Saat Tempat Perlindungan Bawah Tanah Han Sen kembali berpindah, yang tersisa di dalam hanyalah dia, Ratu, Zero, Bao'er dan beberapa lainnya.
Kakek Huang dan yang lain memilih untuk tetap tinggal di Perlindungan Kegelapan Bawah Tanah. Itu adalah keputusan mereka sendiri.
Han Sen berencana menembus jauh ke dalam hutan duri. Jika mereka semua ikut masuk, kesempatannya sangat kecil untuk bisa berburu lagi. Akhirnya mereka memilih bertahan di Perlindungan Kegelapan yang kaya sumber daya.
Han Sen juga meninggalkan Pangeran Kegelapan di dalam Tempat Perlindungan Kegelapan untuk membantunya mengelola tempat tersebut. Bagaimanapun, ini adalah tempat perlindungan yang direbutnya sendiri, mustahil dia menyerahkannya begitu saja.
Selain itu, Han Sen masih terus mengenang Makhluk Dewa Super di Tempat Perlindungan Bawah Tanah itu. Dia berencana melakukan serangan balik mendadak setelah mereka melegakan kewaspadaan nanti, sementara Pangeran Kegelapan ditugaskan untuk mengamati situasi di sana.
Setelah Tempat Perlindungan Bawah Tanah berpindah dua kali lagi, akhirnya mereka tiba di lokasi kalajengking roh binatang suci yang disebut Nyonya Sekejap.
Berbeda dengan kalajengking jebakan di gua larutan bawah tanah, kalajengking roh binatang suci ini adalah penyendiri.
Seekor kalajengking yang lebih besar dari tank, dengan cangkang hitam keunguan yang mungkin lebih tebal dari zirah tank. Makhluk ini mengunyah semak duri di sekitarnya sebagai makanan, mengeluarkan suara kres-kres.
Sang Ratu langsung menyerbu tanpa ragu. Ketika ada kesempatan bertindak, dia sama sekali tidak akan menghemat stamina fisiknya.
Han Sen hanya mengawasi dari samping saat Ratu bertarung dengan kalajengking itu, terkagum-kagum dengan kemajuan pesat sang Ratu. Jurus rahasia Phoenix Terbang miliknya ternyata sudah ditirunya hingga 70-80%, dan masih terus mengalami perbaikan dan peningkatan.
Tapi kekuatan kalajengking Darah Ilahi ini sungguh luar biasa. Sebagai makhluk Darah Ilahi yang telah membuka delapan kunci gen, waktu Ratu menjadi Evolusioner masih terlalu singkat. Meski perkembangannya pesat, baru empat kunci gen yang berhasil dibukanya. Jika bukan karena banyaknya roh binatang yang diandalkan, mustahil bisa menyaingi kalajengking Darah Ilahi ini.
Bahkan sekarang pun, usahanya hanya sebatas bertahan agar tidak terbunuh, posisinya masih sangat sulit.
Setelah mengamati beberapa saat, Han Sen bergumam sendiri: "Tulang bangau, bentuk walet, sayap mengangkasa namun menyatu dengan tanah..."
Yang diucapkan Han Sen adalah mantra Jurus rahasia Phoenix Terbang. Meski Ratu meniru tujuh delapan poin, karena belum pernah melihat ribuan burung bersujud dan Phoenix Aoyi Tu, dia tidak memahami esensi sejati Phoenix Terbang. Tanpa mengetahui cara mengatur energi unik Jurus Tujuh Lipatan Menggemparkan, jurusnya takkan bisa menjadi Jurus Phoenix Terbang yang sesungguhnya.
Melihat bakat Ratu yang mencengangkan, Han Sen tidak keberatan memberi petunjuk strategi dasar agar dia bisa tumbuh lebih cepat. Mungkin di masa depan, Ratu bisa membantunya.
Selain bakat luar biasa dan keteguhan karakter, alasan Han Sen sangat mementingkan Ratu adalah tubuh super dewanya yang memiliki potensi besar.
Han Sen jarang melihat tubuh super dewa manusia. Meski tak bisa membuat perbandingan konkret, dia memang menilai tubuh super dewa Ratu lebih unggul.
Secara teori, semua jenis tubuh super dewa kuat. Tapi Han Sen paling mengunggulkan sistem waktu dan ruang. Tubuh super dewa Ratu adalah jenis komposit waktu dan ruang.
Ratu yang bernama "Roda Ruang-Waktu", berdasarkan pengamatan Ratu sendiri dan observasi Han Sen selama pertempuran, mampu sedikit memengaruhi distorsi waktu dan ruang.
Ini jelas merupakan kekuatan yang sangat kuat namun sulit dikendalikan. Saat ini Ratu hanya bisa mempercepat waktu pribadinya secara terbatas, meningkatkan kecepatan geraknya meski dengan rasio dan efek yang masih biasa saja.
Meski kemampuan Roda Ruang-Waktu terbatas sekarang, Han Sen tetap optimis. Dia yakin ketika Ratu benar-benar matang nanti, ini akan menjadi kemampuan mengerikan yang luar biasa.
Mengenai tubuh super dewa Han Sen sendiri, dia belum bisa mencari tahu kategori kekuatan apa sebenarnya ini, juga tak bisa mengklasifikasikannya - hal ini cukup membuatnya frustrasi.
Sambil bertarung melawan kalajengking roh suci, Ratu mendengarkan mantra yang diucapkan Han Sen. Ternyata bisa menunjukkan kemajuan selama pertempuran, bakat alaminya ini membuat Han Sen sendiri terkagum-kagum.
Ternyata di hati Ratu ada kejutan yang lebih besar. Setelah mendengar mantra Han Sen, barulah Ratu tahu bahwa Jurus rahasia Phoenix Terbang milik Han Sen bahkan berkali-kali lipat lebih canggih dari yang dibayangkannya.
Dari permulaan mengikutinya hanya belajar kulitnya, sampai sekarang menciptakan jurus mengerikan seperti ini, pertumbuhan Han Sen dalam pandangannya hanya bisa digambarkan dengan dua kata: "monster".
Ratu tidak keberatan mempelajari jurus rahasia Han Sen. Baginya, selama itu bisa memperkuat dirinya, semua barang layak untuk dipelajari.
Tapi di lubuk hati, Ratu juga paham: jurus tingkat ini mustahil dibocorkan oleh orang lain. Han Sen yang bisa mengajarkannya dengan semudah ini membuatnya merasakan ketidakwajaran.
Han Sen sendiri tidak terlalu memikirkannya. Meski Jurus Phoenix Terbang kuat, itu tetaplah hanya sebuah jurus rahasia - bahkan belum lengkap sepenuhnya.
Han Sen masih terus menyempurnakannya dalam proses. Ini baru bisa disebut sebagai setengah bagian jurus rahasia yang tersusun sempurna dari pemahamannya sendiri.
Tentu saja, jika bukan karena Han Sen sangat mengagumi Ratu, tak mungkin dia membagikannya dengan mudah.
Saat mengajarkan kepada Ratu, Han Sen sendiri juga bisa dikatakan meninjau kembali dari sudut pandang yang berbeda, yang justru memberinya pemahaman baru.
Proses pembelajaran dan pengajaran dari dua sudut pandang yang sama sekali berbeda memberikan Han Sen persepsi lain, memungkinkannya melihat masalah-masalah yang sebelumnya luput dari perhatian.
Pada akhirnya, Ratu masih terlalu baru dalam proses kenaikan levelnya. Dalam pertarungan terakhir melawan kalajengking darah suci, Han Sen-lah yang turun tangan dan berhasil memenggalnya.
"Berhasil membunuh Makhluk Darah Ilahi Kalajengking Beracun Berduri. Memperoleh Roh Binatang Kalajengking Beracun Berduri. Daging dapat dikonsumsi. Penyerapan bisa memberikan 0 hingga 10 point Gen Tuhan secara acak."
Han Sen berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya, segera memeriksa jenis roh binatang apa yang dimiliki Kalajengking Beracun Berduri ini.
Roh Hewan Suci Darah Ilahi Kalajengking Beracun Berduri: Roh Binatang Pola Sihir.
Han Sen tidak bisa tidak tertegun sejenak. Roh binatang pola sihir sangat rumit, dia tidak tahu apa kegunaannya.
Memanggil roh binatang Kalajengking Beracun Duri, seketika muncul tato kalajengking hitam keunguan di punggungnya yang hampir menguasai seluruh punggung Han Sen.
Han Sen merasakan dengan seksama: tenaga tidak bertambah, kecepatan tidak meningkat, intensitas fisik pun tetap sama.
"Apa sebenarnya fungsi pola sihir ini?" Han Sen mulai agak pusing.
Saat di Perlindungan Kedua dulu, dia pernah mendapatkan roh binatang pola sihir bernama Elang Darah Iblis. Bertahun-tahun dipelajarinya, bahkan hingga promosi ke Perlindungan Ketiga, tetap tak terkuak rahasia pola tersebut.
Jika Kalajengking Beracun Duri sama seperti Elang Darah Iblis, Han Sen pasti tidak mungkin menggunakan Kaisar Siluman Kalajengking untuk evolusinya.
Saat Han Sen tengah bergolak dalam pemikiran, tiba-tiba seekor serangga level purba yang tak tahu diri menyembul dari semak duri, ternyata berani mencoba menggigitnya.
Sekadar melepaskan tenaga untuk menghancurkan serangga level purba itu, Han Sen sendiri malah membeku sejenak.
Tenaga yang baru saja dilepaskannya secara sembarangan itu ternyata mengandung racun mematikan. Serangga purba itu tidak hanya hancur, tapi raganya terkikis menjadi genangan cairan mayat.
"Mungkinkah kemampuan tato sihir Kalajengking Berduri Beracun adalah menambahkan racun?" Han Sen terkejut dalam hati, segera melakukan beberapa percobaan lagi.
