Han Sen sekarang juga tidak bisa peduli lagi, berencana memanggil seluruh Inti Gen miliknya, berpikir bisa menghalangi sebentar saja sudah cukup, dan bersiap untuk berubah menjadi Super Di Ling, melepaskan seluruh tenaganya.
Tapi sebelum Han Sen sempat bertransformasi, tiba-tiba terdengar suara nyaring yang menusuk telinga. Detik berikutnya, terlihat gelombang energi sebesar banjir bandang menyembur dari pegunungan jauh.
Batuan dan pohon-pohon kuno di jalur energi itu langsung hancur lebur, menyisakan parit dalam di lereng gunung saat gelombang itu menerjang tubuh asli Death Devil Dragon.
Death Devil Dragon mengaum marah, cangkangnya memancarkan cahaya hijau terang. Sepasang lengan pisau raksasanya menghantam gelombang energi itu.
ROAR!
Dalam jerit kesakitan, tubuh perkasa Death Devil Dragon itu pecah berkeping-keping di bawah gempuran energi beruntun. Raga sang naga langsung berubah menjadi kabut darah yang menyebar ke segala arah, tanpa menyisakan secuil daging pun.
Dengan kematian naga iblis, Inti Gen-nya juga runtuh, menghilang bersama tubuhnya.
Melihat kabut darah yang memenuhi langit, serta parit batu yang terputus-putus membentang beberapa kilometer di pegunungan, Han Sen dan Koki Wanita Komunitas Naga merasakan dingin yang menggigil di hati mereka.
Makhluk Darah Ilahi dihancurkan menjadi kabut darah hanya dengan satu serangan, bahkan tidak menyisakan sedikitpun daging. Sungguh kekuatan yang mengerikan. Jika itu mengenai Han Sen dan Koki Wanita Komunitas Naga, mungkin bahkan kabut darah pun tidak akan tersisa.
"Cepat pergi! Suara nyaring sebelum kekuatan ini muncul terdengar familiar... Itu pasti suara dua petarung super yang bertarung tadi. Mereka ternyata datang ke sini..." ujar Han Sen sambil menarik lengan Koki Wanita Komunitas Naga untuk mundur.
Namun Koki Wanita Komunitas Naga justru berlari cepat ke arah telur yang terguling di tanah, mengambilnya baru kemudian mengikuti Han Sen pergi.
Mereka kembali ke Perlindungan Liying tanpa bertemu petarung super itu, dan tidak mendengar suara aneh itu lagi.
"Aneh, apakah ini letusan keberuntungan besar? Mungkin si petarung super yang lewat tadi tidak suka caranya naga iblis maut, lalu sekalian membunuhnya sambil menyelamatkan nyawa kita?" gumam Han Sen dalam kebingungan.
Di perlindungan, mereka melihat Si Merah dan Binatang Suci Laut Bintang kecil telah kembali tanpa luka, barulah mereka menghela nafas lega.
Koki Wanita Komunitas Naga itu justru bersemangat, menyembunyikan telur itu sambil merancang cara meningkatkan Inti Gen-nya.
Namun hal ini membuat Han Sen menyadari bahwa anggota Koki Wanita Komunitas Naga ini juga merupakan bom waktu. Bahan makanan yang dipanggilnya sendiri, ternyata tidak bisa dikendalikan, bahkan memanggil makhluk darah ilahi. Jika lain kali dia tak sengaja memanggil makhluk dewa super di dalam perlindungan, Perlindungan Liying yang kecil-kecilan ini sama sekali tidak akan sanggup menahannya. Hanya perlu dua-tiga langkah, habislah semuanya.
"Nanti harus berdiskusi serius dengannya. Tidak boleh asal memanggil bahan makanan di dalam perlindungan," gumam Han Sen dalam hati.
Belakangan ini, Han Sen telah memakan banyak daging makhluk purba dan beberapa buah yang bisa meningkatkan gen purba. Ini membuat gen purba-nya cepat mencapai nilai maksimal 100 poin, sekaligus menambah sekitar empat ribu kemampuan fisik.
Tapi membunuh makhluk bermutasi tidak sesederhana itu. Pertama, konstitusi fisik makhluk mutan sangat tangguh. Kedua, jumlah mereka juga relatif langka. Hanya para raja kawanan hewan di sekitar sini yang bisa mencapai tingkat mutasi.
Adapun tumbuhan yang bisa meningkatkan gen bermutasi, itu semakin sulit ditemui.
Han Sen selalu merasa bahwa memakan tumbuhan gen untuk meningkatkan gen adalah jalan yang benar. Jika tumbuhan gen bisa ditanam dalam cakupan luas, masalah kesulitan memperoleh gen akan terselesaikan.
Sayangnya Han Sen sendiri bukan ilmuwan, dia juga tidak paham bagaimana cara menanam dalam skala besar atau memangkas waktu pertumbuhan tumbuhan gen. Ini tetap harus diserahkan pada ilmuwan.
Meski tetesan air kehidupan yang dikeluarkan kristal hitam bagus digunakan, tapi tidak cocok untuk penanaman signifikan. Han Sen juga tak ingin orang lain tahu dia memiliki harta berharga seperti ini.
Saat Han Sen sedang bergolak berbagai pemikiran tentang ini, kerbau hijau mendekat dan memberitahu bahwa ada manusia bernama Su Mianhua yang ingin menemuinya, sedang menunggu di luar.
Han Sen tidak menyangka di dalam perlindungan masih ada manusia lain. Mendengar itu, dia menyuruh kerbau hijau membawa Su Mianhua masuk.
Penampilan Su Mianhua sudah terlihat cukup tua, mungkin karena sebelum masuk ke perlindungan usianya sudah cukup lanjut. Meski gennya bertambah di dalam perlindungan, wajahnya tak bisa diremajakan kembali sehingga terlihat sangat berumur.
Han Sen awalnya mengira Su Mianhua datang meminta bantuan. Atas dasar rasa kemanusiaan sesama spesies, Han Sen bermaksud memberinya sedikit pertolongan agar bisa hidup lebih nyaman di perlindungan - hal ini wajar saja.
Namun setelah Su Mianhua menjelaskan maksud kedatangannya, Han Sen justru terkejut bukan main.
Sejak Han Sen menguasai perlindungan, teleportasi tidak lagi diblokir. Su Mianhua yang bersemangat langsung kembali ke Alliance. Selama beberapa waktu ini ia menyusun kembali hasil penelitiannya, menggunakan beberapa instrumen di Alliance untuk melakukan eksperimen verifikasi ulang.
Tapi karena sulit menemukan material dari dalam perlindungan di Alliance, upayanya hanya membuat konsep penelitiannya semakin jelas, tanpa mencapai terobosan signifikan.
Su Mianhua menemui Han Sen dengan harapan Han Sen bisa menyediakan material penelitian yang dibutuhkan di dalam perlindungan, agar dia bisa melanjutkan penelitiannya.
Untuk mendapatkan kepercayaan Han Sen, Su Mianhua menceritakan seluruh detail penelitiannya dan bersedia berbagi capaian penelitian bersama Han Sen.
"Maksudmu, Nan Li Tian selama bertahun-tahun ini terus memintamu mempelajari pembuatan cairan gen menggunakan gen makhluk mutan?" Han Sen mengerutkan kening sambil mengawasi Su Mianhua.
Su Mianhua mengangguk: "Benar, saya sudah meraih beberapa hasil. Dengan menggunakan darah dari makhluk mutan spesifik tertentu, kita bisa membuat cairan gen makhluk asing. Penggunaannya memungkinkan manusia sementara mendapatkan penguatan gen dari makhluk tersebut..." Su Mianhua berbicara dengan wajah masam penuh fanatisme.
"Jika manusia menggunakan cairan gen seperti ini, apakah akan berpengaruh pada raga?" tanya Han Sen.
“Untuk sementara ini belum bisa dipastikan, karena di dalam perlindungan tidak ada manusia lain. Saat melakukan eksperimen, saya menggunakan cairan gen pada makhluk biasa bernama monyet roh. Dari respons monyet roh tersebut, tubuh akan mengalami beberapa perubahan saat menggunakan cairan gen. Setelah efek cairan gen perlahan berkurang, perubahan tersebut akan menghilang tanpa efek samping. Namun sebelum melakukan eksperimen pada tubuh manusia, saya tidak bisa memastikan apakah efeknya akan sama pada manusia.” Jawaban Su Mianhua sangat rigor, tidak berlebihan dalam mempromosikan hasil penelitiannya.
“Bukankah ini mirip dengan cairan gen malaikat dari Gen Malaikat? Hanya saja mereka menggunakan darah Asura, sedangkan kamu menggunakan darah makhluk mutan.” Han Sen merenung.
Su Mianhua mengangguk: "Setelah kembali ke Alliance, saya juga mendengar tentang cairan gen malaikat. Produk mereka sudah sangat matang, sedangkan milik saya masih bisa dibilang tahap paling awal. Lagipula, melakukan penelitian di dalam perlindungan, tidak ada banyak instrumen percobaan, juga tidak ada kemampuan kalkulasi dan pantauan dari AI utama. Semua penelitian dilakukan dengan metode paling purba. Banyak kesulitan. Kalau ingin benar-benar mencapai hasil, entah berapa lama lagi yang dibutuhkan."
Han Sen tiba-tiba merasakan debaran di hatinya: "Aku sendiri tidak paham teknologi gen. Dulu saat bertemu Zero, mendapatkan botol cairan gen dan beberapa data yang belum kupahami sampai sekarang. Sekarang aku tahu cairan gen itu berasal dari makam Raja Asura, tapi data-datanya masih tak terbaca. Dengan adanya ahli gen seperti ini, mungkin aku bisa belajar sedikit darinya, memahami apa sebenarnya isi data-data itu."
