Han Sen diam menunggu Long Di melanjutkan ceritanya. Baginya, ini terdengar memiliki banyak hal yang kontradiktif.
Kalau Gu Mo memang begitu hebatnya, bahkan berani mengincar semi-dewa, bagaimana mungkin dia tidak waspada sampai membiarkan salah satu bawahannya membunuh semi-dewa dan merebut inti gen semi-dewa?
Selain itu, sekalipun Asura secara kebetulan berhasil membunuh semi-dewa dan merebut inti gennya, apakah dia tiba-tiba bisa menjadi lebih kuat dari Kaisar Iblis Kuno? Mampu melawan Kaisar Iblis Kuno, bahkan membuat Delapan Jenderal Iblis berselisih paham, hingga akhirnya ada yang bersama Asura berkhianat pada Kaisar Iblis Kuno?
Seandainya semua ini benar, Kaisar Iblis Kuno yang sudah memiliki inti gen semi-dewa menggunakan inti gen itu untuk memanggil semi-dewa turun ke dunia, lalu membunuhnya lagi untuk mendapatkan inti gen semi-dewa – kedengarannya tetap terasa aneh.
Seperti gelas tembaga di tangan Han Sen, ini juga merupakan gen semi-dewa, tapi Han Sen tidak merasakan itu bisa membuatnya menjadi lebih kuat.
Lagipula, hal seperti ini, apa yang tidak bisa dikatakan? Kenapa Kaisar Naga dan Yasha sama-sama menutup mulut tentang ini, bahkan sampai mati pun enggan membocorkan rahasia-rahasia ini.
Karena terlalu banyak kebingungan, Han Sen tidak tahu harus mulai bertanya dari mana kepada Kaisar Naga, hanya bisa diam menunggu kelanjutan ceritanya, berharap bisa memecahkan kebingungan di hatinya.
Tapi setelah selesai menceritakan pemberontakan Delapan Jenderal Iblis, Kaisar Naga merenung seolah memikirkan sesuatu, ternyata tidak melanjutkan ceritanya.
Setelah menunggu beberapa saat, Han Sen benar-benar tidak tahan, merenung sebentar lalu memancing pembicaraan: "Bagaimana Asura membunuh semi-dewa? Kekuatan apa yang diberikan gen semi-dewa padanya?"
Kaisar Naga mendengar pertanyaan Han Sen, bibir bergerak-gerak seolah sedang bergumul dalam hati. Setelah beberapa lama, dengan mengatupkan gigi seakan mengambil keputusan berat, dia berkata: "Ini masalah yang sangat rumit. Sampai detik ini, aku masih ragu-ragu—apakah makhluk semi-dewa yang kita bunuh itu benar-benar semi-dewa?"
Han Sen membeku, sama sekali tak paham maksud Kaisar Naga. Tanpa sadar dia bertanya: "Bukankah kalian memanggil semi-dewa turun? Bagaimana mungkin ragu akan statusnya?"
Kaisar Naga masih ragu, tak segera menjawab.
Han Sen mengawasi raut wajahnya, melihat pergolakan batin yang dalam. Jantungnya berdebar khawatir dialog ini terhenti.
Syukurlah setelah merenung sejenak, Kaisar Naga melanjutkan: "Kuno Iblis menggunakan gen semi-dewa itu untuk memanggil turunnya sosok yang kami kira semi-dewa. Tapi... ada keanehan pada yang turun itu."
"Keanehan apa?" Han Sen mengejar.
Naga Kaisar dengan nada bicara yang aneh melanjutkan: "Rencana awal Kuno Iblis adalah memanggil semi-dewa yang lemah. Metode penilaiannya adalah berdasarkan kekuatan altar semi-dewa itu sendiri. Jika semi-dewa itu kuat, altar miliknya akan memiliki tenaga yang sangat dahsyat. Sebaliknya, kekuatan altar akan jauh lebih lemah."
“Kuno Iblis tidak hanya mengumpulkan satu inti gen semi-dewa. Dia melakukan percobaan selama waktu yang lama sebelum akhirnya memilih salah satu inti gen semi-dewa tersebut, mempersembahkan korban ritual untuk melakukan pemanggilan resmi. Altar pemanggilan semi-dewa itu sangat-sangat lemah, tenaga altar nyaris tidak bisa menelan makhluk Dewa Super hidup yang dijadikan persembahan. Kami harus membunuh makhluk Dewa Super itu secara aktif untuk dipersembahkan, baru altar bisa menyerap vitalitas persembahan. Semi-dewa yang akhirnya terpanggil memang sesuai keinginan Kuno Iblis, sangat lemah. Bahkan bisa dikatakan sama sekali tidak memiliki kekuatan.”
“Semi-dewa selemah apa pun, bahkan makhluk level semi-dewa paling biasa sekalipun, kemampuan fisik minimal harus di atas lima ribu. Bagaimana mungkin tidak memiliki kekuatan sama sekali?” Han Sen bertanya dengan bingung.
Han Sen telah memahami beberapa hal tentang semi-dewa dari keluarga Ji. Kakek Ji memberitahunya bahwa makhluk terlemah di Perlindungan Keempat pasti memiliki kemampuan fisik melebihi lima ribu. Banyak orang di masa lalu dengan gen Tuhan yang sempurna yang naik level menjadi semi-dewa, bahkan membunuh makhluk biasa di Perlindungan Keempat pun sangat sulit, bahkan ada kemungkinan besar tewas di tangan makhluk biasa.
Kakek Ji bahkan memperingatkan Han Sen bahwa setelah naik ke Perlindungan Keempat, sekalipun kemampuan fisiknya melebihi lima ribu, dia sama sekali tidak boleh meremehkan makhluk tingkat semi-dewa mana pun, meskipun kemampuan fisiknya lebih rendah darinya.
Makhluk tingkat semi-dewa yang bahkan diperlakukan sangat serius oleh para semi-dewa, seberapa pun lemahnya yang dipanggil oleh Kuno Iblis dan kawan-kawannya, tampaknya masih jauh lebih kuat dibanding petarung level Kaisar di Perlindungan Ketiga. Bagaimana mungkin bisa dikatakan tidak memiliki kekuatan?
"Benar-benar tidak memiliki kekuatan. Awalnya Kuno Iblis melakukan banyak persiapan, berencana memanfaatkan kekuatan Delapan Jenderal Iblis dan banyak harta genetik yang dikumpulkan, berharap bisa mendapat kesempatan membunuh semi-dewa. Sekalipun tidak bisa membunuh, bahkan hanya melukainya untuk mendapatkan darah semi-dewa, itu sudah dianggap mencapai tujuan. Saat itu kami semua merasa sangat gugup, mengingat itu adalah semi-dewa. Selemah apapun pasti jauh lebih kuat dari kami. Tapi ketika semi-dewa itu turun, situasinya benar-benar di luar dugaan. Ternyata itu adalah semi-dewa yang terluka parah, atau bisa dibilang hampir mati, sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Siapapun di antara kami bisa membunuhnya."
"Sial! Kalian ternyata beruntung sekali?" Mata Han Sen membelalak. Hal baik seperti ini ternyata menimpa Kaisar Naga dan kawan-kawannya.
“Hal bagus?” Naga Kaisar mengeluarkan senyum dingin dengan nada aneh: “Bisa dibilang hal bagus juga. Banyak rencana yang disusun Yang Mulia Kuno Iblis tidak sempat digunakan. Hasilnya, Asura membunuh semi-dewa itu, menelan tenaga semi-dewa, mengkhianati Yang Mulia Kuno Iblis, dan memicu perpecahan internal di antara Delapan Jenderal Iblis kami. Pertempuran terakhir itu mengubah area di sekitar Perlindungan Kuno Iblis menjadi wilayah hantu.”
“Sepertinya Asura hanya mengambil keuntungan, dan ini tidak ada hubungannya dengan kalian. Lalu kenapa kau memilih mati daripada membocorkan hal ini?” Han Sen bertanya curiga. Menurutnya, hal-hal ini tidak perlu disembunyikan sampai mempertaruhkan nyawa.
Wajah Naga Kaisar terlihat rumit: “Bukankah tadi sudah kukatakan, semi-dewa yang kami panggil ini... ada keanehan.”
“Maksud 'keanehan' itu bukan soal luka si semi-dewa tadi?” Han Sen menyelidik.
"Kalau begitu, aku akan menggunakan kata 'keberuntungan', bukan 'keanehan'." Long Di menggigit bibirnya dengan jengkel: "Sebelum Asura membunuh semi-dewa itu, dia sempat mengucapkan sesuatu."
"Apa yang dia katakan?" Han Sen benar-benar tak tahan lagi bertanya. Cara bicara Long Di membuatnya tersiksa, sampai dia berharap Long Di adalah mesin gambar holografik yang bisa diputar sepuluh kali lipat kecepatan normal.
"Dia bilang dia adalah Tuhan!" Suara Long Di gemetar saat mengucapkan kalimat ini.
"Tuhan!" Hati Han Sen berdesir. Kata ini sering dia dengar, tapi ketika diucapkan oleh Long Di, terasa nuansa berbeda yang tak tergambarkan.
Perasaan ini persis seperti ketika mendengar kisah Han Jingzhi yang konon pernah bertemu Tuhan. Bukan sekadar kata biasa, melainkan sensasi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
