Di dalam Tempat Perlindungan Duri juga berserakan mayat-mayat, termasuk makhluk bermutasi yang pernah Han Sen lihat di sisi Pangeran Duri. Situasinya terlihat sangat buruk.
"Sial! Tampaknya Tempat Perlindungan Duri benar-benar sudah jatuh," gerutu Han Sen sambil memanjat menara perlindungan dan memandang ke arah Kuil Roh.
Memang, seluruh makhluk mutan di dalam Tempat Perlindungan Duri telah dibantai habis. Kaisar Thunder Demon bersama banyak makhluk mutan lainnya telah berdiri di depan Kuil Roh.
Sang Pangeran Duri juga berdiri di pintu masuk Kuil Roh, wajah berubah pucat pasi sambil mengawasi Kaisar Thunder Demon dan gerombolan makhluk mutan yang ganas seperti serigala dan harimau.
"Duri, Kaisar Api Suci telah tumbang. Pegunungan Nine Desires kini adalah wilayahku. Serahkan Batu Jiwa dan tunduk pada Sang Ratu, maka kau akan benar-benar abadi." Kaisar Thunder Demon berkata dengan sikap memandang dari atas ke bawah kepada Pangeran Duri.
"Berdasarkan apa kamu pantas!" Pangeran Duri mengatupkan giginya sambil mendengus keras, sama sekali tidak menunjukkan sikap tunduk.
Mendengar itu, Kaisar Thunder Demon tertawa terbahak-bahak: "Duri, kau hanyalah selir Kaisar Api Suci. Sedangkan aku adalah anak Kaisar. Di mana letak ketidakpantasanku? Lebih baik kau juga menjadi selirku saja!"
“Kamu pantas mati.” Pangeran Duri langsung membentak marah, entah dari mana mengeluarkan sebuah botol kristal, menuangkan air di dalam botol kristal ke tanah. Seketika terlihat sebatang mawar ungu tumbuh dari bawah tanah, dalam waktu singkat telah menutupi seluruh Kuil Roh.
Sejumlah batang mawar itu bahkan melilit seperti ular monster ke arah Kaisar Thunder Demon dan gerombolan makhluk mutan.
Han Sen terkejut bukan main. Di antara makhluk-makhluk bawahan Kaisar Thunder Demon, banyak terdapat entitas level darah suci. Tapi mereka justru diikat oleh batang mawar itu hingga tubuhnya penuh luka tertusuk. Sedangkan makhluk mutan di bawah level mutasi langsung terkoyak, membuat perlindungan ini banjir darah seketika.
Banyak makhluk mutan mengerikan ternyata terhalau oleh batang mawar itu, tidak bisa menembus masuk ke dalam perlindungan.
"Botol kristal itu harta ajaib apa, ternyata punya daya hancur ajaib seperti ini?" Han Sen sangat terkejut. Sebelumnya dia pernah melihat mawar duri Pangeran Duri, sama sekali tidak memiliki kekuatan seperti ini. Jelas terlihat karena air dalam botol kristal, tiba-tiba menjadi sekuat ini.
Tubuh Kaisar Iblis Thunder berpendar cahaya petir. Boom! Seikat mawar duri terpental. "Ternyata Kaisar Api Suci sangat menyayangimu, sampai memberikan Botol Santo Roh padamu?" ujarnya dengan nada terkejut.
"Bersiaplah mati!" Pangeran Duri menggenggam botol kristal, sambil berkonsentrasi penuh. Ranting-ranting mawar duri berputar seperti Naga raksasa mengerumuni tubuh Kaisar Iblis Thunder.
Kaisar Thunder Demon memanggil palu raksasa yang terkristal dari petir, mengeluarkan letusan listrik mengerikan yang menghancurkan sulur-sulur mawar. Sambil tertawa terbahak-bakir ia berseru: "Sayangnya kekuatanmu terlalu lemah! Meski memegang Saint Spirit's Vial, kau tak mampu menunjukkan daya hancur sebenarnya. Justru menguntungkan Sang Ratu! Harta genetik tingkat Di Ling ini pasti jadi milikku!"
Tubuh Kaisar Thunder Demon memancarkan cahaya petir menderu. Palu listrik raksasa di tangannya - entah harta apa lagi - setelah terstimulasi oleh energi elektriknya, melepaskan kekuatan dahsyat yang langsung menghitamkan sulur mawar saat dihantam.
Gerombolan makhluk mutan mengikuti sang Kaisar dalam melancarkan serangan nekad tanpa henti. Meski sulur mawar masih bertahan sementara, jelas pertahanan ini tak akan mampu bertahan lama.
Dengan cepat, banyak batang mawar dihancurkan oleh Kaisar Thunder Demon atau digigit putus oleh Makhluk Darah Ilahi. Pangeran Duri terpaksa menuangkan air lagi dari botol kristal untuk menumbuhkan lebih banyak batang mawar.
Sayangnya, air dalam botol kristal itu sangat terbatas. Setelah beberapa kali dituangkan, isi botol itu tinggal kurang dari setengah, sementara batang-batang mawar terus dihancurkan.
Wajah Pangeran Duri mulai menampakkan keputusasaan. Seperti yang dikatakan Kaisar Thunder Demon, meski memiliki harta genetik tingkat Di Ling ini, karena kemampuan dasarnya yang terlalu lemah, dia hanya bisa memanfaatkan sebagian kecil kekuatan Botol Santo Roh, sama sekali tak mampu menghadang Kaisar Thunder Demon dan pasukan Makhluk Darah Ilahi yang begitu banyak.
Tambahan lagi, palu petir di tangan Kaisar Thunder Demon bukanlah barang sembarangan. Daya hancurnya sungguh mencengangkan - setiap kali diayunkan, beberapa batang mawar langsung berubah menjadi arang hangus.
Han Sen merasa sangat tergoda, Botol Santo Roh di tangan Pangeran Duri jelas-jelas merupakan barang langka kelas atas. Bahkan Palu Halilintar di tangan Kaisar Thunder Demon juga termasuk persenjataan gen level tinggi.
Meski sedikit lebih rendah dari Botol Santo Roh, kemungkinan besar ini juga persenjataan gen level darah suci yang sangat langka.
Kedua harta ini membuat Han Sen matanya bersinar, namun dengan begitu banyak makhluk kuat mengerikan di sekitarnya, Han Sen sama sekali tidak punya kemampuan bertarung - kecuali ia bertransformasi menjadi Super Di Ling.
Tapi bentuk Super Di Ling hanya bertahan tiga detik. Waktu tiga detik terlalu singkat untuk melakukan apapun yang berarti.
Han Sen terpaksa terus bersabar, sambil mengamati dinamika pertempuran, diam-diam ia mendekati Kaisar Thunder Demon.
Setelah dipikir-pikir, bahkan jika Han Sen berhasil merebut Botol Santo Roh, kecil kemungkinannya ia bisa lolos dari kejaran Kaisar Thunder Demon dan pasukan makhluk mutan mengerikan tersebut.
Satu-satunya strategi yang layak saat ini adalah mencari kesempatan untuk mengalahkan Kaisar Thunder Demon dalam status Super Di Ling selama 3 detik. Meski tidak bisa benar-benar membunuhnya, ini bisa memaksanya kembali ke Batu Jiwa, membuat pasukan makhluk mutan otomatis runtuh.
Jika hoki cukup baik, Kaisar Thunder Demon tidak sempat mengembalikan Palu Thunder Gen-nya, maka senjata gen tersebut akan menjadi peninggalan.
Berbeda dengan roh binatang, persenjataan gen yang terjatuh bisa dirampas oleh siapa pun.
Tentu saja, Han Sen tidak berniat langsung menyerang. Pangeran Duri juga merupakan ancaman. Jadi sambil mendekati Kaisar Thunder Demon, dia menunggu dengan sabar hingga air dalam Botol Santo Roh Pangeran Duri habis dan sang Pangeran terluka parah. Saat itulah kewaspadaan Kaisar Thunder Demon mencapai titik terendah - timing optimal untuk bertindak.
“Bisakah hidup enak tergantung momen ini.” Han Sen memutus aura kehidupannya, memanfaatkan bayangan bangunan, perlahan mendekati Kaisar Thunder Demon.
Dengan pengalaman sekali bertarung melawan Kaisar Thunder Demon, Han Sen menguasai betul kekuatan lawannya. Namun tambahan Palu Thunder di tangan musuh menjadi ancaman besar baginya.
Ingin mengalahkannya dalam waktu singkat, satu-satunya cara adalah menyergap. Kalau tidak, Han Sen tidak mampu menahan serangan kelompok Makhluk Darah Ilahi yang begitu banyak.
Pangeran Duri semakin terjepit. Botol Santo Roh di tangannya mengering, tidak ada setetes air pun tersisa. Tanpa kekuatan memadai, dia gagal menunjukkan daya hancur sebenarnya alat suci itu. Helai-helai mawar duri terus hancur berkeping-keping.
Jaringan mawar yang menyelimuti Kuil Roh semakin menipis, banyak bagian yang terbuka lebar.
“Roar!”
Seekor ular raksasa berwarna-warni menerobos rintangan mawar duri, seketika melilit Pangeran Duri. Kemampuan asli sang Pangeran Duri sama sekali tak sanggup melawan makhluk darah dewa, bahkan menghindar pun tak mampu.
"Botol Santo Roh adalah milikku!" Mata Kaisar Thunder Demon dipenuhi kegilaan. Tangannya langsung meraih botol suci di genggaman Pangeran Duri.
Pangeran Duri telah jatuh dalam keputusasaan. Ekspresi baja mengeras di wajahnya, bersiap meledakkan Batu Jiwa miliknya sendiri.
Pada saat Pangeran Duri hendak mengakhiri hidupnya sendiri, tiba-tiba matanya membelalak. Dari belakang Kaisar Thunder Demon, semburan cahaya suci putih menyala-nyala menjulang tinggi bak letusan gunung berapi.
