Meski bersemangat, Professor Long tidak mengganggu Han Sen. Ia hanya mengawasi dalam diam dari luar, baru pergi ketika latihan Han Sen hampir selesai.
Keesokan harinya, Han Sen baru saja tiba di laboratorium ketika langsung dipanggil Professor Long ke kantor.
“Han Sen, ada beberapa data di sini untuk kamu pelajari. Setelah itu buatkan laporan analisis untukku,” ujar Professor Long sambil meletakkan setumpuk dokumen di hadapannya.
"Baik, Professor. Apakah ada hal lain?" tanya Han Sen setelah menerima dokumen.
"Ini semua adalah proyek penelitian yang belum selesai. Jangan diperlihatkan ke orang lain. Ruangan 507 masih kosong, mulai besok kamu bisa membaca di sana setiap hari." Professor Long menyerahkan kartu akses pintu: "Silakan pergi."
Melihat kepergian Han Sen, senyum samar mengembang di sudut bibir Professor Long. Dia sangat memahami karakter seperti Han Sen - karena mereka berasal dari spesies yang sama. Sekali Han Sen melihat data-data itu, magnetisme intelektual itu akan menyedotnya secara naluriah untuk bereksperimen, tanpa perlu bujukan lebih lanjut.
Satu-satunya penyesalan Professor Long adalah periode pelatihan yang hanya tersisa sebulan. Mustahil baginya untuk menguji semua hipotesis gila melalui Han Sen. Dengan bijak, dia memilih fragmen teori terpenting untuk diserahkan pada protégé-nya.
"Waktu sebulan benar-benar terlalu singkat... Jika bisa memberiku sepuluh tahun... Tidak... Lima puluh tahun lebih baik... Pasti bisa meneliti banyak capaian..." Professor Long berpikir dengan penyesalan.
Han Sen membawa data ke ruang 507 untuk dipelajari. Data tersebut sangat detail, selain literasi juga ada gambar holografik. Setiap prosedur dilengkapi argumen terperinci dan data terkait.
Meski pengetahuan teori Han Sen tipis, dia bisa belajar memahami sendiri. Tapi waktu yang dihabiskan untuk melihat argumen dan data terkait justru jauh lebih lama daripada mempelajari subjek utama penelitian.
Ini memang tidak bisa dihindari. Han Sen sebelumnya tidak pernah mempelajari ini, pengetahuan dasar teori-nya terlalu buruk, hanya bisa melakukan eksplorasi bertahap dalam pembelajaran.
Tapi Han Sen sama sekali tidak merasa monoton atau muak, justru terbenam dalam semangat menggembirakan.
Awalnya Han Sen masih bingung bagaimana seharusnya mengkomposit percepatan waktu dan berpindah ruang, namun setelah melihat penelitian-penelitian ini, kepalanya justru dipenuhi berbagai ide-ide unpredictable.
Dalam pandangan Han Sen, Professor Long jelas merupakan seorang bakat super dengan ide-ide melambung tinggi dan kemampuan pengembangan yang luar biasa. Banyak konsep dalam penelitian ini membuatnya terkagum-kagum seperti melihat sosok jenius turun dari langit. Semakin dalam pembelajaran yang dilakukannya, semakin besar kekagumannya pada Professor Long.
Professor Long terus memantau perkembangan Han Sen. Ketekunan luar biasa Han Sen dalam belajar membuat Professor Long sangat terkesan. Setelah melihat catatan pembelajaran Han Sen selama beberapa hari berturut-turut, Professor Long bahkan membebaskannya dari kewajiban menghadiri kelas siang hari. Jika ada pertanyaan dalam proses pembelajaran, Han Sen diperbolehkan langsung berkonsultasi kepadanya.
Karena materi yang diajarkan di siang hari pada dasarnya hanya penyebaran teori tentang hubungan antara ruang, waktu, dan tubuh manusia, dengan tingkat pembelajaran Han Sen yang sudah demikian, tidak perlu lagi membuang-buang waktu mendengarkan hal-hal itu.
Han Sen juga sangat senang. Setelah perlahan-lahan membaca data-data ini dan mempelajari pengetahuan terkait, barulah dia menyadari bahwa yang dipelajarinya sebelumnya hanyalah kulitnya saja.
Meski sekarang masih di permukaan, tapi dibandingkan sebelumnya sudah jauh lebih mendalam.
Untunglah otak Han Sen mengalami transformasi aneh, baik kemampuan mengingat maupun kemampuan memahaminya jauh melebihi orang biasa, memungkinkannya menyerap dan memahami berbagai ilmu dengan cepat.
Meski begitu, pengetahuan yang tercakup dalam penelitian ini terlalu luas. Hingga masa pelatihan tiga bulan berakhir, Han Sen baru membaca kurang dari seperlima konten. Jangankan menulis laporan analisis, banyak hal yang bahkan belum dia pahami sama sekali.
"Bawa pulang saja untuk dipelajari perlahan." Saat Han Sen datang menghadap Professor Long untuk mengembalikan data-data tersebut, sang profesor berkata sambil tersenyum.
“Bolehkah?” Han Sen memandang Professor Long dengan kejutan.
Data ini jelas mengandung banyak capaian yang belum dipublikasikan, serta berbagai subjek penelitian dan niat yang bahkan tak terpikirkan oleh orang lain. Nilai dokumen ini tak bisa diukur dengan uang.
“Ini adalah penelitian pribadiku, tidak ada perselisihan. Kamu boleh membawanya pulang dengan nyaman, tapi jangan asal mengungkapkannya.” Professor Long sama sekali tidak ambil pusing.
Meski data ini berharga, tanpa menemukan orang dengan bakat ganda waktu dan ruang, penelitian ini sama tak bergunanya dengan sampah kertas, tetap tak akan menghasilkan capaian apapun.
Professor Long tidak kekurangan uang maupun reputasi. Dia melakukan penelitian bukan demi ketenaran atau keuntungan, yang dia butuhkan adalah kebenaran mutlak yang nyata.
Setelah berpamitan pada Professor Long, Han Sen membawa data pulang ke rumahnya. Sekarang kepalanya penuh dengan berbagai rencana lihat, dulu dia tertekan bagaimana mengintegrasikan waktu dan ruang, kini justru kebingungan karena terlalu banyak opsi strategi.
Han Sen tidak terburu-buru memutuskan. Dia ingin menyelesaikan semua data ini terlebih dahulu, memiliki gambaran umum yang lengkap, baru kemudian menentukan cara mengkombinasikan percepatan waktu dengan perjalanan ruang-waktu.
Karena belum menemukan Makhluk Dewa Super yang sendirian, Han Sen belakangan ini tidak pergi berburu, memilih bertahan di dalam perlindungan sambil mempelajari data-data tersebut.
Sebelum Han Sen menyelesaikan data-data itu, Nyonya Sekejap telah menemukan area Perlindungan Pedang Suci, membuat Han Sen sangat gembira.
Membawa manusia dari dalam perlindungan ke Perlindungan Pedang Suci, saat bertemu Xie Qing Di lagi, Han Sen benar-benar sulit menggambarkan ekspresi seperti apa yang terpancar di wajahnya.
Melihat Xie Qing Di mengenakan sandal jepit, celana pendek besar, dan kaus pendek bermotif bunga, di kepalanya bertengger topi jerami, di wajahnya terpasang kacamata hitam besar, duduk sambil memanggang daging sambil meneguk bir langsung dari botol. Aroma kental gaya pedesaan Xinjiang-Hawaii terpancar jelas.
Andai saja postur tubuh Xie Qing Di tidak terlalu sialan bagus, Han Sen mungkin mengira orang ini adalah pedagang sate kambing di Hawaii.
Meski berpakaian seperti ini, Xie Qing Di tetap memancarkan daya tarik yang sulit diungkapkan, seolah menikmati kenyamanan memanggang barbekyu di tepi pantai.
Tapi yang membuat Han Sen bingung adalah tidak terlihat buku komik di sekitar Xie Qing Di. Dalam hati Han Sen bergumam: "Jangan-jangan anggota ini sudah muak dengan komik dan berniat fokus total ke karier barbekyu?"
"Han Sen, akhirnya kau kembali." Xie Qing Di langsung mata berbinar melihat Han Sen, bangkit dan merangkul bahu Han Sen sambil menariknya duduk di sebelah. Dengan penuh semangat dan sedikit mistis, dia berkata: "Kawan, dengarkan baik-baik. Belakangan ini Kakak benar-benar hebat banget. Kau pasti tidak akan percaya, tapi Kakak sudah menciptakan aliran baru. Kakak ini jelas-jelas pendiri aliran jenius level tertinggi!"
"Aliran baru apa?" Han Sen memandang Xie Qing Di dengan penuh minat. Ia sangat penasaran aliran dahsyat apa yang berhasil diciptakan Xie Qing Di ini. Barangkali ia bisa mempelajarinya untuk menambah kekuatan dan alat tawar dirinya.
"Sini, lihat sendiri. Ini karya baruku. Coba kau nilai, kira-kira punya potensi jadi tren nggak?" Xie Qing Di dengan gembira mengeluarkan sebuah buku dari pelukannya, menyerahkannya ke tangan Han Sen dengan penuh hormat.
“Komik? Kamu yang gambar?” Han Sen memperhatikan benda itu dengan mata membelalak, wajahnya dipenuhi ekspresi sulit dipercaya.
“Iya, dengerin. Luar biasa pasti bakal viral!” Xie Qing Di menyeringai penuh percaya diri.
Han Sen yang masih syok memandang Xie Qing Di, lalu menunduk membaca judul komik itu——《CEO Otoriter Cinta Cinta Cinta》.
