Han Sen setuju menyediakan material eksperimen untuk Su Mianhua, namun selain berbagi hasil penelitian, Su Mianhua juga harus mengajarkan ilmu genetika dasar kepadanya dan memastikan selalu siap menjawab pertanyaan yang tidak dipahami Han Sen.
Berdasarkan data yang diberikan Su Mianhua, Han Sen mulai mempelajari teori dasar terlebih dahulu. Bagian ini sebenarnya sangat sulit, bukan satu dua hari bisa dipahami.
Untungnya daya ingat manusia modern sangat mencengangkan, apalagi Han Sen termasuk yang terbaik di antaranya. Jika hanya menghafal mati, sebenarnya tidak terlalu sulit.
Han Sen juga tidak berniat menjadi ilmuwan atau mengembangkan teknologi baru. Jika hanya ingin memahami data tersebut, sebenarnya tidak terlalu sulit.
Selain waktu berburu, Han Sen menyisihkan waktu untuk menghafal teori dasar yang telah digariskan Su Mianhua. Bagian inti ini jauh lebih ringan bebannya dibanding belajar sistematis, sekaligus memberi gambaran dasar tentang ilmu genetika bagi Han Sen.
Karena menyangkut terlalu banyak bidang, mustahil untuk menguasainya dalam waktu dekat. Yang dipelajari Han Sen ini bisa membuatnya memahami beberapa karya genetik yang cukup mendalam, yang tentu saja termasuk beberapa data penelitian gen.
Setelah belajar beberapa waktu, Han Sen membandingkan data yang bersama cairan gen Asura, akhirnya mengerti apa sebenarnya yang terjadi dengan data-data tersebut.
Dalam data tersebut, botol cairan ungu itu disebut "Bahan Mentah Asura". Catatannya menjelaskan cara memanfaatkan "Bahan Mentah Asura" ini untuk membuat cairan gen yang bisa disuntikkan ke manusia. Setelah digunakan, manusia akan memiliki gen Suku Asura sehingga kemampuan fisiknya bisa berubah menjadi sangat kuat.
"Bukankah ini cairan gen malaikat?" Han Sen mengerutkan kening diam-diam.
Namun ada perbedaan antara keduanya. Cairan gen malaikat hanya menggunakan darah Suku Asura yang disaring untuk membuat sesuatu yang mirip Bahan Mentah Asura, bukan menggunakan bahan mentah asli secara langsung.
Sedangkan metode dalam data ini justru harus menggunakan bahan mentah asli, dan bagaimana efek penggunaan akhirnya, tidak disebutkan dalam data tersebut.
"Mungkinkah Zero adalah manusia yang menggunakan bahan mentah Asura?" Pikiran Han Sen bergolak berbagai pemikiran.
Meski telah memecahkan teka-teki, hal ini tidak terlalu berguna bagi Han Sen. Namun data tersebut tetaplah sangat berharga.
Penelitian Gen Malaikat Keluarga Zhao yang bertahun-tahun pun tetap tidak bisa langsung menggunakan bahan mentah Asura. Jika ini benar, bisa dibayangkan betapa berharganya data ini.
Seandainya Han Sen berminat menghasilkan uang, dia sepenuhnya bisa menciptakan kelompok yang mungkin lebih besar dari Gen Malaikat dengan memanfaatkan data ini. Tapi Han Sen tidak memiliki ambisi seperti itu, juga tidak punya waktu dan kebutuhan. Dia tidak butuh banyak uang, juga tidak ingin menguasai Aliansi, jadi akhirnya menyembunyikan data tersebut.
Meski Zhao Qi telah menciptakan Gen Malaikat, tapi karena tahun-tahunnya dihabiskan untuk mengelola Gen Malaikat di Aliansi, kekuatan pribadinya tidak terlalu hebat. Sampai detik ini belum naik level menjadi semi-dewa, bukan tidak bisa, tapi tidak berani.
Setelah mencapai kenaikan ke semi-dewa, tidak diketahui berapa lama baru bisa kembali ke Alliance. Bahkan belum pasti apakah bisa kembali sama sekali. Kelompok Gen Malaikat yang begitu besar, hanya perlu Zhao Qi absen beberapa waktu, seluruh kelompok bisa tercerai-berai akibat tekanan internal dan eksternal. Karena itu selama bertahun-tahun Zhao Qi tetap tak berani naik level ke semi-dewa.
Sebenarnya para nahkoda kelompok besar pada umumnya tidak memiliki kekuatan pribadi yang terlalu kuat. Zhao Qi seperti ini, Ji Ruozhen juga demikian. Kebanyakan keluarga besar lainnya pun sama.
Saat ini Han Sen hanya ingin secepatnya meningkatkan kekuatan dirinya. Menunggu sampai nanti menghadapi hambatan dan tak bisa lagi melanjutkan terobosan, baru akan melakukan hal lain seperti membuat kelompok untuk bersenang-senang, menghasilkan uang untuk membeli beberapa planet juga tidak buruk.
Langka bisa berada di rumah di siang hari, Han Sen berencana masak sendiri beberapa hidangan. Biarkan ibunya dan Yan Ran mencicipi keahlian memasaknya.
Han Yan masih bersekolah di akademi militer, pada dasarnya hanya bisa bertemu lewat jaringan pengawasan. Di rumah jarang bisa bertemu dengannya.
Menurut Han Yan, sekarang dia menjabat sebagai ketua komunitas Tangan Tuhan sekaligus Ratu Kampus Akademi Militer Black Eagle. Han Sen sangat khawatir - bukankah banyak serigala kelaparan di akademi militer yang mengincar adiknya bagai daging gemuk?
Untungnya dengan kekuatan Tenaga Non-Surga yang dimiliki Han Yan saat ini, diperkirakan tak ada teman sekelas yang bisa jadi lawannya. Tenaga itu bukan main-main, sedikit gerakan bisa melukai, bersembunyi pun tak akan bisa.
Han Sen sedang sibuk memasak di dapur ketika tiba-tiba mendengar pintu berdering. Setelah menyimak, ternyata Ji Yanran telah kembali.
"Kenapa kamu pulang lebih awal hari ini? Aku baru mulai masak." Han Sen mengenakan celemek, menggenggam sendok nasi sambil terus mengaduk masakan.
"Hari ini aku periksa ke Rumah Sakit," jawab Ji Yanran.
"Pergi ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan? Ada masalah dengan fisikmu?" Han Sen langsung panik, buru-buru keluar sambil mengamati tubuh Ji Yanran dengan tatapan khawatir.
"Dokter bilang aku hamil." Ji Yanran tersipu malu.
"Hamil? Hamil apa?" Han Sen tak langsung paham, baru setelah beberapa saat tersadar: "Maksudmu ada janin? Jadi aku akan jadi Ayah?"
Han Sen nyaris melompat kegirangan. Sudah bertahun-tahun menikah, akhirnya ia akan punya anak kandung.
"Sini, biar Ayah dengarkan. Ada gerakan anak kita nggak." Han Sen langsung mendekat dan menempelkan telinganya ke perut Ji Yanran.
Ji Yanran mencubit telinga Han Sen: "Dengar apa sih, baru dua bulan masa kehamilan. Mana mungkin terdengar? Lagipula kenapa pasti bilang anak laki? Bisa jadi perempuan!"
“Putri kita sudah punya Bao'er, mending punya anak laki-laki.” Han Sen mengusap hidungnya sambil tersenyum: “Istriku duduk saja, aku yang masak. Hari ini kita tambah menu, kubuat masakan andalanku untukmu cicipi.”
“Masakan andalan apa yang kau punya?” Ji Yanran bertanya sambil duduk di sofa.
“Char Siu, kubelajar dari Long Nu, enak banget.” Han Sen berkata dengan bangga.
Saat kembali masuk ke perlindungan, baru saja keluar dari teleportasi, terlihat seorang makhluk roh duduk di kursi samping Kuil Roh, mengawasi Han Sen dengan sepasang mata kelabu.
Han Sen langsung gugup. Makhluk roh ini belum pernah ia lihat sebelumnya di dalam perlindungan. Vitalitasnya benar-benar mengerikan, hampir menyamai naga iblis maut yang dipanggil Long Nu beberapa waktu lalu. Mustahil ini makhluk roh dari dalam perlindungan.
Metalik Sihir, Harimau Putih Enam Telinga dan domba, serta Kerbau Hijau semuanya berjaga di samping makhluk roh itu dengan raut wajah yang terlihat sangat canggung.
"Tidak mungkin? Aku hanya menemani Yanran di rumah selama dua hari, perlindungan kita sudah dijatuhkan orang?" Han Sen bergumam dalam hati.
"Anda pasti Han Sen kan?" Makhluk roh bermata abu-abu itu berdiri dari kursinya saat melihat Han Sen keluar dari teleportasi, lalu mendekat sambil tersenyum bahagia.
"Saya Han Sen. Boleh tahu bagaimana saya harus memanggil Anda?" Han Sen yang melihat tidak adanya permusuhan dari lawan bicaranya tetap waspada, meski tidak langsung menunjukkan permusuhan.
"Namaku Qing Le, berasal dari Perlindungan Langit. Aku datang untuk membahas suatu hal besar denganmu." Makhluk roh bermata abu-abu itu berkata dengan penuh keseriusan.
