Di bawah bimbingan seorang anggota senior yang cukup familiar dengan jalur setapak, Han Sen memasuki pegunungan dan bergerak menuju arah Tempat Perlindungan Duri.
Area ini memiliki topografi pegunungan yang curam, dipenuhi puncak-puncak tajam bagai pedang. Tanpa vegetasi yang tumbuh, lingkungan di sini tidak cocok bagi makhluk hidup untuk bertahan, sehingga sulit menemukan jejak aktivitas makhluk mutan di wilayah ini.
Si anggota senior itu juga belum pernah memasuki pegunungan secara mendalam. Setelah membawa Han Sen masuk, dia menunjukkan arah Tempat Perlindungan Duri. Han Sen pun pergi sendirian ke sana.
Menurut kabar dari penghuni tempat perlindungan, ada yang nekat datang dari Tempat Perlindungan Duri untuk memberi kabar, sehingga mereka bisa menerima informasi lebih awal. Han Sen juga ingin bertemu dengan orang pembawa pesan itu.
Setelah melewati area pegunungan seluas lebih dari seratus li yang dipenuhi hutan pedang, dari kejauhan terlihat sebuah bangunan perlindungan hitam seperti monster neraka berdiri megah di puncak gunung.
Meski sudah terlihat dari sini, jarak sebenarnya masih sangat jauh. Di sekitar pegunungan rendah, sudah terlihat tanda-tanda aktivitas makhluk mutan.
Menurut manusia pembawa kabar itu, dia tinggal di sebuah lembah berbentuk mulut ikan yang tidak jauh dari hutan pedang.
Han Sen mencari di sekitar sebentar, dan benar melihat sebuah lembah yang dikelilingi gunung di tiga sisi seperti mulut ikan. Di mulut lembah, terlihat sebuah pondok kayu yang agak sederhana.
Han Sen menyelinap mendekati pondok kayu, bersembunyi sampai matahari hampir terbenam. Barulah dia melihat seorang pria keluar dari lembah menuju pondok kayu.
Itu adalah pria berpostur kokoh seperti menara baja. Setelah melihat jelas wajahnya, Han Sen tak bisa menahan keheranan: "Macan Blue Blood Tie Yi?"
Dulu Han Sen dan Tie Yi memperebutkan posisi penjaga. Akhirnya Han Sen mengalahkan Tie Yi dan menjadi penjaga Ji Yanran, memungkinkannya menghabiskan sebagian besar masa wajib militernya di dalam perlindungan.
"Siapa?" Tie Yi sangat waspada. Meski terpisah belasan meter, dia mendengar bisikan Han Sen. Matanya mengawasi ketat semak tempat Han Sen bersembunyi.
"Lama tidak bertemu, ternyata yang pergi melapor ke Perlindungan adalah kamu." Han Sen keluar dari semak-semak sambil tersenyum memandang Tie Yi.
"Han Sen! Kenapa kamu bisa ada di sini?" Tie Yi menatap Han Sen dengan mata membelalak, ekspresinya penuh kejutan.
"Aku datang untuk melihat kapan Tempat Perlindungan Duri akan diserbu." Han Sen tetap tersenyum.
"Bicara di dalam saja." Tie Yi melirik ke arah lembah lalu mendorong pintu masuk ke pondok kayu.
Han Sen mengikutinya. Tie Yi langsung menutup pintu rapat-rapat dan duduk di tanah pondok yang bahkan tidak memiliki bangku.
Han Sen mengamati sekeliling pondok. Selain beberapa alat, tidak ada perabotan sama sekali. Bahkan ranjang dan selimut pun tidak terlihat, kehidupan Tie Yi jelas sulit.
"Apakah semua orang di Perlindungan sudah ditarik?" Tie Yi langsung ke inti pertanyaan tanpa basa-basi.
"Kami sedang mempersiapkan pertarungan melawan Pangeran Duri." Jawab Han Sen tegas.
“Kalian gila? Dengan sedikit orang seperti itu, jangankan Pangeran Duri sendiri yang memimpin pasukannya ke sana, bahkan jika hanya mengirim roh bangsawan biasa dengan beberapa makhluk bermutasi, kalian pasti tidak akan bisa bertahan.” Tie Yi berkata sambil mengerutkan kening.
“Kami punya cara untuk menangani. Bisakah kamu mengetahui pasti makhluk mutan dan roh bangsawan apa saja yang akan dikirim ke sana?” Han Sen bertanya.
Tie Yi menggelengkan kepala: “Aku hanya bertugas menanam Gene Vine di lembah ini. Bisa mendapatkan informasi ini saja sudah seperti memenangi lotre. Selain itu aku tidak bisa menyelidiki lebih lanjut. Tapi biasanya jika Pangeran Duri turun tangan langsung, setidaknya akan membawa delapan atau sembilan makhluk tingkat mutasi.”
Han Sen mengangguk: “Tahu kapan mereka berangkat?”
Tie Yi sekali lagi menggelengkan kepala: “Semua yang kuketahui sudah kusampaikan jelas saat terakhir kali. Bertanya lagi padaku percuma. Nasihatku tetap sama: sebaiknya kalian segera menarik diri. Kekuatan Pangeran Duri bukanlah sesuatu yang bisa kalian lawan.”
Han Sen tersenyum dan berkata: "Kita sebenarnya ingin mundur, tapi tiga sisi sudah dikepung hutan duri, sama sekali tidak ada jalan mundur. Mau tidak mau harus bertarung."
"Masuk ke hutan duri masih ada harapan bertahan. Kalau bertahan mati-matian kecuali menyerah, tidak ada jalan hidup." Kata Tie Yi dengan serius.
"Belum tentu. Kita yakin bisa memukul mundur Pangeran Duri." Han Sen menatap Tie Yi: "Untuk sementara tinggallah di sini. Setelah kita melancarkan serangan balik ke Tempat Perlindungan Duri, baru akan mencari cara menyelamatkanmu."
Tie Yi memandang Han Sen dengan raut wajah penuh keanehan: "Apa Kamu terlalu naif atau punya rencana lain?"
"Aku hanya ingin mempertahankan tempat perlindungan itu." Han Sen tersenyum: "Ceritakan detail tentang kemampuan makhluk bermutasi dan roh bangsawan di Tempat Perlindungan Duri."
"Yang kuketahui tidak banyak..." Tie Yi menjelaskan semua yang dia tahu. Setelah mendengarkan dengan seksama, Han Sen mengajukan beberapa pertanyaan lagi, baru kembali ke tempat perlindungan di kegelapan malam.
Melihat Han Sen menghilang dalam kelamnya malam, raut wajah Tie Yi terlihat sangat rumit. Barulah setelah lama, dia menghela nafas pelan dan kembali ke pondok kayu.
Tak lama setelah Han Sen kembali ke tempat perlindungan, dia segera mulai menyusun rencana pertahanan kota. Setelah penjelasan Tie Yi, Han Sen baru menyadari kekuatan Tempat Perlindungan Duri jauh lebih besar dari yang dia bayangkan.
Jika Pangeran Duri membawa sekitar sepuluh petarung kuat tingkat mutasi, meski memiliki ular naga, pertahanan mereka tetap akan memakan korban yang tidak sedikit.
"Tampaknya kita harus aktif menyerang. Daripada menunggu Pangeran Duri mengepung kota, lebih baik kita sergap mereka di tengah perjalanan." Setelah berpikir panjang, Han Sen menggunakan teleportasi untuk kembali ke Alliance sejenak.
Saat ini Han Sen membutuhkan sebuah busur yang berkualitas. Minimal intensitasnya harus mampu membunuh makhluk mutan. Kekuatan Han Sen sekarang sudah cukup, hanya kurang busur berkualitas.
Gen dasar dan gen purba-nya sudah mencapai level penuh, ditambah 7 poin Gen Tuhan dan 5 poin Super Gen Tuhan. Kemampuan fisiknya telah melebihi 1000 poin, hampir setara dengan makhluk bermutasi.
Cukup dengan sebuah busur kuat, ditambah Panah Api Roh Binatang dan teknik panah spiral, selama bisa menemukan titik lemah musuh, tidak sulit untuk membunuh makhluk bermutasi level biasa.
Alliance memang memiliki busur yang mampu membunuh makhluk bermutasi di Perlindungan Suci Tuhan ketiga. Masalah utamanya adalah daya tariknya yang ekstrem - evolusioner dengan tenaga kurang pasti tidak sanggup menariknya.
Tenaga Han Sen yang melebihi 1000 poin pun hanya bisa menariknya 1-2 kali dalam waktu singkat. Daya yang dibutuhkan benar-benar luar biasa besar.
Busur ini Han Sen pinjam dari Anne, tapi hanya busurnya saja. Saat ini Panah Baja Z di Alliance belum mencapai tingkat yang bisa merobek tubuh makhluk bermutasi Perlindungan Ketiga. Bahkan panah Bijih Baja Z pun kalah praktis dibanding Panah Api Roh Binatang milik Han Sen.
Han Sen membawa busur dan panah, kembali menyelinap ke posisi Tempat Perlindungan Duri. Awalnya ingin bertemu Tie Yi lagi, siapa yang tahu belum keluar dari area puncak gunung hutan pedang, sudah melihat satu tim pasukan berkuda mendekat ke arah sini.
Han Sen menyembunyikan aura dan bersembunyi di tempat gelap, diam-diam mengawasi pasukan yang mendekat. Di antara mereka terdapat banyak makhluk bermutasi kuat, bisa dipastikan itu adalah pasukan dari Tempat Perlindungan Duri.
Tapi saat melihat makhluk roh yang memimpin, Han Sen menunjukkan sedikit kejutan - ternyata itu makhluk roh wanita yang pernah dia temui di hutan duri sebelumnya.
