"Ini..." Pak Huang dan semua orang memandang ular naga darah. Mereka belum pernah melihat makhluk itu sebelumnya, hanya bisa mengenali bahwa itu adalah roh binatang peliharaan.
Han Sen tidak menjelaskan, langsung memerintahkan ular naga darah untuk mengaktifkan gembok gen.
Saat satu kunci gen terbuka, tubuh ular naga darah langsung membengkak dua kali lipat, berubah sebesar seekor harimau.
Dua kunci gen terbuka, ukuran tubuhnya sudah menyamai seekor banteng.
Tiga kunci gen terbuka, ular itu mencapai ukuran gajah raksasa.
Empat kunci gen terbuka, penampilannya sudah mirip mamut raksasa.
Lima kunci gen terbuka, ular naga darah telah berubah menjadi makhluk sebesar dinosaurus.
"Roh binatang peliharaan dengan lima kunci gen terbuka!" Pak Huang dan yang lain tertegun. Makhluk yang mampu membuka lima kunci gen pasti termasuk kategori mutasi tingkat tinggi.
Ular naga mengeluarkan raungan, tubuhnya langsung membengkak satu lingkaran, seluruh tubuhnya berkilau dengan sisik darah, gigi ular dan cakarnya menyebarkan kilau merah darah yang mengerikan, bagaikan naga purba yang ganas memandangi semua orang dari ketinggian.
"Enam Kunci Gen! Hewan peliharaan bermutasi tingkat tertinggi!" Ada yang tidak tahan lagi menjerit.
"Kakek Huang, ditambah ular naga bermutasi ini, entah apakah kita punya kekuatan untuk bertarung melawan Perlindungan Bangsawan itu?" Han Sen menatap Kakek Huang sambil bertanya.
"Mungkin ada kesempatan." Wajah Kakek Huang menunjukkan semangat.
Meski di dalam Perlindungan Roh Bangsawan juga ada banyak makhluk bermutasi, tapi yang bisa membuka Enam Kunci Gen mungkin tidak ada satu pun.
Batas kemampuan makhluk bermutasi adalah bisa membuka Enam Kunci Gen, tapi itu bukan berarti seluruh makhluk bermutasi bisa melakukannya, yang benar-benar bisa membuka Enam Kunci Gen bisa dibilang satu dalam sejuta.
Tidak hanya Kakek Huang, orang lain juga ikut bersemangat.
"Makhluk bermutasi dengan kunci gen enam jalan setidaknya bisa mengalihkan perhatian tiga ekor makhluk bermutasi. Ditambah kami para anggota senior ini, mungkin benar-benar ada harapan untuk mengusir para makhluk itu."
"Sialan, kita hadapi mereka!"
"Bisa dilawan, Lao Huang! Kami tidak akan pergi. Bersiap dirilah si makhluk kecil sialan itu!"
“……”
Kecuali beberapa anggota senior yang tradisional, sebagian besar orang setelah melihat ular naga darah, mengubah sikap tertekannya sebelumnya dan sangat ingin segera bertarung dengan para makhluk itu.
Lao Huang mengulurkan tangan memberi isyarat tenang. Ia menatap Han Sen dengan khidmat: "Xiao Han, aku akan menanyakan beberapa hal. Pertimbangkan baik-baik sebelum menjawab. Ini menyangkut nyawa semua orang. Harap kamu serius merespons."
"Silakan Tanya saja, Lao. Selama bisa kujawab, pasti akan kujawab jujur," kata Han Sen.
"Apakah kamu datang dari perlindungan lain?" tanya Lao Huang.
"Ya," Han Sen mengangguk.
Lao Huang mengangguk, lalu melanjutkan: "Jika kita berhasil bertahan, apakah kamu akan pergi?"
Pertanyaan Sesepuh Huang ini membuat semua orang langsung paham maksud beliau.
Sekalipun mereka bisa menahan serangan Tempat Perlindungan Makhluk Aneh kali ini, namun begitu Han Sen pergi membawa ular naga, mereka kehilangan andalan dan tetap bukan lawan Tempat Perlindungan Makhluk Aneh. Akhirnya tetap akan ditembak jatuh.
Jika sudah jelas hanya akan menjadi kegagalan, pertumpahan darah mati-matian saat ini menjadi tidak perlu. Lebih baik sejak awal meninggalkan saja, bisa menghindari beberapa pengorbanan.
Sorot mata semua orang tertuju pada Han Sen. Banyak yang berharap dia mau menjawab "tinggal".
"Aku akan pergi." Han Sen merenung sejenak, tetap menjawab jujur.
Wajah masam penuh kekecewaan langsung terpancar dari semua orang. Harapan yang baru saja menjulang pun padam total oleh jawaban Han Sen, meninggalkan keputusasaan.
"Terima kasih atas kejujuranmu. Mari semua kembali mempersiapkan diri sesuai rencana semula." Sesepuh Huang sama sekali tidak berniat menyalahkan Han Sen.
Dengan identitas dan asal-usul Han Sen, ditambah ular naga berkunci gen enam lapis ini, area yang jarang ditemui makhluk bermutasi ini memang terlalu tandus baginya. Jadi, Tuan Huang pun tidak memaksa Han Sen untuk tetap tinggal.
"Tunggu sebentar, aku hanya bilang akan pergi. Tapi jika aku pergi, hanya ada dua kemungkinan: pertama, tempat perlindungan bangsawan itu sudah berhasil digempur. Jika belum, meski aku pergi, ular naga ini akan kutinggalkan," lanjut Han Sen seketika.
Sorot kejutan langsung terpancar dari mata semua orang. Tuan Huang bahkan memandang Han Sen dengan rasa tak percaya: "Benarkah ini?"
"Jika Tuan Huang tak percaya, aku bisa menitipkan ular naga ini sementara pada Bapak." Han Sen juga tidak takut Tuan Huang akan menelan ular naganya.
Sebenarnya di sekitar sini sama sekali tidak ada tempat yang bisa dituju. Selain pegunungan di Utara, tiga sisi lainnya adalah hutan duri. Meski diberi ular naga, Tuan Huang tetap tak punya tempat untuk pergi.
Sedangkan jika mereka meninggalkan kota, akhirnya hanya bisa masuk ke dalam hutan duri. Dengan kekuatan mereka yang terbatas dan tidak memiliki tempat perlindungan bawah tanah yang aman, di wilayah mengerikan seperti hutan duri, mungkin tak satu pun dari mereka yang bisa bertahan hidup.
Han Sen justru memahami hasil ini. Dalam batas kemampuannya, dia ingin membantu mereka agar bisa terus tinggal di sini tanpa harus pergi bunuh diri ke hutan duri.
Tentu saja, Han Sen juga ingin memanfaatkan kesempatan pertempuran ini untuk berburu makhluk bermutasi guna mengisi ulang gen bermutasinya. Tanpa itu, hanya mengandalkan dirinya dan ular naga, akan sangat sulit melawan sebuah tempat perlindungan bangsawan.
Meski kekuatan orang-orang ini tidak bisa dibilang kuat, beberapa di antaranya memiliki energi vital yang tidak kalah dari makhluk mutan. Ini bisa menjadi bantuan yang cukup bagus.
Jika berhasil merebut sebuah tempat perlindungan bangsawan melalui kesempatan ini, hal itu tentu menjadi kabar baik bagi Han Sen.
"Xiao Han, kamu adalah menantu Pemimpin Negara Ji. Perkataanmu bisa kami percayai." Lao Huang yang tidak bingung tentu tidak meminta ular naga milik Han Sen.
Berkat janji Han Sen, banyak orang menggosokkan tangan penuh semangat, bersiap untuk bertempur habis-habisan melawan tempat perlindungan makhluk aneh.
"Ngomong-ngomong, tempat perlindungan di pegunungan Utara itu yang mana? Makhluk roh apa yang ada di dalamnya?" Han Sen yang belum mendengar nama tempat itu mencari kesempatan bertanya.
"Itu Tempat Perlindungan Duri, tuannya adalah Pangeran Duri, seorang roh bangsawan. Konon bakatnya luar biasa, bukan roh biasa." kata Lao Huang.
Han Sen membeku sejenak: "Ternyata wilayah ini masih dalam cakupan Tempat Perlindungan Duri."
Setelah memastikan akan bertahan, Han Sen meminta kendali tim kepada Lao Huang. Kemampuan strategi mikro-nya sangat cocok untuk memimpin 20-30 orang ini.
Han Sen sepenuhnya dapat memanfaatkan kemampuan strateginya untuk memaksimalkan peran orang-orang ini, guna memastikan mereka bisa mempertahankan Tempat Perlindungan Duri terlebih dahulu.
Awalnya, mereka masih meragukan kemampuan memimpin Han Sen mengingat usianya yang masih sangat muda. Namun setelah beberapa kali latihan, semua orang benar-benar kagum pada kemampuannya dan dengan sukarela mematuhi perintahnya.
Setelah dua tiga hari berlalu tanpa kedatangan pasukan makhluk mutan, Han Sen berniat menjelajahi pegunungan terlebih dahulu untuk menginvestigasi situasi di Tempat Perlindungan Duri.
