satu aliran tertentu, tidak berdampak pada kemampuan fisik. Keuntungan terbesarnya adalah dapat mempengaruhi pembukaan kunci gen.
Seperti gen api makhluk roh Han Sen yang hampir mencapai kesempurnaan - jika dia mempelajari teknik latihan energi api, bakat apinya yang luar biasa tinggi akan membuatnya lebih mudah membuka kunci gen ketiga dibanding orang lain.
Orang biasa perlu kemampuan fisik 900 baru bisa membuka kunci gen ketiga. Jika Han Sen belajar teknik latihan energi api, di level kemampuan fisik 600 pun dia sudah berpotensi membukanya.
Selain itu, semua skill api yang digunakannya akan memiliki kecepatan casting lebih cepat dan daya hancur lebih besar dibanding pengguna biasa.
Tapi semua ini tidak memiliki manfaat yang terlalu besar bagi Han Sen saat ini.
Kekuatannya di Basis Spiritual itu karena hubungan dengan status Super Di Ling. Berdasarkan pengamatan Han Sen selama ini, Super Di Ling memang lebih unggul dibanding raga Di Ling biasa.
Namun keunggulan ini bukan berarti kekuatan yang mutlak. Bukan berarti Super Di Ling pasti lebih kuat dari semua jenis Di Ling.
Di Ling yang baru membuka kunci gen pertama dan kedua, kemampuan fisiknya memang kalah dari Super Di Ling.
Di Ling yang hanya membuka kunci gen pertama, kemampuan fisiknya sepertinya setara dengan Raja Kura-kura Besi yang sudah bermetamorfosis ke level darah suci.
Artinya para Di Ling ini juga perlu tumbuh. Kemampuan fisik mereka akan semakin kuat seiring peningkatan tenaga.
Setelah kembali mendapatkan sepuluh gen kehidupan dasar, Han Sen semakin yakin: Kekuatan status Super Di Ling memang meningkat sesuai penambahan gen kehidupan dasar.
Karena status Super Di Ling lebih kuat dari bentuk biasa, Dia bisa dengan mudah mengalahkan para Di Ling yang gen kehidupan dasarnya belum banyak. Namun jika terus berlanjut tanpa penambahan gen kehidupan dasar, keunggulan ini mungkin perlahan hilang dalam Basis Spiritual nantinya.
Masalah gen kehidupan dasar masih bisa dicarikan solusi bertahap. Tapi saat terjebak di sini tanpa bisa berburu makhluk mutan, sulit menambah gen diri sendiri. Ketidakmampuan meningkatkan kemampuan fisik sangat berakibat fatal.
Status Super Di Ling hanya bertahan tiga detik. Di dalam perlindungan, ini hanya bisa jadi senjata rahasia. Tidak mungkin digunakan sembarangan. Han Sen tetap harus mencari cara memperkuat raganya.
"San Mu, kita sudah mencapai area pinggiran hutan duri!" Chu Ming kembali dari luar dengan berseru penuh semangat pada Han Sen.
