Fang Mingquan masuk ke komunitas virtual kampus dan mengirim pesan kepada Yuan Zhufeng sesuai janji.
Fang Mingquan kali ini melakukan wawancara eksklusif. Butuh waktu lama baginya untuk akhirnya bisa mendapatkan jadwal wawancara dengan Yuan Zhufeng, sang sesepuh. Meski hanya melalui komunitas virtual, hal ini sudah membuat Fang Mingquan sangat gembira.
Yuan Zhufeng adalah salah satu semi-dewa yang berkecimpung di bidang pendidikan dasar. Dijuluki sebagai mentor Alliance, beliau konsisten mendedikasikan diri pada penyebaran teknik gen super nuklir melalui pendidikan dasar.
Meski tidak pernah menciptakan teknik gen super nuklir level tinggi sendiri, beliau telah menyederhanakan dan mengadaptasi banyak teknik gen super nuklir tingkat lanjut. Hal ini memungkinkan mereka yang bakatnya biasa saja untuk tetap bisa melatih teknik gen super nuklir yang cukup tinggi.
Dalam hal kontribusi dan pengaruh bagi masyarakat Alliance, Yuan Zhufeng bahkan melebihi para professor pencipta teknik gen super nuklir level tinggi. Banyak teknik adaptasinya telah menyebar luas, memberi manfaat bagi masyarakat umum, serta menyumbang secara luar biasa pada peningkatan kemampuan menyeluruh umat manusia di Alliance.
Bisa mewawancarai sosok penting seperti ini, bahkan bagi Fang Mingquan yang sekarang sudah merah keunguan, tetap merupakan pekerjaan yang membanggakan.
Setelah Fang Mingquan mengirim pesan, ia segera mendapat balasan. Namun isi balasan itu membuatnya tertegun sejenak.
"Maaf, sedang dalam pertarungan. Mohon ditunggu sebentar."
Usai membaca pesan, Fang Mingquan buru-buru memeriksa status lawannya. Benar sedang bertarung. Ia langsung memilih opsi menyaksikan pertarungan, dan segera masuk ke podium penonton.
Hati Fang Mingquan dipenuhi rasa penasaran dan semangat: "Lao Yuan ternyata mau bertarung? Siapa lawannya? Jangan-jangan sesama semi-dewa? Mungkin Zhuo Donglai? Mereka kan dekat..."
Saat memandang ke arah lawan Lao Yuan, Fang Mingquan langsung kecewa. Ternyata lawannya memilih menyembunyikan ID.
Fang Mingquan hafal betul ID para selebritas Alliance. Andai ID-nya terlihat, ia pasti bisa menebak. Tapi dalam kondisi tersembunyi seperti ini, mustahil baginya mengidentifikasi lawan itu.
Tidak bisa menilai melalui ID, Fang Mingquan hanya bisa melihat wajah dan postur lawan. Ini membuatnya semakin frustasi - wajahnya pun di-samar-kan. Hanya mengandalkan bentuk tubuh, sama sekali tak bisa diketahui siapa orang ini.
Tapi pertarungan keduanya segera mengalihkan perhatian Fang Mingquan. Pak Yuan terus bertahan, tidak membalas serangan.
Fang Mingquan tahu ini kebiasaan Pak Yuan. Saat bertarung dengan junior, dia pada dasarnya tidak mengejar kemenangan. Tujuan utamanya adalah menguji kemampuan lawan sekaligus memberi petunjuk tentang kekurangan mereka.
"Dari fakta Pak Yuan memilih bertahan, lawannya pasti seorang junior, bukan semi-dewa setingkat." Begitulah asumsi awal Fang Mingquan.
Tapi setelah mengamati beberapa saat, Fang Mingquan mulai terkejut.
Karena sering mewawancarai ahli desain ternama dan menonton pertandingan, kemampuan Fang Mingquan memang biasa, namun visinya sangat luar biasa. Menurut penilaiannya, tekanan serangan lawan Yuan Lao ternyata sempurna secara tidak terduga. Dia tidak tahu kapan pertarungan dimulai, tapi setelah menonton selama lima menit di sini, sama sekali tidak menemukan celah sekecil apapun.
Ini adalah hal yang sangat mengerikan. Mempertahankan tekanan serangan selama lima menit di hadapan Yuan Zhufeng tanpa menunjukkan celah sedikit pun, jelas bukan hal yang mudah.
Sebenarnya Yuan Zhufeng jauh lebih terkejut daripada Fang Mingquan. Awalnya dia datang agak awal dan berniat melakukan satu ronde pertarungan dulu untuk melegakan diri.
Dengan kemampuan Yuan Zhufeng, mengontrol durasi pertarungan agar selesai sebelum waktu wawancara sama sekali bukan hal sulit.
Setelah memasuki pertarungan, Yuan Zhufeng seperti biasa tetap mengambil posisi bertahan. Sambil menghalangi serangan lawan, dia mengamati lawannya. Setelah benar-benar memahami akar kemampuan lawan, dia akan melancarkan serangan balik yang ditargetkan untuk membuat lawan menyadari kekurangan mereka.
Jarak waktu wawancara masih lima belas menit, bagi Yuan Zhufeng ini sudah cukup untuk melihat banyak hal.
Tapi setelah benar-benar masuk ke dalam pertarungan, Yuan Zhufeng perlahan mulai terkejut. Tenaga dan kecepatan lawan sangat bagus, setara dengan tingkat Evolusioner top.
Tapi ini bukan poin utama yang diperhatikan Yuan Zhufeng. Kemampuan fisik bisa ditingkatkan selama ada gen, tapi tekanan serangan lawan justru membuatnya kaget.
Secara ketat, lawan tidak menggunakan teknik kesulitan tinggi. Pada dasarnya semua teknik yang dipakai adalah teknik arus utama Alliance, tapi teknik-teknik ini saat digunakan lawan terasa lancar dan sempurna yang sulit diungkapkan.
Mungkin tidak tepat menggunakan kata "sempurna". Lawan lebih mirip AI utama, dalam tekanan intensitas tinggi seperti ini sama sekali tidak terlihat melakukan kesalahan kecil sekalipun.
Menggunakan teknik paling tepat dan ringkas di timing yang paling pas, setelah dua puluh menit menyerang tanpa henti, bahkan dengan standar selektif Yuan Zhufeng, tidak ditemukan sedikitpun cacat.
Penemuan ini membuat Yuan Zhufeng terpikat oleh lawannya. Awalnya dia berniat mengakhiri pertarungan sebelum waktu wawancara, namun pertarungan terus berlanjut, membuat Yuan Zhufeng semakin penasaran dengan lawannya.
Saat itu, watak keras kepala Yuan Zhufeng mulai muncul. Dia ingin melihat sampai kapan lawannya bisa mempertahankan tekanan serangan seperti ini.
Sebagai manusia pasti melakukan kesalahan. Bahkan Yuan Zhufeng sendiri tidak mungkin sempurna dalam pertempuran. Oleh karena itu, dia terus menggunakan strategi bertahan sambil bertarung dengan Han Sen, ingin melihat seberapa dalam batas kemampuan Han Sen.
Han Sen tentu tidak tahu bahwa lawannya ternyata seorang semi-dewa. Dia hanya merasakan sekuat apapun serangannya, lawannya bagai lautan yang menyerap segalanya tanpa menampakkan sedikit perubahan ekspresi.
"Jagoan!" Hati Han Sen berdegup kencang, justru semakin bersemangat.
Kemenangan-kemenangan mudah itu sudah membuatnya merasa sangat membosankan. Menantang lawan yang lebih kuatlah yang dia dambakan. Kehadiran Yuan Zhufeng akhirnya membuat Han Sen bersemangat.
Pertahanan sekuat tembok tembaga dan dinding besi itu juga memicu darah bersaing Han Sen. Dibandingkan Yuan Zhufeng yang menunggu celah muncul, Han Sen justru lebih ingin menerobos pertahanannya.
Han Sen mengerahkan semua ilmu yang dikuasainya. Seluruh tubuhnya menjelma menjadi senjata pembunuh, memanfaatkan segala kemungkinan untuk melancarkan serangan ke Yuan Zhufeng.
Fang Mingquan sampai terpaku menyaksikannya. Ini benar-benar perang penyerbuan layaknya buku panduan. Si bertahan sempurna tanpa cela, sementara si penyerang bagaikan robot cerdas yang seluruh tubuhnya bisa berubah menjadi senjata maut.
Meski teknik-teknik itu sendiri tidak tergolong tingkat tinggi, namun mampu meleburkan begitu banyak teknik dalam satu wujud, dan mengaplikasikan setiap teknik dengan kemahiran luar biasa seolah semuanya adalah keahlian andalan, Fang Mingquan baru pertama kali menyaksikan hal seperti ini.
Tubuh manusia memiliki kecenderungan alami. Raga yang maskulin sulit menggunakan teknik feminim yang khusus, bukan karena kurang bakat, melainkan keterbatasan fisik yang tak memungkinkan.
Seperti pria berotot kekar dengan tenaga dahsyat, pada umumnya mustahil baginya menguasai teknik merapatkan tulang yang bisa melipat tubuh.
Kini Han Sen justru menyatukan berbagai teknik ekstrem, terlihat sangat sulit dipahami. Karena itulah Fang Mingquan sampai memiliki dugaan dia adalah robot cerdas.
