Dan saat ini, bakat terkuat dalam sejarah Alliance, sedang memeluk Ji Yanran dan tertidur pulas di pesawat ruang angkasa.
Ji Yanran bahkan tidak berani menonton pertarungan Han Sen hari itu. Begitu ada persoalan yang mengalihkan perhatian ke Han Sen, Ji Yanran akan merasa gelisah, benar-benar tidak bisa menerima tekanan seperti itu. Dia terus menunggu di luar pusat pelatihan hingga Han Sen keluar mengumumkan kabar kemenangan, barulah hatinya yang tergantung seperti buah di udara itu bisa tenang.
Han Sen terlalu lelah semalam, meski sudah pagi hari, dia masih tertidur sangat nyenyak.
Dalam pelayaran alam semesta, tidak ada pembagian siang hari dan malam hari. Bangun pagi pun tidak bermakna apa-apa.
Tapi Han Sen tiba-tiba merasakan geli di wajahnya, membuat pipinya berkedut beberapa kali. Rasa geli itu bukannya berkurang, malah menjalar hingga ke hidungnya. Han Sen tak kuasa menahan bersin, dan akhirnya terbangun.
Lalu ditemukan seekor kumbang tanduk tunggal seukuran tinju, seluruh tubuhnya hijau seperti kristal, entah sejak kapan sudah merangkak ke wajahnya, cakarnya hampir menyusup ke lubang hidungnya.
Han Sen menangkap kumbang itu di tangannya, lalu sekadar menaruhnya di ranjangnya.
Kumbang ini adalah satu-satunya anggota yang dibawanya keluar dari reruntuhan bangsa kristal saat masih bertugas dulu.
Selama bertahun-tahun Han Sen terus memeliharanya, tapi tak pernah menemukan keunikan khusus. Jika dipaksa menyebut keistimewaannya, makhluk ini tetap bertahan tanpa makan minum selama bertahun-tahun dalam kondisi sehat.
Ada satu hal unik: setiap kali Han Sen lama meninggalkannya, saat bertemu kembali kumbang itu selalu terlihat lesu dengan kilau tubuh yang memudar.
Tapi begitu dibawa di sisinya beberapa hari, semangatnya segera pulih kembali.
Han Sen juga tidak bisa memahami ada apa ini, namun dia selalu merasa kumbang tanduk tunggal ini bukan makhluk biasa. Saat akan mengeksplorasi reruntuhan bangsa kristal yang dikabarkan sangat berbahaya ini, setelah pertimbangan matang Han Sen akhirnya memutuskan untuk membawanya, berharap mungkin bisa berguna di dalam reruntuhan.
Ji Yanran masih tertidur dengan lelah. Dengan hati-hati Han Sen menarik lengannya dari bawah leher perempuan itu tanpa membangunkannya, lalu bersiap mencari makanan.
Tiba-tiba dia menyadari cahaya hijau pada kumbang tanduk tunggal tampak tidak wajar. Setelah diamati lebih seksama, bagian dalam tubuh serangga itu yang mirip arloji mesin dengan gir-girnya terlihat sedang beroperasi perlahan.
Penemuan ini membuat Han Sen terkejut. Selama bertahun-tahun memeliharanya, ini pertama kalinya dia menyaksikan transformasi aneh seperti ini.
Ketika Han Sen hendak mengamati lebih dalam transformasi kumbang tanduk tunggal, tiba-tiba suara siaran radio terdengar dari pengeras suara.
"Pesawat telah mencapai planet APX-706, sedang dalam proses pendaratan. Semua anggota harap berkumpul di ruang rapat... Semua anggota harap berkumpul di ruang rapat..."
Ji Yanran terbangun oleh suara siaran, merentangkan pinggangnya yang indah. Tubuh montoknya yang memesona terlihat dari balik selimut yang melorot, membuat jari telunjuk Han Sen bergerak tak sabar. Ia ingin menarik Yanran kembali ke dalam selimut.
Sayangnya ini bukan waktu yang tepat. Mereka terpaksa berpakaian rapi dan berangkat bersama ke ruang rapat.
Kumbang tanduk tunggal dimasukkan Han Sen ke kantong, rencananya akan diteliti lagi setelah rapat selesai.
Di ruang rapat, anggota Shura dan Alliance telah lengkap. Proyektor holografik menampilkan pemandangan permukaan planet.
Berbeda dengan reruntuhan bangsa kristal yang pernah dikunjungi Han Sen sebelumnya, planet itu sepenuhnya terkristalisasi. Namun planet yang satu ini terlihat sangat normal, bahkan normal sampai membuat Han Sen curiga apakah benar ada reruntuhan kristal di sini.
Di permukaan planet ini sama sekali tidak ada jejak peradaban kristal. Seluruh planet dipenuhi tumbuhan hijau yang tumbuh subur dengan lebatnya.
Bahkan bisa dikatakan ukurannya sangat besar. Tak diragukan lagi, kandungan oksigen di udara planet ini sangat tinggi. Sangat mungkin ini adalah planet yang cocok untuk hunian manusia.
Di area pinggir planet juga terdapat lapisan atmosfer serupa dengan planet hunian manusia.
Setelah pesawat bergetar ringan, mereka berhasil memasuki atmosfer planet dan mendarat perlahan di lokasi yang telah ditentukan.
Para pemimpin dari kedua pihak memberikan pengarahan kepada anggota tim tentang hal-hal yang perlu diperhatikan, lalu menyuruh mereka bersiap-siap. Mereka akan berangkat tiga jam kemudian.
Faktanya, karena luka Yu Tuo Shan, mereka sudah terlambat dua hari dari jadwal semula. Tak ada waktu lagi untuk menunda.
Karena sebelumnya sudah melakukan banyak persiapan dan telah memastikan ini adalah planet yang layak huni bagi manusia, kedua pihak tetap mengendarai rompi anti peluru keluar dari pesawat ruang angkasa, lalu bergerak menuju target.
Di dalam rompi anti peluru, Han Sen mengoperasikan perlengkapan dengan satu tangan, sementara matanya tertuju pada kumbang tanduk tunggal yang ia pegang di tangan satunya.
Sejak mendarat di planet ini, bagian dalam tubuh kumbang tanduk tunggal yang mirip mesin maupun organ dalam mulai berputar, dan rotasinya semakin cepat.
Han Sen tidak tahu apa arti semua ini, sehingga terus mengawasi kumbang tersebut dengan cermat.
Namun selain putaran organ dalam yang terdiri dari banyak gir dan komponen, tidak ada kejadian lain yang terjadi. Han Sen juga tidak bisa merasakan perubahan energi vital darinya, membuatnya diliputi kebingungan.
Dengan cepat mereka mencapai tujuan. Kedua pihak telah mendirikan markas sementara di lokasi ini. Anggota di dalam markas melaporkan kondisi terkini, lalu mengantar mereka ke pintu masuk reruntuhan.
Di luar perkiraan Han Sen, di area pintu masuk ia juga tidak menemukan jejak teknologi ras kristal dalam jumlah besar.
Hanya terlihat sebuah roda kristal hitam berdiameter sekitar dua puluh meter yang tertanam di tanah lapang, di area yang telah dibersihkan dari pepohonan dan tumbuhan.
Kristal hitam itu gelap pekat seperti tinta, hampir tak tembus pandang. Namun pada permukaannya, terpampang pola-pola mengerikan yang terbentuk dari gir-gir dan garis-garis magis khas ras kristal.
Di atas permukaan kristal hitam itu terdapat banyak alur-alur tegak yang membagi seluruh struktur seperti memotong kue, terbagi menjadi dua puluh bagian yang sama persis.
Di antara slot-slot tersebut, empat di antaranya telah dipasangi papan peringatan ilahi, tapi Han Sen tidak mengerti maksud simbol-simbol itu. Sebelum tiba di lokasi ini, semua informasi dijaga kerahasiaannya. Bahkan para anggota seperti mereka yang akan terlibat dalam rencana ini pun tidak diberi tahu detail situasinya.
Saat Han Sen melihat piringan kristal hitam itu, hatinya berdegup kencang. Sorot matanya memancarkan kilau aneh.
Pola pada permukaan piringan kristal hitam itu ternyata sangat mirip dengan motif di punggung kumbang tanduk tunggal miliknya. Selama bertahun-tahun merawat serangga itu, ia telah menghafal setiap detail pola tersebut. Sekilas pandang saja, ia langsung yakin kesamaan itu sempurna - hanya diperbesar beberapa kali lipat.
"Apa hubungan di antara mereka?" gumam Han Sen sambil tangannya secara tidak sadar merayap masuk ke kantong tempat ia menyimpan kumbang tanduk tunggal itu.
Begitu menyentuh cangkang serangga itu, tiba-tiba ekspresi Han Sen berubah drastis. Dengan gerakan refleks, ia menarik kembali tangannya yang sekarang terluka. Darah segar mulai menetes dari luka goresan di telapak tangannya.
