Krak!
Pisau hitam itu membelah tembok demi tembok, tapi semakin banyak tembok batu yang menjulang di hadapan Han Sen, seolah tak terbatas jumlahnya.
Kaisar Giok Kuno ternyata tidak bertarung habis-habisan dengan Han Sen, hanya berlari cepat sambil berkeliaran di arena dan menggunakan tembok batu untuk menahan serangan Han Sen.
Di permukaan tanah juga terus-menerus muncul tombak batu yang menyerang raga Han Sen.
"Benar-benar lawan yang sulit ditaklukkan. Memiliki kekuatan tanah yang begitu otoriter, tapi bertarung dengan cara yang mesum seperti ini." Hati Han Sen mulai merasa sedikit frustasi.
Tubuh Super Di Ling yang terkoordinasi dengan pisau lurus hasil transformasi Maru Iblis memang mudah memutus tembok batu, tetapi dengan rintangan bertumpuk-tumpuk, mendekati Kaisar Giok Kuno menjadi sangat sulit.
Menyaksikan Han Sen memburu Kaisar Giok Kuno hingga berlarian tak karuan, manusia dan makhluk roh sama-sama gembira, mengeluarkan sorak-sorai gegap gempita.
"Dewa B benar-benar terlalu kuat! Bahkan Di Ling mengerikan seperti itu sampai diburu lari tunggang-langgang bagai anjing!"
"Pantas disebut sebagai Evolusioner terkuat umat manusia!"
"Yang Mulia Kaisar Boneka memang tak terkalahkan!"
“Kurasa bahkan jika para Kaisar turun tangan bertarung dengan Yang Mulia Tai Shang, kemenangan/kekalahan masih belum bisa dipastikan.”
“Bisa jadi Yang Mulia Tai Shang telah mencapai tingkat Kaisar.”
Bai Hua Nü Di dan Yu Nü Di juga menyaksikan dengan mata indah mereka terus memancarkan kilauan takjub. Jika pertarungan Han Sen melawan Fei Yu Di sebelumnya masih karena kecerobohan Fei Yu Di, maka kekuatan yang ditunjukkan Han Sen sekarang benar-benar sulit dipahami oleh mereka.
Tenaga elemen tanah yang paling berat dan kokoh, tapi Han Sen bisa dengan mudah menghancurkan tembok batu terkristal dari sembilan gembok gen hanya dengan satu tebasan. Bahkan satu tebasan mampu merobohkan beberapa lapis tembok batu. Kekuatan seperti ini di antara Di Ling sungguh mencapai tingkat tertinggi, mungkin hanya Kaisar yang bisa meredam tenaga mengerikan seperti ini. Di Ling biasa dengan sembilan gembok gen pun sulit menandinginya.
Bahkan Gu Yu Di sendiri sangat ketakutan, menganggap kekalahannya dalam pertarungan ini hanya masalah waktu.
Tenaga dan kecepatan Han Sen sangat mengerikan. Meski sama-sama telah membuka sembilan gembok gen, dia jauh lebih kuat dari Gu Yu Di. Hal ini membuat Gu Yu Di sama sekali tidak berani bertarung frontal dengannya, hanya terus-menerus menghindar.
Tak ada yang tahu bahwa dalam hati Han Sen penuh siksaan. Meski berhasil meredam Gu Yu Di, tetapi Gu Yu Di terlalu mesum. Bahkan sedikit pun keinginan untuk serangan balik tidak ada, hanya kabur terus. Parahnya, Gu Yu Di menguasai teknik Druid batu. Ketika Han Sen akhirnya berhasil menghantam tubuh Gu Yu Di dengan tebasan pisau, yang terbelah justru tembok batu. Gu Yu Di telah berpindah ke tembok batu lainnya.
Jika Han Sen bisa mempertahankan bentuk Super Di Ling-nya terus-menerus, mengalahkan Gu Yu Di hanya masalah waktu dan kesabaran. Tapi yang paling kurang dari Han Sen saat ini adalah waktu.
Menyaksikan waktu sedetik pun berlalu, sudah lebih dari belasan menit, dalam hati Han Sen terus mengkalkulasi: bagaimana caranya mengeliminasi Gu Yu Di yang mesum itu dalam sisa waktu yang tak banyak ini.
Dari luar terlihat seperti keunggulan mutlak, tapi tak ada yang tahu bahwa Han Sen sama gelisahnya dengan Gu Yu Di, bahkan lebih panik lagi. Bagaimanapun Gu Yu Di masih bisa kabur, sedangkan waktunya sendiri terus terkuras setiap detik.
"Jawaban apaan itu! Rupanya harus pakai jurus itu." Han Sen berhenti, tak lagi mengejar Gu Yu Di. Dua jarinya menjepit, sebutir koin emas segera mengkristal di antara ibu jari dan jari tengah tangan kanannya.
Koin ini tampaknya tak berbeda dengan koin emas biasa yang sering digunakannya. Namun saat cahaya suci putih menyala-nyala dari tubuh Han Sen membanjiri koin tersebut, sebuah angka di bagian depan koin mulai berdenyut dengan cepat.
1……2……3……4……
Angka pada bagian frontal koin emas berdenyut dengan cepat, setiap kali melonjak akan menambah satu nilai, sementara aura pada koin tersebut menjadi semakin mengerikan.
"Apa yang sedang Dia lakukan?" Semua orang memandang dengan aneh koin emas yang terjepit di tangan Han Sen, meski tahu pasti ada fungsi tertentu, tapi belum melihat manfaat praktis dari tindakan ini.
Bahkan Kaisar Gu Yu pun tidak mengerti maksud Han Sen. Jika hanya ingin memadatkan tenaga pada satu koin emas, hal itu sama sekali tidak berguna baginya.
Kaisar Gu Yu sangat percaya diri dengan skill Earth Escape-nya. Seberapa pun mengerikannya kekuatan koin emas itu, dia bisa kabur sebelum koin tersebut menyentuh tubuhnya.
Han Sen mengabaikan sorot mata penuh kecurigaan dari Kaisar Gu Yu, hanya terus menuangkan tenaganya dengan lebih ganas ke dalam koin emas, membuat kilau logam mulia di antara jarinya semakin berkilau.
Digit pada koin emas tak henti bergerak, dalam sekejap mata telah melewati angka 10 dan terus merangkak naik.
Han Sen hanya merasakan raganya hampir tersedot kering. Setiap angka yang melonjak pada koin emas mewakili peningkatan tenaganya sebanyak dua kali lipat.
Kedengarannya sulit dipercaya, dan memang agak ajaib.
Jika kekuatan koin emas diibaratkan sebagai satu pukulan penuh tenaga, maka setiap angka yang melonjak setara dengan Han Sen mengerahkan satu pukulan penuh.
Hanya saja tenaga pukulan ini tidak meledak keluar, melainkan terkumpul di dalam koin. Angka 10 mewakili simpanan kekuatan sepuluh pukulan Han Sen di dalam koin, yang secara alami setara dengan sepuluh kali lipat kekuatan.
Ini adalah jurus rahasia "Teknik Menabung" yang diciptakan Han Sen melalui penelitiannya terhadap kekuatan koin emas. Namun menabung tentu tidak bisa dilakukan sekaligus, hanya bisa sedikit demi sedikit. Proses ini membutuhkan waktu yang sangat lama, artinya memerlukan waktu ekstensif untuk mengumpulkan kekuatan.
Saat menggunakan Teknik Menabung, Han Sen sama sekali tidak bisa bergerak. Dia harus mengkristalkan seluruh tenaga badannya berulang kali ke dalam koin emas. Jika proses ini terinterupsi, semua upayanya akan sia-sia belaka.
Tapi tidak mudah untuk menyela Teknik Menabung, mengingat nilai yang disimpan tidak tetap. Menabung satu koin pun bisa digunakan, menabung tujuh atau delapan koin juga sama.
Hanya saja setelah digunakan, jika ingin memakai Teknik Menabung lagi, harus memulai kembali dari awal.
Jika kekuatan yang terkumpul sedikit, koin yang dilepas tentu tidak memiliki daya hancur besar. Meski bisa digunakan, tetap tidak banyak gunanya.
Jadi kecuali ada yang mau membantu Han Sen menahan musuh, memberinya waktu tenang untuk menabung kekuatan, dalam pertempuran sesungguhnya mustahil baginya menggunakan teknik ini. Bahkan jika dipaksakan, tidak akan menunjukkan efek berarti.
Alasan Han Sen berani memakainya di sini karena dia tahu Gu Yu Di adalah pengecut yang baru saja mengalami kekalahan. Pasti tidak berani langsung menyerang, memberi Han Sen lebih banyak waktu untuk menabung.
Namun persoalan berjalan lebih lancar sedikit dari yang dibayangkan Han Sen. Ternyata dia sudah menimbun sepuluh yuan, membuat kekuatan koin emas melonjak sepuluh kali lipat. Gu Yu Di masih belum menyerangnya, terus mengamati situasi.
Seandainya diganti dengan Di Ling yang tegas, dalam waktu selama ini pasti sudah berkali-kali menyela Han Sen.
Akhirnya, orang pengecut seperti Gu Yu Di pun tidak tahan lagi untuk menyerang Han Sen. Memang waktu pengumpulan tenaga Han Sen ini terlalu lama.
Melihat Gu Yu Di melambaikan tangan menggerakkan bebatuan gunung menghujam ke bawah, sorot mata Han Sen tiba-tiba berkilat. Dia langsung memainkan koin emas di antara jarinya sambil berkata dengan dingin: "Jadilah budak uang, nikmati godaan kekayaan."
Koin emas bertuliskan angka 11 itu berubah menjadi aliran sinar terbang menuju Gu Yu Di.
