Raja monyet biru kembali menerjang ke arah. Han Sen mengerutkan kening halus, dalam hati berpikir ini bukan solusi. Melihat sang raja monyet sudah di hadapannya, Han Sen memilih tak menghindar. Cahaya suci putih menyala-nyala yang mengerikan menyelimuti raganya, berubah menjadi status Super Di Ling.
Boom!
Tinju Han Sen menghantam cakar sang raja monyet. Seketika tubuh raja monyet terlempar ke belakang. Namun makhluk itu berputar di udara dan mendarat tanpa cedera. Hanya cakar yang terkena pukulan tampak bengkak, luka yang tak berarti.
Han Sen terkejut. Meski status Super Di Ling-nya baru membuka satu kunci gen, kemampuan fisik dan tenaganya sudah melebihi makhluk darah ilahi biasa. Entah berapa kunci gen yang terbuka pada raja monyet ini, hingga cakarnya hanya terluka ringan meski terkena pukulan maksimalnya.
Han Sen terbang dengan gesit ingin mengejar, waktu transformasi Super Di Ling-nya terbatas. Dia harus menyelesaikan Raja Monyet dalam waktu tersebut. Namun sang raja justru berbalik dan langsung kabur, cahaya biru meledak dari tubuhnya. Meski dalam status Super Di Ling, Han Sen ternyata masih tak bisa mengejarnya.
"Berapa kunci gen yang sebenarnya telah dibuka oleh anggota ini?" Han Sen langsung menyerah mengejar dan keluar dari status Super Di Ling.
Kecepatan Raja Monyet itu sama sekali tak terjangkau Han Sen. Daripada membuang-buang waktu status Super Di Ling, lebih baik menyimpan kekuatan.
Raja Monyet yang baru saja menderita kerugian itu kini diliputi ketakutan terhadap Han Sen. Ternyata dia tidak berani lagi menyerang, hanya mengawasi dari kejauhan.
Kawanan monyet juga dipanggil oleh raja mereka. Meski Han Sen tidak mengaktifkan aura Dongxuan, monyet-monyet biru itu tidak menyerang lagi. Mereka hanya melakukan pengawasan dari jarak jauh terhadap Han Sen dan Bao'er.
Han Sen diam-diam menghela nafas lega. Untung Raja Monyet ini penakut, tidak berani bertarung habis-habisan dengannya. Kalau tidak, dengan tubuh Super Di Ling-nya yang hanya bertahan sepuluh detik, dia benar-benar tidak bisa mengalahkan Raja Monyet.
Han Sen berkeliling di lembah. Selain pohon buah, hanya ada peralatan raksasa yang entah sudah berapa tahun tertinggal di sini. Peralatan itu tidak memancarkan aura khusus, hanya terlihat kuno dan elegan. Namun jelas bukan hasil tumbuhan gen, terlihat jejak buatan manusia yang mencolok.
Setelah bergulat begitu lama, Han Sen mulai lapar. Dengan santai ia memetik sebuah buah merah besar seperti yang baru saja dimakan Bao'er. Saat menggigitnya, getah manis langsung membanjiri mulutnya. Cairan manis itu mengalir ke dalam perut, membuat hati dan tubuhnya merasakan kenyamanan yang tak terkira.
“Pantas saja Bao'er begitu rakus, memang enak sekali. Buah tanpa biji termahal hasil budidaya Alliance, masih kalah jauh dibanding buah ini.” Han Sen pun tak sungkan, dalam tiga dua suapan langsung melahap habis buah itu ke perutnya.
“Gen Kehidupan Dasar Super Di Ling +1.”
Tiba-tiba suara itu menggema di kepala Han Sen, membuatnya terpana. Buah merah besar ini ternyata menambah satu point gen kehidupan dasar.
Padahal, buah kuno Pohon Kaisar Iblis yang ditanam susah payah oleh Yasha itu juga hanya memberi tambahan satu point gen kehidupan dasar per buah.
“Jangan-jangan pohon ini bisa menyaingi Pohon Kaisar Iblis Kuno?” Han Sen memandang pohon itu dengan takjub dan girang, langsung memetik lagi satu buah merah besar untuk dimakan.
“Gen Kehidupan Dasar Super Di Ling +1.”
Usai melahap buah itu, Han Sen kembali mendengar suara peningkatan gen kehidupan dasar. Kegembiraannya kali ini sungguh luar biasa.
"Buah-buah di sini, apakah semuanya bisa meningkatkan gen kehidupan dasar?" Han Sen memetik lagi sebuah buah kuning. Sebelumnya dia melihat monyet-monyet biru memakannya, jadi tidak khawatir ada masalah.
Setelah menelan sebutir buah kuning, Han Sen kembali mendengar suara peningkatan gen kehidupan dasar. Langsung saja dia nyaris melompat kegirangan.
"Kali ini benar-benar sukses besar! Jika semua pohon buah di lembah ini dimakan, entah berapa banyak gen kehidupan dasar yang akan bertambah? Cuma makan separuh kecil saja mungkin sudah cukup membuat gen kehidupan dasarku hiperbolis!" Hati Han Sen dipenuhi kegembiraan, dengan gila-gilaan dia memetik dan melahap buah-buah itu.
Sayangnya dia bukan Makhluk Dewa Super. Kapasitas perut dan daya tampungnya terbatas. Setelah menghabiskan belasan buah, dia benar-benar sudah tidak sanggup lagi.
Tapi yang mengecewakan Han Sen, buah merah hanya bisa dimakan tiga biji sebelum berhenti menambah gen kehidupan dasar. Buah jenis lain juga sama - setelah tiga biji, efeknya hilang.
"Tidak apa, di lembah ini ada begitu banyak buah. Setiap jenis bisa dimakan tiga biji, asal saja sudah bisa menambah ratusan point gen kehidupan dasar." Han Sen tidak terlalu kecewa, keuntungan seperti ini sudah jauh melampaui imajinasinya.
Sayangnya setelah kenyang, saat Han Sen kembali mencari jalan keluar, dia menemukan lembah ini sama sekali tidak memiliki jalan keluar. Seluruh lembah dikelilingi gunung di empat sisi, dan diselimuti kekuatan misterius. Han Sen sadar dirinya benar-benar terjebak di lembah ini.
Raja monyet dan kawanannya meski tidak berani mendekati Han Sen dan Bao'er, tetap waspada terhadap mereka berdua. Han Sen ingin mencari celah dari gerombolan monyet, tapi malah menemukan mereka sepertinya juga sedang mencari jalan keluar.
Selain itu, setelah memakan buah-buahan itu, tubuh para monyet juga mengalami perubahan. Mereka tampak bertambah besar, postur tubuhnya mulai menyerupai sang raja monyet.
Penemuan ini membuat ekspresi Han Sen berubah masam. Jika monyet-monyet itu bukan penghuni asli lembah, melainkan baru dibawa masuk oleh Raja Monyet yang entah bagaimana menemukan tempat ini baru-baru ini, maka rencana Han Sen mencari jalan keluar melalui mereka benar-benar gagal total.
Perubahan yang terjadi pada monyet-monyet dalam beberapa hari berikutnya semakin memperkuat hipotesisnya, membuat Han Sen hanya bisa pasrah.
Monyet-monyet itu kini menjadi jauh lebih kuat. Meski belum menyamai kekuatan Raja Monyet, mereka jelas-jelas telah membuka beberapa kunci gen, dengan peningkatan kekuatan yang signifikan.
Han Sen sendiri juga telah melahap banyak buah-buahan. Gen kehidupan dasarnya bertambah drastis, dan dengan mudah ia berhasil mengaktifkan kunci gen kedua dan ketiga dari Super Di Ling.
Aktivasi kunci gen pada Super Di Ling tidak banyak mengubah tenaganya. Hanya intensitas yang terus meningkat, disertai peningkatan durasi status Super Di Ling.
Han Sen memanggil Ksatria Pemberontak, Miao Jun, dan Golden Roar. Dia memberi mereka makan beberapa buah. Terlihat jelas perubahan pada mereka setelah memakan buah-buah tersebut.
Segala upaya dilakukan Han Sen untuk keluar dari lembah, namun sia-sia. Seluruh area lembah seolah dilindungi kekuatan mistis. Bahkan menggores goresan di batu pun tidak bisa dilakukannya.
Yang lebih mengerikan, setelah beberapa waktu Han Sen menyadari anomali waktu di lembah ini. Pohon-pohon buah terlihat seperti dibekukan dalam satu adegan.
Semua pohon berhenti tumbuh. Buah yang matang tidak jatuh, sementara yang masih hijau tetap mempertahankan kondisi mentahnya. Hari berganti hari tanpa perubahan apa pun.
"Sangat aneh! Lembah ini terlalu mistis!" Hati Han Sen dipenuhi kegelisahan. Namun dia tak bisa berbuat apa-apa kecuali menunggu gua itu muncul kembali. Tanpa itu, mustahil baginya untuk keluar.
Dan Han Sen menyadari dirinya ternyata tidak bisa menghubungi Nyonya Sekejap yang tersimpan di Tempat Perlindungan Bawah Tanah, seolah hubungan antara dia dengan sang Ratu telah diputus oleh kekuatan mistis lembah ini.
