Di dalam Perlindungan Pedang Suci, wajah Kaisar Pedang Suci berubah pucat pasi. Para makhluk roh di bawahnya tampak gelisah.
Han Sen dan Xie Qing Di sama sekali tidak menyamarkan niat mereka. Mereka langsung membunuh musuh satu per satu sepanjang perjalanan, dan telah merebut belasan perlindungan di bawah kekuasaan Perlindungan Pedang Suci. Termasuk di antaranya Perlindungan Istana Pedang. Putra kesayangannya, Jian Gui, bersama Batu Jiwanya dihancurkan oleh Xie Qing Di dengan ledakan.
Kaisar Pedang Suci sekarang sangat ingin langsung kabur, tapi Batu Jiwanya sudah menyatu dengan Perlindungan Pedang Suci. Sekalipun dia kabur, selama Batu Jiwa masih ada di dalam perlindungan, percuma dia lari sampai ujung dunia.
"Xie Qing Di, kau sudah memaksaku sampai begini, mana mungkin aku mengampunimu!" Raut wajah Kaisar Pedang Suci berubah tegas. Dia berdiri dan berjalan menuju perbendaharaannya.
Melewati pintu gerbang yang berlapis-lapis, dengan hati-hati Kaisar Pedang Suci membuka kotak logam. Dari dalamnya dia mengeluarkan sebuah barang, ekspresinya terlihat sangat rumit.
Han Sen merasa frustasi. Awalnya dia ingin diam-diam menembus Perlindungan Pedang Suci dan langsung menghancurkannya.
Tapi Xie Qing Di bersikeras bahwa ini adalah "jalan Sang Penguasa", harus menghancurkan semua perlindungan di bawah Kaisar Pedang Suci. Dia bahkan memberi julukan bombastis "wibawa Kaisar".
"Kamu mau bertarung ya silakan, tapi kenapa harus menghancurkan Batu Jiwa mereka sampai hancur? Tak bisakah menyisakan sedikit untukku kumpulkan anak buah?" Han Sen menggerutu dalam hati.
Sepanjang perjalanan Xie Qing Di tampak begitu berwibawa, sementara dirinya sama sekali tidak mendapat keuntungan. Hanya sempat menyantap sedikit daging makhluk Darah Ilahi itu pun karena Xie Qing Di sedang lapar mata. Andai bukan karena nafsu makannya, dengan tenaganya yang besar, makhluk itu pasti sudah diubahnya menjadi kabut darah.
Han Sen bersumpah kalau lain kali tidak dalam kondisi terdesak parah, sama sekali tidak akan bekerja sama lagi dengan anggota sinting ini. Orang ini jelas-jelas mengidap sindrom kekanak-kanakan level dua stadium akhir!
Tapi Han Sen juga tak bisa berbuat banyak. Kekuatannya sendiri belum cukup untuk menggempur Perlindungan Pedang Suci, terpaksa harus berkolaborasi dengan Xie Qing Di.
Untungnya semua ini hanya persoalan kecil. Kondisi hati Han Sen tetap baik-baik saja. Serbuan frontal seperti ini ternyata memberi sensasi kesenangan yang unik.
Bao'er bertengger di bahu Han Sen, di tangannya menggenggam burung kecil yang merupakan transformasi ikan mas. Sekarang burung itu telah menjadi mainan lucu khusus milik Bao'er.
Keduanya berjalan dengan sikap percaya diri menuju Sanctuary Pedang Suci. Xie Qing Di langsung menghadang di depan gerbang utama, dengan aura menggentarkan yang seolah mampu menelan gunung dan sungai, berteriak ke dalam: "Aku Xie Qing Si Super Kaisar ada di sini! Kalian tidak segera keluar menyerah? Jika terlambat, jangan salahkan Super Kaisar ini yang mewakili bulan akan menghancurkan kalian!"
Keringat dingin mengucur deras di kepala Han Sen. Sungguh memalukan, memukau tapi labil. Jika ada orang lain di sini, pasti dia akan segera menyangkal hubungan dengan Xie Qing Di dan berpura-pura tidak mengenalnya.
Namun Xie Qing Di sendiri jelas menikmati situasi ini. Setelah berkata, dia mengayunkan tangannya dengan penuh wibawa: "Super Kaisar ini memberi kalian waktu seperempat jam untuk keluar menyerah. Lebih dari itu, bahkan ayam dan anjing pun tak akan kutinggalkan hidup!"
Han Sen sudah malas mengolok anggota yang diracuni komik ini. Sorot matanya tertuju ke dalam Perlindungan Pedang Suci yang wilayahnya seluas kota metropolis.
Tapi suasana saat ini terlihat sangat sepi. Di luar area perlindungan tak terlihat makhluk mutan maupun entitas spiritual, bahkan di atas tembok benteng pun tak ada jejak mereka—jelas-jalis tidak beres.
Han Sen hendak menggunakan aura Dongxuan untuk memindai situasi dalam Perlindungan Pedang Suci, ketika tiba-tiba Kaisar Pedang Suci muncul di puncak tembok.
Secara bersamaan, seekor makhluk mutan sepanjang 100 meter bangkit dari dalam perlindungan di belakangnya, mengawasi tajam Xie Qing Di dan Han Sen dari balik sang Kaisar.
Di langit, sesosok makhluk mirip kera bersayap kelelawar besar—bak iblis neraka—berputar-putar sambil menatap mereka dengan tatapan menusuk.
“Xie Qing Di, kita sama-sama Di Ling, kamu jangan terlalu ekstrim dalam menangani masalah ini.” Ekspresi suram terpancar dari wajah Kaisar Pedang Suci saat menatap Xie Qing Di.
Meski transformasi Golden Crow Han Sen cukup kuat, Kaisar Pedang Suci masih bisa mengatasinya. Apalagi dia didukung dua makhluk Dewa super, masalah ini bisa terselesaikan.
Tapi Xie Qing Di dalam kondisi puncak sama sekali bukan musuh yang bisa dihadapi Kaisar Pedang Suci.
Xie Qing Di mendengus keras: "Hanya ada satu pilihan untukmu: tunduk! Jangan buang waktu dengan basa-basi, putuskan sekarang: bertarung atau menyerah!"
"Baik! Xie Qing Di, ini konsekuensi pilihanmu sendiri!" Kaisar Pedang Suci mengatupkan gigi, sepuluh jarinya berkelebat memanggil ribuan pedang kuno yang membentuk formasi mengerikan untuk menghancurkan Xie Qing Di.
Xie Qing Di mencemooh: "Kau pikir jurus yang sama akan efektif melawan Super Kaisar?"
Sambil berkata, Xie Qing Di menghantamkan satu pukulan, langsung menghujamkan pedang kuno di hadapannya hingga terlempar. Pedang kuno itu bertabrakan dengan pedang-pedang di belakangnya seperti domino, sebagian besar hancur berantakan akibat hantaman langsung Xie Qing Di. Formasi pedang pun hancur hanya dengan satu pukulan.
"Roar!" Monster mengerikan sepanjang 100 meter itu melompat keluar dari tempat perlindungan, membuka mulut menganga berdarah siap menelan Xie Qing Di dan Han Sen.
Di dalam mulut makhluk itu, Han Sen melihat pusaran merah darah yang menyerupai lautan darah yang dalam. Ia tahu tenaga Makhluk Dewa Super ini pasti sangat khusus. Jika sampai tertelan, "Mungkin sudah tidak aman."
Selain itu, sebelumnya ia sudah menerima laporan intelijen dari Kakak Ketujuh tentang dua Makhluk Dewa Super di sisi Santo Pedang. Ia tahu pusaran berwarna darah itu mengerikan dan mampu menelan segalanya.
“Bagus, ayo bertarung habis-habisan dengan Super God ini!” Xie Qing Di mengaum keras, raganya langsung melesat menusuk langit disertai cahaya perak mengerikan, melompat setengah hari tingginya lalu menghunjamkan tinjunya ke ubun-ubun makhluk Dewa Super itu.
Makhluk Dewa Super yang terbang di langit seperti iblis itu menjerit nyaring, kedua sayap besarnya menggeleparkan diri hingga nyaris seperti teleportasi muncul di atas kepala Xie Qing Di, cakarnya yang diselimuti aura hantu pekat mencengkram kepala sang Kaisar.
Xie Qing Di mengayunkan tinjunya ke atas, langsung menahan serangan menerjang si iblis sekaligus menghancurkan aura hantunya, hingga makhluk itu terlempar puluhan meter. Namun si iblis hanya berputar di udara sebelum kembali menyergap.
Makhluk Dewa Super lainnya juga ikut menggigit ke arah Xie Qing Di. Meski 1 lawan 2, Xie Qing Di tetap tak ketinggalan, bahkan sesekali sempat merapikan rambutnya karena khawatir penampilannya kurang keren.
Han Sen melihat dengan frustasi, orang ini benar-benar super tukang pamer.
Tapi Xie Qing Di sudah menahan dua makhluk suci super, Han Sen langsung menerjang masuk ke dalam perlindungan, target utamanya tetap Batu Jiwa Kaisar Pedang Suci.
Kaisar Pedang Suci melihat Han Sen menyerbu perlindungan, sepuluh jarinya langsung menari cepat, memunculkan puluhan ribu pedang kuno untuk membunuhnya.
Han Sen memanggil roh binatang Jinwu berkaki tiga, berubah menjadi burung gagak hitam dengan kobaran api darah menembus langit, langsung menghantam masuk ke dalam formasi pedang.
Di mana Sayap Darah melintas, pedang-pedang kuno langsung terpotong, satu per satu pedang yang hancur terbakar api darah, percikan api mengerikan bertebaran ke segala penjuru.
“Di Phoenix Sanctuary, Sang Ratu-lah yang pertama terluka berat. Kalau tidak, kau pikir bisa mengalahkan Sang Ratu?” Sorot mata Kaisar Pedang Suci memancarkan aura pembunuhan yang membara. Pedang besar berdesain unik terhunus, menebas udara menghujam ke arah Jinwu yang sedang bertransformasi.
