"Benar atau tidak sih? Beneran Dewa B ikut bertempur?" Di Dojo Shelter Zhanhao, seketika banyak orang mengarahkan pandangan ke area yang ditunjuk Su Xiaoqiao, berusaha menemukan nama "Koin Emas" di jadwal pertandingan.
"Sial, benar! Koin Emas vs Kaisar Bulu Terbang, apakah Koin Emas ini benar-benar Dewa B?"
"Tidak mungkin salah kan? Kalau itu makhluk roh, biasanya ada gelar di belakang namanya?"
"Siapa sebenarnya Kaisar Bulu Terbang? Ada yang kenal? Bagaimana kekuatannya?"
"Entahlah, bukan makhluk roh dari area kita. Tapi makhluk roh yang punya karakter 'Kaisar' di namanya pasti makhluk yang sangat hebat."
"Lao Li, mau ke mana kau?"
"Ajak orang lain! Dewa B ikut bertempur, peristiwa besar seperti ini harus ditonton bersama."
"Betul! Lihat jadwal pertandingan masih lama baru mulai, aku juga akan ajak teman-teman."
"Dewa B di mana? Kok tidak kelihatan? Di medan perang para dewa ini cuma ada makhluk roh, sama sekali tidak ada manusia!"
"Mungkin baru akan masuk saat pertempuran benar-benar dimulai."
……
Kabar Koin Emas bertarung di Perlindungan Ketiga dengan cepat menyebar di kalangan Evolusioner. Banyak manusia yang awalnya tidak tertarik dengan Perang Para Dewa mulai berduyun-duyun ke Dojo Bintang.
"Pada dasarnya semua Evolusioner yang bisa mendapatkan informasi, sudah bergegas ke Dojo Bintang."
"Akhirnya, ada manusia yang berhasil mengenali asal-usul Kaisar Fei Yu."
"Sial! Dewa B benar-benar kurang hoki, di putaran pertama langsung ketemu Kaisar Fei Yu."
"Kenapa bro? Apa Kaisar Fei Yu ini sehebat itu?"
"Makhluk roh yang menyandang gelar 'Kaisar' masa tidak kuat? Aku pernah dengar gelarnya, katanya dia menguasai wilayah luas sebagai Kaisar-Kaisar perkasa. Meski bukan Kaisar Tertinggi, tapi bisa dibilang penguasa wilayah."
"Benar-benar sial sekali. Dari sekian banyak makhluk roh, di babak pertama sudah menghadapi makhluk kuat seperti ini."
"Kira-kira Dewa B masih mau bertarung nggak ya?"
"Menurutku agak sulit."
"Sementara orang-orang masih berbisik-bisik, giliran pertarungan Han Sen sudah tiba. Semua mata tertuju pada salah satu arena pertarungan di dalam Dojo Bintang."
"Tak lama kemudian, terlihat makhluk roh cantik bersayap besar memegang busur panjang bertahtakan batu permata naik ke podium pertarungan."
Fei Yu Di terlahir dengan ketampanan yang luar biasa, ditambah sayap putih bersihnya, membuatnya terlihat persis seperti malaikat dalam mitos. Busur permata di tangannya berwarna kristal ungu di seluruh tubuhnya, namun tidak terlihat membawa anak panah.
Hanya dengan berdiri santai di sana, aura yang tak tertandingi langsung terasa mengalir darinya, seolah badai yang sedang mengumpul dalam dirinya.
Tapi fokus perhatian manusia justru tidak pada Fei Yu Di. Semua mata tertuju pada sisi lain arena, menduga-duga apakah Koin Emas akan muncul.
Melawan makhluk roh sekuat ini di putaran pertama, wajar saja jika memilih tidak bertarung. Namun jika Han Sen benar-benar mengundurkan diri, hati penonton pasti akan kecewa.
Tiba-tiba, siluet lain muncul dari arah berlawanan. Rambut putih menyala yang menjuntai hingga ke tanah, tubuh perkasa yang seluruhnya terbungkus cahaya suci, bagaikan dewa yang melangkah keluar dari aliran waktu.
"Itu Dewa B?" Melihat sosok yang keluar, banyak orang terkejut. Karena memang tak ada yang pernah melihat wajah asli Koin Emas, sosok yang muncul sekarang ini juga mengenakan zirah penuh sehingga semakin sulit dikenali.
"Dewa B! Benar-benar Dewa B! Ternyata dia benar-benar datang!" Para Evolusioner dari Sanctuary Zhanhao bersorak gembira. Mereka pernah melihat Han Sen tampil dalam status Super Di Ling, sehingga langsung mengenalinya.
Kemunculan Han Sen tidak hanya menciptakan keributan di kalangan manusia, tetapi juga mengguncang komunitas makhluk roh.
"Kaisar Boneka? Dia juga ikut perang?" Ratu Bunga menjerit kaget melihat Han Sen.
"Sayang, pertarungan pertamanya langsung berhadapan dengan Kaisar Bulu Terbang, penguasa yang telah membuka sembilan gembok gen. Meskipun tak terkalahkan di level yang sama, mungkin akan kesulitan." Nyonya Kaisar berkomentar.
Sedangkan Kaisar Thunder Demon menggertakkan giginya menahan kebencian: "Brengsek itu ternyata berani ikut perang para dewa, pantas dia bernasib sial, pantas jantungnya tertusuk ribuan panah."
"Yang Mulia Kaisar Boneka!" Rintihan tertekan terdengar dari para makhluk roh yang menyaksikan perang di tempat perlindungan mereka.
Selama tiga tahun di Lembah Waktu dulu, Han Sen mengandalkan buah-buah gen di lembah itu, berhasil meningkatkan Super Di Ling-nya hingga level sembilan kunci gen dengan gemilang.
Sejak saat itu, Han Sen tak pernah lagi memasuki Basis Spiritual, sehingga tak satu pun makhluk roh tahu bahwa dia telah membuka sembilan kunci gen.
Beberapa tahun bagi para Kaisar sama sekali tak berarti. Kesan mereka tentang Kaisar Boneka masih stagnan di level kunci gen ketiga. Meski sudah bertahun-tahun, paling-paling hanya satu atau dua kunci gen tambahan yang terbuka. Tentu mustahil bagi dia untuk menjadi lawan Kaisar Feiyu yang telah membuka sembilan kunci gen.
"Tak terkalahkan di level yang sama" itu hanya berlaku untuk level yang sama. Dengan perbedaan begitu banyak kunci gen, wajar saja tidak ada makhluk roh yang menganggap Han Sen bisa mengalahkan Fei Yu Di.
Han Sen sengaja tidak masuk ke Basis Spiritual karena dua alasan: Pertama, jika dia masuk, dia akan langsung berada di Basis Spiritual kesembilan yang sifatnya tidak dapat dibalikkan. Dia tak ingin makhluk roh tahu bahwa dalam waktu singkat ternyata dia sudah membuka sembilan kunci gen.
Membuka sembilan kunci gen hanya dalam hitungan hari? Bahkan di kalangan makhluk roh pun ini terdengar menakutkan. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir Han Sen hanya diam-diam masuk ke Basis Spiritual beberapa kali tanpa bertarung, sehingga tidak ada makhluk roh yang tahu kemajuan pesatnya.
Basis Spiritual memungkinkan status Super Di Ling tetap terjaga. Awalnya Han Sen mengira bisa memanfaatkan energi di dalamnya untuk memurnikan cahaya ilahi terkristalisasi hingga mencapai tingkat transparansi sempurna.
Namun Han Sen segera menyadari ini mustahil. Basis Spiritual adalah ruang khusus yang stabil. Akses masuk ke dalamnya bergantung pada Batu Jiwa.
Sedangkan kristalisasi Batu Jiwa merepresentasikan kondisi terkini yang membeku. Dalam Basis Spiritual, satu-satunya yang bisa diubah hanyalah gen makhluk roh. Meski Han Sen berhasil membuang cahaya ilahi terkristalisasi di dalam Basis Spiritual, begitu keluar, tubuh Super Di Ling-nya tetap kembali ke status sebelum masuk.
Jika bukan karena karakteristik unik ini, mustahil bagi kemampuan fisik Han Sen untuk terus mempertahankan status Super Di Ling di dalam Basis Spiritual.
"Kukira siapa, ternyata Kamu. Kebetulan sekali, hari ini akan kujadikan contoh untuk mengajarkan strata sosial di antara makhluk roh." Fei Yu Di memandang Han Sen dengan tatapan meremehkan. Popularitas "Kaisar Boneka" selama periode itu begitu menggegerkan, meski Fei Yu Di belum pernah bertemu Han Sen secara langsung, gelarnya yang kontroversial itu sudah sering didengarnya.
Walau kini para makhluk roh sudah terbiasa memanggil Han Sen dengan sebutan "Tai Shang" (Kaisar Tertinggi), gelar kehormatan ini tetap menimbulkan rasa tidak puas di kalangan para Di Ling kelas atas.
Han Sen tidak bermaksud berdebat dengan Fei Yu Di. Waktu transformasi Super Di Ling-nya terbatas, ia harus mengeliminasi Fei Yu Di secepat mungkin.
Dengan tatapan dingin, Han Sen mengangkat tangan kanannya dan menjentikkan jari ke arah langit.
Seketika, koin-koin emas berkilauan berhamburan dari langit bagai hujan emas, menyelimuti seluruh arena pertarungan.
"Sial! Jurus apa ini Dewa B? Keren banget! Kaya raya banget!"
