Nyonya Sekejap tetap berada di dalam Basis Spiritual. Han Sen dapat merasakan aktivitasnya di sana, jadi tidak perlu khawatir.
"Setetes tetesan air kehidupan setiap hari, hanya dalam beberapa hari, empat buah berwarna darah itu tumbuh hingga sebesar roda kereta. Bagian luar buah dipenuhi sisik-sisik halus berwarna darah, terlihat sangat aneh."
"Dor!"
"Sebuah buah matang sepenuhnya, jatuh sendiri dari Pohon Darah Naga di atasnya. Han Sen cepat-cepat mengupas lapisan-lapisan kulit buah bersisik darah itu. Seketika, kilau merah darah melesat keluar dan langsung terpancar masuk ke laut jiwanya."
"Mendapatkan roh binatang peliharaan bermutasi: Ular Naga Darah."
"Han Sen segera mengarahkan pandangannya ke dalam laut jiwanya. Benar saja, terlihat seekor ular berkaki empat yang seluruh tubuhnya merah darah."
"Lebih mirip cicak daripada ular, dengan empat cakar di bawah perutnya. Namun seluruh tubuhnya tertutup sisik merah darah yang membedakannya dari cicak biasa."
"Di mulutnya terdapat gigi berbisa dan lidah bercabang layaknya ular, tidak seperti ciri khas cicak."
"Han Sen tidak terlalu tertarik dengan penampilannya. Langsung ia memeriksa data Ular Naga Darah tersebut."
Ular Naga Bermutasi: Roh binatang peliharaan dengan dua kunci gen.
Han Sen langsung frustasi. Hewan peliharaan bermutasi tertinggi bisa mengaktifkan enam kunci gen, tapi makhluk ini baru membuka dua, jelas bakatnya sangat buruk.
"Untung masih ada tiga buah tersisa." Han Sen terpaksa menaruh harapan terakhir pada tiga buah darah naga yang tersisa. Meski tak bisa dapat barang langka dengan enam kunci gen, kalau dapat ular naga lima kunci gen pun dia sudah puas.
Dor!
Sebutir lagi buah darah naga matang jatuh. Han Sen buru-buru kabur ke sana, sambil menguliti buah itu mulutnya komat-kamit: "Tuhan memberkati, berikanlah yang lima atau enam kunci gen saja."
Saat buah darah naga terkupas, kilau merah darah kembali terpancar ke laut jiwa Han Sen. Tanpa melihat wujudnya, dia langsung memeriksa data makhluk itu.
Ular Naga Bermutasi: Roh binatang peliharaan dengan satu kunci gen.
“Gila!” Han Sen sudah ingin menghujamkan meja. Lebih buruk dari yang sebelumnya, ternyata hanya mengaktifkan satu kunci gen. Roh binatang peliharaan bermutasi dengan kualitas terendah.
Meski makhluk bermutasi secara alami memiliki kemampuan fisik tinggi, bahkan dengan satu kunci gen terbuka, tetap bisa membunuh banyak makhluk purba dengan dua-tiga kunci gen.
Tapi Han Sen ingin berburu makhluk mutan. Untuk apa barang kelas rendah seperti ini?
"Sepertinya salah menyembah dewa. Tuhan tidak berguna. Kali ini harus mandi ritual dan sembah Dewa Langit Tua," gumam Han Sen dalam hati.
Melihat buah darah naga ketiga sudah jatuh, Han Sen tidak terburu-buru mengupas. Ia menyuruh Zero membawakan baskom air bersih, mencuci tangan dan wajah, lalu memanggil baju zirah Raja Kura-kura Besi andalannya.
“Setelah semuanya selesai, Han Sen baru mendekati buah darah naga yang telah jatuh, sambil menguliti kulitnya ia mengutuk: ‘Taishang Laojun sudilah membuka mata-Mu, berkati aku untuk mendapatkan ular naga berkualitas legendaris. Aku janji akan membakar dupa dan mempersembahkan sesaji setiap tanggal 1 dan 15 nanti.’”
Kulit buah darah naga terkelupas, kilau merah darah kembali terpancar masuk ke dalam laut jiwa.
“Memperoleh roh binatang peliharaan bermutasi: Ular Darah Naga.”
Mendengar suara itu, Han Sen kembali melihat data ular naga tersebut, langsung wajahnya masam dan membentak: “Apa ini masih bisa disebut bermain dengan layak? Lagi-lagi memberiku yang berkunci gen tunggal?”
Memandang tiga ekor ular darah naga di laut jiwanya, Han Sen hampir ingin menghantamkan kepala ke tembok. Ini jelas-jelas tiga makhluk tak berguna!
Buah darah naga terakhir jatuh dari pohon, tapi Han Sen agak takut mengulitinya. Trauma psikologis akibat pengalaman sebelumnya sudah terbentuk.
“Zero, kamu saja yang mengupas buah darah naga itu.” Han Sen benar-benar tak ingin mengupas sendiri lagi, berpikir untuk mengganti Zero mencoba, mungkin keberuntungan tangannya bagus, bisa menghasilkan naga darah yang lebih bagus.
Zero yang pendiam segera mendekati buah darah naga, merentangkan tangan kecilnya yang putih lembut, mengupas lapisan demi lapisan kulit bersisik darah di luar. Tak lama kemudian terlihat sekumpulan cahaya merah darah menyembur keluar, langsung menghilang ke dalam dahinya.
Han Sen langsung mata membelalak, menunjuk Zero sambil berteriak tak percaya: “Kamu... Kamu... Bukannya tidak bisa menggunakan roh binatang?!”
Sebelumnya, Zero makan daging makhluk mutan tidak berguna, tidak menambah gen juga tidak bisa memakai roh binatang, karena dia seperti suku Asura yang tidak memiliki laut jiwa.
Tapi naga darah itu terbang masuk ke dahinya, jelas-jelas memasuki laut jiwa. Artinya sekarang Zero ternyata memiliki laut jiwa – ini benar-benar sangat aneh.
Han Sen percaya dulunya Zero tidak memiliki laut jiwa, kalau tidak dia tidak bisa menerima roh binatang. Han Sen sudah mencoba sejak lama, tidak bisa memindahkan roh binatang ke dirinya.
Zero memiringkan kepala dan melotot dengan mata lebar ke Han Sen, tapi tidak berkata-kata, seolah entah bagaimana menjelaskannya.
Han Sen tidak menunggu jawabannya, langsung memindahkan satu roh ular naga ke dirinya. Hasilnya berhasil dipindahkan, membuat Han Sen semakin yakin bahwa kini Zero memiliki laut jiwa dan bisa menggunakan roh binatang.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Han Sen terkejut melihat Zero. Sayangnya meski Zero bisa bicara, kemampuan bahasanya buruk, entah bagaimana menjelaskannya, atau bahkan bahkan dirinya sendiri tidak tahu.
Yang jelas Zero tetap berdiri di sana menatap Han Sen, tanpa bermaksud menjelaskan.
Han Sen menyuruh Zero mengembalikan dua roh ular naga itu. Dengan patuh Zero memindahkannya kembali, jelas laut jiwanya utuh.
“Mungkinkah dulu Zero tidak bisa menggunakan roh binatang karena usianya masih terlalu kecil dan laut jiwanya belum matang sepenuhnya?” Han Sen berspekulasi dalam hati.
Setelah dipikir-pikir, kemungkinan inilah yang paling masuk akal. Tapi saat pertama kali bertemu Zero, penampilannya sudah seperti remaja belasan tahun.
Sudah tujuh delapan tahun berlalu, seharusnya sudah lama berkembang sempurna. Kenapa baru sekarang bisa menggunakan laut jiwa?
“Manusia baru bisa masuk ke perlindungan pada usia enam belas tahun, tapi tidak pernah dengar larangan menggunakan laut jiwa... Tunggu... Manusia di bawah enam belas tahun dilarang masuk perlindungan, artinya mereka belum berkembang sempurna. Jika Zero bukan manusia murni, mungkinkah perkembangannya lebih lambat dari manusia normal sehingga laut jiwanya belum matang di usia enam belas tahun?” Han Sen tiba-tiba menyadari kemungkinan ini.
Meski tidak bisa mengonfirmasi hipotesisnya sendiri, tapi melihat wajah putih lembut Zero yang masih seperti gadis remaja tiga belas empat belas tahun, Han Sen merasa kemungkinan tersebut sangat tinggi.
Tapi bagaimanapun juga, kemampuan Zero menggunakan roh binatang adalah hal yang sangat menggembirakan.
Han Sen bertanya lagi apakah memakan daging makhluk mutan bisa meningkatkan gen, namun Zero hanya menggelengkan kepala, membuat Han Sen kembali merasa bingung.
Tiba-tiba tidak bisa memahaminya, Han Sen memutuskan berhenti berpikir. Ia melihat data ular naga yang di-unpack Zero, berharap bisa mendapatkan bakat yang lebih baik.
Ular Naga Bermutasi: Roh Binatang Peliharaan dengan Enam Kunci Gen.
Han Sen langsung ternganga, beberapa saat kemudian tertawa terbahak-bahak, menerobos dan menggendong Zero sambil berputar-putar di tempat, akhirnya mencium pipi putih lembutnya dengan keras: "Xiao Lingling-ku yang manis, kamu benar-benar Dewi Keberuntunganku! Ternyata langsung mendapatkan ular naga langka dengan enam kunci gen!"
