“Bahkan Kaisar Sembilan Langit beserta para Di Ling dan Makhluk Dewa Super tak mampu mendeteksi Jubah Malam. Kalau kamu bisa melihat keistimewaannya, pasti ada yang aneh.” Kaisar Naga berkata dengan nada menghina.
Han Sen berseri-seri dalam hati, sama sekali tidak memperhatikan nada merendahkan sang Kaisar Naga. Jika benar ini barang legendaris, maka keuntungannya sungguh luar biasa.
“Tidak akan barang ini juga seperti Bendera Malam Abadi yang sudah membusuk dan percuma?” Han Sen yang tidak tenang menarik-nariknya, tak berani terlalu keras, khawatir jubah itu akan langsung hancur ditariknya.
Untungnya jubah ini tidak seperti Bendera Malam Abadi sebelumnya yang putus saat ditarik. Han Sen menambah tenaga beberapa kali secara kontinu, tetap tidak bisa menyebabkan kerusakan sedikit pun pada jubah itu.
“Memang sebuah harta berharga, bagaimana cara menggunakan barang ini?” Han Sen dengan gembira menatap Kaisar Naga.
“Karena ini Jubah Malam, tentu saja baru berguna di malam hari. Kamu tunggu hingga malam lalu kenakan, jika tidak ada insiden tak terduga, seharusnya tidak ada yang bisa melihatmu lagi.” Kaisar Naga berkata.
“Wilayah kegelapan boleh tidak?” Melihat kondisi langit masih terang, Han Sen sudah nggak sabar nunggu.
“Tentu saja tidak bisa. Ini adalah Jubah Malam, bukan Jubah Kegelapan.” Kaisar Naga menunjuk Pembawa Bendera Malam Abadi dengan cakarnya: “Alasan Sang Ratu Malam Abadi membentuk Legion Pembawa Bendera Malam Abadi adalah untuk menciptakan malam menggunakan Bendera Malam Abadi, agar dia bisa menunjukkan kemampuan tempur terkuatnya. Bisa dikatakan dalam kegelapan malam, Sang Ratu Malam Abadi adalah Kaisar terkuat yang tak tertandingi, bahkan Yang Mulia Iblis Kuno pun harus bersembunyi sementara di tengah malam.”
Han Sen terpaksa menyimpan Jubah Malam sambil menunggu malam tiba untuk mencoba apakah barang ini masih berguna.
Setelah menyimpan jubahnya, Han Sen terus menggali di sekitar area tersebut lama-kelamaan, namun selain itu tidak menemukan apa-apa lagi, membuatnya merasa belum puas.
Setelah berpikir sejenak, Han Sen menarik patahan prasasti itu kembali ke tempat perlindungan. Mengangkut barang ini pulang membutuhkan usaha yang tidak sedikit.
Semua sekutu yang bisa ditemukan dipanggil datang. Dengan dorong-mendorong dan tarik-menarik dari semua orang, bahkan Bao'er pun duduk di atas prasasti sambil memberi semangat. Hampir seharian penuh akhirnya berhasil membawa prasasti patah itu kembali ke Tempat Perlindungan Bawah Tanah.
Meski prasasti patah itu tampaknya tidak berguna, Han Sen merasa ada yang tidak biasa dengan persoalan ini.
Di Lembah Waktu ternyata terdapat selisih waktu dengan dunia luar, ditambah banyak barang aneh. Han Sen yakin pasti ada sesuatu yang istimewa di balik ini.
Bekas patahan prasasti itu terlihat seperti dipotong oleh senjata tajam. Bahkan dia sendiri hampir tak bisa merusaknya. Prasasti sebesar ini ternyata bisa dipotong dengan mudah. Lantas, siapakah yang mampu melakukan ini?
Di Perlindungan Ketiga ternyata ada pejuang luar biasa seperti ini. Kebanggaan Han Sen yang muncul karena peningkatan drastis kekuatannya pun langsung menghilang.
Xiao Shijinshou kecil yang penasaran itu mengikuti Han Sen berkeliling kemana-mana, bahkan tanpa sengaja ikut masuk ke Tempat Perlindungan Bawah Tanah.
Perasaan Han Sen tiba-tiba menjadi agak rumit. Ini adalah kesempatan emas. Begitu dia memindahkan perlindungan, dia bisa meninggalkan Makhluk Pemakan Logam kecil itu.
Tapi menurut Kaisar Naga, Makhluk Pemakan Logam paling pendendam. Jika dia menculik si kecil, mungkin semua Makhluk Pemakan Logam di Perlindungan Ketiga akan mati-matian mengejarnya.
Han Sen hanya ragu sebentar, lalu langsung bertekad. Dengan sifat pelitnya, mana mungkin dia memuntahkan kembali Makhluk Pemakan Logam yang sudah di tangannya.
Begitu gerbang perlindungan tertutup, Han Sen segera menyuruh Nyonya Sekejap memindahkan Tempat Perlindungan Bawah Tanah.
"Saudara-saudara Makhluk Pemakan Logam, aku hanya mengajak si kecil jalan-jalan. Akan segera kukembalikan." Han Sen mencari-cari alasan.
Sebenarnya Han Sen tidak terlalu takut. Separah apa pun kemarahan mereka, percuma saja jika tidak bisa menemukannya.
Tentu saja, Han Sen juga tidak berniat melukai anak Golden-Swallower. Dia mempersiapkan pelatihan intensif. Dengan daya tahan tinggi Golden-Swallower, nantinya bisa membentuk duo tank daging bersama Dinosaurus Biru, menjadi kereta perang ganda penghancur segalanya milik Han Sen.
Setelah beberapa hari bermain di dalam shelter, anak Golden-Swallower mulai merasa bosan. Sepertinya sudah jenuh, ia pun ingin meninggalkan tempat perlindungan.
Han Sen segera menarik semua logam yang dia ambil dari Aliansi. Ingin melihat apakah bisa memikat anak Golden-Swallower ini dengan rayuan logam.
Di luar dugaan Han Sen, anak Golden-Swallower ternyata sangat tertarik pada logam produksi Aliansi. Seketika ia menerjang ke tumpukan logam itu, berguling-guling dengan girang.
Anak Golden-Swallower mengendus-endus dan menggigit-gigit semua logam. Tampaknya sangat tertarik, terutama pada paduan baja Z yang berhasil dicungkilnya. Setiap hari ia tidur sambil memeluk erat logam-logam pilihannya itu.
Dengan adanya godaan tumpukan logam ini, bayi pun tidak lagi ingin pergi, setiap hari tidur dan berguling-guling di atas tumpukan logam itu.
Tak berapa hari setelah bayi tidur di atasnya, logam-logam itu mulai berkarat seperti teroksidasi, membusuk dengan cepat. Dalam beberapa hari saja, logam tersebut sudah rusak parah, membuat daya tariknya bagi bayi menurun drastis.
Han Sen terpaksa membeli lebih banyak logam dan mengangkutnya masuk, sambil mencoba berbagai jenis logam untuk menggoda bayi.
Han Sen segera menemukan bahwa bayi sangat menyukai Bijih Baja Z. Berbeda dengan logam biasa, Bijih Baja Z tidak mudah membusuk.
Ternyata bayi tidak benar-benar memakan logam tersebut. Hanya dengan tidur di atasnya, esensi logam itu seperti terserap habis - bahkan Bijih Baja Z pun mengalami nasib yang sama.
Namun logam biasa hanya bertahan beberapa hari sebelum tidak bisa diserap lagi, sedangkan Bijih Baja Z bisa bertahan lebih lama.
"Jinzai...GO..."
Di dalam Tempat Perlindungan Bawah Tanah, Han Sen melempar sebatang Bijih Baja Z ke kejauhan.
Si kecil makhluk pemakan logam langsung berlari riang menyambutnya, melompat tinggi dan menggigit batang Bijih Baja Z itu.
Bao'er yang duduk di kursi sambil mengunyah camilan terlihat senang, menepuk-nepuk tangan kecilnya memberi semangat.
Sang Ratu menyaksikan pemandangan ini dengan ekspresi masam. Bukan tak ada yang pernah mencoba menjinakkan makhluk mutan, tapi yang benar-benar berhasil bisa dihitung jari - apalagi menjinakkan Makhluk Dewa Super.
Meski metode Han Sen yang meniru cara melatih anjing itu terkesan primitif, kenyataannya makhluk kecil itu benar-benar menurut. Hal ini membuat Sang Ratu meragukan apakah benar makhluk itu termasuk kategori Makhluk Dewa Super.
Cuma batangan Bijih Baja Z bukan frisbee. Setiap kali Han Sen melempar satu, si kecil langsung menguasainya. Mustahil meminta kembali.
Makanya latihan Han Sen ini bikin sakit hati. Setiap potong yang dilempar sama dengan uang besar yang terbuang.
Han Sen mencoba mengganti dengan logam lain. Tapi si Emas yang udah merasakan barang premium ini sama sekali tidak tertarik dengan produk kacangan.
Han Sen melempar balok paduan logam besar. Si Emas bahkan tidak mengangkat kelopak mata.
Kalau bukan karena Han Sen masih punya harapan akan masa depan indah, mungkin si kecil rakus ini udah diusirnya keluar dengan ledakan.
Enam senior juga tidak mengejar. Ini membuat Han Sen lebih tenang. Rencana pindah lokasi berburu Makhluk Dewa Super. Area ini pasti tak akan didatangi lagi.
Tempat Perlindungan Bawah Tanah hanya bisa pindah sekali sehari. Belum menemukan posisi ideal. Han Sen istirahat di Alliance beberapa hari, bersiap mengantar sang anak ke ibunya.
