Setelah menyelesaikan misi pengiriman anak, Han Sen memeluk Ji Yanran sambil berbincang.
"Belakangan ini toko kedatangan Alat Terbang model terbaru, mau coba?" Ji Yanran menggambar lingkaran dengan kukunya di lengan Han Sen.
"Alat Terbang? Masih kalah seru dibanding naik Kumbang Tanduk Tunggal," sahut Han Sen santai.
"Aduh..." Baru saja bicara, Han Sen merasakan sakit di lengannya. Yanran menggigitnya keras.
"Kenapa gigit aku?" protes Han Sen dengan wajah polos.
"Mau pergi atau tidak?" Ji Yanran mengasah gigi taring kecilnya.
"Pergi! Sekarang juga berangkat!" Han Sen berkata dengan semangat juang.
Keesokan paginya, Han Sen yang sudah bersih-bersih membawa Bao'er ke toko alat terbang milik Ji Yanran.
Toko ini merupakan gerai resmi alat terbang terbesar di Planet Luo Jia. Di aula pameran, terparkir banyak model Alat Terbang high-end terbaru yang membuat Han Sen bersemangat.
Di dalam toko semua layanan pemilihan dibantu oleh robot cerdas, bahkan satu pun staf toko tidak terlihat.
"Kamu tunggu di sini sebentar, alat terbang baru masih di gudang, akan kukeluarkan." Ji Yanran mengucapkan sambil menyodorkan tas dan jaketnya kepada Han Sen, lalu menuju konsol kontrol.
Han Sen mengajak Bao'er berjalan-jalan di aula, melihat-lihat alat terbang yang dijual serikat kami.
Ia sendiri jarang mengemudi alat terbang, sekalipun perlu biasanya menggunakan mode otomatis. Karena waktunya di Alliance relatif sedikit, jadi tidak punya keinginan tinggi terhadap alat terbang.
Tapi setiap pria punya mimpi mesin, meski hasrat Han Sen tidak terlalu kuat, melihat desain alat terbang yang penuh tenaga dan keindahan garis ini, hatinya berdesir ingin menerbangkannya pulang untuk dikoleksi.
Bao'er tidak tertarik pada alat terbang, justru sangat penasaran dengan robot-robot cerdas di sampingnya, matanya berbinar mengamati mereka.
"Remaja, bisakah kamu membantu kami?" Han Sen sedang menyaksikan alat terbang ketika sepasang suami-istri tua mendekat dengan wajah masam yang penuh kesulitan, seolah menghadapi suatu masalah.
"Apa yang bisa kubantu?" Jika dalam kemampuanku, Han Sen tentu tak keberatan membantu.
Sang pria berkata: "Kami ingin membeli sebuah alat terbang, tapi bingung memilih model dan tidak terlalu paham soal ini. Bisakah kamu merekomendasikan beberapa model?"
Han Sen memandang curiga pasangan tua itu: "Untuk data spesifik, kalian bisa bertanya ke robot cerdas atau minta mereka menjelaskan. Mereka akan memberikan jawaban detail."
Sang pria membentangkan kedua tangan pasrah: "Kami sama sekali buta teknologi ini dan tak punya pendidikan dasar. Hanya ingin rekomendasi alat terbang ekonomis untuk transportasi dalam planet - model populer yang mudah digunakan."
Begitu sang jantan berkata, Han Sen semakin terkejut. Sekarang di Alliance ternyata masih ada orang yang tidak mengerti hal ini. Itu berarti usia pasangan suami-istri ini memang sudah sangat sepuh. Kalau tidak, saat sekolah dulu pasti sudah menerima pendidikan terkait.
"Sebenarnya aku juga tidak terlalu paham. Jika Bapak-Ibu tidak buru-buru, bisakah menunggu sebentar di sini? Istriku akan segera datang. Dia sangat ahli dalam hal ini, pasti bisa membantu kalian," kata Han Sen.
"Terima kasih banyak!" Pasangan tua itu tersenyum bahagia, lalu duduk di bangku istirahat sebelah dan mulai mengobrol dengan Han Sen.
Keduanya adalah anggota senior dengan sifat asli yang ramah dan kedewasaan pribadi yang baik, sehingga obrolan dengan Han Sen langsung mengalir lancar.
Han Sen dengan cepat mendapatkan gambaran dasar tentang mereka. Kedua lansia ini sudah hampir 300 tahun, merupakan anggota asli Planet Luo Jia yang seumur hidup tidak pernah keluar dari Planet Luo Jia.
Orang tua seperti ini semakin meningkat jumlahnya di dalam Alliance. Para lansia yang bisa bertahan hidup di dunia perlindungan sebelum dikembangkan, sebagian besar mengalami peningkatan Umur. Orang-orang berumur panjang semakin banyak.
Pasangan suami-istri ini memiliki sebuah manor milik sendiri. Saat muda, mereka membuka toko hewan dan sangat ahli dalam menjinakkan hewan peliharaan.
Tapi seiring waktu setelah dunia perlindungan dikembangkan, semakin sedikit orang di Alliance yang memelihara hewan. Setelah menutup tokonya, mereka memelihara beberapa hewan untuk hiburan di manor mereka.
Mereka juga memelihara banyak hewan di dalam dunia perlindungan. Dengan bangga, sang kakek memberitahu Han Sen bahwa dia bahkan berhasil menjinakkan beberapa makhluk mutan.
Han Sen meminta nasihat tentang metode dan teknik menjinakkan makhluk mutan. Kedua orang tua ini mengajarkannya banyak hal yang memberinya manfaat besar.
Setelah Ji Yanran kembali, Han Sen memperkenalkan pasangan suami-istri tersebut kepada Ji Yanran, lalu meminta Ji Yanran merekomendasikan Alat Terbang untuk mereka.
Setelah menanyakan kebutuhan mereka secara detail, Ji Yanran merekomendasikan beberapa model Alat Terbang dan mengajak mereka mengalami langsung berbagai jenis Alat Terbang tersebut, sehingga mereka bisa merasakan sendiri kelebihan dan kekurangannya.
Pasangan itu akhirnya memilih Yun He Nomor. Mereka juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Han Sen dan Ji Yanran, serta mengundang mereka untuk bersantai di manor mereka jika ada waktu.
"Apa kamu mengenal mereka?" tanya Ji Yanran sambil mengawasi Han Sen setelah kedua orang tua itu pergi.
"Bukankah kita baru saja berkenalan? Ada masalah apa?" Han Sen memandang Ji Yanran dengan bingung, tidak mengerti maksud pertanyaannya.
"Kamu adalah anggota asli Planet Luo Jia, tapi ternyata tidak mengenal mereka?" Sorot mata Ji Yanran semakin penuh keheranan saat menatap Han Sen.
“Apakah mereka sangat terkenal?” Han Sen membeku sejenak, ia memang tidak punya kesan terhadap pasangan lansia itu, sepertinya mereka bukan figur terkenal yang sering muncul di berita.
Ji Yanran menggelengkan kepala sambil berkata: “Mereka tidak bisa dibilang terkenal, tapi putra mereka sangat termasyhur, pasti pernah kau dengar.”
“Siapa?” tanya Han Sen penasaran.
“Pertempuran Rekno pernah kau pelajari waktu sekolah kan?” Ji Yanran tidak menjawab Han Sen, malah mengajukan pertanyaan.
“Pernah. Bukankah perang itu merupakan pertempuran terpenting umat manusia setelah menginjakkan kaki di alam semesta, yang menegakkan status kita...” Han Sen mengingat kembali materi pelajarannya, karena pertempuran ini terlalu legendaris hingga kini masih diingatnya.
“Kalau begitu kau pasti ingat, dalam pertempuran itu ada seorang jenderal yang bertarung hingga kehabisan amunisi, terakhir mengarahkan kapal perangnya ke kapal induk Suku Asura?” kata Ji Yanran.
“Jangan-jangan mereka adalah orang tua Jenderal Xu Henian?” Han Sen langsung terkejut bukan main.
Dulu di sistem galaksi Lekeno, tabrakan dahsyat kapal perang Flamingo yang dikomandoi Xu Henian bisa dibilang menjadi titik balik krusial yang mengubah situasi pertempuran. Berkat tabrakan itu, kapal induk Suku Asura hancur. Armada Asura yang semula sudah unggul akhirnya kalah karena kehilangan komando, sehingga manusia berhasil merebut sistem galaksi Lekeno yang menjadi penghalang penting Alliance. Inilah yang menjadi dasar kemakmuran Alliance saat ini.
Xu Henian, kapal Flamingo, serta lebih dari sepuluh ribu tentara Alliance di dalamnya juga tercatat abadi dalam sejarah.
Bagi seluruh umat manusia, itu adalah kemenangan yang patut disoraki. Tapi bagi keluarga Xu Henian dan sepuluh ribu lebih tentara Alliance itu, itu adalah bencana yang memilukan.
Han Sen mulai mengerti mengapa sepasang orang tua itu akhirnya memilih Kapal Yunhe. Mungkin ini cara mereka mengenang anak yang telah pergi selamanya.
