Kalimat ini menggema di telinga Han Sen, membuatnya mengerutkan alis. Hari ini sudah terlalu banyak kejutan yang ia alami, kini perasaannya mulai tumpul, memungkinkannya berpikir jernih.
"Kamu bilang sebagai wakil pemimpin sekte Darah Hidup? Pasti kamu tahu siapa pemimpin utama sekte itu?" Han Sen menatap Bayi Hantu Kaisar sambil bertanya.
"Kamu bukan jemaat Sekte Darah Hidup kami, Bapak tidak perlu memberi tahu ini semua. Sekarang kamu sudah keluar, jangan kembali lagi. Kalau tidak, nyawamu pasti tidak akan selamat," kata Hantu Bayi kepada Han Sen.
Han Sen sedikit terkejut. Awalnya ia mengira orang yang mengirimkan kertas catatan itu pasti sudah menemukan liontin Kucing Darah Sembilan Nyawa di tubuhnya, menganggapnya sebagai anggota Sekte Darah Hidup, sehingga terus menerus mengirim peringatan. Tapi sepertinya Hantu Bayi tidak tahu ia membawa benda itu.
"Kalau kamu tahu aku bukan anggota sekte kalian, mengapa kamu begitu bersemangat menyelamatkanku?" tanya Han Sen sambil menatap Hantu Bayi.
Setelah susah payah menemukan petinggi Sekte Darah Hidup - entah asli atau palsu - Han Sen memutuskan untuk bertanya dulu. Rasa penasarannya terhadap sekte ini sudah mencapai puncaknya.
Kaisar Hantu Bayi memutar mata putihnya yang lebar dan menakutkan itu, "Karena Bapak suka caramu, dan kamu mirip sekali dengan... seseorang."
“Aku mirip siapa?” Jantung Han Sen berdegup kencang.
“Han Jingzhi.” Ying Gui menjawab sembarangan.
Mendengar tiga kata ini, perasaan Han Sen menjadi sangat rumit, tapi sama sekali tidak terlihat di wajahnya. Ia hanya bertanya dengan tenang: "Apa hubunganmu dengan Han Jingzhi? Di bagian mana aku mirip dengannya?"
Ying Gui seolah tenggelam dalam kenangan, mengamati Han Sen sejenak sebelum berkata: "Kau tak perlu tahu ini. Yang penting kau pahami, kalau berani masuk ke Perlindungan Abadi lagi, nyawamu taruhannya."
"Setidaknya beri tahu alasannya! Aku tidak mungkin pergi begitu saja tanpa penjelasan!" Han Sen membentangkan kedua tangan.
Ying Gui berbalik dan pergi, meninggalkan ucapan dingin: "Percaya atau tidak, kalau nekat bunuh diri, aku juga tak akan menghalangi."
"Tunggu!" Han Sen memanggil Ying Gui, mengeluarkan liontin Kucing Darah Sembilan Nyawa dari kerah bajunya: "Ying Gui, sebagai Wakil Pemimpin Sekte Darah Hidup, pasti kau tahu apa ini?"
Ying Gui menoleh dan melirik Han Sen. Sekejap itu saja, ekspresi Ying Gui langsung berubah. Mata lebar yang agak menyeramkan itu seperti tertarik magnet, terpaku menatap liontin kucing darah sembilan nyawa di tangan Han Sen.
Ying Gui tak mengucapkan sepatah kata pun, tapi tubuhnya tiba-tiba bergerak.
Han Sen segera membuka kunci gen, bersiap bertarung. Tapi di detik berikutnya, ia justru membeku di tempat.
Ying Gui tiba-tiba berlutut di depan Han Sen. Kepala besarnya langsung menghantam tanah, membuat lubang besar di permukaan.
Dor! Dor! Dor!
Kaisar Ying Gui tak berhenti. Langsung melakukan ritual sujud tiga kali dan sembilan ketukan sambil bergumam. Tapi Han Sen tidak mengerti makna dari mantra yang diucapkannya.
Han Sen terpana, dia sudah memikirkan jutaan kemungkinan, tapi sama sekali tidak menyangka Kaisar Hantu Bayi akan melakukan gerakan seperti ini saat melihat Kucing Darah Sembilan Nyawa.
Ini adalah Di Ling dari Perlindungan Suci Tuhan ketiga! Meski tidak masuk kategori top di Perlindungan Suci Tuhan ketiga, setidaknya bisa disebut pejuang elite yang mampu mengalahkan semua evolusioner manusia.
Makhluk mengerikan seperti ini ternyata bersujud tiga kali dan menyembah sembilan kali hanya karena sebuah tanda buka gudang organisasi manusia. Han Sen merasa ini adalah lelucon terbesar abad ini.
"Apa Sekte Darah Hidup benar-benar sehebat ini?" Han Sen merasa agak bingung, liontin Kucing Darah Sembilan Nyawa di tangannya tiba-terasa berbobot seperti timah.
Setelah menyelesaikan ritual tiga sujud dan sembilan sembah dengan patuh, Kaisar Hantu Bayi baru bangkit sambil membelalakkan matanya ke Han Sen: "Siapa sebenarnya kamu? Kenapa relik suci sekte kami bisa ada di tanganmu?"
Melihat ekspresi Ying Gui, seolah-olah satu jawaban salah dari Han Sen akan membuatnya langsung menyerang mati-matian.
"Han Jingzhi yang memberikannya padaku." Han Sen menjawab dengan kembali tenang.
Ying Gui tertegun sejenak, lalu ekspresinya berubah drastis: "Tidak mungkin... Ini mustahil... Bagaimana mungkin relik suci ada di tangan Han Jingzhi..."
"Kenapa tidak mungkin? Ini memang milik Han Jingzhi sejak awal." Han Sen melanjutkan.
Ying Gui langsung membentak: "Ini relik suci sekte kami! Mana mungkin jadi milik Han Jingzhi? Omong kosong apa lagi ini?"
Han Sen merasa sangat aneh. Selama ini ia mengira Han Jingzhi adalah petinggi Sekte Darah Hidup, bahkan mungkin sang pemimpin sekte. Tapi dari nada bicara Ying Gui, sepertinya asumsinya meleset.
Setidaknya pasti Han Jingzhi bukan pemimpin sekte. Kalau tidak, dengan sikap Ying Gui yang memberi penghormatan besar pada Kucing Darah Sembilan Nyawa, mustahil ia menyebut nama Han Jingzhi secara langsung.
"Han Jingzhi adalah anggota Sekte Darah Hidup kalian, ada apa yang aneh dari barang ini di tangannya?" Han Sen mencoba bertanya.
Mata Ying Gui tiba-tiba dipenuhi aura pembunuhan yang mengintai Han Sen: "Kau memang sedang mengoceh! Han Jingzhi sama sekali bukan anggota sekte kami, apalagi memegang relik suci. Lebih baik kau jujur ceritakan dari mana kau dapatkan relik ini, kalau tidak Bapak akan membuatmu hidup tak tenang mati tak mau!"
Hati Han Sen bergetar hebat. Fakta ini jauh lebih absurd dari yang dia bayangkan - ternyata Han Jingzhi bukan bagian dari Sekte Darah Hidup. Ini sama sekali di luar perkiraannya.
Jika Ying Gui benar-benar wakil pemimpin Sekte Darah Hidup, maka semua penalaran Han Sen selama ini mungkin sepenuhnya salah.
Tapi kalau Han Jingzhi tidak ada hubungannya dengan sekte itu, kenapa dia merekrut Kakek Serangga untuk mencari Kucing Darah Sembilan Nyawa? Bagaimana dia tahu lokasi makhluk itu?
"Ying Gui, percaya atau tidak, aku harus memberitahumu bahwa barang ini memang diteruskan dari tangan Han Jingzhi, dan banyak yang tahu." kata Han Sen.
Ying Gui menatap Han Sen dengan sorot mata seperti pisau, seolah ingin membaca isi otaknya.
Han Sen melanjutkan, "Jika Han Jingzhi tidak ada hubungan dengan Sekte Darah Hidupmu, lalu kenapa kau mengenalnya?"
Ying Gui menggerakkan bibirnya hendak bicara, tiba-tiba ekspresinya berubah drastis lalu menoleh ke arah Hutan Kenari.
"Tunggu di sekitar sini, jangan kembali ke PERLINDUNGAN ABADI. Akan kucarimu setelah urusanku selesai." Ucap Ying Gui sembari bergegas menuju Pohon Tianyuan.
Han Sen tahu pasti ada insiden besar terjadi di dalam Pohon Tianyuan. Tak mungkin Ying Gui mendadak pergi jika bukan karena hal genting.
"Apakah Pohon Tianyuan akhirnya akan bangkit?" Han Sen buru-buru berlari ke arah Pohon Tianyuan.
Dia sudah menunggu begitu lama untuk kesempatan ini, mana mungkin melewatkannya hanya karena beberapa perkataan Ying Gui.
Setelah kembali ke dalam Pohon Tianyuan, Han Sen menemukan segala sesuatu tampak normal. Semua makhluk mutan dan roh masih bekerja seperti biasa, tidak ada tanda-tanda kerusuhan.
Saat kebingungan, Han Sen melihat Kaisar Tulang Kering bergegas mendekat, menariknya menuju lapisan atas Tempat Perlindungan Shudong.
"Yang Mulia Panjang Umur telah selesai bertapa. Kita diperintahkan berkumpul di Aula Panjang Umur. Sudah lama kucari, ke mana saja kamu? Kenapa baru sekarang kembali?" Kaisar Tulang Kering terus menarik Han Sen naik sambil berbicara.
Hati Han Sen berdesir. Kaisar Panjang Umur ternyata telah dilahirkan. Ini mungkin pertanda kebangkitan Pohon Tianyuan.
