Sekejap mata, dua bulan telah berlalu. Han Sen sambil mempelajari teori ruang dan waktu, sambil merenungkan teknik gen super nuklir ruang-waktu seperti apa yang seharusnya dia ciptakan.
Teknik aliran aura waktu Nyonya Sekejap bisa Han Sen tiru sedikit kulitnya. Memutar kembali waktu jelas tidak mungkin dia lakukan. Yang bisa Han Sen capai hanyalah percepatan waktu sedikit-sedikit, bahkan delay waktu pun tidak bisa.
Bukan karena Han Sen tidak bisa meniru dengan baik, tapi dia hanya memiliki 100 poin bakat gen Di Ling waktu, tidak mungkin memiliki bakat waktu alami seperti Nyonya Sekejap. Mampu mencapai tingkat percepatan waktu saja sudah cukup bagus.
Teknik aliran aura ruang Sang Kaisar Langit, Han Sen juga hanya bisa meniru sebagian kecil. Yang bisa dilakukannya hanyalah teknik sejenis kontraksi ruang.
Disebut kontraksi ruang, lebih mirip teknik perjalanan sub-ruang. Bukan benar-benar memampatkan ruang, melainkan mengambil jalan pintas ruang.
Baik percepatan ruang maupun kontraksi ruang, tingkat yang bisa digunakan Han Sen hanya berlaku pada dirinya sendiri, tidak mampu mempengaruhi ruang sekitarnya.
Awalnya Han Sen ingin menciptakan teknik gen super nuklir dengan ledakan tinggi. Tapi setelah mempelajari berkali-kali, dia menyadari kedua teknik ini hanya meningkatkan kecepatannya, seolah tidak ada hubungannya dengan ledakan tinggi.
Selama beberapa hari ini, Han Sen sambil belajar sambil berlatih menguasai karakteristik kedua kekuatan ini, agar dapat lebih memahami kedua kekuatan dengan sifat berbeda ini. Secara bersamaan, ia juga merenungkan cara terbaik untuk mengkombinasikan keduanya.
Percepatan waktu memungkinkan gerakan Han Sen menjadi sangat cepat, sedangkan kontraksi ruang memberikan efek seperti "memadatkan bumi", membuat setiap langkahnya melampaui jarak ruang yang terlihat secara visual.
Teknik ini juga dapat diaplikasikan dalam serangan, memungkinkan jangkauan serangan menjadi lebih pendek.
Setelah berpikir lama, Han Sen tetap belum menemukan cara untuk mengintegrasikan kedua kekuatan tersebut guna menciptakan teknik gen super nuklir baru.
Setelah jam kerja berakhir dan semua peneliti lain pulang, Han Sen merapikan peralatan lab lalu langsung meminjam ruang latihan tempur berbasis gravitasi di laboratorium. Di sana ia berlatih teknik ruang dan waktunya untuk meningkatkan kontrol dan pemahaman.
Seperti pepatah kuno: "Seribu kali pukulan dilatih, esensi sejati akan terungkap dengan sendirinya."
Meskipun ini adalah metode yang bodoh, tapi juga merupakan cara paling efektif untuk memahami suatu kemampuan.
Han Sen terus berkeringat di dalam ruang latihan, tanpa menyadari bahwa Professor Long sedang berdiri di luar dan mengamatinya berlatih.
Professor Long sebenarnya sudah pergi, namun karena ada barang yang tertinggal di laboratorium, dia kembali untuk mengambilnya. Melihat cahaya lampu di ruang latihan gravitasi, dia mendekat untuk melihat siapa yang sedang menggunakannya.
Begitu mengetahui itu Han Sen, Professor Long tak bisa menahan diri untuk mengangguk pelan.
Dua bulan interaksi ini membuat Professor Long mulai memahami Han Sen. Sekarang dia mengerti mengapa Bai Yishan dan Li Xinghua begitu menyukai pemuda ini.
Alasannya sederhana: Han Sen adalah orang yang sealiran dengan mereka. Pada dirinya, mereka menemukan bayangan diri masa lalu - aura sesama penggila ilmu.
Tidak banyak bicara, tekun berusaha, sepenuh hati mendalami ilmu, fokus total tanpa distraksi. Sama sekali tidak seperti remaja zaman sekarang yang penuh kegelisahan.
Jika Han Sen juga mempelajari penelitian, dia pasti akan menjadi peneliti yang sangat bagus.
Long juga termasuk tipe orang seperti ini, sehingga dia sangat mengapresiasi Han Sen. Jika bukan karena melihat usaha Han Sen selama dua hari pertama kedatangannya yang mencari cara mempelajari pengetahuan di luar kelas, Professor Long tidak akan mengizinkan orang awam seperti Han Sen membantu di laboratoriumnya.
Performa Han Sen selama dua bulan ini juga memuaskan Professor Long - ketekunan luar biasa, ketekunan, dan kesediaan mendalami tanpa tindakan sembrono. Meski pengetahuan Han Sen masih dianggap dangkal oleh Long, remaja seperti ini justru sangat sesuai dengan wataknya.
Professor Long awalnya hendak pergi membiarkan Han Sen berlatih sendiri dengan tenang. Namun setelah melihat konten latihan Han Sen, langkah kakinya terhenti dan sorot matanya terpaku sepenuhnya pada Han Sen.
Sebagai seorang profesor yang fokus mempelajari ruang dan waktu, dia langsung menyadari bahwa teknik yang dilatih Han Sen ternyata adalah gaya ruang.
Menyaksikan Han Sen mengayunkan kaki, tapi dengan mengerikannya menembus lapangan latihan hampir 100 meter, jelas ini adalah teknik yang mirip dengan sub-ruang berlayar.
"Dia ternyata punya bakat ruang?" batin Long dipenuhi keheranan.
Bakat ruang sendiri sudah langka, meski di bawah Long ada dua peneliti berbakat ruang, tapi tingkat kompetensi mereka jauh lebih rendah dibanding Han Sen - padahal itu pun hasil Long menguras dana besar untuk merekrutnya.
Bagi seorang profesor yang meneliti teknik gen super nuklir ruang dan waktu, hal itu merupakan poin penting.
Tubuh manusia pada dasarnya berbeda dengan mesin. Mesin dengan sumber energi kuat bisa merobek ruang sampai tingkat tertentu tidak sulit, tapi jika diterapkan pada manusia, itu sudah cerita lain.
Teknik perpindahan sub-ruang tubuh manusia yang ditunjukkan Han Sen saat ini sudah agak terlalu mengerikan, setidaknya di dalam Alliance saat ini belum ada yang mempelajari teknik gen super nuklir semacam ini.
Sebenarnya yang mempelajari bidang ini hanya Professor Long sendiri yang paling canggih. Dia saja belum berhasil menelitinya, apalagi orang lain.
"Tak disangka Han Sen ternyata memiliki bakat seperti ini!" Sorot mata Professor Long yang tertuju pada Han Sen persis seperti sedang melihat harta karun raksasa.
Han Sen tidak tahu bahwa Professor Long saat ini sedang mengawasinya dengan mata berbinar-binar dari luar. Karena ini bukan di dalam perlindungan, Han Sen tidak terlalu waspada dan sepenuhnya berkonsentrasi pada latihan teknik ruang.
Melalui proses latihan selama dua bulan ini, dia sudah bisa menggunakan perpindahan ruang dan percepatan waktu dengan familiar. Tapi itu baru tingkat familiar saja. Jika ingin mengkombinasikan kedua kemampuan ini, Han Sen masih belum ada petunjuk.
Setelah berlatih perpindahan ruang sebentar, Han Sen beralih ke latihan percepatan waktu.
Professor Long awalnya masih ragu-ragu, tapi setelah mengawasi beberapa saat, matanya semakin membelalak, mulutnya terbuka tanpa sadar: "Percepatan waktu... Apakah dia benar-benar memiliki bakat ganda ruang dan waktu?"
Kini Professor Long merasa seolah-olah sepotong kue raksasa jatuh dari langit dan kebetulan masuk ke mulutnya. Professor yang biasanya khidmat ini kini terkekeh polos sambil memandangi Han Sen, sorot matanya jahat bak serigala kelabu yang melihat Si Merah.
"Bagus... Sungguh luar biasa..." gumam Professor Long lirih, namun sorot mata liciknya tak sedetik pun mau berpaling dari tubuh Han Sen, seolah sedang memandangi wanita telanjang cantik jelita.
Tiba-tiba tubuh Han Sen menggigil hebat, bulu kuduknya berdiri semua seakan ada angin perang dingin menerpa.
“Aneh, kenapa tiba-tiba menggigil? Apa suhu di ruang latihan tempur diatur terlalu rendah?” Han Sen menggosok lengannya, langsung memanggil AI utama dan menyuruhnya menaikkan suhu ruangan.
Di luar, Professor Long diserang berbagai pikiran. Banyak ide berani yang sebelumnya ditunda karena tak menemukan manusia dengan bakat ganda ruang dan waktu, kini bermunculan bagai air mancur, membuatnya semakin bersemangat.
