Ksatria Pemberontak membopong Han Sen terbang. Kondisi raga Han Sen sangat buruk, bahkan terbang sendiri pun sudah tidak mampu dilakukannya.
Tubuhnya memang tidak terluka, namun penumpukan cahaya ilahi itu menyebabkan sebagian meridian Han Sen, bahkan organ dalam, pembuluh darah, serat otot, dan struktur tulangnya mengkristal.
Cahaya ilahi ini telah kehilangan panduan mantra sihir, tidak lagi memaksa menyatu ke dalam raga Han Sen. Namun juga tak bisa dikeluarkan, setengah terasimilasi dengan fisiknya, membuat fungsi raga menjadi sangat buruk dan aura pun sulit mengalir.
Meski kondisi Han Sen belum sampai melumpuhkan, tubuhnya menjadi agak kaku, tidak selincah sebelumnya. Terutama setelah tersumbatnya aliran aura, dia sama sekali tak bisa mengaktifkan gembok gen lagi. Kini bahkan satu pun kunci gen tak bisa dibuka.
Ksatria Pemberontak membopong Han Sen terbang kembali ke patung penyihir. Mengernyitkan dahi, Han Sen melirik Kaisar Naga dan bertanya: "Dalam keadaan luka berat ini, jika kita tetap di sini mungkin sama-sama takkan selamat. Apa kamu punya cara untuk keluar dari sini?"
Long Di mengatupkan giginya berkata: "Sebelumnya aku memang tak punya cara, tapi setelah menyerap sedikit cahaya Iblis Kuno tadi, wujud asli naga darahku sudah pulih cukup banyak. Justru muncul ide yang bisa dilakukan."
"Bukannya kau bilang termasuk Delapan Jenderal Iblis di bawah Kaisar Iblis Kuno? Kenapa si Iblis Kuno itu malah tak mengenalimu?" Han Sen merasa heran. Long Di yang tadi tak memberontak dan kembali ke pangkuan Kaisar Iblis Kuno ini benar-benar agak aneh.
Long Di membelalak padanya: "Siapa bilang itu Kaisar Iblis Kuno? Kalau benar dia, kau pikir nyawamu masih utuh? Sudah kukatakan sebelumnya, Kaisar Iblis Kuno sudah naik ke Perlindungan Suci Tuhan Keempat. Mana mungkin masih di sini."
"Bukan Kaisar Iblis Kuno? Lalu siapa sebenarnya orang di dalam cahaya bayangan itu?" Han Sen terkejut ringan.
Long Di ragu sejenak sebelum menjawab: "Jika tebakanku benar, itu mungkin satu tubuh raksasa iblis besar peninggalan Kaisar Iblis Kuno."
“Dai Tianmo?” Han Sen tidak tahu apa sih itu.
Long Di merenung sejenak lalu berkata: “Kurasa ini setara dengan perpanjangan diri Kaisar Iblis Kuno. Tapi perpanjangan diri ini menggunakan gennya sendiri sebagai cetakan, lalu menumbuhkan raga menggunakan benih gen. Meski tidak memiliki kesadaran sang Kaisar, tenaganya hampir menyamai level aslinya. Entah kenapa tubuh Dai Tianmo ini masih utuh di perlindungan bersama lonceng Iblis Kuno, bahkan masih berfungsi seperti dulu - membunyikan lonceng dan berkhotbah, menggunakan cahaya Sihir Kuno untuk meningkatkan gen segala makhluk.”
Long Di melirik Han Sen: “Ini bagaimana? Cahaya Sihir Kuno Dai Tianmo itu asli, harusnya bisa memperkuat ragamu. Tapi kenapa malah terluka?”
“Lupakan. Katakan saja caramu untuk pergi dari sini,” potong Han Sen, enggan membahas lebih jauh.
Meskipun cahaya kuno sihir itu bagus, tapi itu bukan yang diinginkan Han Sen. Bagi orang lain mungkin seperti madu, tapi bagi dirinya adalah racun mematikan.
Kaisar Naga tidak berkata-kata. Ia membuka mulut naga dan menyemburkan seberkas cahaya, yang ternyata mirip dengan cahaya ilahi yang dipancarkan Sang Maha Sihir sebelumnya.
Kaisar Naga mengusapkan cahaya itu ke mata naganya. Seketika matanya memancarkan kilau ilahi. "Ikuti Aku!" serunya. "Dengan setetes cahaya kuno sihir ini, mata-Ku bisa menembus kabut iblis di Domain Iblis Jahat. Kita hanya perlu menghindari celah dimensi dan distorsi ruang untuk keluar dari sini. Tapi simpanan-Ku hanya setetes. Harus cepat-cepat! Jika habis sebelum kita keluar, sial kita nanti!"
Han Sen juga tidak lagi mengucapkan basa-basi. Ia memerintahkan Ksatria Pemberontak mengikuti Kaisar Naga langsung terbang masuk ke dalam kabut hitam. Tubuh sejati naga darah Kaisar Naga masih sangat lemah, kecepatan terbangnya sangat lambat. Akhirnya dia mendarat di tubuh Ksatria Pemberontak, hanya memberikan petunjuk arah agar ksatria tersebut terbang.
Karena makhluk-makhluk mutan tersebut belum keluar dari Perlindungan Gu Mo, sepanjang perjalanan mereka tidak menemui rintangan apa pun.
Ksatria Pemberontak berputar-putar di dalam kabut hitam di bawah petunjuk Kaisar Naga. Saat melihat kilatan cahaya di mata naga-nya semakin melemah, Han Sen mengira mereka tidak akan bisa keluar. Tiba-tiba muncul kilatan cahaya terang, mereka ternyata berhasil menerobos keluar dari area kabut hitam.
Sinar matahari sedikit menyilaukan. Di depan terbentang hutan purba yang perawan. Ketika menoleh ke belakang, masih terlihat area misterius yang diselimuti kabut hitam, seolah awan kelam sedang bergulung-gulung menekan dari kejauhan.
“Berpikir untung-untungan, benar-benar terlalu berpikir untung-untungan.” Kaisar Naga menghela napas panjang, cahaya di mata naganya sudah benar-benar menghilang. Seandainya dia masih memiliki raga, mungkin saat ini sudah berkeringat dingin tanpa ampun.
Han Sen memandang Kaisar Naga dengan kebingungan: “Kau sebagai salah satu dari Delapan Jenderal Iblis di bawah Kaisar Iblis Kuno, seharusnya punya hubungan baik dengan Makhluk Dewa Super dan Maha Iblis. Kenapa terlihat lebih takut daripada aku?”
Kaisar Naga berdehem pelan: “Mana mungkin aku takut pada mereka? Kamu terlalu curiga. Aku hanya khawatir mereka akan melukaimu.”
Han Sen melirik Kaisar Naga. Karena yang bersangkutan enggan menjelaskan, Han Sen pun tidak bertanya lebih lanjut.
Setelah mengamati lingkungan sekitar, dia memilih sebuah jalan untuk melanjutkan perjalanan, berharap bisa menemukan tempat perlindungan terlebih dahulu guna memastikan lokasi sebenarnya di wilayah ini.
Mengingat Kaisar Naga pernah menjadi salah satu Delapan Jenderal Iblis, dia cukup familiar dengan area ini. Dengan cepat dia membawa Han Sen menemukan sebuah tempat perlindungan.
Tempat perlindungan itu tidak besar, seharusnya merupakan tempat perlindungan ksatria, tapi terlihat sudah lama tidak ada makhluk roh yang tinggal di sini, telah rusak dan terbengkalai dalam waktu yang lama.
"Berharap teleportasi masih utuh," kata Han Sen.
"Kalau tidak utuh juga tidak apa, kita cari yang lain saja. Tempat perlindungan di sekitar puluhan ribu li sini sudah kosong sejak perang besar itu, umumnya tidak ada yang berani datang ke sini," kata Kaisar Naga.
"Sebenarnya apa yang terjadi dalam perang besar itu?" tanya Han Sen sambil menatap Kaisar Naga.
"Ahem, lebih baik kita cepat masuk dan periksa apakah teleportasi masih bisa digunakan," jelas Kaisar Naga yang jelas enggan membicarakan hal-hal terkait perang besar itu, sebelumnya hanya sekadar bicara tanpa berpikir panjang.
Han Sen tidak mengejar pertanyaan, turun dari punggung Ksatria Pemberontak, lalu langsung masuk ke dalam tempat perlindungan.
Raga-nya tidak bermasalah saat bergerak, hanya aura-nya sulit mengalir, tenaga juga tidak bisa dilepaskan, tapi intensitas fisiknya masih tetap ada.
Hoki masih bisa dibilang lumayan, satu-satunya teleportasi di sini masih utuh. Han Sen meninggalkan Ksatria Pemberontak untuk menjaga perlindungan, sementara dirinya sendiri berteleportasi kembali ke Alliance.
Sekarang aura-nya tersumbat, baik Sutra Saraf Darah dan Nyawa maupun Jing Dongxuan tidak bisa digunakan. Tentu saja mustahil memperbaiki raganya sendiri, terpaksa kembali ke Alliance mencari metode penyembuhan.
Setelah tiba di Alliance, Han Sen langsung pergi ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan raga, namun hasilnya sangat mengerikan.
Organ dalam, pembuluh darah, serat otot, struktur tulang dan sebagainya di raganya menunjukkan fenomena terkristalisasi sebagian. Bahkan darahnya dipenuhi partikel kristal mikroskopis.
Menurut analisis tim ahli paling otoritatif, kondisi seperti ini mustahil dipisahkan bagian terkristalisasinya melalui operasi.
Jika hanya satu organ yang terkristalisasi, dengan tingkat teknologi saat ini, menumbuhkan organ baru untuk transplantasi bukanlah hal sulit. Tapi saat ini lebih dari 90% organ Han Sen menunjukkan tanda-tanda kristalisasi, bahkan sebagian otaknya pun sudah mengkristal. Memisahkan kristal-kristal itu sama rumitnya dengan mengganti seluruh tubuh manusia.
