Han Sen sebenarnya ingin ikut bertempur, tapi setelah Kutukan Abadi-nya memurnikan banyak kristal ilahi dan akhirnya menyelesaikan segel mantra, itu sudah empat hari kemudian.
Saat Kutukan Abadi sedang memadat, Han Sen tidak bisa menyela operasinya. Kalau tidak, semua upaya akan sia-sia belaka. Dia terpaksa menunggu hingga proses pemadatan selesai.
"Entah apakah masih ada kesempatan ikut perang para dewa lagi." Dalam hati, Han Sen juga merasa menyesal.
Setelah menyaksikan sisa pertarungan di Dojo Bintang, barulah Han Sen menyadari bahwa kekuatannya saat ini—bahkan dalam status Super Di Ling—hanya bisa bertarung dengan susah payah melawan Kaisar biasa. Jika bertemu Kaisar yang sudah membuka sepuluh kunci gen, tetap bukan tandingan. Bahkan jika ikut perang, mustahil bisa lolos ke sepuluh besar.
"Sepertinya meningkatkan diri sendiri lebih penting. Hanya mengandalkan Super Di Ling tidak bisa diandalkan untuk bertempur lama-lama dalam kondisi sesungguhnya." Diam-diam Han Sen memikirkan cara meningkatkan diri selanjutnya.
Han Sen: Tubuh Super Dewa——Super Di Ling.
Peringkat: Evolusioner.
Umur: 400.
Persyaratan evolusi tubuh dewa: Gen 100 poin.
Gen yang dimiliki: Gen dasar 100, Gen purba 100, Gen bermutasi 100, Gen Tuhan 100, Super Gen Tuhan 5 poin.
Empat gen dalam kondisi penuh, ditambah kemampuan fisik Han Sen sendiri, kemampuan dasar telah melebihi 2100. Ditambah penguatan dari berbagai teknik gen super nuklir pada tubuh, kemampuan fisiknya sudah cukup mengesankan.
Di antara evolusioner manusia, tidak diragukan lagi dia adalah Nomor Satu. Tapi dibandingkan makhluk Dewa Super dan Di Ling, masih terlihat perbedaan yang signifikan.
Seekor makhluk Dewa Super pun, meski dengan kemampuan fisik terburuk sekalipun, dengan mudah bisa melebihi 3000. Kesenjangan ini sangat mencolok.
Cahaya ilahi terkristalisasi di dalam tubuhnya telah dimurnikan lebih dari setengah. Aura Han Sen juga hampir pulih total. Meski masih ada beberapa organ kristal yang belum sepenuhnya dimurnikan, hal ini praktis tidak mempengaruhi kemampuan tempurnya lagi.
“Rasa memiliki tenaga terasa begitu baik.” Han Sen menggerak-gerakkan tubuhnya, mengaktifkan aura Dongxuan dengan segala upaya.
Yang membuat Han Sen agak terkejut, kunci gen Jing Dongxuan yang dibukanya di Perlindungan Gu Mo kini telah tertutup kembali. Kekuatan Jing Dongxuan-nya masih tetap stagnan seperti sebelumnya.
“Memang ada masalah. Kalau tidak, bagaimana mungkin kunci gen yang sudah terbuka bisa menutup lagi? Tenaga yang diberikan cahaya ilahi Gu Mo tetap tidak bisa menggantikan kekuatan hasil latihan diri sendiri.” Han Sen merasa bersyukur karena tidak tergoda oleh peningkatan palsu dari cahaya ilahi tersebut.
Jika tidak, kehilangan tenaga semacam ini yang menyebabkan kunci gen tertutup kembali, benar-benar bisa menimbulkan masalah besar saat menghadapi pertempuran konklusif.
Han Sen bahkan mencurigai bahwa pembukaan kunci gen oleh cahaya ilahi Gu Mo sebenarnya hanyalah pembukaan palsu - bukan pembukaan sepenuhnya, melainkan menggunakan metode khusus untuk membuka garis tipis kunci gen saja.
Kini Cahaya Dewa Iblis Kuno hampir sepenuhnya disingkirkan, Han Sen tidak lagi khawatir.
Setelah berpikir mendalam, Han Sen segera mengakses Komunitas Santo Tang. Dia ingin mencari teknik gen super nuklir yang bisa memperkuat lambung untuk dilatih.
Meski Kutukan Keabadian kini telah dikuasai dan bisa dikontrol dengan lancar, tidak akan ada lagi situasi di mana kutukan tak terkendali menindih tubuhnya, tapi hal ini justru menjadi peringatan bagi Han Sen.
Cukup dengan memperkuat lambungnya, jika energi yang dikonsumsinya bisa memenuhi kebutuhan Kutukan Keabadian, maka dia bisa memulihkan raganya dengan cepat dan mempertahankan kemampuan bertarung secara konstan.
Menggunakan mesin pencari untuk mencari teknik gen super nuklir di bidang ini, segera ditemukan berbagai varian. Dari level A-B-C-D-E-F biasa, terlihat beragam teknik gen super nuklir penguat lambung dengan jenis yang sangat banyak.
Alasan utama teknik gen ini begitu merajalela tentu saja karena manusia ingin mencerna lebih banyak daging dan darah untuk mempercepat evolusi diri mereka.
Tapi lambung pada dasarnya memiliki batas. Bahkan teknik gen super nuklir level tinggi pun efeknya sangat terbatas, paling-paling hanya membuat mereka bisa makan sedikit lebih banyak daripada orang biasa. Mampu makan dua tiga kali lipat saja sudah luar biasa.
Jelas peningkatan tingkat seperti ini mustahil memenuhi kebutuhan mantra immortal, apalagi membuat Han Sen puas.
Setelah memilih beberapa teknik gen super nuklir peringkat S, hasilnya tetap tidak memuaskan, membuat Han Sen merasa kecewa.
Han Sen terpaksa menggunakan alat komunikasi untuk menghubungi Bai Yishan, meminta penjelasan apakah ada teknik gen super nuklir yang bisa meningkatkan kemampuan lambung secara signifikan.
Sayangnya jawaban Bai Yishan juga mengecewakannya. Teknik gen seperti itu memang ada, tapi memerlukan biaya tertentu yang harus dibayar.
Begitu berhasil mempelajarinya, memang bisa makan lebih banyak, bahkan sepuluh kali lipat dari orang biasa. Tapi konsekuensinya nafsu makan jadi sangat besar.
Setelah menguasai teknik ini, setiap kali makan harus mengonsumsi porsi sebanyak itu. Kalau tidak, akan merasakan kelaparan ekstrem. Jika terus-menerus tak kenyang, lambung mudah bermasalah.
Sekilas terdengar biasa saja. Fasilitas di Alliance sekarang sudah menjamin kecukupan pangan. Makan sepuluh kali lipat pun bukan masalah besar.
Tapi ini hanya berlaku di wilayah Aliansi. Kalau di dalam Shelter, belum tentu ada makanan tersedia setiap saat. Tak ada yang bisa menjamin bisa selalu mendapatkan buruan.
Bahkan persediaan logistik yang dibawa sebelum ekspedisi harus sepuluh kali lebih banyak dari orang lain. Membawanya saja sudah jadi masalah.
Jika terjadi masalah sampai kehabisan makanan, orang seperti ini lebih rentan mati kelaparan dibanding orang biasa. Pada dasarnya, tiga hari tanpa makan sudah pasti tewas.
Han Sen tentu tidak akan melatih teknik gen super nuklir dengan kekurangan serius seperti ini. Akhirnya dia memilih teknik S-level biasa "Ilmu Perawatan Lambung". Efeknya terbatas - setelah dikuasai, kemampuannya makan hanya 2-3 kali lipat orang biasa dengan pencernaan lebih cepat.
Meski masih jauh dari kebutuhan Mantra Keabadian, setidaknya ini lebih baik daripada tidak sama sekali.
Han Sen berencana mempelajari ini dulu, baru mencari teknik yang lebih unggul di kemudian hari.
Kembali ke shelter, Han Sen mulai merencanakan perburuan Makhluk Dewa Super. Kini yang dia butuhkan tinggal Super Gen Tuhan.
Area tandus ini tidak dihuni Makhluk Dewa Super. Makhluk kuat yang berakal justru takut mendekati wilayah ini karena sesuatu yang ada di Bidang Iblis Jahat.
“Sepertinya aku harus meninggalkan area ini untuk sementara. Setelah nanti bisa membuka sepuluh kunci gen, baru kembali mengalahkan avatar raksasa iblis besar itu juga tidak terlambat.” Setelah berpikir, Han Sen memutuskan untuk meninggalkan wilayah tandus ini dan mencari cara kembali ke Tempat Perlindungan Bawah Tanah.
Di hutan duri terdapat banyak Makhluk Dewa Super, apalagi ada Tempat Perlindungan Bawah Tanah. Pergi ke kedalaman hutan duri relatif lebih aman. Satu-satunya masalah sekarang adalah bagaimana cara kembali.
Saat Han Sen sedang bergolak dalam pemikiran, tiba-tiba melihat Ratu masuk melalui gerbang perlindungan dengan postur sempoyongan, seluruh tubuhnya berlumuran darah. Keadaannya terlihat sangat kritis.
Han Sen segera menyambutnya. Begitu melihat Han Sen, semangat Ratu langsung kendur dan ia pun pingsan seketika.
