Cahaya perlahan meredup. Han Sen memusatkan pandangannya ke podium batu itu. Terlihat siluet cahaya gemilang duduk di atas podium, seolah ada bisikan sihir yang keluar dari mulut siluet tersebut.
Han Sen mengamati siluet itu dengan cermat, namun tetap tak bisa melihat jelas. Hanya terlihat sosok bercahaya ilahi yang diselimuti kecemerlangan. Dari garis tubuhnya, tampak seperti pria perkasa yang sedang duduk santai.
Ucapan magis itu juga tak jelas terdengar oleh Han Sen. Rasanya seperti memahami sesuatu, tapi saat diingat-ingat lagi, tak ada yang bisa dipastikan.
Setelah penampakan cahaya megah itu, semua makhluk mutan menatap tajam dan mendengarkan khidmat. Sikap mereka yang biasanya galak dan menyeramkan kini berubah total, persis seperti murid-murid yang serius mendengarkan pelajaran. Penampilan mereka terlihat lucu sekaligus menggelikan, tapi juga memancarkan kesakralan yang tak terucapkan.
Kaisar Naga justru sudah tercekat tak bisa bicara, hanya matanya membelalak menatap cahaya bayangan itu, wajahnya dipenuhi ketidakpercayaan, seolah lebih menakutkan daripada melihat hantu.
Meski Han Sen sangat ingin bertanya pada Kaisar Naga sebenarnya ada apa, apa sebenarnya cahaya bayangan ini, tapi setelah melihat ekspresi para makhluk mutan di sekitarnya, jika sampai mengganggu mereka sekarang, konsekuensinya mungkin sangat serius.
Menahan rasa penasaran di hatinya, Han Sen duduk sambil mendengarkan, berusaha memahami apa sebenarnya mantra sihir yang diucapkan cahaya bayangan itu.
Banyak makhluk mutan, termasuk enam Makhluk Dewa Super, saat ini terhipnotis seolah mantra sihir dari cahaya bayangan itu adalah penjelasan kebenaran jalan-Mu, membuat Han Sen tak bisa tidak ikut penasaran.
Tapi mantra sihir itu sungguh aneh: Jika didengarkan dengan saksama, tidak bisa membedakan apa yang diucapkan. Namun jika dibiarkan mengalir ke telinga tanpa dipikirkan, justru seolah mendapat pencerahan.
Tak terdengar jelas, Han Sen akhirnya sambil mengamati cahaya bayangan itu sambil asal mendengarkan, namun hal ini malah membuatnya terkejut.
Saat mendengar bahasa sihir itu, ia merasakan aliran kekuatan misterius masuk ke tubuhnya, seolah selaras dengan suara mantra, mengalir perlahan di dalam raganya. Dari aliran kecil yang awalnya seperti sungai kecil, bertambah besar menjadi sungai besar, akhirnya bergemuruh bagai air bah yang mengalir deras di meridian tubuh Han Sen.
Aura latihan Han Sen sendiri mulai beroperasi bersama kekuatan ini, ternyata menyimpang dari orbit semula, perlahan melebur menjadi satu kesatuan dengan energi misterius tersebut.
Boom!
Jing Dongxuan yang lama tidak mengalami terobosan, ternyata dalam sekejap membuka satu kunci gen lagi, membuat Han Sen terkaget-kaget oleh kejutan tak terduga ini.
Tenaga itu masih belum berhenti, terus menyatu ke dalam raga Han Sen, membuat aura dirinya berputar semakin cepat, tenaga juga terus meningkat, bahkan mulai menyerang ke arah kunci gen berikutnya.
Han Sen merasakan dengan seksama, tenaga ini terbagi menjadi dua gelombang. Satu gelombang berasal dari cahaya ilahi yang memancar dari sosok cahaya bayangan. Jika hanya cahaya ilahi itu, tidak akan meresap ke dalam tubuh, hanya mengambang di luar raga.
Sementara gelombang lain yang berasal dari kekuatan sihir, seperti teknik latihan energi aneh. Dengan melegakan hati dan membiarkan aura diri mengalir mengikuti irama sihir, sama saja sedang mempelajari teknik latihan energi misterius. Secara alamiah bisa menghisap cahaya ilahi ke dalam tubuh. Semakin banyak cahaya ilahi yang dihisap, semakin besar kekuatan ini.
Kekuatan misterius itu terjalin dengan tenaga Han Sen sendiri, sekali lagi menyerang ke arah kunci gen berikutnya milik Han Sen.
Han Sen tidak tahu siapa sebenarnya sosok cahaya bayangan itu, ternyata memiliki tenaga mengerikan yang bisa membuat Jing Dongxuan yang sudah lama stagnan kembali mengalami terobosan. Ini benar-benar di luar bayangan.
Sorot mata Han Sen menyapu sekeliling, ia melihat makhluk-makhluk mutan yang sedikit membuka kunci gen di sekitarnya terus memancarkan cahaya ilahi dari tubuh mereka, jelas terlihat telah berhasil mencapai batas kemampuannya dan membuka kunci gen.
Fenomena aneh cahaya ilahi akibat terobosan muncul silih berganti, tak terhitung banyaknya makhluk mutan yang berhasil memecahkan belenggu diri mereka sendiri dan mengaktifkan kunci gen.
Tanpa buah gen atau jaringan daging, juga tanpa latihan mandiri, hanya mengandalkan kekuatan sosok cahaya bayangan semata, bisa membuat begitu banyak makhluk mutan menembus batas diri sendiri dan membuka kunci gen. Sungguh kekuatan yang luar biasa besarnya, Han Sen benar-benar tak bisa membayangkannya.
Tapi Han Sen mulai merasakan sesuatu yang tidak beres. Meski kekuatan itu membantunya membuka kunci gen yang sebelumnya tak tersentuh, namun juga mengubah orbit kekuatan Jing Dongxuan, menyimpang dari rute yang seharusnya ditempuh oleh kitab tersebut.
Dan dengan semakin banyaknya tenaga itu menyatu ke dalam aura Han Sen, Han Sen merasakan tenaganya sendiri malah berubah menjadi bawahan. Tenaga yang dikontrol oleh sihir itu mulai menjadi arus utama.
"Tidak beres! Ini mutlak tidak beres!" Han Sen mengatupkan gigi, ingin memutus penyatuan tenaga itu, memutus hubungan dengan kontrol sihir, menghentikan operasi aura.
Tapi tiba-tiba dia menyadari, ternyata sulit sekali menghentikan tenaga itu. Tenaga itu sudah terlalu kuat hingga mampu membawa aura Han Sen ikut kabur bersamanya.
Kres!
Kunci gen lain di tubuh Han Sen terbuka. Tenaga ini memang tak tertandingi kuatnya, memiliki kemampuan yang sulit dipahami.
Tapi Han Sen sama sekali tidak merasa senang. Dia bisa merasakan tenaga dirinya semakin kuat, juga merasakan kekuatan besar dari pembukaan kunci gen. Tapi tetap saja dia tidak bisa bergembira.
Han Sen mungkin tidak memiliki kecerdasan luar biasa, tapi dia adalah pribadi yang tenang. Dia bisa menerima kekuatan asing, namun tenaga itu harus berada di bawah kendali tenaga dirinya sendiri.
Situasi saat ini justru terbalik. Tenaga diri Han Sen kini menjadi bawahan. Meski kekuatan asing itu perlahan berasimilasi dengan tenaganya menjadi bagian darinya, Han Sen yakin ini bukan yang dia butuhkan.
Ini ibarat mempelajari rumus. Dengan rumus, komputasi bisa dilakukan secara cepat dan mudah. Metode Hati Sihir dan kekuatan itu memberitahunya bahwa ini akan memperkuat diri dengan cepat - dan memang terbukti.
Tapi tanpa memahami prinsip rumus-rumus ini, pemikiran kita akan terstabilisasi penuh olehnya. Hal ini sangat tidak menguntungkan untuk menciptakan jalan baru.
Han Sen sama sekali tidak memahami proses penguatan dirinya. Bahkan setelah membuka kunci gen lewat Jing Dongxuan, dia tidak tahu kegunaannya - hanya sadar telah menjadi lebih kuat.
Kekuatan seperti ini hanya sementara. Han Sen bahkan tidak memahami dasar-dasarnya. Kekuatannya bagaikan menara di udara, tak mampu menghadapi badai besar, sulit menggunakan apa yang telah dipelajari sebagai landasan untuk mengembangkan sistemnya sendiri.
Sekarang dia hanya mengikuti jalan yang ditunjukkan orang lain. Mereka hanya bilang jalan ini benar, "Kamu cukup terus melangkah saja, pasti bisa menjadi kuat."
Mungkin dengan terus berjalan memang bisa menjadi kuat. Bagi orang lain, mungkin menganggap cukup terus berjalan asal ada keuntungan.
Tapi Han Sen tidak sepemikiran. Di dalam tulangnya tersimpan sifat keras kepala. Urusannya sendiri harus dia pahami, bukan sekadar mengikuti jalan orang lain dengan mata tertutup.
"Ini bukan yang kuinginkan, sama sekali bukan!" Han Sen mengatupkan giginya dengan keras. Kekuatan Sutra Darah dan Nyawa dalam tubuhnya beroperasi gila-gilaan membuka kunci gen, bersinergi dengan kekuatan Jing Dongxuan untuk menghadang kekuatan misterius itu.
