Han Sen membutuhkan waktu lebih dari empat hari untuk dipaksa tiba di Perlindungan Pemindah Bintang, hampir kena sedot tenaganya.
Sayangnya pertempuran sudah lama berakhir. Setiba di Perlindungan Pemindah Bintang, Han Sen melihat reruntuhan bangunan dan Xie Qing yang sedang menenggak bir di tengah puing.
“Kerja bagus!” Han Sen mengulurkan tangan untuk tos dengan Xie Qing.
Dari Nyonya Duri dan kawan-kawan, dia sudah tahu situasi saat itu. Jika Xie Qing tidak mengalahkan Jenderal Emas, mungkin akan timbul masalah.
“Tentu saja, Akulah Xie Qing Di... eh, maksudku Xie Qing Da Di...” kata Xie Qing Da Di dengan wajah berbangga.
“Kamu bukan Kaisar Super? Kapan turun level?” Han Sen tersenyum.
Untungnya tidak ada yang mati, memiliki kekuatan penyembuhan yang kuat memang memberikan keuntungan besar dalam perang. Selama tidak langsung dihapus tuntas, Si Perak Kecil dan Badak Suci bisa menyelamatkan orang.
Tangan patah, kaki putus, bahkan jantung tertembus, itu bukan masalah besar.
Tapi makhluk penyembuh memang langka. Kebanyakan makhluk mutan penyembuh karena kurangnya ofensif, mudah diburu makhluk mutan aliran lain. Bisa bertahan hidup saja sudah sulit.
Lagipula karena tidak memiliki serangan kuat, makhluk mutan penyembuh sulit merampas sumber daya berharga. Kecepatan kenaikan level mereka biasanya lebih lambat dari makhluk mutan aliran lain.
Jangankan tingkat Kaisar 10 kunci gen, bahkan makhluk suci super penyembuh seperti Badak Suci dengan sembilan gembok gen saja sudah sangat langka.
Kalau tidak, Santo Fan Da Di tidak akan memanggil Badak Suci ke sini dulu, mengeluarkan biaya besar untuk membuatnya membuka sembilan gembok gen dalam waktu singkat.
Han Sen sedang berbicara dengan Nyonya Duri dan Xie Qing Di, tiba-tiba melihat Nyonya Sekejap keluar dari Kuil Roh dengan ekspresi suram.
Ekspresi Nyonya Sekejap begitu memprihatinkan, bahkan aura tubuhnya membuat orang lain merasa tidak nyaman. Semua mata tertuju padanya.
"Siapa bisa memberitahuku, apa itu Pembunuh Dewa Da Luo?" tanya Nyonya Sekejap dengan wajah masam.
Saat Pembunuh Dewa Da Luo membantai di Perlindungan Ketiga, Nyonya Sekejap sudah lama terjatuh ke Perlindungan Kedua sehingga tidak mengenalnya.
"Dia petarung kuat dari ras manusia. Ada masalah?" kata Han Sen sambil merasakan sesuatu yang tidak beres dalam hatinya.
Nyonya Sekejap menunjuk ke Zero dan berkata: "Aku baru saja keluar dari Basis Spiritual. Sekarang seluruh alam semesta makhluk roh sedang mendesas-desuskan bahwa dialah penerus warisan Pembunuh Dewa Da Luo. Sudah banyak makhluk roh kuat yang bersiap untuk membunuhnya."
Han Sen yang sudah menebak sebagian situasi bertanya: "Oh, siapa saja yang ingin membunuh Zero?"
Sejak promosinya ke Perlindungan Ketiga, Han Sen sebenarnya sudah mempersiapkan mental untuk dikepung makhluk roh. Namun di luar dugaan, makhluk-makhluk itu tidak tahu bahwa dialah keturunan Pembunuh Dewa Da Luo, dan tidak ada yang menyebarkan rumor ini.
Tak disangka setelah sekian lama, justru Zero yang disalahanggap sebagai penerus warisan Pembunuh Dewa Da Luo oleh makhluk roh.
Tapi sekarang kekuatan Han Sen sudah jauh melampaui masa lalu, sehingga tidak terlalu khawatir.
Nyonya Sekejap memandang Han Sen dengan heran: "Tahukah kau bahwa seluruh ras makhluk roh sedang riuh rendah? Banyak petarung level Kaisar yang ingin membunuh Zero. Kita sekarang adalah sasaran kemarahan bersama. Kau harus segera menyusun strategi."
“Menurutmu harus bagaimana?” Han Sen mengawasi Nyonya Sekejap bertanya.
Nyonya Sekejap berpikir sejenak lalu berkata: “Untuk sementara tinggalkan tempat perlindungan yang sudah kita rebut ini, mundur ke Tempat Perlindungan Bawah Tanah, lalu pindah ke lokasi rahasia sambil menghindar.”
“Kita bisa mundur, tapi bagaimana dengan manusia di berbagai tempat perlindungan?” Han Sen bertanya.
Wilayah jutaan mil ini memiliki banyak tempat perlindungan. Meski jumlah manusia di tiap tempat tidak banyak, totalnya tetap angka yang sangat besar. Tempat Perlindungan Bawah Tanah jelas takkan sanggup menampung semuanya.
“Yang bisa masuk Tempat Perlindungan Bawah Tanah segera masuk. Kalau tidak memungkinkan, kembalilah dulu ke Alliance kalian untuk bersembunyi. Nanti setelah kita menolak serangan balik, baru kembali.” Ujar Nyonya Sekejap.
Han Sen menggelengkan kepala halus: “Daripada baru menyerang balik nanti, lebih baik sekarang langsung kita babat habis mereka.”
Nyonya Sekejap langsung menunjukkan ekspresi masam: "Kamu sama sekali tidak tahu betapa parahnya situasi momen ini. Sepengetahuan saya, setidaknya sudah ada belasan Kaisar terkenal sedang dalam perjalanan ke sini. Belum lagi banyaknya petarung Di Ling yang tak terhitung jumlahnya. Sekalipun Zero sangat hebat, mustahil bisa menghalangi begitu banyak petarung kuat."
"Kalau dia tidak bisa menghalangi, biar Aku yang menghadapi. Sampaikan perintah-Ku: semua manusia harus sementara mengungsi ke Alliance dan menunggu kabar lebih lanjut sebelum kembali ke perlindungan," kata Han Sen.
"Kamu menghadapi? Bagaimana caranya? Dengan jumlah Kaisar sebanyak itu, satu pukulan dari masing-masing mereka sudah cukup membinasakan seluruh Perlindungan Pemindah Bintang beserta kita semua!" Nyonya Sekejap merasa Han Sen terlalu sombong dan belum paham betul situasi aktual.
"Nyonya Sekejap terus menasihati dengan sungguh-sungguh: "Sepengetahuan saya, Pangeran Ilahi peringkat kedua, posisi ketujuh, kelima dan keempat sudah dipastikan sedang menuju ke sini. Masih banyak lagi makhluk roh kuat lainnya. Saat ini kita sama saja sedang bermusuhan dengan seluruh Kaisar di Perlindungan Ketiga. Bersembunyi sementara adalah pilihan terbaik."
"Biarkan mereka datang. Datang satu kubunuh satu, datang dua kubunuh sepasang." Han Sen berkata dengan tenang.
"Hei Nana, tak perlu takut. Kalau mereka berani datang, kita habisi sekalian! Biar mereka tahu kehebatan gua!" Xie Qing Di menenggak sekaleng bir hingga habis, lalu melempar kaleng kosongnya sembarangan dengan sikap masa bodoh.
"Kalian semua gila ya?" Nyonya Sekejap sama sekali tidak bisa memahami pola pikir mereka.
"Tolong sampaikan perintahku, suruh semua manusia segera berteleportasi kembali ke Aliansi." Han Sen berkata dengan datar.
Melihat upaya persuasinya tidak berhasil, Nyonya Sekejap pun pergi menyampaikan perintah tersebut.
Han Sen sedang menghitung cara menghadapi pertempuran. Sejak awal memang dia berniat merebut seluruh Perlindungan Ketiga. Keadaan seperti ini tak bisa dihindari di kemudian hari. Jika tidak bisa diatasi, merebut wilayah sebanyak apapun tidak akan berguna.
Setelah Teknik Kulit Es dan Tulang Giok berhasil membuka sepuluh kunci gen, Han Sen mulai memiliki rasa percaya diri yang cukup akan tenaganya sendiri. Ditambah dengan penggabungan bersama malaikat kecil, bahkan membunuh Kaisar Tanpa Tuhan bukanlah hal sulit, apalagi kaisar-kaisar lainnya.
Dengan bantuan Zero dan Si Perak Kecil, sekalipun dua tiga puluh kaisar datang, Han Sen tidak mempedulikannya.
Nyonya Duri tiba-tiba mendekat, memanggil telur ular dari dalam Bunga Tepi. Terlihat kerutan halus memenuhi permukaan telur, seolah-olah Kaisar Naga akan segera lahir.
Benar saja. Tak lama setelah Nyonya Duri memanggil telur itu, cangkang telur pecah. Seekor bayi naga kecil bersisik darah muncul dari dalamnya, lalu berteriak bangga: "Haha, Kaisar Agung akhirnya kembali ke dunia!"
Han Sen tersenyum manis melihat Kaisar Naga sambil berkata: "Kaisar Naga, kamu tidak lupa janjimu padaku kan?"
"Tentu tidak, apa yang kuucapkan pasti kulaksanakan. Seratus tahun bukan masalah besar." Kaisar Naga sama sekali tidak ambil pusing. Setelah sekian lama mengikuti Han Sen, bahkan cara bicaranya semakin menyerupai manusia.
