"Sudah cukup melihat?" kata Han Sen dengan nada datar.
Pangeran Duri baru saja sadar, masih menatap Han Sen dengan ekspresi rumit sambil mengatupkan gigi bertanya: "Kamu adalah Kaisar Boneka?"
Pertanyaan ini bahkan bagi Pangeran Duri sendiri terasa absurd dan sulit dipahami, namun dia benar-benar menyaksikan Kaisar Boneka yang menyelamatkannya, merebut Batu Jiwanya, lalu tiba-tiba berubah wujud menjadi Han Sen.
Kecuali mereka adalah satu orang, Pangeran Duri benar-benar tak bisa menemukan kemungkinan lain.
"Apa pentingnya apakah aku Kaisar Boneka atau bukan?" Han Sen tersenyum memandangi Pangeran Duri.
"Penting! Sangat penting!" Pangeran Duri menatap dengan tatapan tajam, sorot matanya seperti ingin melahap Han Sen.
"Benar." Han Sen tak perlu berbohong lagi. Pangeran Duri sudah menyaksikan semuanya, hanya saja dari lubuk hati dia enggan mengakui fakta ini.
"Bagaimana mungkin... Tai Shang adalah seorang manusia... Kamu..." Pangeran Duri terlihat sangat terpukul, tiba-tiba bicaranya menjadi kacau.
"Siapapun aku, sekarang aku sudah menjadi tuanmu. Apa rencanamu?" Han Sen berkata dengan datar.
"Aku..." Pangeran Duri membuka mulutnya, tapi tak bisa melanjutkan perkataan.
Jika hanya manusia terkutuk ini, dia lebih baik meledakkan Batu Jiwa daripada tunduk dan melakukan apapun untuk Han Sen.
Tapi orang yang paling dia benci ini ternyata juga adalah Tai Shang yang selalu dia agumi dan cintai, membuat kondisi hatinya menjadi sangat rumit. Tiba-tiba lidahnya terasa kelu.
"Jika belum bisa memutuskan, tak perlu buru-buru menjawab. Ada banyak waktu untuk berpikir. Sekarang jawab beberapa pertamaanku." Han Sen tersenyum bahagia sambil mengeluarkan Botol Santo Roh: "Pertama, bagaimana cara menggunakan Botol Santo Roh ini?"
Han Sen mempelajari lama, tapi tak kunjung memahami metode penggunaan Botol Santo Roh. Akhirnya ia memanggil Pangeran Duri untuk menanyakan cara menggunakannya.
"Kenapa aku harus memberitahumu?" Pangeran Duri menggigit bibir.
"Sebagai kompensasi karena tidak memaksamu bekerja, bagaimana dengan ini?" Han Sen tersenyum, tak marah meski ditolak.
"Jika kuberi tahu cara pakai, apakah kau akan melepaskanku?" Pangeran Duri mengawasi Han Sen.
"Tentu tidak mungkin. Kau tahu rahasiaku, mana mungkin kulepaskan. Tapi asal kau beri tahu cara pakai botol ini, kau bisa menolak tugas yang tak disukai. Setuju?" ujar Han Sen sambil tersenyum.
"Percuma! Botol Santo Roh ini persenjataan gen eksklusif untuk makhluk roh. Hanya Santo Roh yang bisa menggunakannya." Pangeran Duri menjelaskan dengan tatapan sinis.
Dia masih ingin mengonfirmasi apakah Han Sen sebenarnya adalah kaisar boneka.
"Bagaimana cara makhluk roh menggunakannya?" Han Sen terus mengejar, dalam hati bergumam: "Pantas saja berbagai metode yang kucoba tidak bisa membuat Botol Santo Roh bereaksi, ternyata hanya makhluk roh yang bisa menggunakannya. Untung aku punya transformasi Super Di Ling, seharusnya bisa menggunakannya."
"Makhluk roh hanya perlu menyuntikkan tenaganya ke dalam Botol Santo Roh, maka akan menghasilkan air Santo Roh. Air itu bisa menyucikan tenaga makhluk roh dari dalam," kata Pangeran Duri.
"Disucikan?" Han Sen memandang Pangeran Duri dengan bingung, tidak mengerti maksud istilah itu.
"Secara sederhana berarti diperkuat, tapi ada perbedaan nuance. Uji sendiri saja pasti langsung tahu," jawab Pangeran Duri.
"Kuharap kau tidak menipuku." Han Sen langsung memasuki status Super Di Ling, memegang Botol Santo Roh sambil menyuntikkan cahaya suci putih menyala-nyala miliknya ke dalamnya.
Pangeran Duri menyaksikan langsung Han Sen berubah menjadi sosok yang terlihat ilahi bagaikan kaisar boneka. Harapan terakhir sang pangeran pun hancur lebur. Dengan wajah bermacam perasaan, ia menatap wajah tampan Han Sen dan aura makhluk roh jantan yang menyebar dari seluruh tubuhnya, hatinya dilanda kontradiksi yang mencapai puncaknya.
"Kamu ini manusia atau makhluk roh?" Pangeran Duri tak tahan lagi menggigit gigi tak rata sambil bertanya.
Han Sen sama sekali tidak punya waktu untuk menjawab. Karena tiga detik telah berlalu, sementara cahaya suci putih menyala-nyalanya hanya berhasil mengkristalkan lapisan tipis air suci dalam botol Santo Roh. Begitu Han Sen kembali ke wujud manusia, air suci dalam botol itu pun menghilang.
"Memang benar hanya makhluk roh yang bisa menggunakan harta ini. Tapi proses pengkristalan air suci juga terlalu lambat!" Han Sen merasa agak frustasi dalam hati.
Han Sen menyimpan Botol Santo Roh ke dalam kantong yang berisi labu kecil, rencananya akan mempelajarinya lagi kalau ada waktu.
"Apakah kamu selir Kaisar Api Suci?" Han Sen menatap dari atas ke bawah Pangeran Duri, sungguh langka seorang Kaisar Roh mau menerima bangsawan roh sebagai selir.
Meski Pangeran Duri memang cantik, tapi di antara makhluk roh banyak wanita jelita. Dibandingkan penampilan, mereka lebih mementingkan kekuatan. Sulit dibayangkan seorang Kaisar Roh mau mengambil bangsawan roh sebagai selir.
"Aku bukan!" Pangeran Duri spontan berseru.
Meski tahu Tai Shang adalah manusia yang dibencinya, secara bawah sadar dia tetap tak mau ada kesalahpahaman dengan Tai Shang.
"Lalu apa? Kalau bukan hubungan khusus, bagaimana mungkin Kaisar Api Suci memberikan Botol Santo Roh berharga ini padamu?" Han Sen terus mendesak.
Pangeran Duri menggigit bibirnya dengan keraguan lama, baru berbisik pelan: "Aku adalah putri Kaisar Api Suci."
"Apa?!" Han Sen memandangi Pangeran Duri dengan ekspresi sulit dipahami, ini bahkan lebih menggemparkan daripada kabar bahwa Duri adalah selir Kaisar Api Suci. Bagaimana mungkin seorang Di Ling bisa memiliki anak perempuan berlevel bangsawan?
"Ibuku adalah makhluk roh bangsawan. Dalam insiden tak terduga, beliau bersatu dengan Kaisar Api Suci dan melahirkanku. Tapi aku sama sekali tidak mewarisi tenaga dan peringkatnya. Seperti ibu, aku hanya makhluk roh bangsawan kecil. Kaisar Api Suci tidak mengakui aku sebagai putrinya, juga melarangku tinggal di sisinya. Satu-satunya peninggalannya untukku hanyalah Botol Santo Roh ini." Pangeran Duri berkata dengan ekspresi datar.
"Kisah yang sungguh menyedihkan." Han Sen bisa memahami posisi Pangeran Duri.
“Makhluk roh mengagumi yang kuat, mereka bersatu melahirkan keturunan, dan bangga memiliki keturunan yang lebih unggul. Putri seorang Di Ling ternyata hanya makhluk roh bangsawan, wajar jika Sang Api Suci tidak mengakui putrinya. Kalau tidak, dia pasti akan menjadi bahan tertawaan di lingkungan kompetisi roh, dianggap memiliki gen yang terlalu lemah.”
“Bekerjalah baik-baik untukku, suatu hari nanti mungkin saja aku membantumu mencapai tubuh Di Ling.” Han Sen mengucapkan ini sambil menyimpan Pangeran Duri ke dalam laut jiwa.
Pangeran Duri mengetahui rahasia kaisar boneka, Han Sen tidak bisa membiarkannya bergerak bebas seperti Nyonya Sekejap, terpaksa menjebaknya di laut jiwa terlebih dahulu.
Mengayunkan Palu Dewa Petir yang dirampas dari Kaisar Thunder Demon, Han Sen asal menggerakkannya dua kali. Seketika petir menyembur dari palu itu, memancarkan kekuatan yang luar biasa dahsyat.
“Palu Dewa Petir ini mutlak adalah persenjataan gen level darah suci, ditambah koordinasi dengan gaya petir Si Perak Kecil, kemampuan bertarung yang bisa dihasilkan pasti sangat mencengangkan.” Saat Han Sen sedang bergolak berbagai pemikiran, tiba-tiba merasakan ada yang bergerak di pelukannya.
Han Sen merasa situasi berubah, cepat meraba ke arah dada, memang botol Santo Roh itu sudah menghilang. Sementara labu kecil yang tersisa di kantong, sekarang mulai gemetar hebat.
