Han Sen berpikir sebentar, lalu berdiri dan terbang menuju arah Perlindungan Kuno Iblis.
Dia tidak sepenuhnya mempercayai Long Di, namun performa makhluk mutan itu memang menunjukkan keanehan - mereka sama sekali tidak menyerang, malah seluruhnya bergerak menuju Perlindungan Kuno Iblis.
Selain Gigi Hantu, Han Sen juga melihat berbagai jenis makhluk mutan aneh yang berduyun-duyun ke arah perlindungan, sepertinya tertarik oleh dentang lonceng, semuanya seperti kesurupan.
Daripada terjebak di sini dan tidak bisa keluar, sementara menunggu justru akan bertemu banyak makhluk mengerikan, lebih baik masuk dan mencoba hoki.
Adapun anggota Kaisar Naga ini, sekarang dikendalikan oleh Han Sen. Han Sen tidak takut dia bisa melonjak ke langit.
Sambil terbang menuju bayangan bangunan samar di kabut hitam, Han Sen bertanya pada Kaisar Naga: "Apa maksud dari 'Qi Ling' yang kau sebutkan?"
"Kecuali beberapa petarung kuat bawaan lahir, sebagian besar makhluk roh dan mutan sama seperti manusia. Mereka harus memahami pembelajaran sendiri baru bisa membuka kunci gen. Kunci gen level rendah memang mudah diaktifkan, tapi kunci gen di atas ketujuh tidak semudah itu."
Kaisar Naga berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Dentang lonceng Ancient Devil bisa membersihkan jiwa. Mungkin bisa membuat pencerahan. Dulu saat Kaisar Iblis Kuno masih ada, setiap kali lonceng berbunyi, banyak makhluk mutan dan roh terbantu membuka kunci gen. Untuk kunci gen di bawah tujuh, cukup mendengar 72 dentang lonceng, asal saja bisa membuka satu-dua. Kalau di atas tujuh, tergantung pemahaman individu dan kemampuan masing-masing."
"Bicara seolah-olah itu mukjizat, tapi kenapa setelah kudengar banyak dentangan, sama sekali tak ada gunanya?" Han Sen berkata dengan nada tak percaya.
"Dasar si kecil, kekuatanmu sendiri sudah begitu tinggi, jiwamu begitu kuat, jarakmu dari Lonceng Iblis Kuno juga sangat jauh. Kalau bisa ada efek, itu baru aneh!" Lung Ti menggerutu kesal.
"Kalau memang tak berguna untukku, buat apa aku masuk?" tanya Han Sen lagi, masih tetap tak sepenuhnya percaya pada Lung Ti.
Wajah Lung Ti memancarkan semangat fanatik: "Dulu saat Kaisar Iblis Kuno masih ada, dentangan Lonceng Iblis Kuno berarti sang Iblis akan memeriksa gen secara langsung."
"Memeriksa gen?" Hati Han Sen sedikit bingung.
Memang manusia punya peralatan pemeriksaan genetik, banyak yang memeriksa genetika. Tapi belum pernah kudengar makhluk mutan dan roh perlu memeriksa gen. Buat apa mereka memeriksa gen?
Di otak Han Sen tiba-tiba terlintas sebuah pemandangan: Seorang paman makhluk roh dengan wajah mesum membawa seorang gadis kecil makhluk roh ke dalam ruang gelap kecil, lalu mengulurkan kedua tangan jahatnya sambil tersenyum mesum: "Ayo, biar Kaisar ini memeriksa genmu."
"Sial! Kaisar Iblis Kuno semesum itu?" Bayangan itu memicu suara penuh kebencian yang tak tertahankan dari Han Sen.
Kaisar Naga tertegun sejenak, memandang curiga ke arah Han Sen: "Mesum? Mesum bagaimana?"
"Bukan apa-apa. Lanjutkan ceritamu. Untuk apa Kaisar Iblis Kuno memeriksa gen?" Han Sen cepat-cepat mengalihkan topik, tentu tak mungkin memberitahu imajinasinya yang aneh tadi.
Kaisar Naga menjawab: "Tentu untuk menentukan kekurangan gen setiap makhluk roh dan mutan, lalu memberi tahu aspek mana yang harus diperbaiki agar lebih mudah membuka gembok gen. Kalau bukan untuk itu, buat apa lagi?"
"Ahem, tidak ada apa-apa. Aku juga berpikir begitu." Han Sen membersihkan tenggorokannya untuk menyamarkan kecanggungan, lalu melanjutkan pertanyaan: "Sekarang Kaisar Iblis Kuno sudah tiada, tentu tidak mungkin ada yang melakukan pemeriksaan gen lagi. Lalu kenapa para makhluk mutan itu masih terburu-buru kabur ke sana?"
"Inilah yang membuatku merasa aneh. Secara logika, harta genetik seperti Lonceng Iblis Kuno seharusnya sudah hancur dalam perang besar itu, atau setidaknya dirampas. Tapi kenyataannya, Lonceng Iblis Kuno masih utuh - ini sudah di luar dugaan. Bahkan lebih mengejutkan, lonceng itu kini berbunyi..." Di sini Long Di seolah kehilangan kata-kata, tenggelam dalam perenungan mendalam.
Dentang lonceng kini telah berbunyi empat hingga lima puluh kali. Han Sen mengarahkan pandangannya ke depan, menemukan bayangan bangunan yang semakin jelas: sekumpulan istana megah yang berdiri di puncak gunung, membentuk kompleks kerajaan yang menjulang.
Seharusnya ada tangga batu yang langsung menuju ke gerbang utama istana, tapi sekarang tangga itu telah putus, hanya menyisakan puluhan meter yang menjorok di luar puncak gunung.
Istana itu sendiri sudah rusak parah, banyak bagian yang telah ambruk dan hancur. Namun dari siluetnya, masih terlihat kemegahan dan keindahannya di masa lalu.
Sesekali makhluk mutan terbang melewati Han Sen, tapi sama sekali tidak menunjukkan permusuhan. Mereka semua buru-buru terbang menuju ke dalam tempat perlindungan.
Dari kejauhan terlihat, istana-istana dan tembok pertahanan dipenuhi oleh berbagai makhluk alien mengerikan. Mereka berdiam tanpa bergerak sedikitpun, bahkan tidak mengeluarkan suara sama sekali. Sorot mata mereka semua tertuju ke bagian dalam kompleks istana.
"Lonceng Sihir Kuno selalu menjadi harta rahasia khusus yang digunakan sendiri oleh Yang Mulia Kaisar. Diperlukan teknik rahasia khusus untuk menggunakannya. Meski masih tersisa di sini, seharusnya tidak ada yang bisa membunyikannya. Tapi sekarang lonceng itu ternyata berbunyi, dan semua makhluk mutan ini datang. Ini masalah besar. Mungkin... mungkin..." Kaisar Naga seolah menjelaskan pada Han Sen, namun juga seperti bergumam sendiri.
"Mungkin apa?" Han Sen bertanya dengan nada tak sabar.
Kaisar Naga masih merenung tanpa bicara, sementara Han Sen sudah melayang di atas perlindungan yang rusak parah. Di dalam bangunan megah ini, dipenuhi berbagai makhluk mutan mengerikan - jumlahnya sedikitnya ratusan ribu.
Makhluk-makhluk lemah umumnya hanya bisa bertengger di tembok area pinggir atau atap rumah. Semakin mendekati alun-alun di dalam perlindungan, semakin kuat dan mengerikan makhluk-makhluk yang ditemui.
Makhluk mutan seperti Gui Yaliao bahkan tidak layak masuk ke dalam perlindungan, nasib mereka cuma bisa berdiri di atas tembok.
Di atas alun-alun itu, Han Sen melihat enam makhluk mutan. Setiap makhluk memancarkan aura yang sungguh mengerikan. Salah satunya adalah makhluk bersisik seperti cangkang yang pernah ditemuinya sebelumnya.
Seluruh area alun-alun hanya didominasi enam makhluk itu. Makhluk-makhluk lain terpaksa berdiri jauh di luar atau di atas reruntuhan istana di sekitarnya.
Lima makhluk lainnya tak kalah mengerikan dari makhluk bercangkang baja. Setelah mengamati satu per satu, yang paling mencolok adalah monster hitam berkepala harimau berbadan manusia dengan empat kaki di bagian perut bawah dan sepasang sayap di punggung.
Sebagian besar tubuhnya hitam legam seperti baja mistis. Namun di persendian tertentu terdapat pola darah seperti lava yang memancarkan energi misterius mengalir di dalamnya.
Di tangan monster itu tergenggam kapak raksasa bermata dua. Kilau dinginnya menyilaukan, dengan permukaan mata kapak yang luasnya setara sebuah rumah.
Di sisi kiri monster ini, terdapat anjing berkepala dua berwarna merah darah yang sedang berbaring. Kedua kepala anjing tersebut memiliki ciri khas: satu kepala memiliki sepasang tanduk melengkung yang mengarah ke depan, sementara kepala lainnya memiliki tanduk tunggal yang mengarah ke belakang.
Hembusan napas dari hidung kepala anjing bertanduk ganda terasa seperti es yang membeku, sedangkan dari hidung kepala anjing bertanduk tunggal mengalir api yang menyala-nyala.
