"Ada hal lain lagi, Saudara Han?" Liu Yuxuan menoleh dan bertanya.
"Memang ada satu permintaan bantuan untuk Tuan." Han Sen menatap Liu Yuxuan.
"Jangan sungkan, Saudara Han. Katakan saja selama masih dalam kemampuan Liu." Makna tersirat dari ucapan Liu Yuxuan ini adalah: bantuan hanya akan diberikan selama memungkinkan, jika tidak, maaf tak bisa ditolong.
Tentu saja, bisa atau tidak membantu itu tergantung pada Tuan Liu Yu Xuan sendiri.
"Bantuan ini pasti bisa Tuan berikan, yaitu meminta Tuan Liu untuk mengantar kami sekali lagi." Han Sen tersenyum bahagia sambil menatap Liu Yu Xuan.
Wajah Liu Yu Xuan langsung berubah pucat mendengar itu, lalu menunjukkan ekspresi sangat pasrah: "Saudara Han, bukan aku tidak mau mengantarmu lagi. Sebenarnya aku pun tidak begitu paham dengan jalan di depan. Aku sendiri tidak berniat mengambil risiko, tapi karena kau bersikeras pergi, aku mengantarmu sampai sini dengan taruhan nyawa. Jika kau menyesal dan tidak ingin melanjutkan petualangan, kita bisa kembali ke Perlindungan Di Ling. Aku jamin kau bisa hidup damai di dalam Tempat Perlindungan Makhluk Aneh."
Ucapan Liu Yu Xuan ini menyindir Han Sen yang pandai bicara manis tapi ketakutan saat menghadapi kenyataan.
"Aku akan terus maju, tapi Tuan Liu juga harus ikut bersamaku." Han Sen menatap Liu Yu Xuan dengan tegas.
Liu Yu Xuan langsung menunjukkan amarah yang mengerikan: "Paman San, Weiwei, dengarkan apa yang dia katakan! Kalian yang mau mengambil risiko, aku cuma orang luar. Sudah membantu sampai segini boleh disebut lebih dari cukup dalam hal kemanusiaan kan? Demi kalian, aku sampai rela berlutut di depan makhluk mutan itu. Masih mau apa lagi? Harus kuserahkan nyawaku barulah kalian puas?"
Lin He dengan kebingungan memandang Han Sen, berkata dengan berat hati: "Adik Liu, jangan terburu-buru. Menurutku Xiao Han bukan itu maksudnya. Pasti ada alasannya. Dengarkan dulu penjelasannya."
"Paman San, justru itu maksudku. Dia harus mendampingi kita terus melanjutkan perjalanan." Han Sen menatap Liu Yu Xuan langsung berkata tanpa bertele-tele.
"Kamu benar-benar terlalu sembrono! Aku membantu membawa kalian pergi itu atas niat baik. Menurutmu kamu ini apa sih, bisa memerintahku Liu Mouren?" Liu Yuxuan mengutuk Han Sen, sambil berkata kepada Lin He dan Weiwei: "Paman, Weiwei, nilailah sendiri. Apa ini perkataan manusia? Aku benar-benar buta mata sampai nekat menolong orang seperti ini. Lebih hina dari hewan 'bodoh'! Hewan pun tahu berterima kasih, tapi dia?"
Sebelum Lin He sempat menjawab, Han Sen berkata dengan datar: "Aku Han Sen sudah sombong puluhan tahun. Sekarang kamu baru tahu agak terlambat. Hari ini mau tidak mau kamu harus ikut."
"Paman, Weiwei, kalian menyaksikan sendiri. Ini dia yang cari mati, bukan salahku Liu Yuxuan." Liu Yuxuan tetap tenang, berdiri di puncak moralitas tertinggi, berusaha maksimal mengisolasi Han Sen. Kekhawatiran terbesarnya adalah jika Lin He berpihak pada Han Sen. Tapi terhadap Han Sen sendiri, dia tidak terlalu mempedulikannya.
Meski bakatnya sehebat apa pun, bahkan sebagai Evolusioner yang dipromosikan dari Super Gen Tuhan, apa yang bisa dicapai hanya dalam setahun? Paling-pain baru membuka dua tiga kunci gen. Itu saja sudah luar biasa.
Meski kunci gen yang diaktifkan oleh gen makhluk roh kurang cocok dengan tubuhnya, delapan kunci gennya tetap tak bisa ditandingi oleh dua tiga kunci gen. Apalagi di sisinya ada kura-kura raksasa darah suci.
Lie Huo yang berkobar-kobar di tubuh Liu Yuxuan memandangi Han Sen bagai Dewa Iblis Api, meremehkan: "Keluarga Han, bukannya kamu sangat sombong? Ayo, tunjukkan kemampuanmu untuk membuatku ikut kamu."
Lin He, Chen Hu, dan Lin Weiwei ingin membantah, tapi Han Sen langsung memukul Liu Yuxuan dengan satu pukulan keras tanpa memberi mereka kesempatan bicara.
Semua kelakuan Liu Yuxuan telah diawasi ketat oleh Han Sen. Gerakan licik dan aura pembunuhan di hatinya mana mungkin luput dari penglihatan Han Sen.
Adapun berdebat, Han Sen bukanlah tipe orang yang suka berdebat. Ia hanya bertindak sesuai hati nurani. Biarkan kamu seribu kali licik, Aku hanya perlu satu pukulan untuk mengakhiri segalanya.
Kobaran api darah di tinju Han Sen menghantam tepat di hadapan Liu Yuxuan. Melihat Han Sen juga menggunakan kekuatan elemen api, Liu Yuxuan semakin mencibir. Api di tubuhnya berubah menjadi ular api raksasa yang langsung menerjang Han Sen.
Ular api itu panjangnya belasan meter, sementara Han Sen hanya memiliki gumpalan kobaran api darah di tinjunya. Perbandingannya sama sekali tidak seimbang. Api Liu Yuxuan terlihat dahsyat dan otoriter, sedangkan kobaran api darah Han Sen hanya sebesar kepalan tangan.
Tapi saat dua jenis api ini bertubrukan, tiba-tiba mata Liu Yuxuan membelalak lebar.
Boom!
Pukulan Han Sen menghantam tubuh ular api itu. Api darahnya tiba-tiba seperti bertemu bensin, dalam sekejap mengubah seluruh naga api menjadi merah darah. Ular api itu malah berbalik melilit tubuh Liu Yuxuan, seketika membakar tubuhnya hingga berubah menjadi manusia api.
Liu Yuxuan langsung terjatuh sambil berguling-guling menjerit kesakitan, sambil memerintahkan kura-kura raksasa untuk menerjang Han Sen.
Kura-kura raksasa itu menjulurkan kepalanya, membuka mulut lalu menyemburkan panah air ke arah Han Sen.
Sorot dingin memancar dari pupil Han Sen. Posturnya tidak mundur malah maju, menghindari panah air sambil menyusup ke depan kepala kura-kura. Pedang Tai A berkilat keluar dari sarungnya.
Kreek!
Kepala kura-kura raksasa itu langsung terpenggal oleh sabetan pedang Han Sen, darah menyembur kemana-mana.
"Berhasil membunuh Makhluk Darah Ilahi Kura-kura Berbaju, memperoleh Roh Binatang Kura-kura Berbaju. Daging dapat dikonsumsi, penyerapan bisa mendapatkan 0 hingga 10 point Gen Tuhan secara acak."
Lin He dan yang lain tertegun seperti patung. Liu Yuxuan berguling-guling di tanah menjerit kesakitan, mati-matian berusaha memadamkan darah terbakar di tubuhnya, tapi sama sekali tak berguna. Api darah itu tak kunjung padam walau sudah berusaha, membakar kulitnya hingga luka menganga.
Han Sen berjalan ke depan dan mengangkat Liu Yuxuan dengan cepat. Api darah di tubuhnya baru saja padam, tapi Liu Yuxuan sudah terbakar hingga hanya tersisa separuh nyawa.
Liu Yuxuan ngeri di hatinya. Tenaga delapan kunci gen yang telah diaktifkannya, ternyata sangat rapuh di hadapan Han Sen. Ini benar-benar tak bisa dipercayainya.
Tapi Liu Yuxuan dianggap kebenaran mutlak adalah setiap individu yang kuat, memaksakan diri menahan rasa sakit yang menyakitkan di tubuhnya, dalam hati tetap tenang luar biasa, sok menunjukkan wajah masam penuh kekesalan, amarah, dan keengganan, meratap dengan lantang: "Paman Ketiga, Weiwei, Chen Hu, Aku berniat baik menyelamatkan kalian, tak disangka malah berakhir tragis begini, apakah benar-benar Yang Maha Kuasa buta matanya?"
Suara itu seolah memikul ketidakadilan sebesar langit, membuat siapa pun yang mendengar ikut sedih dan meneteskan air mata, seakan Juni pun turun salju.
"Xiao Han, apakah ada kesalahpahaman di sini?" Lin He juga merasa agak tidak tega. Sepanjang perjalanan Liu Yuxuan memang membantu mereka. Tindakan Han Sen ini terasa agak berlebihan.
Namun setelah melalui perjalanan ini, Lin He tetap mempercayai Han Sen. Ia merasa pasti ada alasan khusus di balik tindakan Han Sen.
"Paman, nanti akan kuberi pertanggungjawaban. Untuk saat ini mohon tetap di sini tanpa perlu berkata apa pun." Han Ser membawa Liu Yuxuan menuju pegunungan di depan.
Liu Yuxuan terus-menerus mengutuk Han Sen sebagai "serigala bermata putih tak berhati nurani", berharap Lin He dan yang lain membantu. Namun saat semakin mendekati pegunungan, suaranya perlahan meredam.
Karena dia ketakutan. Takut memprovokasi Makhluk Dewa Super di dalam sana yang akan benar-benar melenyapkan nyawanya.
Tapi Liu Yuxuan juga sangat paham, pasti Han Sen telah melihat melalui kesadarannya. Diduga Han Sen juga sudah menebak bahwa di pegunungan pasti ada bahaya besar yang mengintai, ingin memanfaatkan situasi untuk mengintimidasi dirinya agar mengungkapkan kebenaran mutlak.
Liu Yuxuan tidak percaya Han Sen benar-benar berani masuk. Menurutnya ini hanya gertakan sambal belaka. Karena itu Liu Yuxuan terus menggigit giginya tidak bersuara, menanti momen ketika Han Sen sendiri yang akan mundur.
Asalkan Han Sen tidak bisa memberi pertanggungjawaban pada Lin He dan yang lain, dia bisa menyulut hubungan emosional di antara mereka. Mungkin dengan mengandalkan Lin He, nyawanya bisa dipertahankan.
