Han Sen memandang Liu Yuxuan dengan wajah tenang. Sebagai ahli Jalan Pembunuhan, dia sangat peka terhadap permusuhan dan aura pembunuhan. Setelah menguasai Jing Dongxuan dan Teknik Kulit Es dan Tulang Giok yang mengaktifkan Kesadaran Kedelapan, instingnya semakin tajam.
Meski Liu Yuxuan menyamarkannya dengan baik, Han Sen tetap menangkap permusuhan itu, bahkan bisa dikatakan sebagai niat membunuh.
Han Sen memilih diam dan terus mengikuti Liu Yuxuan. Biarpun Liu Yuxuan menyimpan niat jahat, jalan yang ditempuhnya pasti aman bagi dirinya sendiri. Mengetahui hal ini saja sudah cukup.
Para anggota tim menyusuri ngarai besar mengikuti Liu Yuxuan. Sepanjang perjalanan benar-benar tak ada bahaya berarti. Meski sesekali muncul makhluk mutan di hutan pegunungan, begitu melihat Liu Yuxuan dan kura-kura raksasa, mereka langsung menghilang tanpa menyerang.
"Selama aku ada di sini, kalian tak perlu khawatir. Dalam radius 300 li, tak ada yang bisa menyentuh sehelai bulu keringat kalian." Liu Yuxuan menunjukkan ekspresi bangga sambil memandang makhluk mutan yang menjauh.
"Sungguh keberuntungan bisa bertemu denganmu di sini." Wang Yu menghela napas haru.
"Ini belum seberapa. Nanti kita akan melewati wilayah makhluk dewa super. Makhluk itu punya hubungan baik dengan Di Ling. Dengan aku sebagai pemandu, kalian pasti bisa lolos dengan selamat." Liu Yuxuan berkata sambil tersenyum.
Mendengar perkataan Liu Yuxuan, Lin Weiwei dan Lin He sama-sama menunjukkan wajah terkejut. "Kami benar-benar berhutang budi padamu kali ini," ujar mereka penuh rasa terima kasih.
"Kita semua sesama manusia. Apalagi aku dan Weiwei juga teman baik. Ini memang kewajibanku." Liu Yuxuan menjawab dengan senyuman manis.
"Walaupun berkata begitu, tapi di dalam hati Liu Yuxuan diam-diam menyeringai dingin: 'Makhluk Dewa Super itu memang punya hubungan baik dengan Di Ling. Aku juga sering pergi ke wilayah makhluk super itu, bahkan sudah mengeluarkan banyak upaya untuk memuji anak Makhluk Dewa Super itu. Nanti cukup dengan memberi salam ke anak Raja Binatang itu, lalu membabat semua anggota yang mengganggu ini. Dengan begitu, aku bisa dengan santai membawa pulang Lin Weiwei.'"
"'Han Sen itu tidak boleh dibiarkan mati semudah itu. Kalau bukan karena dia, aku tidak perlu repot seperti ini. Kali ini menemui si kecil itu, pasti harus mengucurkan banyak darah lagi.' Memikirkan hobi khusus anak Raja Binatang itu, Liu Yuxuan jadi pusing. Badannya gemetar, sambil melirik ke arah Han Sen."
"Tapi lirikan itu membuat Liu Yuxuan terkejut. Han Sen sedang tersenyum bahagia menatapnya. Sorot matanya sangat aneh, membuat Liu Yuxuan merasa seperti seluruh paru-paru dan hatinya terbaca, seolah dirinya sedang telanjang di depan Han Sen."
"Apakah dia menemukan sesuatu?" Liu Yuxuan gemetar dalam hatinya.
Tapi setelah dipikir ulang, dirasa mustahil. Dalam hati ia menyindir diri: "Aku terlalu parno. Dia cuma Evolusioner baru, apa yang bisa diketahui? Apalagi kita berada di Pegunungan Guijie. Bahkan Lin He pun buta di sini, hanya bisa mengandalkanku. Apalagi dia."
Merasa lega, Liu Yuxuan tersenyum pada Han Sen: "Saudara Han, tak perlu cemas. Selama 300 li* di sini, aku jamin aman." (*catatan: 1 li ≈ 500 meter)
"Terima kasih." Han Sen membalas senyum.
Dalam hati Liu Yuxuan mendengus: "Setelah kujual, malah berterima kasih. Dasar idiot! Meski kau Evolusioner dari Super Gen Tuhan, tetap saja jadi bulan-bulananku yang mudah dimanfaatkan."
Berjalan puluhan kilometer, benar seperti yang dikatakan Liu Yuxuan, di kedua tepi dinding tebing ngarai muncul banyak gua. Di dalam gua-gua tersebut berkumpul makhluk kecil bersayap. Melihat Liu Yuxuan memimpin Han Sen dan rombongan menyusuri arus sungai, banyak makhluk kecil terbang keluar dari gua. Gerombolan mereka berputar-putar di atas ngarai, sekilas terlihat jumlahnya tak kurang dari ribuan ekor.
Chen Hu dan yang lain mulai cemas melihat begitu banyak makhluk mutan.
"Jangan khawatir," kata Liu Yuxuan sambil mengeluarkan jeritan aneh ke arah kawanan makhluk yang berputar di langit.
Setelah beberapa kali berteriak, semua makhluk kecil itu mundur kembali ke gua. Mereka hanya mengawasi dari dinding tebing, tanpa berniat menyerang.
"Kemampuan yang luar biasa," puji Wang Yu.
"Tak ada artinya. Kalian tunggu sebentar, aku akan memanggil anak Makhluk Dewa Super untuk menyambut kita. Biar dia mengawal kita melewati Ngarai Besar, sehingga tak ada makhluk mutan lain yang berani menantang kita di area ini." Liu Yuxuan tampak berbangga.
Untuk melatih "bahasa hewan" ini, dia benar-benar berusaha keras. Meski hingga sekarang hanya bisa melakukan diskusi sederhana, bagi orang biasa, mustahil mencapai tingkat keahlian seperti dia.
Liu Yuxuan memang pantas disebut individu yang jenius. Tidak banyak manusia yang bisa sukses seperti dirinya di Tempat Perlindungan Makhluk Aneh. Ditambah lagi sifat telitinya, keahliannya dalam pembelajaran dan pengamatan, membuatnya layak disebut sebagai sosok yang langka.
Liu Yuxuan kembali menjerit untuk memanggil anak Makhluk Dewa Super. Hal seperti ini sudah sangat terbiasa dilakukannya.
Namun berbeda dari biasanya, teriakan Liu Yuxuan yang tak putus-putus juga menyiratkan maksud untuk memberikan persembahan ritual kepada Anak Makhluk Dewa Super tersebut, bahkan menyebutkan jumlahnya dengan jelas. Selain Lin Weiwei, Han Sen, Lin He, dan enam orang lainnya semuanya dianggap Liu Yuxuan sebagai persembahan ritual.
Liu Yuxuan memanfaatkan ketidaktahuan mereka akan bahasa binatang. Dengan berani ia meneriakkan rencananya di hadapan mereka, yakin bahwa mereka takkan menyadari maksud sebenarnya. Tindakan ini menunjukkan keberanian dan kecerdikannya.
Tak lama setelah teriakan Liu Yuxuan, gema suara serupa terdengar dari bagian bawah ngarai. Tak berapa lama, terlihat sosok makhluk merah menyala terbang dari arah hilir.
Makhluk itu seluruh tubuhnya merah darah, sepasang sayap darahnya mencapai 23 meter. Tubuhnya perkasa bagai harimau, dengan sepasang tanduk besar seperti kambing di kepalanya, sangat berbeda dengan makhluk-makhluk kecil biasa di dinding tebing.
Chen Hu dan yang lain tertegun melihat pemandangan ini. Chen Hu memuji: "Kemampuan Tuan Liu sungguh luar biasa."
Han Sen memicingkan matanya menatap makhluk darah jantan yang terbang dari kejauhan. Berkat kemampuan visualnya yang cukup baik, dari kejauhan ia melihat di punggung makhluk tersebut berdiri seekor makhluk darah kecil dengan postur identik namun berukuran jauh lebih kecil, hanya sebesar anjing Shih Tzu.
Setelah melihat makhluk darah perkasa itu, ekspresi Liu Yuxuan berubah sedikit.
Itu adalah Makhluk Dewa Super setempat - Raja Sayap Darah. Yang berada di punggungnya adalah anak Raja Binatang. Sebenarnya Liu Yuxuan hanya ingin memanggil anak Raja Sayap Darah seperti yang biasa dilakukannya sebelumnya.
Meski telah berkunjung berkali-kali, ia jarang bertemu langsung dengan Raja Sayap Darah. Biasanya hanya anaknya yang muncul. Liu Yuxuan memang cukup akrab dengan sang anak hingga bisa bernegosiasi.
Namun kehadiran langsung Sang Raja membuat Liu Yuxuan tak berani banyak bicara. Jika nanti Raja itu menghabisi Lin Weiwei, ia pun tak berdaya menghentikannya.
"Seharusnya dari awal tidak langsung menyebutkan persembahan ritual. Lebih baik menunggu setelah memanggil Putra Raja Sayap Darah baru mengutarakan soal persembahan. Sekarang jadi masalah." Liu Yuxuan menduga kehadiran Sang Raja Binatang karena mendengar ada persembahan.
Namun situasi sudah di luar kendali Liu Yuxuan. Ia hanya bisa berharap Sang Raja tidak ikut melahap Lin Weiwei.
Andai Raja Binatang benar-benar memakan Lin Weiwei, Liu Yuxuan pun tak berniat melindunginya. Baginya, Lin Weiwei hanyalah mainan cantik yang jika bisa dimiliki itu bagus, tapi tak layak dipertaruhkan nyawa.
