Waktu sedetik pun berlalu, Han Sen tetap melanjutkan serangan gilanya.
Lawannya bagaikan boneka, betapa pun gencar serangannya, tak ada cara untuk menjatuhkan sang rival.
Meskipun sudah menggunakan kemampuan pra-penilaian, ternyata tak menemukan kesempatan apapun untuk menjatuhkan lawan. Hal ini membuat Han Sen sangat terkejut di dalam hatinya.
Yuan Zhufeng justru lebih terkejut darinya. Kini mereka sudah bertarung lebih dari satu jam, tapi dia tetap belum menemukan celah pada tubuh lawan.
Dalam kondisi menahan tenaga dan kecepatan diri sendiri agar setara dengan lawan, Yuan Zhufeng tiba-tiba menyadari bahwa dirinya mulai harus khawatir akan keselamatannya sendiri.
Meski Yuan Zhufeng sangat hebat, bagaimanapun dia tetap seorang manusia. Semua manusia pasti melakukan kesalahan. Walau semi-dewa jauh lebih kuat dari orang biasa dan pada dasarnya sulit berbuat salah, namun lama-kelamaan kesalahan kecil tak bisa dihindari.
Yuan Zhufeng merasakan sesuatu: sama seperti dirinya yang menunggu lawan berbuat salah, lawan juga menunggu dirinya melakukan kesalahan. Terhadap lawan yang seperti ini, satu kesalahan kecil pun yang dia lakukan akan langsung digenggam lawan tanpa ampun, memberikan pukulan mematikan yang berakibat fatal.
Sekarang Yuan Zhufeng tidak lagi memandang Han Sen sebagai junior, melainkan sebagai lawan sejati yang menguras seluruh konsentrasinya dalam pertempuran.
Selain menyamakan tenaga dengan lawan, Yuan Zhufeng juga mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih kemenangan dalam duel ini.
Fang Mingquan tertegun menyaksikan duel sengit mereka. Meski hanya pertarungan serang-tahan, setiap gerakan penuh risiko membuat penonton kewalahan.
Seringkali setelah belasan jurus berlalu, Fang Mingquan baru tersadar akan kejeniusan teknik yang digunakan sebelumnya, hingga tak kuasa menahan decak kagum.
Namun ketika ia mencoba fokus lagi, sudah terlewat banyak momen penting.
Fang Mingquan sadar kemampuannya masih jauh di bawah. Ketajaman mata yang biasa dibanggakan ternyata tak berarti di hadapan jagoan sejati.
Satu-satunya penghiburnya adalah mode rekam yang sudah diaktifkan sejak awal, memungkinkannya menganalisis detail pertarungan spektakuler ini nanti.
Meski Fang Mingquan sendiri tidak ahli dalam pertempuran, hal ini tidak menghentikan kecintaannya pada tempur.
Pertandingan yang penuh ketegangan ini, intinya bukan pada teknik yang hebat, melainkan keteguhan stamina fisik.
Dua orang ini, satu menyerang satu bertahan. Siapa yang pertama menunjukkan celah, sama saja melayangkan kemenangan.
Waktu telah berlalu lebih dari tiga jam. Di dalam holografik, keringat mulai membasahi dahi Yuan Zhufeng. Bukan raganya yang limbung menghadapi pertempuran intensitas tinggi ini, melainkan tekanan psikologis yang semakin dirasakannya.
Lawan bagaikan robot tak kenal lelah, seolah tak akan pernah melakukan kesalahan. Kini Yuan Zhufeng justru mulai khawatir dirinya sendiri yang akan salah langkah.
"Orang apa sebenarnya ini? Ternyata memiliki kemampuan dan stamina fisik seperti ini?" Yuan Zhufeng diam-diam membuat hipotesis tentang asal-usul lawannya.
Kebanyakan jagoan di Alliance telah dikenalnya, tapi tetap tak terbayang siapa identitas sebenarnya sang lawan.
Ini membuat Yuan Zhufeng sangat bingung, dengan kemampuan seperti ini, seharusnya lawannya pasti bukan orang yang tidak mencolok.
Telapak tangan Fang Mingquan basah oleh keringat. Sudah lebih dari tiga jam dia menonton di sini, sampai-sampai kelelahan mentalnya seperti baru bertempur sepanjang malam dengan istrinya. Tapi dua orang itu masih bertarung dengan ganas, sama sekali tidak menunjukkan celah.
Persis ketika Fang Mingquan mengira pertarungan ini mungkin takkan pernah berakhir, tiba-tiba terdengar suara pecahan yang keras.
Yuan Zhufeng menghalangi tinju lawan dengan lengannya, tapi tubuhnya hancur berkeping-keping setelah pukulan itu. Sistem langsung memutuskan kemenangan untuk lawan.
"Tidak mungkin! Pukulan itu sudah dihalangi Pak Yuan, kenapa Sistem menghakimi Pak Yuan kalah?" Mata Fang Mingquan membelalak, memandang arena gulat dengan ekspresi tak percaya.
Melihat tubuh virtual Yuan Zhufeng muncul di luar medan gaya, Fang Mingquan cepat-cepat mendekat dan bertanya: "Lao Yuan, ada apa ini barusan? Apakah sistem error?"
Lao Yuan menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit: "Aku memang kalah. Lawanku orang yang sangat mengerikan, tidak hanya kemampuan bela diri fisiknya, perspektif holistiknya juga luar biasa. Aku kalah di titik inilah."
"Perspektif holistik?" Fang Mingquan tertegun sejenak, tak memahami maksud Lao Yuan.
Lao Yuan tak menjelaskan, hanya mengirim pesan kepada lawannya untuk mengajak bertemu.
"Lao Yuan, siapakah lawanmu itu? Apakah dia juga semi-dewa?" tanya Fang Mingquan penasaran. Tentu saja yang bisa mengalahkan Lao Yuan pasti setara levelnya.
Lao Yuan tersenyum: "Aku tak tahu siapa dia. Tapi dia bukan semi-dewa, seharusnya seorang Evolusioner."
"Evolusioner?" Fang Mingquan langsung membeku.
Seorang Evolusioner ternyata bisa mengalahkan Lao Yuan! Meskipun Lao Yuan meredam kemampuannya sendiri, ini tetap sangat mengejutkan.
Fang Mingquan masih ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba cahaya berkilauan, orang yang baru saja bertarung dengan Yuan Zhufeng telah muncul di samping mereka.
"Kemampuanmu sangat tinggi. Namaku Yuan Zhufeng, bisakah kita saling menambahkan teman agar lebih mudah berdiskusi di kemudian hari?" Yuan Zhufeng sama sekali tidak sombong, terkekeh sambil berkata.
Han Sen langsung menunjukkan wajah terkejut. Nama besar Yuan Zhufeng tentu saja dia ketahui, tak disangka orang yang bertempur sengit dengannya selama lebih dari tiga jam ternyata adalah beliau.
"Bapak Yuan terlalu memuji." Han Sen sambil berbicara menampilkan ID-nya, sekaligus menyebutkan namanya, dan aktif menambahkan Yuan Zhufeng sebagai teman.
Terhadap sesepuh yang sangat dihormati dan telah menyumbang kontribusi besar bagi seluruh umat manusia ini, Han Sen merasa ini adalah bentuk penghormatan paling dasar.
Lagipula Han Sen sudah pulih total sejak lama, tidak keberatan orang lain tahu kondisinya yang sudah membaik, tapi dia juga tidak sedang dalam kondisi hati yang ingin memberitahu orang lain tentang hal itu.
"Han Sen! Kamu Han Sen?" Yuan Zhufeng masih berpikir saat mendengar nama Han Sen, namun Fang Mingquan sudah berseru. Tentu saja dia mengenal Han Sen, wajahnya dipenuhi ekspresi sulit percaya.
Perlu diketahui, Han Sen sebelumnya dinyatakan oleh beberapa semi-dewa sulit pulih. Tapi sekarang dia malah bisa bertarung dengan Yuan Zhufeng? Ini benar-benar di luar nalar!
Yuan Zhufeng pun teringat siapa Han Sen. Meski belum pernah berinteraksi langsung, dia tahu identitas pemuda ini.
"Tubuhmu sudah pulih?" Yuan Zhufeng memandang Han Sen dengan tatapan terkejut.
"Hampir sepenuhnya pulih." Han Sen tersenyum sambil hendak menambahkan sesuatu, tiba-tiba raut wajahnya berubah drastis. Koneksi dengan jaringan pengawasan futuristik terputus mendadak, tubuh virtualnya lenyap dalam sekejap.
"Peringatan...Peringatan...Kapal antariksa sedang diserang...Seluruh penumpang harap segera menuju kompartemen benteng...Seluruh penumpang harap segera menuju kompartemen benteng..."
Holografik terputus secara otomatis, pintu-pintu ruang kargo juga terbuka sendiri. Di telinga Han Sen memekakkan suara alarm nyaring yang menusuk telinga.
Boom!
Ruang kargo tiba-tiba bergetar hebat. Barang-barang di dalam pesawat oleng tak beraturan berterbangan ke segala penjuru, seolah pesawat ruang angkasa menghantam hebat.
Boom! Boom! Boom!
Suara mengerikan yang terdengar kontinu tanpa henti membuat badan pesawat terus-menerus bergetar dahsyat, persis sedang dihujani serangan sorakan meriam yang sengit.
