Ingin memenggal Makhluk Dewa Super seperti itu bukanlah persoalan sederhana. Menurut cerita Kakek Serangga, yang bersembunyi di bayangan anaknya hanyalah perpanjangan diri. Tubuh asli makhluk super itu masih berada di dalam lembah.
Han Sen teringat serangga-serangga yang pernah dia lemparkan ke lembah lalu menghilang secara mistis. Mungkin hilangnya serangga-serangga itu ada hubungannya dengan makhluk super tersebut.
Han Sen kembali mendatangi lembah. Kali ini dia tetap tidak masuk ke dalam lembah, hanya membawa banyak serangga ke puncak gunung. Setiap beberapa waktu, dia melemparkan beberapa ekor serangga ke dalam lembah.
Sama persis dengan kunjungan terakhirnya, serangga-serangga itu menghilang secara mistis di depan mata semua orang.
Namun kali ini Han Sen sengaja melemparkan serangga-serangga ke posisi yang sama. Kemudian dia menemukan bahwa ketika serangga melewati area tempat mereka biasa menghilang sebelumnya, mereka tidak langsung lenyap.
Ini membuktikan bahwa tidak ada celah dimensi yang ada di sana. Celah dimensi bersifat tetap dan tidak mungkin berpindah lokasi.
"Jika bukan celah dimensi, maka kemungkinan terbesar adalah Makhluk Dewa Super itu. Tapi kekuatan apa sebenarnya yang dimilikinya? Bagaimana caranya dia membuat serangga-serangga itu lenyap begitu saja?" Han Sen duduk di puncak gunung sambil menatap lembah dengan bergulat berbagai pemikiran.
Tidak diragukan lagi, aura Dongxuan-nya sama sekali tidak berguna terhadap makhluk super suci ini. Bahkan getaran energinya pun tidak terdeteksi. Hal ini membuat Han Sen menjadi sangat hati-hati. Sebelum memastikan jenis makhluk mutan apa sebenarnya ini, dia tidak akan gegabah bertindak.
Setelah mengamati dari puncak gunung selama beberapa hari berturut-turut, Han Sen masih belum menemukan lokasi persembunyian potensial makhluk super tersebut, maupun mengidentifikasi kekuatan apa yang menghilangkan serangga-serangga itu.
Jika itu bayangan, Han Sen telah meneliti dengan cermat bayangan serangga yang jatuh di lembah. Tidak ada perubahan khusus, juga tidak seperti bayangan anak Lelaki Serangga yang menyembunyikan makhluk mengerikan di dalamnya.
Han Sen satu-satunya yang bisa dipastikan adalah, ini merupakan Makhluk Dewa Super yang sangat mengerikan, tingkat kekuatannya mungkin bahkan melebihi imajinasinya. Setidaknya hingga saat ini, Han Sen masih sama sekali tidak mengetahui tenaganya.
"Sekarang tampaknya hanya ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah makhluk itu sendiri tak kasat mata, sehingga sama sekali tidak terlihat dan tidak bisa dirasakan kehadirannya. Kemungkinan kedua adalah kekuatannya yang tak kasat mata. Jika itu yang kedua, masih mudah diatasi. Begitu tubuh aslinya ditemukan, semua masalah akan terselesaikan. Tapi jika yang pertama, maka benar-benar akan jadi masalah besar." Han Sen bergolak berbagai pemikiran dalam hati.
Jika benar-benar ada Makhluk Dewa Super yang bahkan aura Dongxuan pun sulit mendeteksinya, sekalipun tenaga dan kecepatannya tidak terlalu menonjol, pasti merupakan makhluk yang sangat menakutkan.
Karena adanya pertimbangan khusus di hatinya, Han Sen menjadi semakin hati-hati. Setelah melakukan pengamatan kontinu selama 10-20 hari, tetap tidak berhasil mendapatkan laporan intelijen tambahan.
Jika bukan karena ingin mengetahui rahasia Tim Aksi Ketujuh dan Han Jingzhi dari Kakek Serangga, Han Sen sama sekali tidak akan menyentuh makhluk kuat yang kekuatannya tak terukur ini.
Bagaimanapun, nyawa manusia hanya sekali. Setiap tindakan berisiko berpotensi menghilangkan satu-satunya kehidupan. Umumnya Han Sen tidak akan bertindak jika belum yakin bisa mengendalikan situasi.
Tapi kali ini berbeda. Dia terlalu ingin tahu apa sebenarnya yang dilakukan Han Jingzhi dulu, mengapa Senja mengatakan dia telah menghujat Tuhan, dan kenapa Qin Huaizhen menyuruhnya berhati-hati pada Han Jingzhi.
Han Sen terus menahan diri, berharap bisa menemukan petunjuk kecil. Kali ini bagaimanapun juga dia harus mencoba, tidak ada kemungkinan untuk mundur.
Malam itu, Han Sen kembali mendengar tangisan mirip bayi yang membuatnya tertegun sejenak.
Menurut Kakek Serangga, dia hanya perlu membawa anaknya ke sini sekali sebulan. Seharusnya bukan hari ini, mengapa kalajengking bayangan itu bereaksi lagi?
Tak lama kemudian, Kalajengking Wajah Manusia di sekitar lubang permata semuanya merangkak keluar, berjejal sangat rapat memenuhi seluruh lembah, terlihat sangat menjijikkan dan mengerikan.
Keberadaan Kalajengking Wajah Manusia ini juga membuktikan bahwa di lembah tidak ada celah dimensi, kalau tidak pasti sudah lama mereka ditelan oleh celah tersebut.
Gerak-gerik Kalajengking Wajah Manusia mengalihkan perhatian Han Sen. Dia melihat mereka semua merayap ke posisi persimpangan berbentuk Y, sementara di sana tidak ada apa-apa, entah apa tujuan mereka kali ini.
Di pusat persimpangan, ada area kosong berdiameter sekitar 10 meter. Sementara wilayah lain di lembah dipenuhi Kalajengking Wajah Manusia, hanya area itu yang sama sekali tidak ada satu pun.
Sorot mata Han Sen tertancap pada lapangan kosong itu, hatinya mulai berdebar-debar. Sepertinya dia mulai menyadari sesuatu.
Cahaya bulan perak menyinari lembah, hari ini terlihat begitu terang. Han Sen menengadah, baru menyadari ternyata hari ini adalah bulan purnama. Bulan di langit tampak bulat sempurna dan besar, cahayanya pun luar biasa terang.
Kalajengking Wajah Bayangan itu bermandikan cahaya bulan. Emoticon senyum di punggung mereka memancarkan cahaya putih berkilauan. Cahaya-cahaya itu seolah memiliki kehidupan sendiri, membumbung dari punggung mereka dalam helai-helai sinar, semua mengalir menuju lapangan kosong itu.
Untaian cahaya itu menyorot ke lapangan kosong, seolah menabrak dinding tak terlihat. Seketika berubah menjadi titik-titik cahaya, lalu menyatu ke dalam dinding tak kasat mata tersebut.
Han Sen mengamati sebentar, matanya segera membelalak. Semakin banyak cahaya yang menyatu dengan benda tak kasat mata itu, wujud fisik mulai terbentuk dari jejak-jejak cahaya yang memenuhi ruang tersebut.
Tubuh atas laki-laki manusia yang tampan perkasa, bagian bawah tubuh kalajengking yang mengerikan menyeramkan, bagaikan makhluk setara dewa iblis, persis sama dengan sosok yang dulu menyelinap keluar dari bayangan anak Pak Serangga.
Hanya saja sosok dalam bayangan itu berwarna hitam legam dengan cangkang di seluruh tubuhnya, sedangkan yang ini transparan. Sorot mata bisa menembus raganya dan menyaksikan pemandangan di seberang.
Jika bukan karena cahaya yang dipantulkan Kalajengking Wajah Manusia menyatu ke dalam tubuhnya, mengumpulkan simpanan cahaya besar dalam raga sehingga terlihat seperti makhluk hidup yang terbentuk dari cahaya, mustahil bisa melihat keberadaannya.
Bahkan sekarang, meski Han Sen bisa melihat cahaya yang dipancarkan Kalajengking Wajah Manusia itu masuk ke dalam tubuhnya, aura Dongxuan tetap sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan mereka.
Fakta bahwa Manusia Kalajengking Transparan ini bisa sama sekali mengabaikan pengamatan aura Dongxuan, hanya poin ini saja sudah cukup menjelaskan kengeriannya.
"Memang ada makhluk yang bisa menghilang." Han Sen mengerutkan kening halus. Ini situasi terburuk, dia harus menghadapi lawan yang sama sekali tak terlihat.
"Mungkin sekarang kesempatan terbaik untuk bertindak. Hanya saat ini kita bisa melihatnya." Sorot mata Han Sen mengawasi ketat makhluk Dewa Super itu, otaknya memproses jutaan kemungkinan dan menghitung setiap peluang.
Akhirnya Han Sen menahan diri untuk tidak menyerang, diam-diam mengamati makhluk kalajengking transparan itu menyerap cahaya bulan yang dipantulkan humanoid bayangan.
Proses ini hanya berlangsung satu jam. Saat bulan mulai bergeser, wajah manusia di punggung humanoid bayangan berhenti memantulkan sinar bulan, membuat cahaya pada tubuh kalajengking transparan itu perlahan memudar.
