Han Sen melepas cincin darah naga dan menyimpannya. Jika Kaisar Panjang Umur itu benar-benar Kaisar Langit, pasti dia akan mengenali cincin darah naga milik Kaisar Naga.
Bersama Kaisar Tulang Kering, Han Sen tiba di Aula Panjang Umur. Dia sendiri juga sangat penasaran dengan Kaisar Panjang Umur ini, ingin melihat seperti apa wujud sang kaisar sebenarnya.
Qing Jun dan makhluk super seperti Mata Hantu sudah berkumpul di aula. Ying Gui yang melihat Han Sen masuk bersama Kaisar Tulang Kering langsung menunjukkan perubahan pada sorot matanya.
Han Sen tersenyum memberi salam pada Ying Gui, lalu duduk di meja bundar tanpa menatapnya lagi.
Setelah duduk, Han Sen langsung menatap ke kursi utama meja bundar. Namun posisi itu masih kosong - tampaknya Kaisar Panjang Umur belum datang.
Suasana terasa agak menegang. Tak ada yang berbicara, bahkan Mata Hantu yang biasanya paling aktif pun duduk diam bagai patung, seolah tak berani menarik napas.
Posisi Qing Jun paling dekat dengan posisi utama, saat ini Qing Jun juga menunjukkan ekspresi datar, tatapannya saat melihat Han Sen seperti melihat mayat hidup.
Namun Han Sen sama sekali tidak ambil pusing, hanya duduk menunggu kedatangan Kaisar Panjang Umur.
Kreek!
Gerbang belakang Aula Panjang Umur terbuka, hati Han Sen langsung berdebar-debar, matanya refleks menoleh ke arah gerbang belakang aula.
Setelah melihat jelas, ia kembali tertegun. Walau telah membayangkan jutaan wujud Kaisar Panjang Umur, Han Sen tak pernah menyangka sang Kaisar ternyata adalah seekor burung monster berwujud merak.
Burung merak itu seluruh tubuhnya seolah terbuat dari emas murni, pola pada bulu ekornya menyerupai ratusan mata yang terlihat mengerikan sekaligus memesona.
"Bukankah Kaisar Panjang Umur adalah Di Ling? Kok bisa berwujud burung merak?" Han Sen bingung, tapi melihat burung emas itu berjalan mantap ke tahta utama, tentu tak mungkin salah lagi.
Para Di Ling dan makhluk dewa super semuanya menundukkan kepala memberi hormat kepada burung merak emas itu. Han Sen juga perlahan menunduk seperti mereka, berhenti mengamati burung merak emas tersebut.
Sorot mata burung merak menyapu seluruh hadirin, akhirnya berhenti di tubuh Han Sen. Namun hanya sekilas tatapan singkat, lalu tak lagi memperhatikannya.
Burung merak itu mengeluarkan suara nyaring. Semua mata tertuju padanya saat bulu ekornya terkembang, puluhan Mata Emas di sana memancarkan cahaya keemasan yang terkristalisasi membentuk siluet cahaya di depan semua orang.
Dalam siluet cahaya itu muncul sosok keemasan yang megah dan khidmat. Wajahnya samar tertutup cahaya, namun aura mengerikan yang dipancarkannya seakan mampu menghancurkan segalanya.
Han Sen melihat bibir siluet cahaya itu bergerak-gerak seolah sedang berbicara dengan Qing Jun di sampingnya. Tapi tak sepatah katapun terdengar olehnya.
Di sisi cahaya bayangan, Kaisar Qingjun tak henti-hentinya mengangguk, seolah mendengar perkataan dari cahaya tersebut.
Setelah cahaya itu selesai berbicara, Kaisar Qingjun memberi hormat dengan patuh, "Akan kuturuti wahyu ilahi Yang Mulia."
Cahaya itu seakan mengangguk pelan, lalu menghilang. Burung merak itu pun melipat ekornya dan dengan angkuh mengepakkan sayapnya keluar melalui gerbang belakang.
Setelah burung emas itu pergi, para Di Ling dan Makhluk Dewa Super tampak menghela nafas lega. Suasana di aula baru kembali normal.
"Qingjun, perintah apa dari Yang Mulia Changsheng?" tanya Yao Ling Shui Mei dengan suara manja.
Qingjun berkata datar, "Yang Mulia Changsheng hampir membuka Gerbang Dewa untuk menaiki Tingkat Langit. Saat ini dibutuhkan banyak buah Tianyuan untuk membuat pil pendukung. Kita harus mempercepat pengumpulan buah Tianyuan dan menyelesaikannya dalam sebulan."
“Waktu sebulan？Apakah agak terlalu mepet？Masih ada 23 buah Buah Tianyuan yang tersisa, termasuk waktu untuk menembus saluran, mungkin agak kurang.” Kaisar Tulang Busuk berkata.
“Saluran juga harus kita tembus sendiri, jangan terus menggesek-gesek. Apa kamu ingin menunda waktu buka Gerbang Dewa Yang Mulia Changsheng？” Qingjun melirik Tulang Busuk.
Seketika wajah Tulang Busuk berubah pucat, buru-buru berkata tak berani.
“Selama sebulan ini, semua orang harus patuh pada perintah kerjaku, setengah langkah pun tak boleh pergi. Siapa yang berani menggagalkan urusan besar Yang Mulia Changsheng, jangan salahkan Qingjun berbalik melawan tanpa ampun.” Qingjun berkata dengan kejam.
“Aku tak ingin menggagalkan urusan besar Yang Mulia Changsheng, tapi tiap tiga hari aku harus keluar makan Buah Kenari sekali, kalau tidak akan sangat mempengaruhi raga. Nanti mungkin tak bisa melanjutkan pekerjaan.” Han Sen berkata.
Qingjun dengan ekspresi datar berkata: “Air Kehidupan juga bisa mempertahankan statusmu sekarang. Kamu tak perlu keluar.”
“Aku sudah tidak punya Air Kehidupan lagi.” Han Sen membentangkan telapak tangannya.
Qing Jun sepertinya sudah memperkirakan Han Sen akan berkata demikian. Ia mengeluarkan beberapa botol dan memberikan satu botol kepada setiap orang, lalu berkata: "Sepuluh tetes Air Kehidupan untuk masing-masing. Ini adalah hadiah tambahan dari Yang Mulia Panjang Umur. Asalkan tugas penambangan Buah Tianyuan bisa diselesaikan dalam sebulan, hadiah Air Kehidupan akan digandakan."
Para Di Ling dan Makhluk Dewa Super berseri-seri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Mereka serempak mengambil Air Kehidupan sambil mengucapkan terima kasih kepada Kaisar Panjang Umur.
Han Sen pun terpaksa menerima Air Kehidupan. Bersama Tulang-tulang Membusuk dan yang lain, mereka mendengarkan penjadwalan kerja dari Qing Jun.
Tanpa waktu istirahat sama sekali, mereka langsung digiring Qing Jun menuju lokasi Buah Tianyuan. Biasanya saluran ditembus oleh makhluk mutan biasa dan roh-roh heterodoks, tapi karena waktu mendesak, kini merekalah yang harus menembus saluran sendiri.
Qing Jun menugaskan masing-masing orang bertanggung jawab atas dua buah Tianyuan, lalu mereka memulai pekerjaannya.
"Sepertinya waktu kebangkitan Tian Wu Guo adalah sebulan kemudian." Saat hanya tersisa Han Sen sendiri yang menggali saluran, dia memakai kembali cincin darah naga. Suara Kaisar Naga langsung terdengar.
"Apakah ada cara untuk menyabotase rencana Kaisar Langit?" Han Sen bertanya dengan suara kecil kepada Kaisar Naga.
Di Ling ragu sejenak sebelum berkata: "Mungkin tak ada yang bisa dilakukan. Waktu terlalu mepet, dan para Makhluk Dewa Super serta Di Ling sudah menyerap terlalu banyak Air Kehidupan. Saat waktunya tiba, pasti tak akan mampu menahan kekuatan Pohon Tianyuan. Dalam waktu singkat, tubuh fisik mereka akan dihisap kering oleh Pohon Tianyuan dan diubah menjadi nutrisi. Kecuali kita bisa memotong Pohon Tianyuan dan memutuskan vitalitasnya, bahkan Kaisar Langit sendiri mungkin tak bisa menghentikan ini."
Han Sen langsung mengerutkan kening setelah mendengar, Qiu Ping belum berhasil diselamatkan. Belum lagi mereka sudah susah payah menemukan Yinggui yang merupakan sosok penting dalam Sekte Darah Hidup. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tuntas. Jika membiarkannya mati begitu saja, Han Sen merasa tidak rela.
Han Sen sedang memikirkan Ying Gui, tiba-tiba melihat Ying Gui mendekat ke arahnya.
“Bukankah aku sudah memberitahu untuk jangan kembali, kenapa kamu malah kembali lagi?” Ekspresi Ying Gui sangat masam.
“Terima kasih atas perhatianmu, aku baik-baik saja.” Han Sen tersenyum.
“Hanya orang bodoh yang memperhatikanmu! Kalau bukan karena relik suci ada padamu, Bapak malas mengurusmu!” Ying Gui kesal. “Masa kamu baik-baik saja? Kali ini kamu kembali, sama saja sudah pasti mati masuk perangkap sendiri.”
“Kenapa?” Han Sen berpura-pura terkejut bertanya.
Ying Gui berkata dengan kesal, “Terus terang saja, seluruh makhluk roh dan mutan di PERLINDUNGAN ABADI, kecuali Qing Jun dan aku, harus mati.”
